Mahakarya Jejak Tanah Penambangan Besar yang Meluas di Bawah Tanah. Museum Sejarah Oya Tochigi

Jika bertanya tempat wisata terkenal di Tochigi yang pertama terpikir adalah kuil Nikko Toushougu yang disembah Tokugawa Ieyasu.
Tetapi, selain tempat tersebut masih banyak tempat wisata terkenal di Tochigi. Kali ini すかSUKI akan memperkenalkan salah satu tempat wisata terkenal yang beberapa tahun ini telah menjadi perhatian, yaitu Museum Sejarah Oya.

Tahun 2017, dalam acara Cool Japan Award orang asing dari seluruh dunia menyetujui untuk memilih “hal” atau “benda” yang sangat menarik di Jepang adalah Museum Sejarah Oya. Jejak penambangan bawah tanah ini seperti kuil kuno yang juga bisa digunakan sebagai lokasi pembuatan film atau video musik dan Anda juga dapat menikmati sejarah dan ruang fantastis Oyaishi yang mendukung arsitektur Jepang ini.

Stasiun Utsunomiya
Untuk menuju ke Stasiun Utsunomiya dari Bandara Internasional Haneda membutuhkan waktu 2 jam 20 menit dengan menggunakan kereta api. ( Ongkos : 2570 yen )

Apa itu Museum Sejarah Oya

Sebelum menjelaskan tentang Museum Sejarah Oya, perkenankan すかSUKI untuk menjelaskan terlebih dahulu tentang Oyaishi. Apabila tidak menjelaskan tentang Oyaishi maka kita tidak bisa bercerita Museum Sejarah Oya.

Orang Jepang yang tidak tahu mendetail tentang arsitektur mungkin kurang akrab dengan kata Oyaishi di telinganya. Batu ini berasal dari batu dekat tempat penambangan di daerah desa Oya, kota Utsunomiya Prefektur Tochigi, karena batu ini lunak dan mudah diproses maka sejak dahulu dijadikan eksterior dinding. Dari jejak tempat penambangan itu munculah Museum Sejarah Oya.

Dari tahun Taisyo sampai Tahun Syowa, sejarah Oyaishi telah mendukung budaya arsitektur Jepang dan sekarang kita dapat melihat jejak tanah penambangannya. Lokasi Museum Sejarah Oya dapat ditempuh kurang lebih 20 menit dari Stasiun Utsunomiya.

Naik bus dari Stasiun JR Utsunomiya kira-kira 20 menit. Museum Sejarah Oya ini berada di tempat yang jauh daari keramaian kota dan dikelilingi oleh pegunungan berbatu.

Meskipun bangunan ini sendiri tidak begitu besar, ada tangga panjang yang mengarah ke ruang bawah tanah ketika mau masuk ke dalam.

Di ruang bawah tanah ini para pengrajin memotong batu dan menggali nya sehingga ruang bawah tanah ini meluas. Luas ruang bawah tanah itu mencapai 20.000m2, sedangkan dalamnya mencapai 60m. Dengan luas ini lapangan bisbol pun bisa masuk lho. Ini seperti ruang bawah tanah kuil kuno.

Apabila turun melalui tangga dari pintu masuk, kita bisa menemukan ruangan yang besar seperti kuil kuno.
Kita tidak bisa membayangkan jika berada di luar, kamu pun pasti terkejut betapa luasnya ruang bawah itu.
Karena berada di bawah tanah, daerah penambangan ini terasa sejuk daripada di luar. Meskipun musim panas suhu udaranya berkisar 10 – 13 oC.

Suhu udara di dalam tempat penambangan itu setiap harinya diumumkan di Official website Museum Sejarah Oya , sebelum pergi sebaiknya mengecek dulu ya.

Ruang bawah tanah yang digali oleh tangan para pengrajin batu ini jejaknya diukir dalam dinding ruangan dan juga terdapat ukiranyang menyampaikan kejadian-kejadian saat itu Ruangan yang fantastis ini juga dimanfaatkan sebagai lokasi pembuatan film atau video musik dan acara-acara lainnya.

Ini adalah hasil seni ikebana karya Tuan Kariyazaki Syougo, seorang flower artis. Kolaborasi batu, bunga, dan cahaya menjadikan ruang yang fantastis ini lebih terasa mistis.

Tempat ini juga permah digunakan sebagai resepsi sampanye yang terkenal yaitu Don Perignon. Entah bagaimana ada suasana yang tampaknya telah masuk dalam dunia game RPG.

Museum Sejarah Oya
Alamat : Desa Oya 909 Kota Utsunomiya Prefektur Tochigi
Kode pos : 321-0345
No. Telp : 028-652-1232
Jam Buka :April – November jam 09.00 – 17.00 ( Terakhir masuk jam 16.30 ), Desember – Maret jam 09.30 – 16.30 (Terakhir masuk jam 16.00)
Hari Libur : April – November : Tidak ada libur, Desember – Maret : Setiap hari Selasa libur (Jika hari Selasa hari Libur Nasional ditutup hari berikutnya)
Libur akhir dan awal tahun 25 Desember – 1 Januari
Tarif Masuk : Dewasa 800 yen, Anak-anak : 400 yen
Official Home Page:http://www.oya909.co.jp/

Sejarah Oyaishi yang telah mendukung budaya arsitektur Jepang dan ruangan yang fantastis ini bisa kita jelajahi

Setelah kelelahan mengelilingi kekuatan ruangan bawah tanah, silakan kunjungi museum sejarah yang berada di atasnya. Di museum ini kita bisa mengetahui bagaimana bisa terbentuk ruangan bawah tanah yang begitu besar, Sejarah Oyaishi, mengubah metode penambangan, kita juga bisa melihat peralatan yang dipakai ketika menambang. Setelah melihat tempat penambangan kemudian melihat pameran dan data di museum pasti kita bisa memahaminya lebih dalam.

Setelah melihat pameran di dalam, ada kafe di luar untuk beristirahat. Setelah berkeliling melihat beristirahatlah sejenak, akan menyenangkan jika bercerita dengan teman yang pergi bersama tentang hebatnya penambangan bawah tanah.

Kita bisa merasakan pengalaman yang luar biasa, terdapat juga tempat untuk mengambil foto, Orang- orang yang menyukai kamera, kami merekomendasikan untuk pergi ke tempat ini. Ketika datang ke Tochigi bukan hanya Nikko Toushougu bagaimana jika memperpanjang perjalanan Anda dengan mencoba datang ke Museum Sejarah Oya ini.

Festival Kanto Akita. Warna Keemasan Padi Yang Menghiasi Langit Malam Akita

Festival Kanto merupakan salah satu festival dari 3 festival terbesar yang berada di daerah Tohoku setingkat festival tanabata di Sendai dan festival Nebuta di Aomori. Festival ini sangat terkenal sebagai event yang diadakan setiap musim panas di Akita sebagai simbol memohon hasil panen yang baik, dengan membawa/memanggul bambu yang telah dirangkai kemudian dipasangi lampion yang dibentuk seolah terlihat seperti malai padi.

Lampion tersebut disebut Kanto. Namun selain keindahannya, poin yang paling mendebarkan adalah ketika lampion tersebut dibolak-balikkan. Di Jepang sendiri, terdapat festival yang besar maupun kecil yang kalau dijumlahkan keseluruhannya hampir mencapai 300.000 festival dalam setahun, dan festival yang satu ini termasuk 5 besar festival yang paling memiliki daya tarik.

Dalam artikel kali ini akan kami perkenalkan Festival Kanto yang dilaksanakan dari tanggal 3 sampai tanggal 6 Agustus setiap tahunnya.

Stasiun Akita
Dari Bandara Akita menggunakan Limousine Bus sekitar 50 menit (930 Yen)

Tentang Festival Kanto

Kanto sendiri merupakan batang bambu yang dirangkai secara memanjang dan melintang, kemudian digantungi 46 buah lampion. Kanto ini memiliki ketinggian sekitar 12 meter dan berat 50 kg. Seperti yang telah sedikit disebutkan di atas, Festival Kanto di Akita ini merupakan bentuk memohon hasil panen yang baik dengan membuat Kanto yang dibentuk seperti malai padi yang merunduk karena beratnya bulir padi. Festival Kanto adalah festival yang sangat tua dan memiliki bentuk aslinya sejak zaman Edo 300 tahun lalu. Pada saat itu, festival ini diadakan mengusir penyakit dan roh jahat.

Kalau menilik lebih dalam lagi, sama halnya dengan Festival Nebuta di Aomori, Festival ini juga memiliki unsur “Neburi Nagashi” yang sepertinya sudah dimulai sejak saat itu. Namun seiring dengan penyebaran lilin dan bercampur dengan tradisi di Akita menjadikan festival ini seperti bentuk yang sekarang.

Menikmati Keindahan Kanto. Tampak Seperti Malai Padi Yang Keemasan!

Pertunjukkan utama dari festival ini diadakan di jalan besar di malam hari. Ada sekitar 300 buah Kanto, dengan jumlah lampion yang lebih dari 1.000 menghiasi langit malam di Akita. Pertama-tama kami ingin kalian memperhatikan Kentou saat pertama kali diberdirikan.

Kanto yang telah memasuki jalan besar diberdirikan dalam sekejap mengikuti aba-aba musik pengiring. Tampak seperti malai padi berwarna keemasan yang bersinar terang. Saking indahnya, bulu kuduk sampai berdiri.

Sama seperti Festival Nebuta di Aomori, Festival Kanto pun ditunjuk sebagai aset budaya… karena keindahannya

Salah Fokus Dengan Skill Pemegang Kanto!

Setelah menikmati keindahan kanto, perhatian pun teralihkan dengan seseorang yang sejak tadi menyangga kantou, atau dalam bahasa Jepang disebut “Sashite”. Skil para pembawa kanto menjadikannya salah satu tontonan di festival ini. Mereka memperlihatkan keseimbangan menyangga kanto yang berbobot 50 kg dan ketinggian mencapai 12 meter dengan telapak tangan, bahu, bahkan dahi mereka sambil meneriakkan kata “Dokkoshoi! Dokkoshoi!” dengan suara yang lantang. Bagi yang sudah sangat ahli, mereka bahkan bisa mengangkat kanto menggunakan pinggang untuk menyeimbangkan berat sambil menampilkan tarian dengan kipas.

Melihat dari beratnya lampion kanto, terlihat seperti akan roboh tapi tidak roboh juga. Hal ini membuat para pengunjung yang melihatnya merasa berdebar.

Mahakarya yang dipamerkan para “sashite” secara bergantian adalah poin yang mendebarkan.

Mari Coba Kanto!

Setelah festival berakhir, para pengunjung punya waktu menyentuh kanto, atau coba memegangnya dan bisa pula mengambil foto kenang-kenangan. Karena sudah sengaja datang, jangan lupa coba kanto ya!

Kalau kalian coba mengangkat kanto tersebut, kalian pasti akan kaget dengan beratnya. Dan kalian akan menyadari kehebatan skill para “sashite” saat membolak-balikkan kanto sambil menahan beratnya. Dengan mengetahui langsung beratnya kanto, kalian bisa menikmati festival ini dengan mengenalnya lebih jauh lagi.

Ayo Menikmati “Festival Gourmet Lokal” di Akita!

Di lapangan tempat kanto festival ini diselenggarakan, terdapat berbagai makanan yang enak yang berkumpul di “Festiva Gourmet Lokal”.
Di sini kalian bisa menikmati makanan maupun sake asli Akita, seperti Yokote yakisoba, Kiritanpo, Hinnaka chicken, dan Tazawako beer.

Kalian juga bisa makan terlebih dahulu sebelum pertunjukan dimulai, atau melihat festival sambil menikmati sake.
Ayo nikmati malam di Akita dengan kelima indra kalian!

Tempat Festival Kanto Akita
Stasiun JR Akita, dari pintu barat jalan kaki 15 menit

Ingin Melihat Festival Akita Walau Sekali Seumur Hidup! Skill Para “Sashite” yang Membuat Musim Panas Semakin Panas!

Festival Akita ini bisa dikatakan sebagai festival yang paling mendebarkan di antara 3 festival terbesar di daerah Tohoku. Cahaya dari lampion yang tak terhingga menghiasi setiap penjuru jalan benar-benar pemandangan yang menakjubkan dan penampilan para “sashite” merupakan sebuah mahakarya. Festival Kanto, dimana kalian bisa makan, dan mencobanya langsung. Kalau ada kesempatan, coba datang ya!

Penerjemah : Aririn

Festival Musim Panas Kebanggaan Jepang! Pesona Aomori Nebuta Matsuri!

Ada banyak festival terkenal di dunia, seperti Rio Carnival, Festival Lempar Tomat di Spanyol, dan Festival Holi di India. Tentu saja, Jepang juga memiliki banyak festival menarik. Katanya, 1 dari 2 orang asing yang berkunjung ke Jepang akan mengunjungi daerah-daerah selain kota metropolitan untuk merasakan budaya dan tradisi yang berada di daerah tersebut.

Ada banyak festival terkenal di dunia, seperti Rio Carnival, Festival Lempar Tomat di Spanyol, dan Festival Holi di India. Tentu saja, Jepang juga memiliki banyak festival menarik. Katanya, 1 dari 2 orang asing yang berkunjung ke Jepang akan mengunjungi daerah-daerah selain kota metropolitan untuk merasakan budaya dan tradisi yang berada di daerah tersebut.

Di antaranya banyak festival Jepang, Aomori Nebuta Matsuri yang ditetapkan sebagai aset budaya penting pada tahun 1980 adalah festival yang menarik perhatian tidak hanya Jepang tapi juga luar negeri. Lebih dari 3 juta orang dari dalam dan luar negeri datang ke Aomori Nebuta Matsuri untuk menyaksikan keindahan dan kemegahan nebuta yang mengambang di gelapnya malam.

Kali ini saya akan memperkenalkan tentang Aomori Nebuta Matsuri, festival yang menarik hati banyak wisatawan.

Stasiun Aomori (青森駅)
Kurang lebih 40 menit dengan shuttle bus jalur Bandara Aomori (青森空港線) dari Bandara Aomori. (Biaya: 700 yen)

Apa itu Aomori Nebuta Matsuri?

Sebelum memperkenalkan Nebuta Matsuri, saya perlu menjelaskan terlebih dahulu tentang “nebuta”.

Kata “nebuta” dari Nebuta Matsuri berasal dari kata “nemutashi” yang artinya sangat mengantuk. Ada teori bahwa kegiatan “nemuri nagashi” atau upacara mengusir rasa kantuk yang dilaksanakan oleh petani di daerah Tohoku adalah asal muasal dari Nebuta Matsuri.
Banyak teori berbeda yang menjelaskan asal muasal Nebuta Matsuri, tetapi satu hal yang tidak berubah adalah bahwa kita tahu Nebuta Matsuri sangat dicintai oleh banyak orang sejak zaman dahulu kala.

Nebuta Matsuri dipenuhi dengan “Nebuta”, boneka yang terbuat dari kertas dan kawat, yang dibawa berparade di jalan-jalan kota. Festival ini juga dimeriahkan oleh para “Haneto”, yaitu para penari Nebuta Matsuri yang meneriakkan yel-yel dan menari di sekitar “Nebuta”.

Kalau ada “Nebuta” dan para penari yang bersemangat mengelilingi kota, pastinya rasa kantuk kita akan langsung menghilang.

 

Pesona dari Aomori Nebuta Matsuri

Aomori Nebuta Matsuri diadakan dari tanggal 2 sampai 7 Agustus setiap tahun dan menarik banyak pengunjung. Festival ini diadakan di jalan depan Stasiun JR Aomori, teman-teman cukup berjalan lurus selama 5 menit dari stasiun untuk menuju ke sana.

Nebuta berwarna-warni akan berparade melewati jalan-jalan kota sepanjang 3,1 km selama kurang lebih 3 jam. Pengunjung dapat menikmati parade dari trotoar.
Kali ini, saya akan memperkenalkan pesona-pesona paling recommended dari Nebuta Matsuri.

Pertama, Menikmati Keindahan “Nebuta”!

Semua pasti setuju, bahwa pesona utama Nebuta Matsuri adalah keindahan “Nebuta” itu sendiri. Nebuta memiliki tinggi 5 m, lebar 9 m, dan kedalaman 7 m dengan impak yang besar ketika dilihat dari dekat. Dasar dari impak besar dan keindahan ini adalah gairah dan keterampilan para pengrajin Nebuta. Para pengrajin memerlukan waktu sampai setahun untuk membuat kerangka dengan kawat, menempelkan kertas, dan menggambarnya sampai menjadi sebuah Nebuta yang indah! Nebuta yang pembuatannya memerlukan waktu lama ini akhirnya dipamerkan pada Nebuta Matsuri. Nebuta dibuat dengan motif cerita dongeng dan sejarah ini memiliki ekspresi yang detail sampai ke ujung bulu matanya. Keindahan ini adalah suatu seni!

Nebuta sendiri pastinya sudah sangat indah, tetapi Nebuta akan menjadi lebih indah dan bersinar pada malam hari.
Nebuta penuh warna yang mengapung di kegelapan malam memiliki pesona bagai ilusi. Saya sampai kehilangan suara ketika pertama kali melihat pemandangan ini. Sungguh indah.

 

Haneto dan Hayashi, Peramai Festival yang Harus Ada!

Festival semakin ramai dengan adanya para Haneto, mengenakan kostum berwarna-warni, menari semangat di sekitar Nebuta yang indah. Mereka meneriakkan “Rasse Rasse” sambil melompat dan menari dengan semangat, membuat saya ingin ikut menari juga. Selain Haneto, ada juga Baketo yaitu orang-orang yang mengecat wajahnya berwarna putih dan mengajak para pengunjung untuk tertawa bersama. Tetapi jangan lupa, semua tarian dan teriakan penyemangat yang memeriahkan festival ini didukung oleh para Hayashi, alias para musikus!

Don, don, don. Suara Taiko yang bergema di seluruh tubuh. Hyuu, hyuu. Suara suling yang menggema. Diikuti dengan suara lonceng (simbal kecil) dengan irama ringan. Semua nada ini menjadi satu melodi, yang walaupun monoton akan terus terngiang di benak kita.

 

Patuhi Aturan dan Ayo Menari Bersama Haneto!

Pesona utama dari Nebuta Matsuri, kita dapat ikut meramaikan festival selama kita mematuhi aturan yang ada. Aturannya: kita harus menggunakan kostum Haneto. Itu saja!

Kita dapat menyewa kostum di tempat sewa yang ada di dekat tempat festival. Menonton festival itu menyenangkan, tetapi pasti lebih asyik lagi jika kita dapat berpartisipasi dalam Nebuta Matsuri! Jika ada kesempatan, saya rekomendasikan untuk ikut meramaikan festival sebagai Haneto!

Tempat Pelaksanaan Aomori Nebuta Matsuri
5 menit berjalan kaki dari Stasiun JR Aomori (JR青森駅)
URL : http://translate.google.com/translate?hl=ja&ie=UTF8&prev=_t&rurl=translate.google.co.jp&sl=ja&tl=en&u=http://www.nebuta.or.jp/

Ayo ke “Wa Rasse” Untuk Mengetahui Lebih Dalam Tentang Nebuta

Untuk teman-teman yang mengikuti Nebuta Matsuri dan ingin mengetahui lebih dalam tentang Nebuta dapat mengunjungi Rumah Nebuta Wa Rasse yang ada di dekat Stasiun Aomori. Teman-teman dapat belajar banyak tentang Nebuta Matsuri di sini.

Display Nebuta pemenang penghargaan terbaik pada festival sebelumnya,

sisi belakang boneka Nebuta yang biasanya tidak terlihat,

lalu, teman-teman juga dapat menikmati pesona dari nebuta-nebuta lain buatan para pengrajin yang disebut “Meijin” atau master pengrajin.

Selain itu, biasanya kita tidak dapat mendekati nebuta yang muncul di festival. Tetapi, kita dapat mendekati bahkan berfoto bersama nebuta di Wa Rasse! Bila teman-teman berkesempatan berkunjung ke Aomori, jangan lupa foto di sini! Wa Rasse menjadi tempat paling recommended untuk teman-teman yang telah mengikuti Nebuta Matsuri dan ingin tahu lebih banyak tentang Nebuta.

Rumah Nebuta Wa Rasse (ねぶたの家 ワ・ラッセ)
Alamat : 1 Chome-1-1 Yasukata, Aomori, Aomori Prefecture 030-0803, Japan
Jam operasional : Bulan Mei sampai Agustus, pukul 09.00 – 19.00, Bulan September sampai April, pukul 09.00 – 18.00.
Hari Libur : Tanggal 9- 10 Agustus, Tanggal 31 Desember, Tanggal 1 Januari
Nomor Telepon: 017-752-1311
URL : http://www.nebuta.jp/warasse/

Ayo, Rasakan Ketakjuban Nebuta Secara Langsung di Aomori!

Aomori Nebuta Matsuri, festival Jepang di mana teman-teman dapat menikmati keindahan seni dan ramainya festival secara bersamaan di Jepang. Teman-teman dapat menonton nebuta, menari bersama Haneto, ataupun belajar tentang Nebuta di Wa Rasse. Kita dapat menemukan cara bersenang-senang yang berbeda di Aomori Nebuta Matsuri. Sebagai informasi, selama festival juga akan ada kembang api dan parade laut, lho!

Aomori Nebuta Matsuri yang mewarnai malam musim panas di Jepang. Ketika teman-teman berkunjung ke Jepang, jangan lupa untuk mampir ke Aomori!

Benar-benar mirip seperti aslinya! Ayo coba membuat sampel makanan di Asakusa!

Kalian pasti akan kaget melihat bentuknya yang benar-benar mirip! Ini dia sampel makanan yang sedang populer di antara wisatawan asing yang datang ke Jepang

Pertama-tama, lihatlah foto berikut ini.

Walaupun terlihat seperti sushi sungguhan, sebenarnya ini adalah replika yang terbuat dari plastik. Sampel makanan ini adalah salah satu hal yang mengejutkan bagi para orang asing yang berwisata ke Jepang.

Awalnya, sampel makanan dibuat sebagai contoh menu yang dipajang pada etalase restoran maupun kafe. Akan tetapi, sekarang malah menarik perhatian dunia internasional dan dianggap sebagai seni karena bentuknya yang sangat real. Meskipun hanya dengan melihatnya saja sudah menyenangkan, sebenarnya kalian bisa mencoba membuatnya sendiri, lho. Karena itulah, kali ini すかSUKI akan memperkenalkan kepada kalian tentang pengalaman membuat sampel makanan yang bisa dinikmati wisatawan asing.

Stasiun Asakusa
Untuk menuju ke sini, kalian bisa naik kereta dari stasiun terminal internasional bandara Narita selama 35 menit (harga tiket 620 yen).

Ganso Shokuhin Sample-ya, toko yang telah berdiri selama hampir 90 tahun di Kappabashi Dougu Street, Asakusa

Asakusa terkenal sebagai tempat wisata di mana kalian bisa mencoba membuat sampel makanan. Kalian bisa mendapatkan pengalaman membuat sampel makanan tersebut di Ganso Shokuhin Sample-ya. Terletak di Kappabashi Dougu Street yang berjarak 10 menit berjalan kaki dari Kaminarimon.

Omong-omong, Kappabashi Dougu Street ini juga terkenal sebagai area perbelanjaan perlengkapan masak untuk para professional. Untuk kalian yang suka memasak, jalan-jalan di sini pasti akan terasa menyenangkan.

Nah, di Ganso Shokuhin Sample-ya ini banyak sekali sampel makanan yang dipajang. Tidak heran, karena toko ini telah berdiri selama 86 tahun! Rasanya sangat menyenangkan melihat berbagai sampel makanan yang berjajar di toko yang sedikit sempit ini.

Boleh mengambil foto di dalam toko, lho! Makanya, jangan lupa ambil foto sampel makanan yang menarik sebanyak-banyaknya selama berada di sini!

Ayo coba membuat sampel makanan!

Untuk membuat sampel makanan diperlukan reservasi terlebih dahulu. Sebenarnya, kalian bisa langsung mendaftar di hari itu apabila tidak ada antrian. Namun, karena tempat ini populer, sebaiknya reservasi dahulu daripada tidak dapat giliran.

Percobaan membuat sampel makanan ini membutuhkan waktu sekitar 60-90 menit. Instruktur akan memberikan contoh terlebih dahulu, baru setelah itu kalian mencoba membuatnya sendiri. Oleh karena itu, kalian yang baru pertama kali mencoba pun tidak perlu khawatir. Para instruktur siap mengajari kalian. Tamu anak-anak hingga dewasa bisa menikmati pengalaman ini.

Bahan utama dalam pembuatan sampel makanan ini adalah 3 warna lilin cair tersebut. Kali ini kita akan membuat tempura. Bahan yang menjadi pondasi adalah sampel makanan yang sudah jadi. Lalu, kita akan menghiasnya.

Hanya dari cairan perlahan berubah menjadi benda yang sangat mirip dengan tempura, benar-benar seperti sihir!

Sampel makanan yang sudah kalian buat tentu saja bisa dibawa pulang. Jadikan ini oleh-oleh dan buatlah keluarga serta teman-teman kalian terkejut!

Dapatkan barang-barang favoritmu! Bahkan Ada DIY replica food kit yang bisa kalian buat sendiri di rumah!

Tidak hanya pengalaman membuat sampel makanan saja yang bisa kalian lakukan, di Ganso Shokuhin Sample-ya ini kalian juga bisa membeli sampel makanan yang sudah jadi.
Mulai dari gantungan kunci, tempat pulpen, hiasan, hingga objek unik yang bisa membuat kalian tersenyum sendiri bisa ditemukan di sini. Kalian juga bisa membeli barang limited edition yang hanya dijual di toko ini, lho. Wah, jadi terbayang wajah kaget teman-teman, nih!

Selain barang-barang yang disebutkan di atas, toko ini juga menjual DIY replica food kit. Kalian bisa dengan mudah membuatnya sendiri di rumah tanpa bantuan instruktur karena sudah tertulis cara pembuatannya. すかSUKI merekomendasikan DIY replica food kit ini untuk dijadikan oleh-oleh, karena kit ini hanya dijual di Jepang.

Ganso Shokuhin Sample-ya
Alamat gedung utama : 3-7-6 Nishi Asakusa, Taito-ku, Tokyo ※dekat persimpangan Kappabashi
Alamat gedung ke II : 2-25-9 Nishi Asakusa, Taito-ku, Tokyo ※khusus kegiatan membuat sampel makanan (tidak menjual barang jadi)
Nomor telepon : 0120-17-1839 (free dial)
FAX : 03-3841-1456
Jam operasional : 10:00 – 17:30
Hari tutup : tidak ada
URL : https://www.ganso-sample.com/

Ayo nikmati dunia sampel makanan yang hanya bisa dilihat di sini!

Sampel makanan mengasyikkan untuk dilihat maupun dibuat. Tidak kalah dengan makanan asli, sampel makanan juga merupakan salah satu budaya yang unik dan sangat khas Jepang. Jika kalian memiliki kesempatan untuk ke Jepang, coba saja pengalaman satu ini. Kalian pasti akan terpikat olehnya!

Penerjemah : Erlinda Dwi Yulianti

Menyelami Dunia Bonsai di Tanah Suci Bonsai “Omiya”

Tanah Sucinya Bonsai “Prefektur Saitama, Omiya”

Menikmati keindahan tanaman yang ditanam di atas pot merupakan budaya tradisional Jepang yang disebut “Bonsai”. Pada awalnya Bonsai adalah budaya yang hanya ada di Jepang, namun saat ini Bonsai sangat popular sampai-sampai banyak digelar kompetisi Bonsai di seluruh dunia.

“Bonsai” sangat dicintai penggemarnya dari seluruh dunia.
Prefektur Saitama, Omiya mendapat perhatian sebagai tanah suci-nya Bonsai dari para penggemarnya di seluruh dunia. Bonsai dari Omiya dikenal sebagai yang terbaik sehingga banyak penggemarnya yang berdatangan bukan hanya dari Jepang tapi juga dari berbagai negara.

Untuk itu, kali ini kami akan memperkenalkan pada kalian tentang dunia Bonsai yang menyenangkan di “Tanah suci-nya Bonsai” Omiya.

Stasiun Toro
Dari Stasiun terminal Bandara Haneda menggunakan kereta sekitar 1 jam (ongkos: 1170 yen)

Belajar Tentang “Bonsai” di Museum Bonsai Pertama di Dunia


Jika kalian ingin tahu tentang dunia Bonsai di Omiya, pertama-tama, yang harus kalian coba kunjungi adalah seperti di bawah ini;
Dari JR Stasiun Toro, jalan kaki sekitar 10 menit kalian akan menemukan “Omiya Bonsai Bijutsukan” atau Museum Bonsai Omiya. Tempat ini merupakan “Museum Bonsai” pertama yang dibuka untuk publik, dan kalian bisa melihat 50 lebih koleksi tanaman Bonsai

Selain itu, di dalam Museum kalian bisa berkeliling melihat lukisan tanaman Bonsai, juga dekorasi Bonsai yang diletakkan di dalam ruangan khas Jepang “Washitsu”. Bagi yang belum tahu tentang Bonsai, ataupun yang ingin lebih mengenal budaya Jepang, kami sangat merekomendasikan tempat yang satu ini.

Merasakan 4 Musim Melalui Bonsai

Yang paling penting dari Museum Bonsai adalah taman Bonsai yang berada di pusat Museum. Di taman Bonsai ini, kalian bisa melihat dari dekat dan dari sudut manapun 40~50 tanaman Bonsai yang ditampilkan.

Berbicara tentang alam Jepang, satu hal yang berkesan adalah pergantian 4 musimnya, begitupun dalam tanaman Bonsai, kita bisa merasakan ke empat musim tersebut.

Kami sarankan kalian untuk melihat satu persatu tanaman Bonsai yang berjajar di taman Bonsai yang sunyi.

Cara Menikmati Bonsai Bagi Pemula

Di antara kalian yang membaca artikel ini, mungkin ada yang “Tidak tahu cara menikmati Bonsai” ya. Nah, untuk itu kami akan memberitahu pada kalian tentang cara menikmati Bonsai yang kami dapatkan dari petugas Museum Bonsai. Walaupun begitu, sebenarnya caranya sangat mudah sekali. Caranya adalah melihat Bonsai dari bawah ke atas. Hanya itu saja.

Berbicara tentang Bonsai¸ unsur yang perlu diperhatikan adalah “Membuat pemandangan alam di dalam pot” Oleh karena itu, jika kita lihat dari bawah ke atas, seolah kita bisa merasakan kekuatan pohon yang besar. Sebagai percobaan, coba lihat tanaman Bonsai ini.

Tinggi Bonsai ini mencapai 30 cm. Walaupun dilihat dari depan, memang cantik, tapi kehebatan dari tanaman ini bukan itu.

Perhatikan! Berbeda dengan ketika dilihat dari depan, bisakah kalian merasakan kekuatan bak pohon yang besar dan kuat?

Retakan di batang pohon dan kekuatan yang ada padanya membuat kita merasa tak menyangka ternyata bukan hanya sekedar pohon kecil.
Membuat pemandangan alam luas di atas pot merupakan hal yang menyenangkan dari bonsai sekaligus dayatariknya.

Museum Bonsai
Alamat: Prefektur Saitama, kota Saitama, Kita-ku, Toro-cho 2-24-3
Telepon: 048-780-2091
FAX:048-668-2323
Jam buka :
(Maret~ Agustus) Pukul 9 pagi~ 4:30 sore. *Jam masuk Museum sampai pukul 4 sore.
(November~ Desember) Pukul 9 pagi~ 4 sore *Jam masuk Museum sampai pukul 3:30 sore.

Hari libur: Kamis (Libur nasional buka) Akhir dan Awal tahun, ada libur khusus Museum
URL : http://www.bonsai-art-museum.jp/en/

Ke Desa Bonsai Omiya yang Bersejarah 90 Tahun

Tempat selanjutnya merupakan tempat dimana kita bisa mengetahui tentang Bonsai lebih dalam, yaitu “Omiya Bonsai Mura” atau Desa Bonsai Omiya yang dapat ditempuh sekitar 3 menit dengan jalan kaki dari Museum Bonsai.

Di sini berkumpul 6 taman Bonsai, dan ini merupakan salah satu desa Bonsai yang dibentuk menjadi sebuah desa kecil. Setiap taman memiliki keunggulan yang berbeda-beda dan kita bisa menikmatinya secara gratis.

Sebenarnya Desa Bonsai Omiya ini juga menjadi tempat yang dijuluki sebagai tanah suci-nya Bonsai. Akibat dari gempa besar Kanto yang terjadi 90 tahun lalu, para pengrajin yang menyelamatkan diri dari Tokyo, akhirnya mencari wilayah dengan air dan tanah yang bagus sehinga dibuatlah Desa Bonsai yang terkumpul di Omiya. Hal itulah yang menjadi keterhubungan tanah suci Bonsai yang sekarang.

Tapi satu hal yang wajib diperhatikan adalah kita tidak diperbolehkan untuk mengambil foto. Karena ini bukan Museum, melainkan toko, kita tidak boleh mengambil foto Bonsai yang dipajang.

Tapi karena Bonsai ini dijual, kalian bisa membeli Bonsai yang kalian suka. Harganya sedikit mahal, tapi Bonsai ini merupakan Bonsai dengan merek terbaik dari Omiya yang terkenal di seluruh dunia. Buat kalian yang suka Bonsai, jangan lupa coba datang ya!

Selain itu, jika kalian beruntung, kalian juga bisa melihat pengrajin Bonsai yang sedang merawat tanaman. Bisa melihat cara pembuatan Bonsai yang hebat itu, merupakan daya Tarik desa ini yang tidak bisa kalian lihat di Museum.

Omiya Bonsai Mura
Alamat : Prefektur Saitama, Kota Saitama, Kita-ku, Bonsai-cho, 331-0805
Jam operasional : 9:00~17:00 Berbeda di setiap taman. Kebanyakan siang hari
Libur taman : Kamis (terdapat hari libur khusus berdasarkan kebijakan setiap taman Bonsai)
Telepon: 048-829-1039

Ayo Rasakan Dunia Bonsai Sepuasnya di Omiya!

Walaupun di artikel kali ini tidak kami perkenalkan, tetapi di Desa Bonsai Omiya, kita bisa mencoba pengalaman membuat Bonsai. Bukan hanya melihat Bonsai, pengalaman membuat sendiri Bonsai ini hanya bisa kalian coba di Jepang lho. Sepertinya sangat menarik sekali ya membuat dunia kita sendiri di atas pot.

Bagi yang ingin ke Jepang, coba berkunjung ke sana ya!

Penerjemah : Aririn