Sebuah Pemikiran untuk Istri Tercinta! Langit Penuh Bintang di Tanah Suci Suami yang Mengistimewakan Sang Istri (Bukit Istri Tercinta)

Tanah Suci Suami yang mengistimewakan sang Istri, Desa Tsumagoi Prefektur Gunma. (Bukit Istri Tercinta : aisai no oka(愛妻の丘))

Untuk orang yang kita cintai, atau untuk yang sudah menikah yaitu istri, pernahkah terlintas untuk menyampaikan “aku mencintaimu”. Kali ini すかSUKI akan memperkenalkan langit berbintang yang terdapat di desa Tsumagoi Prefektur Gunma dimana terdapat legenda yang indah tentang seorang suami yang mengistimewakan istrinya.

Bukit Istri Tercinta ini berlokasi di desa Tsumagoi Prefektur Gunma, kita bisa pergi ke sana menggunakan mobil dari Usui Karuizawa IC selama 70 menit. Kita juga bisa sampai dengan menggunakan mobil selama 45 menit jika menggunakan Shinkansen dan turun di停車駅 (Teisha Eki : Stasiun berhenti ) atau dari kota Ueda. Jika datang ke tempat ini, kita bisa meneriakkan cinta kapanpun. Selama musim dingin (Desember – Maret) karena penutupan garis panorama akses ke tempat ini ditutup, maka berhati-hatilah memilih waktu pergi.

Bukit Istri Tercinta
Dari Usui Karuizawa IC dengan mengunakan mobil selama 70 menit.

Alasan Nama Bukit Istri Tercinta

Prinsip suami untuk mencoba mengistimewakan istri. Apakah anda bisa melakukannya?

Asal muasal nama desa Tsumagoi, Prefektur Gunma ini adalah adanya legenda istri tercinta dari Yamato Takeru ( nama seorang pahlawan Jepang ).

Zaman dahulu kala ketika Yamato Takeru sedang melakukan perjalanan ke Timur, sang istri, Ototachibana Hime melemparkan dirinya ke laut yang sedang mengamuk untuk meredakan amarah Dewa Laut. Ketika perjalanan kembali dari Timur, Yamato Takeru berdiri di Usuhi Saka ( atau sekarang di kenal鳥居峠Toriitoge : Torii Pass) terkenang istrinya yang telah meninggal dan berkata (Azuma Haya ) = Wahai istriku, Aku Rindu )
Ini dikatakan sebagai deklarasi pertama di dunia tentang Suami yang Mencintai istrinya. Sekarang, Desa Tsumagoi mulai berjalan mengukir sejarah sebagai Desa Rindu Istri. Kemudian pada tahun 2006 Asosiasi Suami yang Mengistimewakan Istri Jepang menetapkan desa Tsumagoi menjadi nama Aisaika no Seichi atau Tanah Suci Suami yang Mengistimewakan sang Istri.

Melihat Langit Berbintang di Tanah Suci Suami yang Mengistimewakan sang Istri, Desa Tsumagoi (Bukit Istri Tercinta)

Di sekitar Bukit Istri Tercinta ini terdapat papan penunjuk jalan sehingga kita bisa tiba dan tidak tersesat. Berlokasi di ketinggian 1257m. Bersiaplah untuk cuaca dingin karena akan terasa dingin. Berjalan 3 menit dari tempat parkir. Terdapat tangga untuk mendaki Bukit Istri Tercinta ini. Tidak terdapat penerangan di sana, maka berhati – hatilah ketika melangkah. Segeralah memotret Bima Sakti yang bersinar dan pohon yang besar di langit barat laut.

Dari daerah perkotaan Ueda dengan mengendarai mobil 45 menit saya tidak menyangka terdapat tempat yang bisa melihat langit berbintang seperti ini. Ketika mendaki bukit saya ingin sekali memotret patung yang memegang terompet tetapi karena tempat itu spot populer di sana banyak fotografer yang mengantri di sana. Sampai menunngu giliran memotret saya mencoba berkeliling dulu.

Platform khusus untuk Berteriak Cinta pada Istri

Apakah ini observatorium dengan lonceng yang cantik? Ini disebut Platform khusus untuk Berteriak Cinta pada Istri. Sebenarnya tempat ini digunakan sebagai tempat ketika berpikir untuk menyatakan ( Aishiteru : Aku Cinta Padamu ) kepada istri.
Di bawah langit yang dingin, ditemani bintang yang bersinar, berpikirlah bahwa saya tidak akan kalah dan bisa mencoba untuk menyatakannya. Suara lonceng pun, bergaung dan bergema.

Patung yang meniup terompet dan galaksi Bima Sakti

Patung yang meniup terompet terlihat dari depan.

Bagaimanapun juga foto langit berbintang dan objek benda itu terlihat lebih indah ya. Boneka ini pun, diiringi mengalunnya suara terompet, seperti ingin menyampaikan untuk mengingat sang istri tercinta. Membayangkan itu membuat jadi romantis ya.

Tempat Berbintang yang Dipenuhi Cinta

Bagaimana kesannya tentang Bukit Istri Tercinta Desa Tsumagoi, Prefektur Gunma dengan langit berbintang yang dipenuhi cinta nya ini? Tempat ini diketahui bukan tempat wisata yang hanya “melihat” saja tetapi disini kita bisa “berteriak”. Kali ini すかSUKI memperkenalkan langit berbintang di malam hari, tetapi siang hari pun kita bisa menikmati pemandangan empat musim dari waktu ke waktu di tempat ini,lho. Di tempat ini juga terdapat kasih sayang yang dituangkan di setiap tanaman pertanian, menjadikan hasil panen kubis di musim panas dan musim gugur terbaik di Jepang.

Pada kesempatan kali ini, untuk istrimu tercinta atau untuk yang selalu mendukungmu selain istri, bagaimana jika mencoba menyampaikan sayang di bawah romantisnya langit yang penuh bintang. Yakin pasti lebih berani dari sebelumya,

Rasakan semangat dan energi pasar di Yanagibashi Rengo Market!

Yanagibashi Rengo Market (柳橋連合市場), dapurnya Hakata

Halo, teman-teman semua! Apakah kalian suka ikan? Saya sangat suka, lho! Fukuoka adalah tempat berkumpulnya hasil tangkapan berbagai macam jenis ikan segar dari seluruh penjuru wilayah Kyushu. Ini dikarenakan letak Fukuoka yang menghadap ke laut sehingga banyak pelabuhan nelayan yang berada di situ.

Kali ini, saya akan memperkenalkan tentang berbagai macam toko yang menjual ikan segar di Yanagibashi Rengo Market.

Yanagibashi Rengo Market
15 menit perjalanan dengan bus dari stasiun Hakata
10 menit perjalanan dengan bus dari stasiun Tenjin
15 menit dengan berjalan kaki
Jam operasional pasar : 8:00 – 18,00 (setiap toko berbeda)

Yanagibashi Rengo Market itu tempat seperti apa, sih?

Yanagibashi Rengo Market mudah diakses dari Tenjin maupun Hakata yang merupakan daerah pusat Fukuoka. Dengan sedikit berjalan kaki, kalian akan disambut pemandangan sebuah pintu masuk dengan papan bergaya retro di antara bangunan modern yang berbaris. Walaupun pasar tersebut tidak pernah terlihat modern sama sekali, tempat itu terbungkus suasana nostalgia bagi orang Jepang.

Coba lihat sebelah kanan gambar, ada spot untuk foto yang bisa digunakan. Kalian bisa memperlihatkan wajah kalian dan berfoto di sana. Jika ada kesempatan untuk berkunjung, cobalah untuk mengambil foto. Meskipun agak memalukan, tapi bisa menjadi kenang-kenangan, lho!

Aneka makanan laut segar di sana adalah hasil dari mata jeli sang pemilik toko. Kualitasnya tidak perlu diragukan lagi! Jika kalian menyampaikan jenis ikan yang diinginkan, pemilik toko akan memberikan kalian ikan terbaik yang mereka punya. Apabila diminta, mereka juga akan memotongkan ikan untuk kalian, praktis, kan?

Walaupun orang-orang di pasar tersebut bekerja dengan cepat, mereka tetap mendengarkan permintaan dan pertanyaan kalian, lho. Di sana, kalian bisa merasakan hiruk pikuknya suasana bekerja di pasar.

Karena sudah jauh-jauh ke pasar, ayo coba makanannya!

Pasti ada beberapa dari kalian yang suka makan ikan tetapi tidak begitu suka memasaknya. Di Yanagibashi Rengo Market ada beberapa toko yang menyediakan hidangan yang menggunakan bahan-bahan segar. Kali ini, saya akan mencoba mendatangi Yanagibashi Shokudo (kantin Yanagibashi)!

Ada beberapa toko di lantai pertama. Kalian bisa memilih makanan yang diinginkan dari menu yang tertulis di dinding lalu menyampaikannya kepada orang toko. Kemudian, bayarlah terlebih dahulu pesanan kalian di lantai dua.


【Set A】 Mini Kaisen-don dan Aradaki (rebusan bagian ikan selain daging, seperti kepala dan lainnya), sup miso, dan tsukemono (acar Jepang). Harga 750 yen.

Sebenarnya saya ingin makan tempura, tetapi karena belum gajian jadi harus menahan (lol).
Benar-benar murah! Kalau kalian makan menu yang saya makan di atas di daerah Tenjin atau Hakata, pasti harganya lebih dari 1.000 yen. Sudah murah, fresh pula, sungguh tempat terbaik!
Kaisen-don adalah semangkuk nasi yang mewah karena bagian atasnya ditaruh berbagai jenis sashimi. Makan sambil menebak-nebak ikan apa saja yang baru saja saya lahap terasa sangat menyenangkan.

Kebanyakan kaisen-don memiliki rasa yang hambar, jadi kalian perlu menyiramkan shoyu di atasnya. Karena di dalam kaisen-don sudah ada wasabi, kalian yang tidak begitu suka wasabi bisa menyingkirkannya dari awal.

Rasa pada ikan di sajian Aradaki meresap hingga ke dalam, kalian pasti langsung merasa ingin memakannya bersama nasi putih. Di sekolah maupun di rumah, orang Jepang diajari untuk makan mata ikan supaya menjadi pintar (atau hanya orang-orang di sekitar saya saja?). Meskipun diajari seperti itu, saya tetap tidak bisa memakan mata ikan.. Bertatapan dengan si ikan lalu memakannya itu rasanya…..

Yanagibashi Shokudo (kantin Yanagibashi)
Jam operasional : 09:30 – 16:00
Hari libur : Minggu dan hari libur nasional
Nomor telepon : 092-761-1811
TripAdvisor : https://www.tripadvisor.jp/Restaurant_Review-g14127491-d1703688-Reviews-Yanagibashi_Shokudo-Chuo_Fukuoka_Fukuoka_Prefecture_Kyushu.html

Pentingnya hiasan dan warna yang merupakan keahlian dari para pengrajin Jepang

Berbagai toko berbaris di dalam pasar, ada yang menjual timbangan dan perlengkapan minum teh, baju, roti, hingga wagashi (snack khas Jepang). Banyak wisatawan asing yang datang. Bagi kalian yang ingin merasakan budaya Jepang, kalian pasti bisa menemukannya di sini.

Walaupun terlihat mirip, bahan yang digunakan, bentuk, dan harganya berbeda-beda, lho.

Jika kalian suka dengan teh, kalian bisa membeli berbagai perlengkapannya sedikit demi sedikit.

Wagashi (snack khas Jepang) yang dibuat dengan tekun oleh para ahli dikemas dengan tampilan yang sangat bagus, tentu saja rasanya juga enak. Orang Jepang memiliki kebiasaan memberikan wagashi yang cantik sebagai oleh-oleh maupun sebagai hadiah kepada orang yang telah direpotkan. Hal ini memiliki arti bahwa kita ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sangat besar hingga tak bisa diucapkan hanya dengan sekadar kata-kata.

Ketika ada perayaan, orang Jepang makan nasi merah. Nasi merah di Jepang memiliki sedikit rasa asin karena ditanak dengan kacang merah dan ketan. Nasi tersebut biasanya disajikan bersama ikan bream (ikan bream dalam bahasa Jepang adalah ‘鯛/ tai). Kenapa disajikan bersama ikan tersebut? Karena perayaan dalam bahasa Jepang disebut dengan ‘めでたい/ medetai’, jadi ikan tai (bream) -lah yang disajikan. Orang Jepang suka melakukan permainan kata seperti itu (lol). Karena nasi merah bisa ditemukan di minimarket pada bagian onigiri corner serta mudah dihangatkan, bagaimana kalau kalian mencoba membelinya sekalian untuk oleh-oleh?

Suka dengan hal baru, tetapi tetap melestarikan yang lama

Di pintu keluar pasar, berdiri sebuah kedai kopi modern berdinding biru. Padahal tepat di sebelahnya berbaris papan nama bergaya retro. Entah mengapa tetap terasa cocok.
Sebenarnya, kedai kopi ini menggunakan bangunan toko lama yang telah direnovasi. Karena itulah, di bagian depannya masih tersisa tulisan ‘Hakata Omiyage (toko oleh-oleh Hakata) walaupun bangunannya sudah berubah menjadi kedai kopi.

Dari toko tersebut bisa disimpulkan bahwa meskipun orang Fukuoka menyukai hal baru, mereka tetap melestarikan sesuatu yang lama.

Itulah Yanagibashi Rengo Market, tempat di mana kalian bisa merasakan suasana zaman dahulu di tengah berkembangnya hal-hal baru. Bagaimana kalau kalian menocba mengunjunginya?

Penerjemah : Erlinda Dwi Yulianti

Festival Kanto Akita. Warna Keemasan Padi Yang Menghiasi Langit Malam Akita

Festival Kanto merupakan salah satu festival dari 3 festival terbesar yang berada di daerah Tohoku setingkat festival tanabata di Sendai dan festival Nebuta di Aomori. Festival ini sangat terkenal sebagai event yang diadakan setiap musim panas di Akita sebagai simbol memohon hasil panen yang baik, dengan membawa/memanggul bambu yang telah dirangkai kemudian dipasangi lampion yang dibentuk seolah terlihat seperti malai padi.

Lampion tersebut disebut Kanto. Namun selain keindahannya, poin yang paling mendebarkan adalah ketika lampion tersebut dibolak-balikkan. Di Jepang sendiri, terdapat festival yang besar maupun kecil yang kalau dijumlahkan keseluruhannya hampir mencapai 300.000 festival dalam setahun, dan festival yang satu ini termasuk 5 besar festival yang paling memiliki daya tarik.

Dalam artikel kali ini akan kami perkenalkan Festival Kanto yang dilaksanakan dari tanggal 3 sampai tanggal 6 Agustus setiap tahunnya.

Stasiun Akita
Dari Bandara Akita menggunakan Limousine Bus sekitar 50 menit (930 Yen)

Tentang Festival Kanto

Kanto sendiri merupakan batang bambu yang dirangkai secara memanjang dan melintang, kemudian digantungi 46 buah lampion. Kanto ini memiliki ketinggian sekitar 12 meter dan berat 50 kg. Seperti yang telah sedikit disebutkan di atas, Festival Kanto di Akita ini merupakan bentuk memohon hasil panen yang baik dengan membuat Kanto yang dibentuk seperti malai padi yang merunduk karena beratnya bulir padi. Festival Kanto adalah festival yang sangat tua dan memiliki bentuk aslinya sejak zaman Edo 300 tahun lalu. Pada saat itu, festival ini diadakan mengusir penyakit dan roh jahat.

Kalau menilik lebih dalam lagi, sama halnya dengan Festival Nebuta di Aomori, Festival ini juga memiliki unsur “Neburi Nagashi” yang sepertinya sudah dimulai sejak saat itu. Namun seiring dengan penyebaran lilin dan bercampur dengan tradisi di Akita menjadikan festival ini seperti bentuk yang sekarang.

Menikmati Keindahan Kanto. Tampak Seperti Malai Padi Yang Keemasan!

Pertunjukkan utama dari festival ini diadakan di jalan besar di malam hari. Ada sekitar 300 buah Kanto, dengan jumlah lampion yang lebih dari 1.000 menghiasi langit malam di Akita. Pertama-tama kami ingin kalian memperhatikan Kentou saat pertama kali diberdirikan.

Kanto yang telah memasuki jalan besar diberdirikan dalam sekejap mengikuti aba-aba musik pengiring. Tampak seperti malai padi berwarna keemasan yang bersinar terang. Saking indahnya, bulu kuduk sampai berdiri.

Sama seperti Festival Nebuta di Aomori, Festival Kanto pun ditunjuk sebagai aset budaya… karena keindahannya

Salah Fokus Dengan Skill Pemegang Kanto!

Setelah menikmati keindahan kanto, perhatian pun teralihkan dengan seseorang yang sejak tadi menyangga kantou, atau dalam bahasa Jepang disebut “Sashite”. Skil para pembawa kanto menjadikannya salah satu tontonan di festival ini. Mereka memperlihatkan keseimbangan menyangga kanto yang berbobot 50 kg dan ketinggian mencapai 12 meter dengan telapak tangan, bahu, bahkan dahi mereka sambil meneriakkan kata “Dokkoshoi! Dokkoshoi!” dengan suara yang lantang. Bagi yang sudah sangat ahli, mereka bahkan bisa mengangkat kanto menggunakan pinggang untuk menyeimbangkan berat sambil menampilkan tarian dengan kipas.

Melihat dari beratnya lampion kanto, terlihat seperti akan roboh tapi tidak roboh juga. Hal ini membuat para pengunjung yang melihatnya merasa berdebar.

Mahakarya yang dipamerkan para “sashite” secara bergantian adalah poin yang mendebarkan.

Mari Coba Kanto!

Setelah festival berakhir, para pengunjung punya waktu menyentuh kanto, atau coba memegangnya dan bisa pula mengambil foto kenang-kenangan. Karena sudah sengaja datang, jangan lupa coba kanto ya!

Kalau kalian coba mengangkat kanto tersebut, kalian pasti akan kaget dengan beratnya. Dan kalian akan menyadari kehebatan skill para “sashite” saat membolak-balikkan kanto sambil menahan beratnya. Dengan mengetahui langsung beratnya kanto, kalian bisa menikmati festival ini dengan mengenalnya lebih jauh lagi.

Ayo Menikmati “Festival Gourmet Lokal” di Akita!

Di lapangan tempat kanto festival ini diselenggarakan, terdapat berbagai makanan yang enak yang berkumpul di “Festiva Gourmet Lokal”.
Di sini kalian bisa menikmati makanan maupun sake asli Akita, seperti Yokote yakisoba, Kiritanpo, Hinnaka chicken, dan Tazawako beer.

Kalian juga bisa makan terlebih dahulu sebelum pertunjukan dimulai, atau melihat festival sambil menikmati sake.
Ayo nikmati malam di Akita dengan kelima indra kalian!

Tempat Festival Kanto Akita
Stasiun JR Akita, dari pintu barat jalan kaki 15 menit

Ingin Melihat Festival Akita Walau Sekali Seumur Hidup! Skill Para “Sashite” yang Membuat Musim Panas Semakin Panas!

Festival Akita ini bisa dikatakan sebagai festival yang paling mendebarkan di antara 3 festival terbesar di daerah Tohoku. Cahaya dari lampion yang tak terhingga menghiasi setiap penjuru jalan benar-benar pemandangan yang menakjubkan dan penampilan para “sashite” merupakan sebuah mahakarya. Festival Kanto, dimana kalian bisa makan, dan mencobanya langsung. Kalau ada kesempatan, coba datang ya!

Penerjemah : Aririn

Kyoto Identik Dengan Momiji! 3 Rekomendasi Tempat Berburu Daun Momiji di Kyoto!

Tempat yang memiliki daun momiji (daun musim gugur) paling cantik dan populer di Kyoto

Kyoto merupakan kota yang memiliki sejarah paling panjang di Jepang dan tidak berhenti menarik perhatian wisatawan domestik maupun internasional. Kyoto terletak di daerah Kansai dan dulunya merupakan ibu kota Jepang yang berhasil melahirkan berbagai budaya.

Kesan apa yang kalian miliki tentang Kyoto? Jika berbicara tentang Kyoto, mungkin kalian akan langsung terbayang kuil Shinto? Atau kuil Buddha? Tentu saja Kyoto mewakili itu semua. Satu kali dalam setahun, ketika daun momiji di musim gugur telah tumbuh, kuil-kuil akan memberikan pemandangan yang sama sekali berbeda. Bersantai sambil menikmati dedaunan berwarna merah dan kuning yang cantik, rasanya seperti berada di dunia lain!

Kali ini すかSUKI akan memperkenalkan kepada kalian 3 rekomendasi tempat dengan daun momiji yang terkenal di daerah Kyoto.

Stasiun Kyoto
Dari Bandara Internasional Kansai:
・1,5 jam dengan airport shuttle bus (harga tiket 2.550 yen).
・1 jam 20 menit dengan kereta limited express ‘Haruka’ for Kansai Airport (harga tiket 2.850 yen)
・Dari stasiun JR Osaka: 30 menit menggunakan JR Tokaido Main Line.

Hanya berjarak 1 stasiun dari stasiun Kyoto! Jangan lewatkan kuil Tofuku-ji yang sangat populer!

Salah satu alasan すかSUKI merekomendasikan kuil Tofuku-ji adalah aksesnya yang mudah. Kuil tersebut bisa dicapai hanya dengan 10 menit menggunakan JR Nara Line, atau 20 menit jika menaiki bus kota Kyoto Line 88 atau 208. Meskipun butuh sedikit jalan kaki dari stasiun, rasa capek tidak akan terasa karena kalian bisa berjalan sambil melihat-lihat toko menarik yang berbaris. Kuil Tofuku-ji lebih besar dari kuil lain sehingga daun momiji-nya pun lebih mengesankan. Kuil Tofuku-ji sendiri dikenal sebagai taman Jepang. Jadi, kalian bisa menikmati kontrasnya warna daun berwarna hijau dengan daun momiji berwarna kuning dan kemerahan. Apabila mau sedikit menunggu hingga daun berguguran, daun momiji yang berjatuhan akan terlihat seperti karpet dan menghasilkan suasana yang berbeda. Daun yang berguguran pun tetap terlihat menarik, ya.

Kuil Tofuku-ji
Alamat : 15-778 Hommachi, Higashiyama-ku, Kyoto-shi, Kyoto-fu
Nomor telepon : 075-561-0087
Jam operasional :
・April – akhir Oktober : 09.00 – 16.00 (masuk terakhir pukul 16.00 ※gerbang ditutup pukul 16.30)
・November – awal Desember : 08.30 – 16.00 (masuk terakhir pukul 16.00 ※gerbang ditutup pukul 16.30)
・Awal Desember – akhir Maret : 09.00 – 15.30 (masuk terakhir pukul 15.30 ※gerbang ditutup pukul 16.00)
HTM : 400 yen
Akses :
Dari stasiun Kyoto menggunakan JR Nara Line : 20 menit (harga tiket 140 yen)
Menggunakan bus kota Kyoto Line 88 atau 208 : 25 menit (harga tiket 230 yen)
URL : http://www.tofukuji.jp/english/index.html

Ingin memonopoli daun momiji hanya untuk diri sendiri? Nikmati pemandangan sambil minum matcha, rasanya luar biasa!

Dengan sedikit berjalan kaki dari kuil Tofuku-ji, kalian akan menemukan sebuah kuil yang bernama Toko-ji. Daya tarik utamanya tentu saja daun momiji. Namun, tidak hanya itu saja daya tarik yang dimiliki kuil ini. Kalian juga bisa menikmati matcha dan camilan di sini. Setelah melepas sepatu di pintu masuk, berjalanlah sedikit ke dalam. Kalian akan menemukan alas duduk yang menghadap taman yang cantik dan merasakan ketenangan yang tidak biasa. すかSUKI sudah mencoba minum matcha di tempat ini, rasanya sangat menenangkan. Sepertinya, rasa lelah dari aktivitas seharian bisa hilang begitu saja hanya dengan melakukan ini. すかSUKI merekomendasikan tempat ini karena orang-orang yang datang berkunjung masih sedikit, benar-benar seperti spot rahasia! Nah, bagaimana kalau kalian juga menenangkan hati dan bersantai di sini sambil memandang daun momiji?

Kuil Toko-ji
Alamat : 15-804, Hommachi, Higashiyama-ku, Kyoto-shi
Jam operasional : 1 November (Jum’at) – 30 November (Sabtu) buka pukul 10.00 – 16.00
Akses :
・Dari stasiun Kyoto dengan JR Nara Line : 15 menit (harga tiket 140 yen)
・Dengan bus kota Kyoto Line 88 atau 208 : 20 menit (harga tiket 230 yen)
HTM : 500 yen untuk camilan dan matcha
URL : http://kyototokoji.web.fc2.com/

Ayo ke kuil Rokuo-in untuk menikmati daun momiji dengan tenang!

Karena banyak orang datang ke Kyoto saat musim gugur, semua tempat menjadi penuh dengan manusia. Di saat seperti itu, mari kita coba pergi ke spot rahasia yang hanya diketahui oleh warga setempat! Tempat itu bernama kuil Rokuo-in. Walaupun jaraknya dekat dengan objek wisata terkenal Arashiyama, tamu yang berkunjung masih terhitung sedikit sehingga kalian bisa menikmati daun momiji dengan tenang dan tanpa terburu-buru. Di sini, daun momiji menyelimuti sepanjang jalan dari pintu masuk. Rasakanlah suasana misterius yang tidak bisa dilihat di tempat lain. Bagi kalian yang suka foto, すかSUKI merekomendasikan tempat ini. Ambil foto dari berbagai sudut dan dapatkan foto favoritmu!

Kuil Rokuo-in
Alamat : 24 Sagakitahoricho, Ukyo-ku, Kyoto-shi, Kyoto-fu
Nomor telepon : 075-861-1645
Jam operasional : 09.00 – 17.00
HTM : 400 yen
Akses : dari stasiun Kyoto dengan JR Sanin Line : 20 menit (turun di stasiun Saga Arashiyama, harga tiket 240 yen)

Ayo temukan tempat favorit kamu!

Masih ada banyak kuil-kuil lain selain yang telah SUKI perkenalkan di atas. Untuk kali ini すかSUKI masih belum bisa memperkenalkannya, tetapi masih banyak, kok tempat wisata menarik lainnya. Kuil terkenal seperti Kiyomizudera dan Kinkakuji juga luar biasa. Setiap tempat wisata memiliki pesona dan daya tariknya masing-masing, dan itulah sisi menarik dari wisata Kyoto. Sambil berkeliling, kalian juga bisa menikmati berbagai camilan yang bisa dimakan sambil jalan. Semoga kalian bisa menemukan spot favorit dan rasakanlah ‘Jepang’ yang sesungguhnya.

Penerjemah : Erlinda Dwi Yulianti

Tempat Wisata Recommended! Kada, Kota Ikan di Wakayama!

Prefektur Wakayama adalah prefektur yang terletak di sebelah selatan Osaka. Perjalanan dari Osaka ke Wakayama dapat ditempuh dalam 1 jam dengan mobil atau 1,5 jam dengan kereta. Dalam artikel kali ini, saya ingin memperkenalkan tempat-tempat wisata di Kada, yaitu salah satu kota di Wakayama.

Berjalan-Jalan di Pelabuhan Kada

Di pelabuhan Kada ada tempat bernama Kada Sengyo (加太鮮魚) yang menjual ikan tangkapan pada hari yang sama. Ketika saya berkunjung pada siang hari, ikan Aji (Japanese horse mackerel) dan ikan Saba (Mackerel) telah dimasukkan ke dalam akuarium. Dan saya juga mendapat informasi bahwa ikan paling terkenal di Kada adalah ikan Tai (Sea Bream). Saya sarankan untuk berkunjung pada pagi hari jika Anda ingin membeli ikan di sini!

Selain itu, ada tanggul membentang di belakang Kada Sengyo dan tanggul ini ramai dengan orang yang sedang memancing.

Pelabuhan Kada
Alamat : 141-5 Kada, Wakayama-shi, Wakayama-ken 640-0103, Japan
Nomor telepon : 073-459-1268
URL:http://www.jf-kada.com/sengyo
Akses : 15 menit berjalan kaki dari Stasiun Kada (加太駅)

 

Berkunjung ke Kuil Awashima (淡嶋神社)

Kuil Awashima adalah kuil yang berada di dekat laut, yang dapat ditempuh dalam waktu 20 menit berjalan kaki dari Stasiun Kada. Toko yang menjual oleh-oleh berjejer di jalan menuju kuil. Kita juga dapat membeli kerang yang ada di show case untuk dibakar dan dimakan.

 

Kuil yang mengagungkan Dewa Obat

Kuil Awashima mengagungkan Dewa Obat yang bernama Sukunahikuna no Mikoto, dan katanya berdoa di sini bermanfaat untuk pasangan yang ingin punya momongan, keselamatan ketika melahirkan, kesembuhan penyakit ginekologi, dan lain-lain.

Banyak boneka berjajar di lingkungan kuil!

Banyak boneka yang ‘dikuburkan’ berjajar di lingkungan kuil. Di Jepang, kita memiliki kebiasaan untuk tidak membuang boneka tua yang tidak digunakan lagi, melainkan membawa boneka tersebut ke kuil untuk diberi upacara kematian. Ada sekitar 20.000 boneka di Kuil Awashima.

Kuil Awashima (淡嶋神社)
Alamat : 118 Kada, Wakayama-shi, Wakayama-ken 640-0103, Japan
Nomor telepon : 073-459-0043
URL:http://www.kada.jp/awashima/
Waktu operasional: 09.00 – 17.00
Akses: 20 menit berjalan kaki dari Stasiun Kada

Kalau Mau Menginap di Kada, Kyukamura Kishu Kada (休暇村・紀州加太) Tempatnya!

Semua kamar menghadap laut!

Dari kamar manapun, Anda dapat melihat Selat Kitan (紀淡海峡) dan Tomogashima (友ヶ島). Kapal putih kecil yang terlihat di laut adalah perahu nelayan yang sedang memancing ikan Tai.

Pemandian terbuka dengan pemandangan luar biasa!

Pemandian terbuka di Kyukamura Kishu Kada adalah pemandian model infinity yang menjadi tren akhir-akhir ini. Pemandian ini tidak memiliki pagar maupun penutup lainnya, sehingga ketika kita berendam di sini, kita bisa langsung melihat laut yang seakan-akan menyambung dengan pemandian. Saya sangat menyarankan untuk berendam pada waktu matahari terbenam!

Mencoba makan makanan special Wakayama di musim dingin, ikan Kue!

Wakayama di musim dingin terkenal dengan ikan bernama Kue (longtooth grouper). Jumlah penangkapan Ikan Kue alami sangat sedikit, sehingga ikan ini sering disebut sebagai “Ikan Ilusi”. Ikan ini sangat jarang dijual di supermarket, dan jarang juga ada keluarga yang bisa memakan ikan ini di rumah. Kita dapat mencoba makan Kue si “Ikan Ilusi” ini di Kyukamura Kishu Kada, yang menyediakan course menu Ikan Kue alami! Ada Nabe Ikan Kue, Sashimi Ikan Kue, dan juga karaage ikan Kue! Kue adalah ikan berdaging putih yang berlemak dan sangat enak.

Nabe Ikan Kue berisi Ikan Kue, sayuran, dan tofu yang direbus lalu dimakan dengan saus ponzu (saus shoyu yang dicampur dengan buah jeruk seperti yuzu dan cuka). Setelah makan nabe, Anda dapat meminta nasi campur yang dibuat dengan sisa sup nabe dicampur dengan nasi dan telur.

Alamat : 483 Miyama, Wakayama-shi, Wakayama-ken 640-0102, Japan
Nomor telepon : 073-459-0321
URL:https://www.qkamura.or.jp/kada/
Akses : 10 menit dengan shuttle bus dari Stasiun Kada

Penutup

Bagaimana menurut teman-teman dengan tempat wisata recommended di Kada, Wakayama? Jangan lupa untuk menghangatkan diri dengan makan Nabe ikan Kue si “Ikan Ilusi”, hanya di Kada!

Penerjemah : Gita Siwi

Layaknya Time Slip! Rasakan Suasana Jepang di Masa Lalu dengan Perjalanan ke Kamakura 2 Hari 1 Malam!

Di Kamakura banyak bangunan masa lalu yang tersisa

Kamakura terletak di sebelah barat Semenanjung Miura, Prefektur Kanagawa.
Pada zaman dahulu, di Kamakura terdapat pusat pemerintahan militer Kamakura Bakufu atau sering disebut Keshogunan Kamakura. Sampai sekarang pun banyak wisatawan datang ke sana untuk melihat bangunan bersejarah Jepang.
Dari Kamakura, pantai Yuigahama dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Seafood-nya tidak kalah terkenal dengan Enoshima, lho!
Kali ini, すかSUKI akan memperkenalkan berbagai tempat yang patut dikunjungi di Kamakura supaya kalian bisa merasakan masa lalu Jepang yang indah.

Melihat The Great Buddha of Kamakura (Patung Buddha Raksasa/ Kamakura Daibutsu) di Kuil Kotoku-in(高徳院)

Patung Buddha raksasa di Kuil Kotoku-in akan langsung terlihat setelah kalian berjalan sekitar 30 menit dari pintu barat stasiun Kamakura. Patung ini memiliki ketinggian yang cukup mengejutkan, yaitu setara dengan bangunan 6 tingkat. Patung Buddha ini awalnya tidak ditempatkan di luar ruangan, tetapi berada di dalam bangunan besar yang bernama Daibutsu-dono. Akan tetapi, karena beberapa kali rusak karena terkena bencana, patung Buddha ini diletakkan di tempat terbuka seperti sekarang (※ Ada berbagai teori tentang sejarah ini).

Seluruh bagian patung dilapisi daun emas?

Setelah membayar tiket masuk sebesar 200 yen, begitu masuk kalian akan langsung bisa melihat patung Buddha yang duduk dengan gagah. Beloklah ke kiri dan lihat pipi kanan patung Buddha dengan saksama…

Kalian pasti bisa melihat sesuatu yang terlihat seperti daun emas. Sebenarnya, dikabarkan bahwa patung ini memang dihiasi dengan daun emas saat awal dibuat. Namun sampai sekarang tidak diketahui mengapa patung Buddha ini dibangun, dan apa tujuan penggunaan daun emas tersebut. Jika menyebut ‘Kamakura’, yang pertama kali muncul di kepala pasti adalah patung Buddha raksasa (The Great Buddha of Kamakura) yang misterius tersebut.

Nah, ayo kita melihat ke dalam tubuh patung Buddha!

Banyak yang tidak tahu bahwa sebenarnya kita bisa melihat bagian dalam tubuh patung Buddha. Patung Buddha ini dibuat menggunakan kerangka, setelah patung selesai dibuat kerangka dicopot sehingga bagian dalamnya kosong. Kalian perlu membayar 20 yen sebagai uang persembahan. Sebelum memasuki tubuh patung Buddha, persiapkan uangnya terlebih dahulu, ya!

Kuil Kotoku-in(高徳院)
Alamat : 4 Chome-2-28 Hase, Kamakura-shi, Kanagawa-ken
Normor telepon : 0467-22-0703
Jam operasional : April – September 8:00 – 17:30, Oktober – Maret 8:00 – 17:00
HTM : Dewasa & anak SMA 200 yen, Anak SD 150 yen

 

Memohon peruntungan keuangan dengan mencuci uang di Zeniarai Benzaiten(銭洗弁財天)

Sudah banyak kepercayaan di dunia yang meyakini bahwa permohonan akan terkabul jika melempar uang ke mata air. Namun, pernahkan kamu mendengar tentang mata air yang bisa memberikan keuntungan dengan mencuci uangmu di sana? Kedengarannya aneh, kan? Zeniarai Benzaiten Ugafuku Jinja(銭洗弁財天宇賀福神社)dikenal sebagai kuil yang dipercaya dapat melipatgandakan keuntungan jika kalian mencuci uangmu di sana yang sering disebut dengan Zeniarai Benzaiten(銭洗弁財天).

Jika mencuci uang dengan air ini, jumlahnya akan menjadi berlipat ganda!?

Kepercayaan ini berawal dari ucapan Minamoto no Yorimoto pada era Heian yang bermimpi bertemu dengan dewa keberuntungan, “Jika memberi sang Buddha asupan air dari mata air ini, kedamaian akan datang”. Sejak saat itu, orang-orang mulai mencuci uang mereka di sini. Di dalam kuil, beberapa orang terlihat sedang mencuci uang mereka. Akan tetapi, jangan hanya menyimpan dan mendiamkan uang yang telah dicuci tersebut. Kabarnya, apabila uang itu digunakan untuk hal yang bermanfaat, maka uang itu akan kembali dengan jumlah yang berlipat. Oleh karena itu, jangan hanya disimpan, gunakan uang tersebut untuk hal yang baik, ya!

Ramal keberuntungan dengan air!?

Di Jepang, metode menarik kertas berisi ramalan keberuntungan yang disebut dengan ‘Omikuji(おみくじ)’ telah dilakukan sejak zaman dahulu kala untuk meramal keberuntungan diri sendiri. Akan tetapi, di Zeniarai Benzaiten ada metode unik yang disebut dengan ‘Mizumikuji(水みくじ)’ atau ramalan air yang dapat digunakan untuk meramal keberuntungan. Ketika menarik kertas ramalan, kalian akan mendapatkan kertas yang tidak tertulis apapun di atasnya. Akan tetapi, jika kertas tersebut dimasukkan ke dalam air di ‘Ryujin no Mizu( 龍神の水)’ maka hurufnya akan perlahan terlihat. Aneh sekali, ya!

By the way, karena huruf yang tertulis akan menghilang saat kertas mengering, すかSUKI merekomendasikan kepada kalian untuk mengambil foto kertas ramalan tersebut sebelum kering.

Zeniarai Benzaiten Ugafuku Jinja (銭洗弁財天宇賀福神社)

Alamat : 2-25-16 Sasuke, Kamakura-shi, Kanagawa-ken
Nomor telepon : 0467-25-1081
Jam operasional : 8:00 – 16:30

Coba makan Shirasu Don yang terkenal!

Pantai Yuigahama di Kamakura juga terkenal akan seafood-nya, lho! Makanan yang paling terkenal adalah shirasu-don. Jika kalian berjalan menyusuri kota, pasti kalian akan sering melihat tulisan shirasu-don(しらす丼)dimana-mana.

Karena sebagian besar toko menyediakan Nama Shirasu Don(生しらす丼 = mentah)dan Kama-age Shirasu Don(釜揚げしらす丼 = rebus), kalian yang tidak bisa makan ikan mentah pun tetap bisa menikmatinya dengan memilih varian yang direbus. Volumenya tidak terlalu banyak, sehingga sangat cocok untuk makan siang. Hilangkan letih kalian sambil menikmati angin laut!

Kuil Tsurugaoka Hachiman-gu, kuil yang penuh sejarah

Jika menyebut tempat terkenal di Kamakura, salah satunya pasti adalah kuil Tsurugaoka Hachiman-gu(鶴岡八幡宮). Bangunan utama kuil bahkan dijadikan aset budaya penting milik negara karena sejarahnya yang panjang. Di kuil ini, kalian akan sering melihat simbol berupa burung merpati. Konon, di Jepang merpati dikenal sebagai jelmaan dari dewa panahan dan peperangan yang disebut dengan Hachiman-shin. Para prajurit di zaman Kamakura menggunakan merpati sebagai lambang keluarga karena mereka beranggapan bahwa merpati adalah burung pembawa kemenangan. Oleh karena itulah, di kuil Tsurugaoka Hanchiman-gu banyak dijual ‘Hato Mikuji(鳩みくじ)/ ramalan merpati’ dan jimat yang berbentuk burung tersebut.

Kuil Tsurugaoka Hachiman-gu(鶴岡八幡宮)

Alamat : 2-1-31 Yukinoshita, Kamakura-shi, Kanagawa-ken
Nomor telepon : 0467-22-0315
Jam operasional : Oktober – Maret 06:00 – 21:00, April – September 05:00 – 20:50

Hamparan bambu di Kuil Hokoku-ji!

Nah, kenapa すかSUKI merekomendasikan perjalanan 2 hari 1 malam ke Kamakura? Karena selain tempat wisata terkenal, masih banyak tempat lain yang wajib kalian kunjungi. Di hari pertama, kalian bisa mengunjungi tempat wisata terkenal. Di hari kedua, kunjungilah tempat-tempat yang tidak begitu terkenal supaya kalian bisa merasakan Jepang lebih dalam, terutama Kuil Hokoku-ji(報国寺)ini. Di antara orang Jepang pun kuil ini tidak begitu dikenal. Banyak pohon bambu yang ditanam di Kuil Hokoku-ji, bahkan nama lain dari kuil ini adalah ‘Kuil Bambu’. Jalan setapak yang dibangun di antara pohon bambu seolah mengingatkan akan kota Jepang pada zaman dahulu. Di dalam kuil kalian bisa menikmati minuman matcha. Sepertinya, banyak yang menggunakan tempat ini sebagai spot kencan, lho.

Kuil Hokoku-ji(報国寺)
Alamat : 2-7-4 Jomyoji, Kamakura-shi, Kanagawa-ken
Nomor telepon : 0467-22-0762
Jam operasional : 09:00 – 16:00 (pelayanan minum matcha di dalam taman sampai pukul 15:30)

Kamakura, tempat dimana kalian bisa merasakan sejarah panjang Jepang

Selain tempat-tempat yang tadi sudah すかSUKI perkenalkan, masih banyak cara untuk menikmati Kamakura, lho. Misalnya, jalan-jalan sambil makan di Komachi-dori, menaiki jinrikisha (becak ala Jepang), menyewa kimono, dan lainnya. Wisata ke Kamakura, yuk!

Penerjemah : Erlinda Dwi Yulianti

Dapatkan pelayanan yang memuaskan meski tanpa uang tip

Jepang terkenal sebagai negara yang tidak memiliki kebiasaan memberikan uang tip. Hal ini mungkin terlihat aneh di mata negara lain yang biasanya suka memberikan uang tip sebagai tanda terima kasih tambahan atas jasa yang telah diterima. Hal ini tersebar hingga ke mancanegara dan membuat Jepang kedatangan turis-turis asing yang penasaran ingin menikmati seberapa baik pelayanan tanpa uang tip ini. Oleh karena itu, turis yang datang ke Jepang jumlahnya makin bertambah tiap tahun ke tahun. Kebanyakan berpendapat bahwa mereka puas dengan pelayanan yang didapatkan selama berada di Jepang.

Tourist information Center (Pusat Informasi untuk Turis)

Pintu masuk
Peta lokasi setempat dengan beragam pilihan bahasa
pamflet
Tersedia internet apabila ingin browsing informasi pariwisata

Tourist information center ini hampir ada di setiap tourist spot atau tempat yang banyak dikunjungi baik orang Jepang sendiri maupun turis mancanegara. Tempat ini disediakan untuk para pengunjung yang ingin mencari informasi setempat baik itu mengenai wisata atau transportasi sekalipun. Mengunjungi sebuah tempat yang belum pernah kita datangi sebelumnya pasti membuat perasaan sedikit khawatir, benar? Nah, dengan adanya fasilitas seperti ini setidaknya rasa kekhawatiran kita sedikit banyak dapat teratasi.

Anda dapat berkomunikasi dengan staf di tourist information center ini dengan menggunakan bahasa Jepang atau bahasa Inggris. Tidak hanya itu saja, di tempat ini pun tersedia macam-macam pamflet yang boleh dibawa pulang. Pun, fasilitas ini tidak dipungut biaya sama sekali.

Supermarket

Kamakura kinokuniya
Pintu masuk dari tempat parkir

Supermarket, tempat yang akrab dengan kehidupan sehari-hari ini dapat kita temukan dimana saja. Pengalaman saya saat mulai tinggal di Jepang, pertama kalinya berbelanja ke supermarket saya benar-benar bingung. Bisa dikatakan saya lumayan lancar membaca hiragana dan katakana tapi tidak dengan kanji.

Masalahnya, ketika saya ingin tahu arti dari kanji yang ada di depan mata pun kalau tidak bisa bacanya ya bingung juga. Nah, pada saat itulah saya ingat peribahasa “malu bertanya sesat di jalan”. Saya memberanikan diri bertanya pada salah seorang staf yang kebetulan ada tidak jauh dari tempat saya termenung. “Maaf, saya mencari (barang yang ingin dibeli)” tanya saya.

Tanpa basa-basi orang tersebut langsung memandu saya ke tempat dimana barang yang saya cari itu berada. Menurut saya, gerak sigap menolong konsumen seperti ini sangat luar biasa. Apalagi ketika kita diburu waktu atau saat benar-benar bingung dan mengharapkan bantuan seperti saya waktu itu.

Kinokuniya at Kamakura
Alamat : Kanagawa ken Kamakura shi Onari Machi 15 no 3 kode pos 248-0012
Telepon : 0467-25-1911

Sewa gratis baby stroller di shopping mall

Pusat informasi di shopping mall
Stroller berjejer rapi
Stroller yang saya pinjam

Suatu hari saya jalan-jalan ke shopping mall yang tidak begitu jauh dari tempat saya tinggal. Sebenarnya keluar membawa bayi dengan memakai stroller terasa lebih mudah karena hanya tinggal dorong saja tapi ketika masuk ke dalam kereta, stroller ini cukup memakan tempat jadi saya putuskan untuk menggendong anak dengan memakai baby carrier (sling) atau disebut dengan dakko himo dalam bahasa Jepang.

Ketika tiba di tempat, saya baru tahu ternyata di shopping mall yang saya kunjungi itu menyediakan fasilitas sewa gratis stroller hanya dengan cara mengisi formulir peminjaman di pusat informasi. Fasilitas sewa gratis stroller ini kebanyakan tersedia di shopping mall yang besar.

Di dalamnya ada juga yang dikenai biaya seperti misalnya di Disneyland. Stroller yang ditawarkan memiliki desain mickey mouse berwarna merah hitam yang lucu tetapi harga yang dikenakan senilai 1000 yen untuk pemakaian selama berada di dalam kawasan Disneyland hari itu saja. Informasi ini tertera di website Disneyland Japan.

Terrace Mall Shonan
Alamat : Kanagawa ken Fujisawa shi Tsujido Kandai 1 chome 3 no 1 kode pos 251-0041
Telepon : 0466-38-1000
URL : http://terracemall-shonan.com/
pamflet : http://terracemall-shonan.com/common/pdf/floorguide_en.pdf

Makan di Restoran

Saat berada di Jepang, ketika anda makan di restoran maka anda akan menerima oshibori (lap tangan) begitu anda duduk. Ini adalah salah satu kebudayaan Jepang yang mungkin sudah diketahui oleh banyak orang. Menurut pengalaman saya, oshibori yang digunakan di Jepang ada 2 macam yaitu yang berbentuk wet tissue dan yang berbentuk handuk kecil. Yang paling menarik adalah oshibori handuk, saat musim panas maka anda akan mendapatkan oshibori yang sengaja didinginkan di dalam kulkas terlebih dahulu.

Oshibori dingin ini sangat menyejukkan terlebih lagi di saat cuaca panas sekali. Kebalikannya saat musim dingin maka anda akan mendapatkan oshibori yang hangat. Udara dingin di luar akan membuat tangan terasa kaku. Namun dengan adanya oshibori hangat ini tangan kita pun akan dihangatkan dan makan akan terasa lebih enak. Oshibori ini hanya dapat dipakai di dalam restoran saja dan tidak diperbolehkan untuk dibawa pulang.

Selain itu, ada juga service potongan harga dengan menggunakan kupon dan ada juga sistem mengumpulkan poin setiap transaksi. Tidak di semua tempat memiliki sistem seperti ini tetapi biasanya setelah selesai makan dan melakukan pembayaran di kasir, kita akan mendapatkan kupon potongan harga untuk transaksi selanjutnya.

Hal ini bertujuan agar tamu mau datang dan makan lagi di restoran tersebut. Jika anda makan yakiniku, biasanya mulut akan sedikit berbau dikarenakan konsumsi daging dalam jumlah yang cukup banyak. Oleh karena itu agar konsumen tidak merasa malu ketika berbicara dengan orang lain setelah keluar dari restoran, pihak restoran mengambil inisiatif untuk menaruh permen atau permen karet di depan meja kasir agar orang-orang leluasa untuk mengambilnya. Tentu saja permen ini gratis tetapi jangan mengambilnya banyak-banyak ya.

Kesimpulan.

Di negara yang memiliki kebiasaan memberikan uang tips, secara kasar dapat dikatakan bahwa uang tips adalah simbol bahwa kita “membeli jasa” yang telah kita terima. Dengan pemikiran seperti demikian, saya cukup kaget ketika pertama kalinya menginjakkan kaki di Jepang. Kaget tetapi senang dengan service yang memuaskan meskipun tanpa harus mengeluarkan uang ekstra sebagai tip. Tidak seperti di Indonesia, tidak selalu tetapi terkadang saya suka meninggalkan uang kembalian di meja tanda terima kasih untuk layanan yang telah diberikan. Lain halnya, di Jepang ada sebuah ungkapan yang dikenal dengan “omotenashi”.

Artinya yaitu melayani dengan hati dan dengan perasaan terbuka. “Omotenashi” ini menjadi bagian kebudayaan Jepang dan menjadi daya tarik tersendiri di mata dunia. Bagaimana dengan anda? Mari datang dan rasakan sendiri “omotenashi” Jepang yang akan membuat anda tidak cukup datang hanya sekali saja ke negara yang kaya akan budaya ini.

Menyelami Dunia Bonsai di Tanah Suci Bonsai “Omiya”

Tanah Sucinya Bonsai “Prefektur Saitama, Omiya”

Menikmati keindahan tanaman yang ditanam di atas pot merupakan budaya tradisional Jepang yang disebut “Bonsai”. Pada awalnya Bonsai adalah budaya yang hanya ada di Jepang, namun saat ini Bonsai sangat popular sampai-sampai banyak digelar kompetisi Bonsai di seluruh dunia.

“Bonsai” sangat dicintai penggemarnya dari seluruh dunia.
Prefektur Saitama, Omiya mendapat perhatian sebagai tanah suci-nya Bonsai dari para penggemarnya di seluruh dunia. Bonsai dari Omiya dikenal sebagai yang terbaik sehingga banyak penggemarnya yang berdatangan bukan hanya dari Jepang tapi juga dari berbagai negara.

Untuk itu, kali ini kami akan memperkenalkan pada kalian tentang dunia Bonsai yang menyenangkan di “Tanah suci-nya Bonsai” Omiya.

Stasiun Toro
Dari Stasiun terminal Bandara Haneda menggunakan kereta sekitar 1 jam (ongkos: 1170 yen)

Belajar Tentang “Bonsai” di Museum Bonsai Pertama di Dunia


Jika kalian ingin tahu tentang dunia Bonsai di Omiya, pertama-tama, yang harus kalian coba kunjungi adalah seperti di bawah ini;
Dari JR Stasiun Toro, jalan kaki sekitar 10 menit kalian akan menemukan “Omiya Bonsai Bijutsukan” atau Museum Bonsai Omiya. Tempat ini merupakan “Museum Bonsai” pertama yang dibuka untuk publik, dan kalian bisa melihat 50 lebih koleksi tanaman Bonsai

Selain itu, di dalam Museum kalian bisa berkeliling melihat lukisan tanaman Bonsai, juga dekorasi Bonsai yang diletakkan di dalam ruangan khas Jepang “Washitsu”. Bagi yang belum tahu tentang Bonsai, ataupun yang ingin lebih mengenal budaya Jepang, kami sangat merekomendasikan tempat yang satu ini.

Merasakan 4 Musim Melalui Bonsai

Yang paling penting dari Museum Bonsai adalah taman Bonsai yang berada di pusat Museum. Di taman Bonsai ini, kalian bisa melihat dari dekat dan dari sudut manapun 40~50 tanaman Bonsai yang ditampilkan.

Berbicara tentang alam Jepang, satu hal yang berkesan adalah pergantian 4 musimnya, begitupun dalam tanaman Bonsai, kita bisa merasakan ke empat musim tersebut.

Kami sarankan kalian untuk melihat satu persatu tanaman Bonsai yang berjajar di taman Bonsai yang sunyi.

Cara Menikmati Bonsai Bagi Pemula

Di antara kalian yang membaca artikel ini, mungkin ada yang “Tidak tahu cara menikmati Bonsai” ya. Nah, untuk itu kami akan memberitahu pada kalian tentang cara menikmati Bonsai yang kami dapatkan dari petugas Museum Bonsai. Walaupun begitu, sebenarnya caranya sangat mudah sekali. Caranya adalah melihat Bonsai dari bawah ke atas. Hanya itu saja.

Berbicara tentang Bonsai¸ unsur yang perlu diperhatikan adalah “Membuat pemandangan alam di dalam pot” Oleh karena itu, jika kita lihat dari bawah ke atas, seolah kita bisa merasakan kekuatan pohon yang besar. Sebagai percobaan, coba lihat tanaman Bonsai ini.

Tinggi Bonsai ini mencapai 30 cm. Walaupun dilihat dari depan, memang cantik, tapi kehebatan dari tanaman ini bukan itu.

Perhatikan! Berbeda dengan ketika dilihat dari depan, bisakah kalian merasakan kekuatan bak pohon yang besar dan kuat?

Retakan di batang pohon dan kekuatan yang ada padanya membuat kita merasa tak menyangka ternyata bukan hanya sekedar pohon kecil.
Membuat pemandangan alam luas di atas pot merupakan hal yang menyenangkan dari bonsai sekaligus dayatariknya.

Museum Bonsai
Alamat: Prefektur Saitama, kota Saitama, Kita-ku, Toro-cho 2-24-3
Telepon: 048-780-2091
FAX:048-668-2323
Jam buka :
(Maret~ Agustus) Pukul 9 pagi~ 4:30 sore. *Jam masuk Museum sampai pukul 4 sore.
(November~ Desember) Pukul 9 pagi~ 4 sore *Jam masuk Museum sampai pukul 3:30 sore.

Hari libur: Kamis (Libur nasional buka) Akhir dan Awal tahun, ada libur khusus Museum
URL : http://www.bonsai-art-museum.jp/en/

Ke Desa Bonsai Omiya yang Bersejarah 90 Tahun

Tempat selanjutnya merupakan tempat dimana kita bisa mengetahui tentang Bonsai lebih dalam, yaitu “Omiya Bonsai Mura” atau Desa Bonsai Omiya yang dapat ditempuh sekitar 3 menit dengan jalan kaki dari Museum Bonsai.

Di sini berkumpul 6 taman Bonsai, dan ini merupakan salah satu desa Bonsai yang dibentuk menjadi sebuah desa kecil. Setiap taman memiliki keunggulan yang berbeda-beda dan kita bisa menikmatinya secara gratis.

Sebenarnya Desa Bonsai Omiya ini juga menjadi tempat yang dijuluki sebagai tanah suci-nya Bonsai. Akibat dari gempa besar Kanto yang terjadi 90 tahun lalu, para pengrajin yang menyelamatkan diri dari Tokyo, akhirnya mencari wilayah dengan air dan tanah yang bagus sehinga dibuatlah Desa Bonsai yang terkumpul di Omiya. Hal itulah yang menjadi keterhubungan tanah suci Bonsai yang sekarang.

Tapi satu hal yang wajib diperhatikan adalah kita tidak diperbolehkan untuk mengambil foto. Karena ini bukan Museum, melainkan toko, kita tidak boleh mengambil foto Bonsai yang dipajang.

Tapi karena Bonsai ini dijual, kalian bisa membeli Bonsai yang kalian suka. Harganya sedikit mahal, tapi Bonsai ini merupakan Bonsai dengan merek terbaik dari Omiya yang terkenal di seluruh dunia. Buat kalian yang suka Bonsai, jangan lupa coba datang ya!

Selain itu, jika kalian beruntung, kalian juga bisa melihat pengrajin Bonsai yang sedang merawat tanaman. Bisa melihat cara pembuatan Bonsai yang hebat itu, merupakan daya Tarik desa ini yang tidak bisa kalian lihat di Museum.

Omiya Bonsai Mura
Alamat : Prefektur Saitama, Kota Saitama, Kita-ku, Bonsai-cho, 331-0805
Jam operasional : 9:00~17:00 Berbeda di setiap taman. Kebanyakan siang hari
Libur taman : Kamis (terdapat hari libur khusus berdasarkan kebijakan setiap taman Bonsai)
Telepon: 048-829-1039

Ayo Rasakan Dunia Bonsai Sepuasnya di Omiya!

Walaupun di artikel kali ini tidak kami perkenalkan, tetapi di Desa Bonsai Omiya, kita bisa mencoba pengalaman membuat Bonsai. Bukan hanya melihat Bonsai, pengalaman membuat sendiri Bonsai ini hanya bisa kalian coba di Jepang lho. Sepertinya sangat menarik sekali ya membuat dunia kita sendiri di atas pot.

Bagi yang ingin ke Jepang, coba berkunjung ke sana ya!

Penerjemah : Aririn

Tempat Suci Jeans, Kojima Jeans Street

Area Kojima di Kota Kurashiki!

Prefektur Okayama yang ada di area Chugoku, Jepang Barat. Mungkin banyak orang asing yang tidak tahu tempat ini, tetapi jika kalian naik Shinkansen dari Osaka ke Hiroshima kalian akan melewati Okayama. Di Prefektur Okayama, ada Kota Kurashiki yang terletak di Higashi-Toori, Ibukota Prefektur Okayama, Kota Okayama.

Area Kojima yang terletak di sebelah selatan Kota Kurashiki adalah kota industri tekstil nomor satu di Jepang. Area ini juga terkenal sebagai tempat produksi jeans lokal terbesar. Pada tahun 2015, Kojima Area diperkenalkan dalam “Michelin Guide, Japon” dan menarik perhatian orang-orang secara internasional.

Dalam artikel kali ini, saya akan memperkenalkan tentang Jeans Street di area Kojima yang juga disebut “Tempat Suci Jeans”.

Akses menuju Kojima

Stasiun JR Kojima yang merupakan pintu masuk ke Kojima dapat kalian tuju dalam waktu 30 menit dengan kereta dari Stasiun Okayama jalur Seto Ohashi. Jika kalian berada di Kota Kurashiki, kalian bisa naik bus menuju Kojima.

Stasiun Kojima (児島駅)
30 menit dari Stasiun JR Okayama (JR岡山駅) jalur Seto Ohashi (瀬戸大橋線) (Biaya : 500 yen); atau
Naik Bus Shimoden (下電) jurusan Amaki (天城) dari Stasiun JR Kurashiki (JR倉敷駅) (Biaya : 720 yen)

Jeans Street dengan Toko-Toko Fashionable

Jeans Street berjarak sekitar 1km dari Stasiun Kojima. Ketika kita berjalan pelan dari stasiun, akan terlihat pemandangan seperti foto di bawah. Ini bukan jemuran, lho. Ini adalah Jeans Street!

Jeans Street dimulai pada tahun 2009, sebagai gerakan untuk pembangkitan kota dengan menggunakan toko-toko kosong yang ada di pusat perbelanjaan. Kita dapat melihat pemandangan unik, di mana banyak toko jeans fashionable berjajar di antara suasana kota retro. Banyak dukungan kepada brand jeans dari Kojima karena kualitas produk yang tinggi dan desain yang menarik. Toko-toko jeans dengan kualitas tinggi terkumpul di satu tempat, pastinya tempat ini akan menjadi tempat suci bagi para penyuka jeans.

Jalan-Jalan sambil makan es krim!

Ketika berjalan-jalan di Jeans Street dan mampir ke toko oleh-oleh yang menjual berbagai pernak-pernik denim, saya menemukannya.

Es krim Kojima Jeans?? Apa itu??

Tentu saja, saya coba makan. Es krim-nya seperti ini!

Rasa soda segar, sungguh enak!
Teman-teman mau mencoba? Kita bisa makan sambil jalan, tetapi ingat kita tidak boleh makan di dalam toko!

Ada jeans di tempat seperti ini!?

Banyak benda-benda dengan motif jeans di Jeans Street. Misalnya…

Toilet umum dengan motif jeans! Keren, ya. Lalu ada juga..

Vending machine dengan motif jeans. Memfoto benda-benda motif jeans yang kita temukan ketika berjalan-jalan sangat menyenangkan! Ketika kalian berkunjung, kalian dapat mencari dan menemukan jeans-jeans lainnya!

Kojima Jeans Street (児島ジーンズストリート)
Alamat : 2-2 Kojimaajino, Kurashiki, Okayama Prefecture 711-0913, Japan
URL : http://jeans-street.com/smp/

Rekomendasi Tempat Wisata Lainnya, Bekas Kediaman Keluarga Nozaki

Ketika kalian berkunjung ke Jeans Street, saya harap kalian dapat mampir ke Bekas Kediaman Keluarga Nozaki. Ini adalah rumah kediaman keluarga Nozaki, yang dahulu sukses dalam bisnis garam di daerah Kojima. Saat ini, kediaman ini dibuka untuk umum dan kita dapat melihat rumah dan taman yang indah, serta museum pembuatan garam. Saya rekomendasikan tempat ini, karena selain Jeans Street yang fashionable, kalian juga dapat bersentuhan dengan budaya tradisional Jepang di sini.

Bekas Kediaman Keluarga Nozaki (旧野崎家住宅)
Alamat : 1-11-19 Kojimaajino, Kurashiki, Okayama Prefecture 711-0913, Japan
Nomor telepon: 086-472-2001
Jam operasional: 09.00 – 16.30 (Libur setiap hari Senin)
URL : http://www.nozakike.or.jp/
Biaya masuk: Dewasa 500 yen/Murid SD dan SMP 240 yen/anak kecil gratis

Jeans Bus, Praktis Untuk Kalian yang Ingin Puas Menikmati Kojima

Ada Jeans Bus, bus praktis untuk kalian yang tidak hanya ingin mengunjungi area Jeans Street saja tetapi juga ingin berwisata di area Kojima. Bus yang dibalut dengan motif jeans ini hanya beroperasi pada akhir minggu dan hari libur saja, tetapi kalian dapat mengelilingi seluruh tempat wisata di area Kojima dengannya.

Jika kalian naik bus ini, kalian juga dapat mengunjungi Museum Jeans yang letaknya cukup jauh dari Jeans Street. Ada pabrik garmen dan berbagai macam outlet di museum ini, sehingga kalian yang suka jeans pasti senang kalau mampir ke sini!

Jeans Bus (ジーンズバス)
Hari operasional: Jumat, Sabtu, Minggu, dan hari libur (kecuali libur akhir tahun dan tahun baru) (beroperasi setiap hari pada saat Obon)
Waktu operasional: berangkat dari bus stop no. 5 di Stasiun JR Kojima, 6 bus/hari (berangkat setiap pukul 09.40, 10.30. 11.30. 12.50, 14.50. dan 15.50)
Biaya naik: (1 kali naik) Dewasa 17 yen/anak-anak 90 yen, (tiket 1 hari) Dewasa 510 yen/anak-anak 260 yen

Betty Smith Jeans Museum & Village (ベティスミス・ジーンズミュージアム&ヴィレッジ)
Alamat : 5-2-70 Kojimashimonocho, Kurashiki, Okayama Prefecture 711-0906, Japan
Nomor telepon: 086-473-4460
Jam operasional: 09.00 – 18.00
Biaya masuk gratis
URL : http://betty.co.jp/village/

Yuk, Berkunjung ke Kota Penuh Atraksi Kojima!

Kojima Jeans Street, jalan di tengah kota retro yang penuh dengan fashion terbaru. Kalian dapat mengambil foto-foto unik dan membanggakannya kepada teman-teman kalian! Selain itu, Kojima yang menghadap langsung ke Seto Inland Sea ini memiliki pemandangan yang indah dan hasil tangkapan laut yang enak.

Yuk, berkunjung ke kota penuh atraksi Kojima!

Penerjemah : Gita Siwi

Capek Jalan-Jalan? Beristirahatlah Sejenak! 5 Rekomendasi Café di Shinjuku, Tokyo

Siapa yang tidak tahu Tokyo? Tokyo adalah ibu kota negara Jepang dan tuan rumah Olimpiade 2020 yang akan diadakan 2 tahun mendatang. Menyambut Olimpiade Tokyo, jumlah penerbangan internasional di bandara Haneda dan Narita meningkat. Pada tahun 2017, jumlah wisawatan internasional yang berkunjung ke Jepang menurut Japan National Tourism Organization (JNTO) adalah 28.691.000 orang. Jumlah tersebut merupakan jumlah terbanyak sejak JNTO mulai menghitung secara statistik pada tahun 1964.

Jumlah penerbangan murah (Low Cost Carrier) yang disediakan oleh perusahaan seperti Jet Star dan Vanilla Air juga tidak sedikit. Dibandingkan tahun-tahun terdahulu, penerbangan domestik maupun internasional menjadi lebih murah dan terjangkau. Sistem transportasi umum di Tokyo sedang dikembangkan supaya memenuhi standar internasional. Akan tetapi, karena kepadatan penduduk yang terlalu tinggi, ditambah dengan rute kereta yang terlalu banyak dan rumit, banyak orang yang kelelahan karena harus berjalan seharian.

Karena itulah, kali ini すかSUKI akan merekomendasikan beberapa café di daerah Shinjuku, Tokyo. Bukan hanya sekadar tempat untuk beristirahat, tapi juga suasanya yang cozy dan stylish!

Temukan ketenangan dan latte art yang cantik di Common Café♪ (cabang stasiun Shinjuku, pintu keluar timur)

Tempat ini baru saja berdiri pada tahun 2016. Di café yang cukup luas ini, kalian bisa merasakan kehangatan interiornya yang terbuat dari kayu. Menggunakan biji kopi pilihan, rasakan hand drip coffee buatan mereka dengan tambahan latte art yang cantik di atasnya. Café tersebut memiliki berbagai menu yang terbuat dari bahan organik. Apabila kalian ingin menikmati osake (minuman beralkohol), mereka juga menyediakan 10 jenis wine dan bir lokal yang bisa kalian pilih.

Lokasi: dari pintu keluar timur stasiun JR Shinjuku, berjalanlah ke arah patung Godzilla raksasa yang terkenal di Kabukicho, Shinjuku. Sesampai di sana, kalian akan menemukan sebuah lapangan yang di depannya terdapat hotel APA. Common Café berada di lantai 2 hotel tersebut (gunakan tangga atau elevator yang berada di luar).

Selain itu, kalian juga bisa mengadakan pesta natal, akhir tahun, maupun tahun baru di sana karena tersedia ruangan yang bisa dipesan untuk pribadi.

Common Café (cabang stasiun Shinjuku, pintu keluar timur)
Alamat : APA Hotel Kabuki-cho Shinjuku Tower 2F 1-20-2 Kabuki-cho, Shinjuku-ku, Tokyo
Telepon : 03-6205-5846
Jam operasional : Buka setiap hari
Lunch 11:30 – 17:00 (last order untuk minuman pukul 16:45).
Salad bar hanya sampai pukul 15:00. Drink bar hanya sampai pukul 17:00
Dinner 17:00 – 23:30 (last order makanan pukul 22:50, minuman pukul 23:10)
URL:http://www.common-cafe.jp/shop/%E6%96%B0%E5%AE%BF%E5%BA%97/

Brooklyn Parlor Shinjuku, ‘Semua yang sia-sia dan indah dalam hidup’

Yang akan すかSUKI bahas selanjutnya adalah café bernuansa perpustakaan atau café buku bernama ‘Brooklyn Parlor Shinjuku’ yang berada di Shinjuku 3 Chome. Café tersebut mengusung konsep ‘semua yang sia-sia dan indah dalam hidup’. Sesuai dengan konsep tersebut, di sana kalian benar-benar dapat menikmati ‘semua’, mulai dari musik, buku, hingga makanan.Dan sesuai pula dengan namanya, café ini menggambarkan sebuah budaya modern dalam kesemrawutan seperti di kota Brooklyn, New York, Amerika.

Tempat ini sangat padat saat jam makan siang tiba, tidak peduli hari kerja maupun hari libur. Tidak sedikit yang harus menunggu untuk bisa duduk. Akan tetapi, kalian pasti tidak akan keberatan meski harus menunggu. Karena begitu memasuki café, kalian akan dikelilingi oleh musik yang menyenangkan, buku-buku, dan aroma makanan yang begitu menggunggah selera. Ketika malam tiba, café ini menawarkan suasana yang berbeda, lho!

Brooklyn Parlor
Alamat : Annex B1F Shinjuku Marui 3-1-26, Shinjuku-ku, Tokyo-to
Telepon : 03-6457-7763
Jam operasional : Senin – Sabtu 11:30 – 23:20
Minggu & hari libur nasional 11:30 – 23:00
URL:http://www.brooklynparlor.co.jp/shinjuku/

Café Aaliya, café dengan french Toast super lezat yang wajib dicoba!

Banyak orang yang mengatakan bahwa french toast di café ini adalah yang paling enak di daerah Shinjuku.
Café Aaliya, merupakan café terkenal yang berdiri di wilayah Shinjuku 3 Chome. Sering terdapat antrian bahkan pada siang hari di hari kerja.

French toast di sini sangat tebal! Jika kalian memesan french toast di café ini setelah makan dan menganggapnya sebagai makanan penutup, dijamin tidak akan muat di perut (lol). Selain itu, kalian dapat menambah 1 topping secara gratis apabila menggunakan voucher. Kapan lagi bisa makan french toast yang besar seperti ini?!

Café Aaliya
Alamat : Yamamoto Building B1F 3-1-17, Shinjuku, Shinjuku-ku, Tokyo-to
Telepon : 03-3354-1034
Jam operasional : Senin – Kamis, Sabtu & Minggu 10:00 – 22.30 (last order pukul 22:00)
Jum’at 10:00 – 23:00 (last order pukul 22:30)
URL:http://www.aaliya.jp/

ARMWOOD COTTAGE, café atau rumah persembunyian!?

Yang ingin すかSUKI rekomendasikan berikutnya adalah café unik bergaya tropis yang bernama ARMWOOD COTTAGE.

Café ini terletak di dekat Taman Nasional Shinjuku Gyoen. Untuk mencapai tempat ini dibutuhkan sekitar 15 menit berjalan kaki dari stasiun JR Shinjuku. Kalian bisa mampir melepas lelah di café tersebut sambil merencanakan tujuan selanjutnya setelah puas menghabiskan waktu di Taman Nasional terbesar di Shinjuku ini. Kalian akan langsung merasakan getaran saat memasuki toko (benar-benar bergetar, bukan sekadar perumpamaan!).

Mungkin kalian akan merasa kaget awalnya, tetapi perasaan seolah menjadi Tom Sawyer di Shinjuku adalah salah satu cara untuk menikmati café ini!

Menu makan siang terpampang di papan tulis yang telah disediakan. Harga paket makan siang adalah 850 yen (1.000 yen untuk weekend dan hari libur). Dengan harga itu, kalian tidak hanya mendapatkan 1 menu makanan, tapi juga semangkuk sup. Sangat terjangkau, bukan?!

ARMWOOD COTTAGE
Alamat : 1-10-5 2F, Shinjuku, Shinjuku-ku, Tokyo-to
Telepon : 03-5935-8897
Jam operasional : Minggu – Kamis 11:30 – 23:00
Jum’at & Sabtu 11:30 – 24:00
URL:http://www.atticroom.jp/arm/

Tidak ada kata gagal saat kencan di Café & Bar phonic:hoop!

Ini dia café terakhir untuk hari ini, yaitu Café&Bar phonic:hoop yang berada di Shinjuku 3 Chome. Café diterangi dengan lampu cokelat temaram yang menenangkan. Kalian bisa merasakan kespesialan café tersebut dari meja, sofa, maupun tirai yang digunakan.

Café&Bar phonic:hoop memiliki 2 lantai. Lantai 1F adalah bar dengan counter yang juga berfungsi sebagai pintu masuk. Lantai B1F adalah café yang berisikan beberapa sofa dan meja untuk 1-2 orang. Kencan kalian tidak akan gagal di sini, tetapi jangan lupa untuk reservasi terlebih dahulu, ya!

Café ini juga terkenal akan jumlah kursinya yang tidak terlalu banyak, hanya 35 kursi saja. Jadi kencan akan terasa lebih romantis karena suasana yang tidak terlalu ramai! Tentukan tanggal, lalu segera reservasi kursimu untuk kencan yang tak terlupakan!

phonic:hoop
Alamat : 2 Sky Building 1F, 5-10-1 Shinjuku, Shinjuku-ku, Tokyo-to
Telepon : 03-6380-6604
Jam operasional : – Selasa – Kamis : Dinner 18:00 – 01:00 (last order pukul 24:00)
– Sabtu : Lunch 12:00 – 15:00, Tea time 15:00 – 17:00, Dinner 18:00 – 01:00 (last order pukul 24:00)
– Minggu dan hari libur nasional : Lunch 12:00 – 17:00, Tea time 15:00 – 17:00, Dinner 18:00 – 23:00 (last order pukul 22:30)
※Libur setiap hari senin
URL:https://tabelog.com/tokyo/A1304/A130401/13058373/

Butuh tempat menenangkan di lingkungan yang sibuk? Shinjuku menyediakan tempat itu

Bagaimana pendapat kalian tentang café di Shinjuku yang telah すかSUKI rekomendasikan di atas? Kebanyakan orang menganggap daerah sekitar stasiun Shinjuku hanya sebagai tempat berganti kereta. Namun, jika di sana terdapat café favorit yang selalu ingin didatangi, pasti terasa berbeda! Café dimana kita bisa menghabiskan waktu dengan santai walau di tengah hiruk-pikuk kota metropolitan. Café yang seperti itulah yang lebih memesona.

すかSUKI harap kalian bisa menemukan tempat yang bisa menenangkan hati dan pikiran!

Penerjemah : Erlinda Dwi Yulianti

Makan Chazuke di Kyoto, berapa mangkok yang bisa kamu habiskan?

Ke Daerah Tempat Budaya Jepang Berkumpul, “Kyoto”

Kyoto pada zaman dahulu ada sebuah ibukota, di sana terdapat banyak warisan budaya dunia yang dibangun pada masa tersebut. Bukan hanya warisan budaya saja, melainkan tata kotanya pun tertata dengan ciri khas Jepang yang kental. Kota dengan banyaknya orang yang memakai baju kimono dan banyaknya kedai dengan makanannya yang enak adalah Kyoto.
Letak Kyoto yang berada di pusat Jepang menjadikannya sebagai tempat yang mudah diakses dengan Shinkansen maupun pesawat.
Kali ini kami akan memperkenalkan Kyoto di sekitar Kiyomizu dengan santai dimana di sana kalian bisa merasakan budaya Jepang. Dan tidak salah lagi bisa makan sampai puas.

Stasiun terdekat Kiyomizu: Hankyu (Private railway daerah Kansai) Stasiun Kawaramachi
Akses: dari Bandara Internasional Kansai kira-kira 2 jam (terdapat rute kereta api dan bus, ongkos pulang pergi 2000 Yen.
Akses: Shinkansen, dari stasiun Kyoto menggunakan bus kota sekitar 20 menit (169 Yen)

Tanjakan Menuju Kiyomizu “Ninenzaka”

Di tengah perjalanan dari Kawaramachi sampai kuil Kiyomizu, yaitu suatu tanjakan bernama “Ninenzaka” kalian akan menjumpai “Akoya Chaya” suatu kedai teh “Akoya”. Di pintu masuknya tergantung sebuah “Noren”, gorden kain khas Jepang. Tapi sebelum kalian memasuki kedainya, cobalah tengok ke belakang kalian. Kalian bisa melihat pemandangan tanjakan “Ninenzaka” yang telah kalian lalui.

Ninenzaka
Hankyu, dari Stasiun Kawaramachi jalan kaki sekitar 20 menit
Prefektur Kyoto, Kyoto, Higashiyama Ward, Masuyacho, Kiyomizu 2 Chome, kode pos 605-0826
URL : http://www.2nenzaka.ne.jp/EN/

Makan “Ochazuke” dan “Oshinko”di Kedai “Akoya” Sepuasnya

Di dalam kedai, banyak berjajar “Oshinko” dalam berbagai macam warna. Di tempat makan ini, kalian bisa menikmati “Ochazuke” (makanan Jepang atau cara makan yang dituangi teh) dan “Oshinko”(sayuran acar) sepuasnya. Ada 20 jenis lebih Oshinko yang bisa kalian nikmati sesuka kalian, dan kalian juga bisa memilih dengan bebas jenis nasi dan jenis tehnya. Nasinya ada 3 macam yang bisa kalian pilih, yaitu nasi putih, beras “Juurokkokumai” (jenis beras putih dengan kadar gula yang sedikit dan tinggi serat, bertekstur kenyal seperti ketan juga memiliki wangi gandum yang khas) dan bubur. Sedangkan untuk tehnya ada dua jenis yaitu teh Houji, dan teh Sencha.

Setiap musimnya jenis Oshinko bisa berbeda-beda sehingga mungkin kalian akan menemukan jenis Oshinko yang langka, dan bisa membuat Ochazuke sesuai selera merupakan daya tarik tempat ini. Karena tidak ada batasan waktu, jadi tidak sadar makan lagi dan lagi. Kalau menjelang makan siang pada hari sabtu dan minggu, di depan kedai penuh dengan orang yang mengantri. Sayangnya kedai ini tidak melayani reservasi, jadi kami menyarankan kalian untuk datang lewat jam makan siang.

Akoyachaya
Alamat: Preferktur Kyoto, Kyoto, Higashiyama Ward, Kiyomizu 3 Chome, 343
Hari libur: Tanpa hari libur sepanjang tahun
Jam operasional: 11:00~17:00 (Resepsionis dibuka pukul 10:00, ditutup pukul 16:00)
Perkiraan harga: 1450 Yen/orang dewasa, anak-anak sampai kelas 3 SD 700 Yen/orang
URL : http://www.kashogama.com/akoya/

Begitu Melewati Tanjakan, di sanalah “Panggung Kiyomizu” Berada

Begitu kalian mendaki tanjakan yang terhubung dengan kedai-kedai, kalian akan sampai di sebuah panggung Kiyomizu. Makanan yang dimakan tadi bisa-bisa terbakar lagi ya kalau harus melewati tanjakan. Kiyomizu berada di atas bukit, sehingga sangat kaya akan keindahan alamnya dan warna dedaunan yang akan berubah seiring pergantian empat musim, sehingga menimbulkan suasana yang berbeda. Di gambar yang kalian lihat adalah saat dedaunan berganti warna di menara Koyasu.

Dari kuil Kiyomizu, kalian bisa melihat pemandangan kota Kyoto. Walaupun waktunya terbatas, di malam hari terdapat lampu penerangan, sehingga kalian bisa melihat Kuil Kiyomizu yang menakjubkan yang sama sekali berbeda dengan di siang hari. Karena udara di malam hari sangat dingin, jangan lupa persiapkan perlengkapan yang memadai ya.

Kuil Kiyomizu
Alamat: Prefektur Kyoto, Kyoto, Higashiyama, Kiyomizu 1 chome 294, kode pos 605-0862
Biaya masuk: 300 Yen
Akses: Dari Ninenzaka jalan kaki 10 menit.
URL : https://www.kiyomizudera.or.jp/en/

Istirahat Sejenak Sambil Menikmati Kudapan Manis di“Umezono”Saat Kembali Menuruni Lereng

Umezono, tempat paling nyaman untuk istirahat sejenak memenuhi perut yang lapar saat kembali dari Kuil Kiyomizu ke Ninenzaka. Umezono iniberada di jalan yang sama dengan kedai teh “Akoya”. Kedai ini terkenal dengan “Mitarashi Dango”nya. Cobalah makanan ini bersama dengan macha. Kalian juga bisa minta untuk dibungkus sehingga bisa kalian nikmati juga di penginapan.

Umezono Kedai Kiyomizu
Umezono Kedai Kiyomizu
Alamat: Prefektur Kyoto, Kyoto, Higashiyama, Kiyomizu 3 Chome, 339-1, kode pos 605-0862
Jam operasional: Mulai tahun depan ada perubahan jam operasional
(31 Maret 2019) 11:30~19:00 (LO18:30)
(1 April 2019) 11:00~18:30 (LO18:00)
Hari libur: Tidak ada
Perkiraan biaya: 1000 Yen
URL : http://umezono-kyoto.com/

Menikmati Budaya Jepang di Kiyomizu

Di sekitar Kuil Kiyomizu, banyak kedai yang tidak bisa diperkenalkan semua. Sebelum menaiki lereng/ jalan menanjak, kalian bisa menyewa kimono, jadi mungkin ini ide bagus untuk jalan-jalan santai mengelilingi Kiyomizu dengan memakai kimono. Tapi hati-hati supaya tidak jatuh di Ninenzaka ya…

Penerjemah : Aririn

Papan Reklame Unik Di berbagai Macam Tempat. Papan Reklame di Osaka akan Menarik Perhatianmu!

Osaka merupakan kota terbesar di daerah Kansai. Di Jepang pun kota ini merupakan kota terbesar kedua setelah Tokyo. Oleh karena itu banyak sekali tempat-tempat wisata yang tidak akan cukup untuk dikunjungi dalam satu hari. Kami sarankan untuk memilih terlebih dahulu destinasi wisata dan membuat perencanaannya.

Daya Tarik lain dari kota Osaka ini, kita bisa berwisata ke kota yang bersebelahan dengan Osaka, yaitu kota Kyoto. Kita juga bisa mengatur jadwal wisata kita, misalnya hari pertama di Osaka, dan hari kedua di Kyoto.

Bagi orang Jepang sekalipun, kota Osaka memiliki keunikan budaya tersendiri, sehingga menjadikan Osaka sebagai salah satu kota dengan destinasi wisata yang paling dinantikan. Banyak makanan-makanan enak yang terbuat dari tepung terigu seperti Takoyaki, dan Okonomiyaki. Ditambah lagi orang-orang Osaka dikenal ramah dan kotanya sendiri memiliki image kota yang penuh hiburan.

Kali ini kami akan fokus memperkenalkan salah satu budaya asli Osaka tentang “Papan Reklame”

Akses menuju Osaka
Dari bandara Internasional Soekarno Hatta sampai Bandara Internasional Kansai
Waktu: sekitar 7 Jam
Ongkos: mulai 50,000 Yen~

Dari Bandara Internasional Kansai sampai Stasiun Namba
Nankai Airport Line Express Tujuan Namba
Waktu: kurang lebih 40 menit
Ongkos: 1,430 Yen

Simbol Osaka “Tsutenkaku”

Tadi kita sedikit membahas tentang orang Osaka yang ramah, selain itu Prefektur ini memiliki karakter “Yang paling mencolok dialah yang menang”.

Salah satunya yang muncul di sana adalah papan reklame yang mencolok. Pada dasarnya, kebanyakan orang Osaka adalah pedagang sehingga mereka berlomba-lomba untuk menarik perhatian pelanggan dengan memasang papan reklame yang mencolok dan berbeda dengan toko-toko yang lain. Sampai sekarang pun budaya ini masih tetap diwariskan, dan kalian bisa melihat papan reklame besar yang mencolok berjajar di sepanjang jalanan kota.

Simbol Osaka “Tsuutenkaku” pun bisa dibilang papan reklame yang berukuran besar. Di muka depannya bertuliskan “Hitachi” yang merupakan nama suatu perusahaan Jepang. Jika malam tiba, tulisan itu bersinar, sehingga keberadaannya terlihat lebih besar lagi.

Tsuutenkaku
Alamat: Osakafu, Osaka shi, Naniwa-ku Ebisuhigashi 1-chome 18-6
Telepon: 06-6641-9555
Jam operasional: 9:00~21:00 (Masuk sampai jam 20:30)
Hari libur: Tidak ada hari libur sepanjang tahun
Akses: Osaka Shiei Chikatetsu Sakaisuji Line, Stasiun Ebisuchou, dari pintu keluar nomor 3 jalan kaki 4 menit.

Orang Osaka siapapun tahu, “Kuidaore Tarou”

KuidaOre Tarou adalah karakter salah satu maskot suatu kantin yang bernama “Kuidaore”.

Dulu restoran memiliki kesan sebagai tempat para orang dewasa pergi, tapi pendirinya menginginkan anak-anak pun datang, sehingga akhirnya berinisiatif untuk membuat papan reklame yang bisa membuat anak-anak tertarik.

Sayangnya, restoran ini tutup pada tahun 2008. Namun “Kuidaore Tarou” ini masih tetap dicintai masyarakat sehingga patung tersebut tetap dibiarkan seperti itu. Kalian bisa melihatnya di pusat kota Osaka bernama “Dotonbori”.

Kuidaore Tarou
Alamat: Osaka-fu, Osaka-shi Chuuou-ku, Dotonbori 1 Choume 8-22

Makanan yang terkenal di Osaka, “Kushikatsu”

Makanan terkenal Osaka diantaranya adalah “Ushikatsu”. Makanan ini masuk ke dalam daftar makanan terkenal dari Osaka seperti Takoyaki, dan banyak sekali kedai-kedai yang menjual makanan ini.

Papan reklame yang memiliki dampak paling besar adalah gambar “Daruma”nya. Kepopulerannya bersaing di posisi 1 atau 2. Kalau di gambar mungkin tidak kelihatan, tapi sebetulnya Daruma ini bisa berbicara lho!

Kata-kata yang biasa diucapkannya adalah “Sousu no nidozuke wa kinshi yade!” sambil melirikkan matanya dengan nada memperingati.

Ushikatsu merupakan makanan dengan bahan dasar ikan, daging, atau sayur yang ditusuk dengan bambo kemudian digoreng dan dinikmati dengan mencelupkannya ke dalam saus yang banyak. Arti kata dari “sousu no nidozuke kinshi” artinya adalah aturan saat makan kushikatsu. Kushikatsu yang sudah dimakan sekali tidak boleh dicelupkan lagi kedalam Saus yang dituangkan dalam satu wadah untuk jatah bersama. Hal ini dilarang karena alasan kebersihan.

Osaka,Shinsekai Ganso,Kushikatsu,Daruma
Alamat: Osaka-shi, Chuuou-ku, Namba 1 Choume 4-24
Telepon: 06-6213-2033
Jam operasional: 12:00~22:30 (Last Order 30 menit sebelumnya)
Tanggal 31 Desember, pukul 21:30 tutup
Hari libur: 1 Januari
Anggaran: 1,500~2,500
Akses: Dari pintu keluar timur Shin Imamiya, jalan kaki 7 menit

Biriken san

Reklame/patung ini adalah “Biriken san”, dan merupakan Dewa yangpaling terkenal di Osaka. Hanya dengan melihat ekspresinya saja terasa mendapatkan sedikit kebahagiaan ya. Katanya kalau kita menyentuh telapak kaki Biriken san ini, akan terjadi hal-hal yang baik lho.

Biriken san juga digunakan untuk berbagai macam toko/kedai, jadi kalau kalian ke Osaka coba cari Biriken san dalam versi yang berbeda ya!

Kushikatsu Senmonten Torakatsu
Alamat: Osaka-fu, Osaka-shi, Naniwa-ku, Ebisu higashi 2-4-4 Maruchu Shin sekai Build 1, 2F Shin Sekai Area
Telepon: 050-5828-1801
Jam operasional: Senin~Jumat, sehari sebelum libur 11:30~22:00, Sabtu & minggu, hari libur: 10:00~22:00
Anggaran : Mulai 1,800 Yen~
Akses: Dari Pintu keluar timur Stasiun JR Shin Imamiya jalan kaki 5 menit

Ada Banyak Papan Reklame Lain yang Unik

Di kota Osaka ada banyak papan reklame lain yang menarik. Seperti reklame terkenal kedai Takoyaki, dan brand snack Jepang Glico.
Kalau ke Osaka coba temukan papan reklame yang menarik ya!

Penerjemah : Aririn