Menembus Badai di Hokkaido Demi Pengalaman Berharga

Selamat siang, terima kasih karena sudah menyempatkan waktunya untuk diwawancara. Mari kita mulai dari perkenalan diri.

Halo para pembaca SukaSuki, perkenalkan nama saya Sugiharti Putri Kuncoro, alumni Jurusan Bahasa Jepang STBA Yapari-ABA Bandung.

Apa yang membuat Sugiharti sampai tertarik untuk mengikuti internship di Jepang?

Saya tertarik untuk mengikuti seleksi internship di Jepang selain karena ingin menambah pengalaman, saya juga tertarik dengan kebudayaan Jepang, dalam hal ini saya ingin mengetahui budaya orang Jepang ketika bekerja, karena seperti yang sering saya dengar, masyarakat Jepang memiliki disiplin yang tinggi dalam bekerja.

Kapan kesempatan intenship tersebut didapatkan?

Ketika saya masih berstatus sebagai mahasiswa semester lima, saya mengambil tawaran untuk mahasiswa yang tertarik mengikuti internship di Jepang, dan ada beberapa tempat yang bisa dipilih dengan rentang waktu yang berbeda pula. Ketika itu saya memilih untuk internship di Rusutsu Resort Hotel, Hokkaido, selama tiga bulan.

Wah, berangkat ketika masih mahasiswa ya. Seperti apa proses yang diikuti sejak awal sampai keberangkatan?

Proses yang saya lalui antara lain menyiapkan dokumen yang dibutuhkan seperti CV dalam bahasa Jepang, kemudian melakukan wawancara dengan pihak penyalur menggunakan bahasa Jepang dan bahasa Inggris. Setelah itu, saya menunggu hasil wawancara kurang lebih selama satu minggu. Setelah dinyatakan lulus, mulailah menyiapkan dokumen lain yang dibutuhkan untuk keberangkatan ke Jepang, termasuk pasport dan visa. Perjalanan dari Indonesia ke Jepang menghabiskan waktu kurang lebih delapan jam, dengan satu kali transit di Incheon, Korea.

Ketika sampai apakah langsung bekerja?

Sampai di Jepang, saya mendapatkan pelatihan lebih dulu sebelum mulai bekerja, selama satu minggu. Pelatihannya seperti seminar. Setelah itu ada libur beberapa hari sebelum mulai bekerja.

Setelah mulai bekerja, pekerjaan seperti apa yang diberikan ketika internship tersebut?

Pekerjaan yang saya dapatkan ketika itu berganti-ganti. Selama dua bulan pertama, saya ditempatkan di bagian service (restoran Cresent Hall, Sekkatei dan Kantendengan tempat yang diacak). Kemudian satu bulan terakhir, saya ditempatkan di bagian housekeeping. Pekerjaan yang saya lakukan beragam, mulai dari memisahkan piring dan mangkuk berdasarkan ukuran ketika di bagian service, lalu merapikan kamar, mengganti peralatan mandi ketika ditempatkan di bagian housekeeping.

Pekerjaannya bermacam-macam ya. Ketika libur, biasanya menghabiskan waktu seperti apa?

Ketika libur, terkadang diajak main ke beberapa tempat, seringnya main ke Sapporo, Otaru, Chitose, dan tempat lainnya. Selain jalan-jalan, biasanya di asrama mengerjakan tugas kuliah, bersih-bersih, atau istirahat.

Wah, seru juga ya bisa jalan-jalan ke banyak tempat. Pelajaran apa yang sudah didapatkan selama bekerja di Jepang?

Selama saya berada di Jepang, saya merasakan langsung bagaimana bekerja dengan orang Jepang. Selain cepat dan gesit, mereka juga melakukan seluruh tugasnya tepat waktu. Hal ini kemudian menjadikan pelajaran bagi saya untuk membiasakan diri bekerja dengan cara yang sama. Selain itu saya juga bisa belajar mengatur waktu dengan baik. Karena saya terbiasa mengikuti cara kerja orang Jepang, saya belajar untuk menghargai waktu dan memanfaatkannya sebaik mungkin agar selesai tepat pada waktunya. Dan karena itu pula saya bersyukur tidak pernah dimarahi oleh orang Jepang ketika bekerja di sana.

Syukurlah kalau begitu, banyak pelajaran yang bisa diambil ya. Sebaliknya, apakah ada kendala yang dirasakan selama tinggal di Jepang?

Beberapa kendala saya dapatkan selama berada di Jepang, terkadang ada kesulitan ketika berkomunikasi dengan pekerja yang berasal dari negara lain, yang mengakibatkan miskomunikasi. Kemudian karena saya berada di wilayah utara Jepang ketika musim dingin, harus terbiasa dengan temperatur yang sangat rendah dan terkadang harus menerjang badai salju ketika pulang atau berangkat bekerja.

Bagaimana kesannya setelah mendapatkan kesempatan untuk internship di Jepang?

Pengalaman ini menjadi pengalaman yang berharga bagi saya, karena saya bisa mendapatkan banyak pelajaran ketika berada di Jepang.

Apakah ada pesan-pesan yang ingin disampaikan untuk teman-teman pembaca yang juga ingin mendapatkan kesempatan yang sama?

Bagi teman-teman yang memiliki keinginan berangkat ke Jepang, jangan ragu untuk mengikuti dan mengambil kesempatan jika ada tawaran untuk magang, bekerja, atau belajar di Jepang. Tetap semangat dan tidak menyerah meskipun gagal, karena kerja keras kalian pasti akan ada hasilnya jika kalian berusaha dan berdoa. Ganbatte!

Terima kasih telah berbagi dengan teman-teman SukaSuki, semoga informasinya bermanfaat dan bisa menginspirasi. Arigatou gozaimashita!

Pengalaman Internship sebagai Caddy di Kobe

Terima kasih banyak sudah menyempatkan waktunya untuk interview kali ini. Apa kegiatannya sekarang?

Sekarang saya masih menyusun skripsi, karena waktu pergi ke Jepang saya ambil cuti. Tadinya saya mau melanjutkan belajar di Jepang tapi sudah capek dengan pekerjaan. Hehehe

Kalau boleh tahu awalnya kenapa kamu bisa suka Jepang?

Dari sejak SMP sebenarnya saya suka Jejepangan. Walaupun sebenarnya dari dulu saya mendapatkan banyak cerita negative dari kakek saya di Singapore (saat itu sedang dijajah Jepang) tentang kesan buruk yang ditinggalkan penjajahan Jepang dan saat itu saya pun terpengaruh. Tetapi titik tolak saya jadi suka sekali Jepang karena mendengarkan lagunya Ayumi Hamasaki. Dari sana saya merasa bahasa nya enak sekali di dengar. Dari sana saya  mulai mencari tahu tentang Jepang setiap kali pergi ke warnet seperti mencari tahu kota-kota di Jepang. Walaupun ayah saya juga dulu suka jejepangan, tapi ayah saya jarang cerita banyak tentang Jepang. Beliau punya banyak buku bahasa Jepang, dan itu semua diwariskan pada saya, tapi saat itu saya belum mulai belajar bahasa Jepang.

Saat mulai suka Jepang saya mulai dikenal sangat freak sekali dengan Jepang dan tidak jarang teman-teman saya di sekolah mengejek saya.

Memangnya yang suka Jepang itu imagenya kurang baik ya saat itu?

Mungkin sebenarnya ada beberapa alasan kenapa pada akhirnya mereka suka mengejek saya seperti latar belakang dan sebagainya, dan salah satu alasannya karena saya yang freak itu. Tapi apa boleh buat yang namanya suka tidak bisa ditutup-tutupi, sebisa mungkin saya menghindari mereka. Tapi jujur efeknya terasa sekarang berkat itu saya sudah pernah belajar di Jepang, kerja di Jepang juga dan bisa jadi contoh buat adik kelas untuk tidak harus malu punya kesukaan tertentu.

Oh iya ya. Berarti intinya kita jangan menyerah dengan apa yang kita suka ya.

Iya betul. Sebenarnya saya telat masuk kuliah harusnya sekitar tahun 2012 tapi tidak diizinkan karena orang tua juga berfikir bahwa untuk apa belajar sastra yang mungkin nantinya jadi guru atau jadi dosen saja dan saya dituntut untuk mencari kerja yang bagus, karena itu saya didaftarkanlah ke jurusan hukum. Bahkan saya sudah lulus tes tapi tidak daftar ulang yang pada akhirnya dimarahi orang tua juga hingga saya memutuskan untuk mencari kerja. Walaupun beberapa tahun berselang setelah saya belajar D1 perhotelan dan komunikasi di kampung halaman di Batam, saya merasa bahwa saya masih suka sekali bahasa Jepang dan ingin masuk UNSADA tapi dikasih orang tua Maranatha Bandung. Walaupun awal-awal saya merasa menyesal, tapi sekarang tidak sama sekali.

Tidak menyesalnya kenapa tuh?

Karena mungkin kalau saya tidak belajar di Maranatha tidak bisa ke Hokkaido. Hehehe

Kalau di Maranatha memangnya ada program apa saja?

Banyak ya program yang ditawarkan Maranatha dan juga Maranatha kerjasama dengan beberapa kampus di Jepang dan salah satunya yang paling kuat adalah kampus Hokusei di Hokkaido. Dan saya juga merasa beruntung bisa kesana selama satu semester tahun 2017. Itu adalah kali pertama saya menginjakkan kaki di Jepang.

Bagaimana kesannya pertama kali tiba di Hokkaido? Dan berapa lama ada di sana?

Saya ada di sana selama setahun. Kesannya saat di pesawat belum sempat menginjakkan kaki pun melihat Hokkaido yang bersalju itu saya sudah merasa terharu sekali. Hehe

Kegiatan selama belajar di Hokkaido itu apa saja?

Kalau belajar mungkin itu sudah pasti ya. Di sana saya juga belajar budaya, merangkai bunga, chanoyu, dan juga dikasih liburan ke kampungnya. Jadi lebih banyaknya jalan-jalan ke tempat wisata yang ada di Hokkaido.

Di depan kampus Hokusai University

Berarti sampai saat ini sudah dua kali ya pergi ke Jepang. Yang pertama saat ke Hokkaido untuk belajar, dan tahun selanjutnya untuk internship. Waktu itu internship di mana dan berapa lama?

Saya internship di Kobe selama satu tahun.

Awalnya dari mana dapat informasi tentang program Internship ini? Dan mengapa memilih Kobe?

Saat itu ada yang menawari saya untuk Internship dari OHM, tapi karena saya tidak begitu kenal orangnya saya sempat ragu. Tapi setelah saya yakin, akhirnya saya coba ikuti wawancara dan tidak disangka saya lolos. Awalnya saya ditawari ingin di Osaka atau di Kobe. Tapi bagi saya dimanapun tidak apa-apa. Sebelumnya saya sudah sempat jalan-jalan juga ke Osaka. Tapi saya lebih suka Kobe dibanding Osaka, mungkin karena saya tidak terlalu suka keramaian. Kobe juga punya banyak hal unik dan termasuk kota paling bersih juga di Jepang dan kota dengan populasi orang asing yang terbilang banyak pula. Sehingga banyak tempat-tempat seperti China Town atau gedung-gedung ala Eropa, di Jepang tapi berasa di luar Jepang.

Apa sih yang membuat kamu senang bekerja di Jepang?

Hal yang membuat saya senang kerja di Jepang karena setiap habis kerja mereka mengucapkan “Otsukare” rasanya kata-kata itu jadi penghibur saya kala lelah dan merasa apa yang telah saya kerjakan itu sangat diapresiasi sekali. Dari sana saya mendapatkan pelajaran bahwa kita bisa semangat bekerja karena ada seseorang yang menghargai. Dengan satu kata itu sangat berkesan sekali.

Iya ya banyak hal yang bisa kita pelajari setelah kita mencoba bekerja di Jepang. Lalu apa rencana kamu setelah lulus?

Saya ingin setelah lulus bisa bekerja lagi di Jepang dan berharap saya bisa pergi ke Kyoto juga karena Kyoto masih sangat kental dengan nuansa Jepang tradisionalnya.

Saat internship di Kobe itu pekerjaannya apa saja dan waktu kerjanya bagaimana?

Waktu itu saya kerja sebagai caddy, tempat golf jadi pekerjaannya seperti mengantar klient bermain golf, mengumpulkan bola, menjelaskan kondisi lapangan, memberitahu berapa jarak antara bola dengan lubang (pin) dan lain sebagainya. Kalau dalam golf itu kan banyak tongkatnya, nah itu bukan karena enak atau gak enaknya, tapi berapa jarak si bola bisa terbang dengan tongkat tersebut dan memiliki nomor yang berbeda-beda. Kalau di Indonesia pakainya system meter, kalau di Jepang pakainya system yard.

Waktu kerjanya biasanya tergantung musim, dan paling pagi jam 6 pagi. Tapi tergantung juga kalau telat dipanggilnya bisa 7/ 8 jam sampai pukul 16:00. Jam istirahat juga tergantung, bisa beberapa menit, 30 menit atau satu jam lebih. Dan di tempat kerja ini ada 6 orang orang Indonesia.

Lalu, untuk hari kerjanya apakah dari senin sampai jumat?

Tidak tentu. Karena justru weekend itu paling ramai dikunjungi. Jadi dapat jatah libur kadang ditentukan oleh atasan. Tapi kebanyakan libur hari senin.

Menyempatkan jalan-jalan saat libur

Kalau lagi punya waktu libur nih, biasanya ngapain?

Saya suka keliling Kobe. Saya kan tinggal di daerah kampungnya, mungkin dari kobe sekitar 1 jam. Kalau libur suka ingin shopping atau jalan-jalan ke Kobe. Kadang tanpa tujuan. Tapi seringnya kalau tanpa tujuan, saya perginya ke Uniqlo (haha). Lalu di Kobe juga ada China town, namanya Nankinmachi, suka kuliner di sana. Saya tidak terlalu suka ngajak orang lain, karena merasa kurang bebas.

Enak ya walau sibuk kerja tapi masih bisa sempat jalan-jalan. Kalau paling jauh pernah ke mana saja waktu libur?

Saya pernah ke Nagasaki dan Hokkaido. Di Nagasaki Saya punya sahabat orang Jepang yang pernah belajar di Bandung, jadi pergi ke sana buat berkunjung.  Biasanya kalau saya ada kesulitan selama di Jepang suka Tanya sama dia. Kalau di Hokkaido, karena dua tahun lalu saya pernah ke sana, jadi kadang-kadang saya berkunjung ke sana. Di Hokkaido saya punya orang tua. Sudah seperti ibu saya sendiri. Jadi kalau pulang kampung itu ya ke Hokkaido. Hehe

Saat jalan-jalan bersama keluarga homestay

Awalnya kenal dengan Ibu orang Jepang itu dari mana?

Jadi waktu belajar di Hokkaido, ada program dari Universitas seperti Homestay satu hari. Dan sudah ditentukan saya dengan keluarga yang mana. Saya adalah orang pertama yang tinggal dengan keluarga tersebut, karena keluarga ini baru mengikuti program ini. Selama dengan mereka, saya diajak nonton ke bioskop, ke tempat soupcream terenak, lalu malamnya dibuatkan gyouza. Dan kami juga jalan-jalan ke taman lavender Tomita.

Hal yang paling berkesan selama ada di sana apa sih?

Sebenarnya banyak hal yang paling berkesan selama ada di sana. Tapi kalau harus memilih, hal yang paling berkesan adalah mendapatkan keluarga. Dan satu lagi saya sangat terkesan sekaligus terharu ketika acara perpisahan, mereka sengaja mengadakan party untuk kami, diberikan sertifikat juga foto-foto kenangan. Perhatian mereka saat itu membuat saya terharu. Walaupun saya sempat dimarahi, tapi perhatian mereka sangat luar biasa sekali. Jadi saya merasa satu tahun itu saya tidak merasa sia-sia.

Terima kasih banyak ya sudah berbagi pengalamannya dengan sahabat すかSUKI.

Banyak pelajaran ya yang didapat dari Interview dengan Dian san. Jadi kita tidak perlu malu dan ragu untuk mengembangkan hal-hal yang kita suka. Tetap focus mengejar cita-cita. Karena mimpi indah berawal dari usaha keras. Ganbarimashou!

Sampai jumpa di postingan pengalaman ke Jepang selanjutnya ya!

Dua hari satu malam, mencicipi makanan sepuasnya di Sapporo! (hari kedua)

Sapporo, pagi hari di hari kedua, hotel berseni dan Buffet café yang modis

Objek jerapah yang menarik mata ini adalah lobi hotel. Modis sekali ya. Pintu bagian belakang menjadi pintu masuk ke restoran, dan pagi ini kami makan di Buffet hotel (prasmanan).

Karena kemarin sudah makan makanan berat di Jingusukan, hari ini kami memutuskan untuk makan makanan yang agak ringan. Salad, bubur, dan sup. Minuman yang kalian lihat itu adalah produk minuman probiotik (yakult) yang hanya ada di Hokkaido yang bernama “Katsugen”. Rasanya masnis seperti yogurt, dan terasa enak di badan. Karena “katsugen” ini hanya bisa diminum di Hokkaido, jadi jika kalian menemukan minuman ini jangan lupa coba ya. Dan tentunya kalian juga bisa membelinya di minimarket.

La’gent Stay Sapporo Odori Hokkaido
Alamat: Hokkaido, Sapporo, Chuo Ward, minami 2, Jonishi 5 Chome 26-5, kode pos 060-0062
Telepon: 011-200-5507
URL:https://www.lagent.jp/sapporo-odori/eng/
Harga: satu malam mulai 5000 Yen
Akses: dari stasiun Sapporo jalan 17 menit

Makan siang di hari kedua, Sup kari “Okushiba Shouten”

Apakah kalian tahu apa itu “sup kari”? kalau kari biasanya merujuk pada bumbu kari halus yang telah dipadatkan yang kemudian diolah kembali supaya jadi lebih encer, sedangkan sup kari, seperti namanya, merupakan olahan dari bumbu sup kari.

Sup kari ini merupakan makanan yang terkenal yang berasal dari Sapporo, dan di kota ini sendiri banyak sekali kedai yang terkenal. Walaupun begitu, sup kari di setiap kedai memiliki ciri khas tersendiri, sehingga ada pula pelanggan yang tidak pernah bosan makan makanan ini setiap hari di kedai yang berbeda.

Kalau boleh disebut, ciri khas pada umumnya adalah bahan-bahannya yang berukuran besar. Seperti sayur atau daging yang dipotong besar-besar, sehingga kalian bisa memuaskan hasrat makan kalian. Untuk itu, makan siang kami kali ini kami putuskan Sup Kari sebagai pilihan.

Kedai yang kami kunjungi kali ini adalah kedai bernama “Okushiba Shouten Ekimae Souseiji”. Alasan kami memilih kedai ini karena sup utamanya memakai udang.
Bagi saya yang penyuka udang, kolaborasi udang dan kari ini membuat saya tidak bisa menahannya!

Karena di kedai ini banyak sekali menu maupun toppingnya, mungkin bagi orang yang pertama kali datang ke sini akan kebingungan.

Mari coba memesan dengan urutan seperti ini ; Jenis sup→bahan utama→topping→tingkat kepedasan→nasi
1. Pertama-tama adalah menentukan sup, apakah mau sup udang, ayam, atau rempah-rempah. Kalau saya tentu saja memilih sup udang.
2. Selanjutnya memilih bahan utama. Pada umumnya bahan utama untuk sup kari adalah ayam, kalau kalian kebingungan pilih saja ayam.
3. Kemudian kita pilih toppingnya. Kalian bisa mendapatkan gratis satu jenis topping, tapi bagi yang ingin memilih lebih dari 1 topping akan dikenakan biaya tambahan, sebagai gantinya kalian bisa memilih topping yang kalian suka sebanyak apapun sesuai selera.
4. Urutan selanjutnya adalah memilih tingkat kepedasan yang tersedia sampai 13 level. Level 1 adalah level yang paling rendah yang cocok bagi orang yang tidak terlalu suka pedas. Sedangkan level 13 adalah level dengan tingkat kepedasan yang bahkan tidak bisa kalian bayangkan lagi. Hahaha
5. Dan yang terakhir menentukan banyaknya nasi, dan pesanan pun selesai.

Ini dia pesanan yang sudah datang! Sepertinya enak ya sesuai tampilannya.

Begitu saya coba, bumbu supnya langsung terasa. Karena saya memilih level 5, jadi rasanya lumayan pedas. Tapi dengan rasa kuah udang dan bumbunya yang kaya, tidak terasa semangkok sup kari pun habis! Hanya saja keringat bercucuran tak henti.

Jika kalian keluar walau sambil menyeka keringat, kalian bisa merasakan semilir angin dingin. Sup kari ini memang enak dinikmati di musim panas, tapi menikmati sup kari yang panas dan pedas di musim dingin seperti di Hokkaido, bisa menghangatkan badan kalian.

Okushiba shouten Ekimae Souseiji
Alamat: Hokkaido, Sapporo, Chuo Ward, Kita 4 Jonishi, Icchoume Hokuren Build B1, kode pos 060-0004
Telepon: 011-207-0266
URL:https://twitter.com/oku_souseiji
Harga: mulai 1100 yen
Akses: dari Stasiun Sapporo jalan kaki 6 menit

Makan yang terakhir di Sapporo, enaknya memang Ramen!

Dalam 2 hari ini banyak makan makanan yang terkenal di Sapporo, tapi untuk yang pertama dan yang terakhir, enaknya memang makan Ramen. Bisa makan sebelum penerbangan, Bandara benar-benar tempat yang praktis. Kalau sebelumnya kita makan di “Hokkaido Ramen Dojo”, kali ini kita coba makan di tempat lain.

Terakhir yang saya pilih adalah “Teshikaga Ramen” dengan “Gyoukai Shibori Ramennya”. Rasa Shouyu/ saus kedelai yang diambil dari sari sayuran, beberapa jenis seafood dan kerang memenuhi mulut. Di kedai ini juga menyediakan menu dengan porsi kecil, sangat saya sarankan bagi anak-anak maupun perempuan yang tidak bisa makan banyak.

Teshikaga Ramen New Chitose Airport
Alamat: Shin Chitose Airport Domestic Terminal 3F
Telepon: 0123-45-8888
Jam buka: 10:00~21:00(last order 20:30)
Hari libur: tidak ada
URL:http://www.new-chitose-airport.jp/ja/spend/shop/s244.html
Harga: mulai 800 Yen

Bagaimana menurut kalian? Perjalan Gourmet 2 hari 1 malam di Sapporo kali ini? Banyaknya makanan yang enak di Sapporo, merupakan daya tarik kota ini. Bagi kalian yang akan berwisata ke Jepang, jangan lupa masukkan kota Sapporo ini sebagai salah satu kandidatnya ya~ hehe

Penerjemah : Aririn

Dua hari satu malam, menikmati Gourmet Sapporo sepuasnya! (hari pertama)

Sapporo merupakan pusat kota yang berada di Hokkaido. Menuju kota ini memerlukan waktu sekitar 1 jam 30 menit dari bandara Haneda. Karena akses yang praktis ini bukan hanya orang Jepang, tapi wisatawan dari berbagai penjuru dunia pun semakin banyak berdatangan setiap tahunnya.

Berdasarkan data di tahun 2017, wisatawan yang berkunjung ke Sapporo mencapai 150 juta orang. Kenaikan jumlah ini mencapai 10% jika dibandingkan dengan jumlah pengunjung di tahun sebelumnya. Dari data tersebut kita bisa tahu kan kepopuleran kota ini di kalangan para wisatawan. Dan satu lagi hal yang mengejutkan adalah dari wisatawan yang menginap di Jepang, 82% nya berasal dari Asia.

Namun dari kepopuleran Sapporo di kalangan wisatawan, sebenarnya apa sih yang mereka cari hingga banyaknya wisatawan yang berkunjung ke sana?

Hokkaido yang merupakan daerah bersalju terbaik di Jepang ini membuat wisatawan yang ingin menikmati ski ataupun snowboard semakin meningkat. Tapi tahukah kalian ternyata bukan hanya itu lho! Berbicara tentang Hokkaido, daya tariknya tidak lain dan tidak bukan yaitu makanannya yang enak-enak!

Kali ini kami akan memperkenalkan makanan yang sangat kami rekomendasikan untuk kalian coba saat menginap di sana selama 2 hari satu malam.

Makan siang lebih cepat di hari pertama di Bandara “Ebi Ramen”

Dari Indonesia menuju Sapporo, kemudian transit di Bandara Internasional Suvarnabhumi Thailand menghabiskan waktu kira-kira 12~14 jam. Jika kita berangkat di malam hari, kita bisa sampai di New Chitose Airport sebelum masuk jam makan siang.

Di New Chitose Airport banyak terdapat kedai-kedai makanan yang kelihatannya enak sekali. Tapi sebelum itu, kita coba dulu msakanan yang berasal dari Sapporo, yaitu Ramen!

Di dalam Bandara terdapat sebuah jalan dimana hanya berkumpul kedai ramen, yang disebut “Hokkaido Ramen Dojo”. Sedikitnya terdapat 10 kedai yang berjajar berdampingan yang menyediakan berbagai macam jenis Ramen. Di antara banyaknya pilihan, saya memutuskan untuk memilih kedai yang bernama “Ebi soba Ichigen”dengan menu ramennya, “Sono mama ebi miso”

Di anatara kedai-kedai “Hokkaido Ramen Dojo”, terdapat satu kedai yang paling populer hingga terjadi antrian yang panjang. Sup kental nan kaya rasa yang terbuat dari rebusan kepala udang yang manis, hingga bisa kalian teguk kelezatannya sampai tetesan terakhir.

Kalau ada kesempatan, jangan lupa makan Ebi Ramen ini ya! Rasa yang membuat antrian kalian tidak sia-sia!

Ebi soba Ichigen Shin Chitose Kuukou ten (Ebi Soba Ichigen New Chitose Airport)
Alamat: New Chitose Airport Terminal Domestik 3F
Telepon: 0123-45-6755
Jam buka: 10:00~21:00 (last order: 20:30)
Hari libur: tidak ada
URL:http://www.ebisoba.com/%E6%96%B0%E5%8D%83%E6%AD%B3%E7%A9%BA%E6%B8%AF%E5%BA%97/
Harga: mulai 780 Yen

kalau lapar ke kedai sushi!

Saat sedang jalan-jalan di kota Sapporo, kalau lapar, ayo kita coba ke kedai Sushi. Kedai sushi di Sapporo terkenal dengan Cost Performance-nya yang mahal. Tempat yang saya kunjuni adalah“Toriton Maruyamaten”. Kedai sushi-berputar ini terkenal dengan ukuran sushinya yang besar dan ketelitian pembuatannya.

Di kaiten zushi, atau sushi berputar ini kita bisa makan jenis sushi yang kita sukai, jadinya praktis bagi kalian yang tidak begitu lapar. Dan tentunya walau makan 1 piring pun tidak jadi masalah. Tapi jangan salah, walau hanya melihat berbagai macam sushi yang lewat depan mata saja, sudah menjadi kesenangan tersendiri.

Untuk satu piring kecil sushi dibandrol dengan harga 130~ 700 Yen termasuk pajak. Kita bisa mengetahui harga dari warna dan corak piringnya juga lho! Makanan laut yang berasal dari laut yang mengelilingi Hokkaido sangat segar! Pada umunya, Apapun makanan yang dimakan tidak akan membuat kalian kecewa!

Karena kelezatannya, mungkin kalian tidak akan sadar dan makan terlalu banyak. Tapi jangan lupa sisakan ruang untuk makan malam ya!

Kaiten zushi Torikon Maruyamaten
Alamat: 23 Chome-2-17 Kita 4 Jōnishi, Chūō-ku, Sapporo-shi, Hokkaidō 064-0824
Telepon: 011-633-5500
Jam buka: 11:00~22:00 (last order: 21:30)
URL:http://toriton-kita1.jp/shop/maruyama/
Akses: Dari Sapporo Municipal Subway, Tozai Line, Nishi- 28 chōme Station jalan kaki sekitar 8 menit

Makan malam di hari pertama dengan Jingisukan!

Malam hari di Sapporo, tidak akan berakhir sebelum makan “Jingisukan”

Jingisukan adalah makanan khusus dari daging domba segar yang dimasak menggunakan hot plate, dan ini merupakan makanan yang wajib kalian coba. Bagian atas hot plate dengan porsi penuh itu, terdapat tumpukan daging, kemudian di bagian bawahnya ada bawang bombai, paprika hijau, dan sayuran lainnya. Minyak yang keluar dari daging yang dibakar dengan api arang meresap ke dalam sayuran menjadikan rasanya manis dan lezat.

Kalau kalian beruntung, kalian bisa mencicipi “Tokujouniku” atau daging spesial yang disediakan terbatas dan fillet. Tapi sayangnya daging ini adalah menu favorite sehingga seringkali cepat habis. Bagi yang ingin tetap mencobanya, kami sarankan untuk datang lebih awal saat kedai baru buka.

Kedai Jingisukan bernama “Daruma”sangat terkenal sampai harus antri. Kalian harus siap rela untuk antri. Kesegaran daging setiap harinya dan saus asli yang tidak berubah dari sejak kedai tersebut berdiri merupakan rahasia dari kepopulerannya. Bukan hanya para wisatawan, tapi warga asli pun sangat menyukai kedai ini.

Jigisukan Daruma Honten
Alamat: 〒064-0805 Hokkaido, Sapporo, Chuo Ward, Minami 5 Jonishi 4, Christal Build, 1F
Telepon: 011-552-6013
Jam buka: 17:00~27:00(last order: 26:30)
Hari libur: Libur akhir tahun dan awal tahun
URL:http://best.miru-kuru.com/daruma/index-2a.html
Akses: Dari Sapporo Municipal Subway, Nanboku Line, Suzuki Station jalan kaki sekitar 4 menit

Nah gimana? jalan-jalan di Sapporo di hari pertama?Semuanya makanannya enak-enak, sungguh perjalanan yang menyenangkan bukan? tetap semangat ya karena kita masih akan makan makanan enak besok!

Lanjut ke hari kedua.

Penerjemah : Aririn

Kalau beruntung bisa bertemu burung bangau juga? Mari menikmati alam Hokkaido!

Pada artikel sebelumnya, すかSUKI sudah memperkenalkan pada kalian tentang makanan yang enak dari Kushiro. Tapi hal yang menarik dari Hokkaido bukan hanya makanannya saja lho! Di wilayah daratan Hokkaido, terhampar luas keindahan alam yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Di wilayah ini kaya akan alamnya, saking kayanya bahkan di jalan biasa pun sering muncul binatang liar seperti rusa, monyet, musang, rakun, maupun rubah. Kali ini kami akan memperkenalkan kepada kalian cara menikmati alam sambil naik kuda dan berjalan mengitari kawasan Kushiro Shitsugen National Park.

Yang baru pertama kali pun tidak masalah! Mari coba memasuki hutan dengan naik kuda

Dari JR Senmou, stasiun Mashuu sekitar 20 menit dengan mobil terdapat sebuah peternakan bernama “Meger Farm” dimana kita bisa merasakan pengalaman menunggangi kuda. Terdapat beberapa paket yang disediakan, namun paket ini menjadi pilihan untuk bisa mencoba menaiki kuda sendirian walaupun kebanyakan dari pengunjung adalah seorang pemula.

・Jalan-jalan bersama “Marble”

Kali ini saya diizinkan untuk menunggangi “Marble kun” yang memiliki corak bulu yang bagus ini. Dari sekitar 5 ekor kuda yang disediakan, kita bisa memilih sendiri kuda mana yang paling kita suka. Paket saya kali ini bukan hanya menunggangi kuda saja, tapi dimulai dari menjemput sendiri kuda yang sedang digembalakan dengan tujuan supaya kita bisa lebih akrab dengan kudanya.

Memasang tali kendali pada Marble kun saat sedang makan rumput, kemudian membawanya sampai ke tempat yang bisa ditunggangi. Setelah itu menyikat bulunya, memasang sepatu kuda, dan akhirnya kuda pun siap untuk ditunggangi.

・Terkesan dengan pemandangan yang berbeda dari biasanya

Saat menunggangi kuda dan melihat pemandangan dari posisi yang lebih tinggi dari biasanya benar-benar menakjubkan! Karena kuda berjalan perlahan, kita bisa dengan mudah menikmati pemandangan sekitar.

Kuda-kuda tersebut sudah dilatih dan diajarkan supaya mengikuti kuda yang ada di depannya, sehingga mengikuti instruktur pun bukan hal yang sulit baginya.

Begitu keluar dari hutan, terdapat sebuah danau. Sungguh menyenangkan bisa jalan-jalan di sekitar danau sambil naik kuda. Di sini orang yang baru naik kuda sekalipun bisa mendapatkan pengalaman yang sangat menyenangkan. Karena ber-selfie sambil menunggangi kuda cukup sulit, jadi coba datanglah bersama teman dan saling mengambil foto satu sama lain ya!

Meger Farm
Alamat: Hokkaido, Teshigachou, Kusharo 420-1
Telp: 015-484-2282
URL:http://www.megerefarm.info/

Paket: Course jalan-jalan di hutan 60 menit 4,500 yen~ 5,000 Yen
Wild Jungle Course 90 menit 6,000 yen~6,500 Yen
Course tepi danau 15 menit 3,500 Yen~ 4,000 Yen
Akses jalan: Dari bandara Kushiro 90 menit dengan mobil (Ongkos taksi: 30,000 Yen~ 40,000 Yen)
Dari bandara Memanbetsu 60 menit dengan mobil (Ongkos taksi: 22,000 Yen~ 30,000 Yen)
Dari stasiun Mashuu jalur Senmou 20 menit dengan mobil (Ongkos taksi: 3, 700 Yen~ 4, 700 Yen)

Refreshing di tengah asrinya alam di Kushiro Shitsugen National Park!

Setelah berkuda, kami menuju Kushiro Shitsugen National Park, yang merupakan hamparan tanah rawa terbesar di Jepang. Di taman ini kita bisa merasakan keasrian alam Hokkaido, ditambah lagi taman nasional ini merupakan taman yang sangat penting keberadaannya bagi burung bangau Jepang atau jenis burung bangau mahkota merah untuk hidup selama satu tahun penuh, yang juga merupakan warisan kekayaan alam Negara. Jika kalian beruntung, mungkin kalian bisa melihat burung ini.

・Mendapati burung bangau saat sedang lewat

Saat itu, saya beruntung sekali bisa melihat burung bangau! Saya sangat senang sekali karena baru pertama kali dalam hidup saya, saya bisa melihat burung bangau Jepang, dengan Warna hitam dan putihnya yang begitu indah.

Di Jepang banyak terdapat burung bangau, tapi aslinya sedikit saja orang Jepang yang pernah melihat burung bangau. Hanya dengan ini saya merasa kedatangan saya ke Kushiro terasa berarti. Saya sangat bersyukur atas kejutan yang sangat membahagiakan ini.

MOVIE burung bangau

 

・Refresh suasana hati dengan dikelilingi pohon hijau

Di Kushiro Shitsugen, kita tidak bisa masuk seenaknya. Kita harus berjalan mengikuti tempat berjalan khusus yang telah disediakan menuju observatorium.
Nikmatilah perjalanan dengan santai sambil melihat-lihat serangga, binatang, atau tumbuhan yang langka.

Dari seluruh putaran sekitar 2.5 km, di tengah perjalanan terdapat “Taman Observasi Hokuto”. Di antara semua perjalanan pun, di sini merupakan titik dengan pemandangan yang paling indah.

Shitsugen yang bisa terlihat dari observatorium ini adalah keindahan dedaunan hijau pada musim panas, warna orange oleh daun maple pada musim gugur, dan juga pemandangan yang putih sama sekali oleh salju di musim dingin. Pemandangan berganti seiring pergantian 4 musim, sehingga kita bisa menikmatinya sepanjang tahun.

National Park Kushiro Shitsugen
Alamat: Hokkaido, kota Kushiro, Hokuto 6-11
Telp: 0154-56-2424
URL:https://www.env.go.jp/en/nature/nps/park/kushiro/guide/view.html
Akses: Dari Stasiun Japan Railway Kushiro 30 menit dengan Bus (Jalur bus Tsurui, Akan. Ongkos: 670 Yen)

Di Hokkaido masih banyak hal lain yang menarik

Bagaimana nih dengan pengalaman tour kita kali ini di alam Hokkaido?
Untuk kali ini mungkin hanya dengan kuda saja, tapi berkat itu kami jadi ingin melihat binatang lainnya juga~ hehe
Sepertinya menarik juga ya kalau bisa rekresi di musim dingin seperti main ski.
Daya Tarik Hokkaido masih belum berakhir sampai di sini saja lho!
Kami akan sangat senang jika bisa memperkenalkannya lagi di lain kesempatan.

Penerjemah : Aririn

Surga Makanan Laut! Ayo Nikmati Kekayaan Laut di Kushiro, Hokkaido

Hokkaido, kota dengan makanan lezat yang melimpah

Prefektur yang memiliki luas wilayah paling luas di Jepang adalah Hokkaido. Di tanah luas dan besar yang dikelilingi oleh lautan ini, banyak terdapat lahan pertanian dan peternakan dengan skala besar. Tetapi hasil alamnya yang melimpah tidak hanya berasal dari petanian dan peternakan saja, melainkan juga dari hasil lautnya.

Ikan segar yang baru ditangkap, sayuran yang baru dipetik, es krim dan keju yang terbuat dari susu sapi yang baru diperas, yang manapun bahan – bahan makanan dari Hokkaido, semuanya terlihat enak. Bagi teman – teman yang ingin menikmati makanan lezat di Jepang, tempat ini sangat pas untuk kalian. Dalam artikel kali ini, kami akan memperkenalkan salah satu kota bagian timur Hokkaido yang bernama kota Kushiro.

Stasiun Kushiro

Dari Bandara Narita menuju Bandara Tancho Kushiro membutuhkan waktu sekitar 1 jam 50 menit menggunakan pesawat terbang (biaya sekitar 15,000 yen). Dari Bandara Tancho Kushiro menuju stasiun Kushiro menggunakan bus bandara membutuhkan waktu sekitar 45 menit (biaya sekitar 940 yen).

Menikmati “Don/Rice Bowl” Original di Pasar Washo

Pasar Washo dapat ditempuh dengan 5 menit berjalan kaki dari stasiun JR Kushiro, di sana banyak terdapat kedai yang menjual hasil laut. Kelebihan pasar ini yang salah satunya tidak boleh dilewatkan adalah kedai “don/rice bowl” dimana pelanggan bisa memilih sendiri isian favoritnya sampai penuh. Sesuai dengan konsepnya, nama kedai ini adalah “Katte Don” atau Rice Bowl Suka – Suka. Hanya dengan membeli nasi putihnya, isi dengan ikan laut favorit, jadilah “Don/Rice Bowl” original milik kita sendiri.

・Masukkan isian favoriita!

Jika di dalam pasar ini kita menemukan ada kedai dengan papan bertuliskan “Katte Don / Rice Bowl Suka – Suka”, kita bisa membeli isian di manapun dan seberapa banyakpun. Kita hanya perlu memanggil karyawan kedai, lalu mereka akan mengambilkan isian yang kita suka. Jika isian sudah lengkap, selanjutnya adalah melakukan pembayaran di masing – masing kedai dan siap disajikan dalam “Don” masing – masing. Ikan dengan daging berwarna merah maupun putih, udang, telur ikan dan puluhan jenis ikan lainnya dipajang dengan rapi sehingga dengan hanya melihatnya saja selera makan meningkat.

Tetapi jika dengan banyaknya pilihan membuat kita bingung memilih jenis – jenis ikannya, silahkan tanyakan ikan apa saja yang direkomendasikan hari ini. Mereka akan memberitahu dengan baik dan sopan ikan apa saja yang enak dan cocok untuk kita.Voila, maka jadilah “Don” original kita.

Delapan jenis ikan laut seperti telur ikan, tuna, salmon, hirame, kanpachi dan lainnya sebagai bahan untuk membuat “Katte Don / Rice Bowl Suka – Suka”. Semua isian yang kita suka bisa dinikmati dengan harga sekitar 2,000 yen.
Berwisata ke kota Kushiro akan lebih menyenangkan dengan menikmati “Don/Rice Bowl” mewah original buatan kita sendiri bukan?

Pasar Washo
Alamat: 13 Chome-25 Kuriganecho, Kushiro, Hokkaido
Telepon:0154-22-3226
Jam Operasional: Januari – Maret (Senin – Sabtu 8:00-17:00)
29 April – 28 Oktober (Senin – Sabtu 8:00-18:00)(Minggu 8:00-17:00)
November (Senin – Sabtu 8:00-18:00)
Desember (Senin – Sabtu 8:00-18:00)
URL:http://www.washoichiba.com/
Biaya: Sekitar 2,000 yen per orang

Pergi Menikmati Makanan Panggang Kushiro di Malam Hari

Berjalan 15 menit dari stasiun JR Kushiro kita akan menemukan pusat kuliner yang biasa disebut “Fisherman’s Wharf Moo”. Di sana terdapat satu tenda yang bernama “Ganpeki Robata”, dibangun tepat di samping sungai dan dikelilingi oleh suasana malam hari Kushiro.

Ikan dan sayuran segar yang dibakar dengan simpel menjadi ciri khas kuliner dari kota Kushiro. Menikmati makanan dengan cara seperti ini disarankan karena rasa asli dari bahan – bahan makanan tersebut langsung terasa di mulut.

・Lebih enak rasanya karena dipanggang sendiri

Duduk mengellilingi panggangan sembari berbincang dengan teman menjadikan waktu memanggang menjadi menyenangkan. Bersemangat menunggu hasil masakan sendiri adalah bumbu terbaik dari makanan. Pertama – tama, coba langsung makan ikan dan sayuran yang baru diangkat panas – panas dari panggangan. Kalian pasti akan kaget dengan kelezatan dari bahan – bahan segar tersebut. Tapi, hati – hati jangan sampai lidah kalian terbakar ya! Bisa menikmati ikan segar adalah kemewahan yang dimiliki oleh kota pelabuhan.

Jika kalian berwisata ke kota Kushiro, silahkan mampir untuk merasakan sendiri kenikmatan masakan panggangnya. Tetapi sebenarnya bukan hanya ada kedai ini saja, banyak kedai – kedai yang menyajikan masakan panggang di Kushiro, jadi cobalah untuk menemukan kedai favorit kalian sendiri.

Ganpeki Robata
Alamat : 2-4 Nishikicho, Kushiroshi, Hokkaido
Telepon:0154-23-0600
Periode Operasional: 18 Mei 2018 – 31 Oktober 2018 (Periode operasional berubah setiap tahun. Silahkan bertanya langsung jadwalnya ke “Ganpeki Robata”)
Jam Operasional: Siang 12:00 – 16:00
Malam 17:00 – 22:00
LO (Last Order) : 30 menit sebelum jam operasional selesai
URL: http://moo946.com/en/
Biaya: Sekitar 2,000 yen per orang

Keindahan Alam Kushiro

Tidak hanya ada pelabuhan untuk memancing, kota Kushiro memiliki banyak tempat wisata alam yang indah seperti danau Akan, rawa Kushiro, dan yang lainnya. Setelah perut kenyang dengan aneka makanan laut, jangan lupa untuk menikmati keindahan alam di Taman Nasional atau tempat – tempat lainnya.

Penerjemah : Swastika Kusumawati

Jalan-jalan ke Hokkaido

Kali ini kita akan membahas tentang perjalanan wisata ke Hokkaido.
Hokkaido adalah tempat yang paling dingin di Jepang. Bagi yang suka dengan musim dingin, bisa menikmati keindahan salju dan festival-festival musim dingin di Hokkaido ketika musim dingin. Bagi yang tidak tahan dengan dinginnya musim dingin, waktu yang paling tepat untuk berlibur ke Hokkaido adalah musim panas. Karena musim panas di Hokkaido sangat singkat dan tidak terasa panas seperti di Tokyo. Pada kesempatan kali ini kami mengunjungi Hokkaido pada bulan juli, ketika memasuki musim panas.

Dari Tokyo ke Hokkaido bisa ditempuh melalui dua jalur, yaitu jalur darat (kereta shinkansen) dan jaur udara (pesawat terbang). Namun kami memilih jalur jalur udara dikarenakan harga tiket kereta dan pesawat terpaut lumayan jauh yaitu :
Shinkansen : 15.000-25.000 yen (PP)
Pesawat terbang : 9.000-10.000 yen (PP)

Pesawat ini terbang dari Bandara Narita (Tokyo) – Bandara Chitose (Sapporo) sekitar 2 jam.
Sampai bandara Chitose, kami melanjutkan perjalanan menuju pusat kota Sapporo dengan menggunakan kereta JR (sekitar 30 menit).
Setibanya di Sapporo, kami berjalan-jalan di sekitar Stasiun. Banyak beberapa tempat menarik yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari stasiun Sapporo.

 

Inilah Suasana kota di Sapporo. Terlihat bangunan mirip Tokyo Tower, tapi itu adalah `Sapporo TV Tower`. Sama seperti Tokyo Tower, kita bisa masuk dan naik ke Sapporo TV Tower.
Jam buka : 9:00-22:00
Harga Tiket masuk : 720 yen (dewasa)

 

Dari dalam Tower kita bisa melihat pemandangan kota Sapporo.

 
Selanjutnya kami berjalan menuju `Sapporo Clock Tower` yang tidak jauh dari lokasi.

Ini adalah salah satu tempat terkenal dan bersejarah yang dibangun cukup lama beberapa ratus tahun lalu dan sampai sekarang bentuknya masih utuh dan dijadikan museum.
Sapporo Clock Tower buka dari jam 8:45 sampai 17:10 sore

 
Beberapa tempat terkenal lain yang kami kunjungi selama di Hokkaido :

Ini adalah sebuah Daerah bernama Toyako Disana banyak penginapan disertai dengan onsen (pemandian air panas). Pengunjung dari luar negeri seperti Cina dan Korea banyak mendatangi tempat wisata ini.

 
Sebelum pulang ke Tokyo, kami sempat mampir ke sebuah pabrik pembuatan Whiskey terbesar di Hokkaido yaitu `Nikka Whiskey Factory`

Tiket masuk : Gratis
Disana kita bisa melihat bermacam-macam jenis whiskey dan sejarah serta cara pembuatannya. Di bagian sampling kita juga bisa mendapat sampling gratis 3 jenis whiskey yang diproduksi oleh Nikka. Bagi yang tidak bisa minum alkohol, ada juga air putih, jus apel dan ice tea yang bisa kita nikmati sepuasnya selama di sana.
Destinasi terakhir sebelum menuju bandara Chitose, kami melewati Otaru yang merupakan tempat terkenal di Hokkaido. Kami menyempatkan mampir ke Otaru sebentar untuk berjalan-jalan dan berfoto. Tak lupa kami mencicipi beberapa makanan khas Hokkaido seperti Soft Ice Cream, Uni dan Jingiskan (daging domba).

 
Greentea latte

 
Soft Ice cream aneka rasa 6 – 8 lapis

Jingiskan adalah makanan khas Hokkaido. Daging domba yang dimasak dengan cara dibakar seperti yakiniku.

Setelah menikmati semua kuliner khas Hokkaido di Otaru, kami melanjutkan perjalanan sampai bandara Chitose. Sambil menunggu boarding, kami menyempatkan jalan-jalan dan melihat-lihat deretan pertokoan oleh-oleh dan makanan yang ada di dalam bandara. Kami melihat antrian pengunjung yang sangat panjang di salah satu kedai ramen, sementara kedai yang lain tidak mengantri. Karena penasaran, kami mencoba mengantri dan membeli ramen disana, ternyata sangat enak. Ternyata Ramen ini terbuat dari kaldu udang dan sangat terkenal di Hokkaido. Nama kedainya adalah 一幻 (Ichigen). Rasa udangnya sangat terasa, harganya juga tidak termasuk mahal. Apabila kalian ke Hokkaido, jangan lupa mencoba ramen yang satu ini ya! ^^