Gereja Karuizawa Kougen yang Diselimuti Hangatnya Lentera

Melihat Iluminasi Populer di antara Resor Musim Panas di Karuizawa

Di Jepang, kalian bisa menyaksikan berbagai macam iluminasi beraneka warna. Namun kali ini kami akan memperkenalkan pada kalian pemandangan iluminasi Karuizawa yang terkenal di antara resor musim panas.

Gereja Karuizawa Kougen berada di Resort Hoshino depan Breston Court hotel Karuizawa. Gereja ini sudah ada sejak tahun 10 Taishou, dan merupakan gereja yang sangat bersejarah.

Di Prefektur Nagano, gereja ini dikenal sebagai gereja yang sering dipakai untuk upacara pernikahan. Di gereja Karuizawa Kougen ini setiap tahunnya di bulan Agustus dan Desember, selalu membuat Iluminasi yang disebut “Candle night”. Pohon besar yang dihiasi lentera dengan warna temaram yang lembut menjadikannya pemandangan yang wajib kalian lihat! Gereja Karuizawa Kougen bisa ditempuh dalam 10 menit dengan mobil dari Stasiun Karuizawa.

Gereja Karuizawa Kyoukai
Alamat: Prefektur Nagano, Kitasaku-gun, Kota Karuizawa, Ooaza, Nagakura 2144

 

Mari Berkeliling Mengitari Gereja dengan Lentera

Kalian akan diberi lentera lilin di pintu masuk gereja Karuizawa Kougen. Sambil membawa lentera ini, kalian bisa mengitari gereja. Di area gereja, dihiasi banyak lentera, seolah kalian diselimuti cahaya lembut temaran dari lentera.

Pohon Cemara Setinggi 6 Meter

Jika kalian berjalan menyusuri jalan yang dihiasi lentera, kalian bisa melihat pohon Christmas. Pohon cemara ini memiliki ketinggian mencapai 6 meter. Di sebelah kiri gambar adalah gereja Karuizawa, di sini bisa mencoba membunyikan hand bell sambil menyesuaikan irama dengan nyanyian pujian.

Hanya saja, kapasitas untuk mencoba hal ini terbatas, dan sangat penuh. Bagi yang ingin tetap mencobanya kami sarankan untuk mengantri lebih awal.

Selain itu, di area bagian dalam terdapat lentera yang disusun menyerupai pohon dan pastinya instagramable banget!!

Kehangatan yang Bisa Dirasakan di tengah Cuaca Dingin

Bagaimana kesannya Iluminasi yang dilihat dari daerah dingin Karuizawa?

Image gereja ini adalah tempat yang banyak dikunjungi oleh pasangan, tapi jangan khawatir, walaupun begitu tempat ini tetap menyenangkan untuk dikunjungi walaupun sendirian ataupun dengan teman. Dengan hanya mengelilingi area gereja berdua dengan satu lentera, bisa mendekatkan jarak kalian lho!

Yuk coba datang ke sini dan membuat kenangan musim dingin di Nagano!

Penerjemah : Aririn

Ayo Nikmati Kerajinan Tradisional dan Alam yang Luar Biasa di Wajima, Semenanjung Noto!

Berbagai tempat menarik seperti pasar pagi (salah satu dari tiga pasar pagi terbesar di Jepang), Wajima-nuri, Kiriko, dan pemandian air panas (onsen) ada di sini!

Beberapa di antara kalian mungkin tidak mengenal salah satu daerah di Jepang yang bernama “Wajima”. Akan tetapi, pasti tidak sedikit dari kalian yang pernah mendengar namanya. Wajima adalah salah satu kota yang terletak di bagian utara Prefektur Ishikawa. Dari beberapa daerah terdalam di bagian utara Semenanjung Noto, Wajima adalah pusat kotanya.

Seperti yang tertulis di judul, banyak terdapat kekayaan alam serta kerajinan tradisional di Wajima. Tempat ini sangat direkomendasikan untuk para pasangan dan para orang lanjut usia! Nah, kali ini すかSUKI akan memperkenalkan kepada kalian secara singkat tentang daya tarik Wajima!

Akses menuju Wajima

・Naik mobil dari Tokyo
<Kan’etsu-do (Nagaoka JCT) → Hokuriku-do (Kanazawa Morimoto) → jalan penghubung (Kokudo 159-go Tsubata Bypass) → Noto Satoyama Kaido (Noto Satoyama Kuko IC) → Kendo 1-gosen de Wajima>
Jika menaiki mobil pribadi, kalian bisa mengikuti rute tersebut. Waktu yang dibutuhkan kira-kira 8,5 hingga 9 jam.
Dalam perjalanan, terdapat rest area bernama Besshodake di jalanan Noto Satoyama Kaido yang panjangnya sekitar 83 km. Dengan letaknya yang berada di tengah gunung Besshodake berketinggian 358mdpl, kalian bisa melihat pemandangan Pulau Noto-jima dan Teluk Nanao dari Besshodake Sky Deck yang bernama “Noto Yume Terasu”.
Jika cuacanya bagus, kalian juga bisa melihat Tateyama Mountain Range (Tateyama Renpo), lho!
Kalian bisa mampir sekalian melepas lelah setelah perjalanan panjang.

・Naik kereta dari Tokyo
Jika menggunakan Hokuriku Shinkansen yang baru saja dirilis tahun 2015, kalian bisa mencapai Wajima hanya dalam waktu sekitar 2,5 jam!
<Stasiun Tokyo → Stasiun Kanazawa → (ganti ke Highway Express Bus) → Wajima>

Pasar pagi Wajima, salah satu dari tiga pasar pagi terbesar di Jepang

Kota Wajima terletak di garis pantai Laut Jepang dan dikenal sebagai daerah penangkap ikan fugu terbanyak di Jepang. Di Wajima terdapat pasar pagi dimana pasar tersebut merupakan salah satu dari tiga pasar pagi terbesar di seluruh Jepang (pasar pagi terbesar adalah pasar pagi Katsuura, pasar pagi Wajima, dan pasar pagi Hida Takayama). Kalau kalian berkesempatan untuk berwisata ke Wajima, pasar ini adalah tempat wajib yang harus dikunjungi pertama kali! Toko-toko di pasar pagi Wajima berbeda setiap harinya. Keseluruhannya ada sekitar 100 sampai 250 toko yang berada di sana.

Meskipun sebagian besar toko di pasar pagi tersebut menjual ikan segar dan ikan kering, ada beberapa toko yang menjual barang pernis Wajima-nuri, lho!
Kalian bisa menikmati kerang abalone yang mahal, sazae (kerang turban), dan kerajinan tradisional Wajima-nuri sambil menikmati udara pagi yang segar.

Selain itu, ada juga supermarket yang menjual kebutuhan sehari-hari dan wine khas daerah Noto. Karena panjang jalanan sekitar 100 meter, sebaiknya kalian bangun pagi supaya bisa puas berkeliling.

Pasar Pagi Wajima
Alamat : 1-115 Kawai-machi, Wajima-shi, Ishikawa-ken
Jam operasional : 8:00 – 12:00
Hari libur : – Rabu minggu kedua dan minggu ke-empat setiap bulan
URL : https://asaichi.info/

Wajima-nuri dan Kiriko! Ayo nikmati kerajinan tradisional Wajima!

Meski ada berbagai kerajinan tradisional di Wajima, tetapi nama yang terlintas pertama kali pasti adalah Wajima-nuri. Seperti namanya, Wajima-nuri adalah barang pernis khas kota Wajima. Ciri khasnya adalah penggunaan jinoko (bubuk tanah diatom) sebagai bahan dasarnya. Lalu, di bagian bahan kayu yang rapuh ditempelkan kain untuk memperkuat. Penggunaan jinoko dan penempelan kain tersebut merupakan 2 proses utama pembuatan Wajima-nuri. Karena tahan lama dan memadukan keindahan artistik, Wajima-nuri termasuk seni barang pernis level tinggi.

Yang tertua di Wajima-nuri adalah Shunuri Tobira yang diketahui dibuat di zaman Muromachi. Namun, setelah diselidiki lebih jauh lagi ternyata Shunuri Tobira dibuat di zaman yang jauh lebih tua daripada zaman Muromachi. Di zaman Edo, Shunuri Tobira digunakan sebagai barang pernis yang tebal dan kuat di rumah-rumah petani dan pedagang di seluruh negeri.

Jika kalian berjalan sekitar 5 menit dari pusat kota Wajima, ada tempat dimana kalian bisa melihat secara detail sejarah dan metode pembuatan Wajima-nuri. Cobalah mampir ke Wajima-nuri Kaikan! Kalian juga bisa membeli souvenir di sini, lho!

Wajima-nuri kaikan
Alamat : 24-55 Kawai-machi, Wajima-shi, Ishikawa-ken
Jam operasional : 8:30 – 17:00
Hari libur : Tidak ada
HTM : – Dewasa 300 yen, Anak SMA 200 yen, Anak SMP 100 yen, Di bawah anak SD gratis
URL : https://wajimanuri.or.jp/

Selanjutnya, SUKI akan membahas satu lagi kerajinan tradisional Wajima, yaitu Kiriko

Kiriko (切籠) adalah singkatan dari Kiriko Toro (切子灯籠). Ada juga daerah di sekitar Nakanoto yang disebut dengan Hoto (奉燈) dan Aokashi (御明かし). Kiriko adalah pajangan besar dengan banyak aksesoris yang ditambahkan untuk digunakan ketika festival Noto.
Konon, Kiriko dibuat untuk menerangi jalanan yang dilewati Mikoshi (神輿) ketika ada festival di setiap wilayah di Noto.

Di Wajima Kiriko Art Museum, kalian bisa melihat langsung Kiriko yang pernah digunakan ketika Festival Noto maupun Kiriko besar mengesankan yang masih digunakan sampai sekarang. Letaknya juga tidak jauh dari pusat kota Wajima. Di museum tersebut ada sekitar 30 buah Kiriko yang besarnya menyerupai gedung 4 tingkat! Benar-benar sebuah pemandangan yang tak ternilai! Bahkan, Kiriko yang dibuat dengan pernis tahun lalu kabarnya menghabiskan biaya produksi mencapai 10.000.000 yen!

Pada musim panas, mulai pukul 8 malam (setelah museum tutup) ada pertunjukan Gojinjo-daiko di bagian belakang museum, lho!
Walaupun tidak bisa datang langsung ke festival di Noto yang terkenal sebagai kota festival, kalian bisa merasakan suasana yang mirip di acara tersebut.

Wajima Kiriko Art Museum
Alamat : 6-1 Marine Town, Wajima-shi, Ishikawa-ken
Jam operasional : 8:00 – 17:00 (masuk terakhir museum pukul 16:30)
Hari libur : Tidak ada
HTM : – Dewasa 620 yen, Anak SMA 470 yen, Anak SD 360 yen
URL : http://wajima-kiriko.com/en/

Laut Jepang dalam pandangan! Cakrawala yang indah dan matahari terbenam yang cantik

Berkat letak kota Wajima yang berada di utara, kota ini juga terkenal dengan pemandangan matahari terbenam-nya yang cantik.
Sebenarnya kalian bisa melihat warna matahari terbenam yang indah dari mana saja. Namun, すかSUKI akan memperkenalkan satu spot spesial yang menurut すかSUKI memiliki pemandangan sunset tercantik.

Shiroyone Senmaida, seperti melihat tangga yang terhubung ke laut!

Hanya dengan 15 menit menggunakan mobil dari pusat Wajima, jika kalian terus ke arah timur sepanjang pantai, kalian akan melihat Shiroyone Senmaida, yaitu rice terrace yang menghadap ke laut.

Rice terrace ini adalah salah satu dari 100 rice terrace terbaik di Jepang dan terpilih sebagai warisan dunia. Tempat ini menarik perhatian banyak orang sebagai tempat yang mewakili daerah Noto.

Lihatlah, matahari tenggelam dengan tenang di cakrawala tanpa batas. Sudah pasti pemandangan ini menjadi salah satu kenangan manis yang tak tergantikan di Semenanjung Noto yang penuh akan kekayaan alam.

Ditambah lagi, ada banyak penginapan yang menyediakan fasilitas penyewaan sepeda. Jadi, すかSUKI merekomendasikan kalian untuk menjelajahi sepanjang pantai dengan sepeda karena hanya butuh waktu 1 jam sekali jalan!

Shiroyone Senmaida
Alamat : 99-5 Shiroyone-cho, Wajima-shi, Ishikawa-ken

Sebagai akhir perjalanan, cobalah pemandian air panas (onsen) ♪

Bagaimana menurut kalian tentang Wajima, kota penuh tradisi dan kekayaan alam yang telah すかSUKI ceritakan di atas?
Karena ada banyak penginapan di Wajima yang menyediakan pemandian air panas (onsen) dengan alkali alami, kalian bisa melepas penat perjalanan sekaligus mendapatkan kulit yang berkilau! Ada juga onsen yang tidak perlu menginap, kok!

Selain itu, karena sedikitnya lampu jalan, ada tempat dimana kalian bisa melihat milky way di malam hari. Ayo ke Wajima di Semenanjung Noto dan temukan dunia kalian di sana!

Penerjemah : Erlinda Dwi Yulianti

Ayo Jelajahi Teluk Kabira, Objek Wisata Paling Ngehits di Pulau Ishigaki!

Mari nikmati Teluk Kabira, tempat wisata nomor satu di Pulau Ishigaki

Pada artikel sebelumnya, yaitu “Salah Satu Resort Terbaik Di Jepang! Melihat Matahari Terbenam Di “Pulau Ishigaki” (link : https://www.sukasuki.org/2018/12/salah-satu-resort-terbaik-di-jepang-melihat-matahari-terbenam-di-pulau-ishigaki/) すかSUKI telah mengulas tentang Pulau Ishigaki yang sukses mendapatkan peringkat 1 di dunia sebagai tempat wisata dengan sunset terindah. Nah, kali ini すかSUKI akan memperkenalkan tentang Teluk Kabira yang merupakan objek wisata paling populer di antara objek wisata lainnya di Pulau Ishigaki.

Lihat warna airnya! Seperti diwarnai dengan bath bomb!

Pulau Ishigaki terkenal akan lautnya yang berwarna hijau zamrud berkat berbagai terumbu karang yang ada di dasarnya, begitu juga dengan Teluk Kabira. Bahkan banyak yang mengatakan sebagai lelucon bahwa warna air Teluk Kabira baru saja dilemparkan bath bomb sehingga menghasilkan warna yang cantik. Anehnya, warna hijau zamrud tersebut tidak hanya dapat dilihat saat cuaca cerah saja, tetapi juga saat cuaca sedikit mendung. Jika kalian ke sana saat cuaca buruk, jangan menyerah! Kalian masih bisa melihat kecantikan warnanya, kok!

↑Teluk Kabira saat mendung

Selain itu, Teluk Kabira juga terkenal sebagai tempat penghasil mutiara hitam pertama di dunia. Mutiara hitam adalah mutiara yang dihasilkan oleh black-lip pearl oyster (Pinctada margaritifera). Pulau Tahiti adalah produsen utama mutiara hitam ini.

Di pintu masuk Teluk Kabira, ada toko yang bernama Ryukyu Shinju Kabira Honten/Ryukyu Pearl Store. Toko tersebut menyediakan mutiara dalam bermacam-macam bentuk, warna, maupun ukuran yang bisa kalian lihat sampai puas. Tidak hanya mutiara, toko tersebut juga menjual terumbu karang, kerang, maupun berbagai aksesoris yang terbuat dari kaca.

Ryukyu Pearl Store
Alamat : 934 Kabira, Ishigaki-shi, Okinawa-ken 907-0453
Jam operasional : 9.00 – 18.00
URL : https://www.ryukyu-shinju.co.jp/shop.html

Yuk, lihat ikan tropis Pulau Ishigaki dari dasar kapal dengan kapal glassboat!

Jika kalian melihat foto Teluk Kabira di internet, kalian pasti akan menyadari bahwa ada beberapa kapal di atasnya. Kapal yang kalian lihat tersebut bukanlah kapal nelayan, tetapi kapal glassboat yang digunakan khusus untuk wisata. Kapal glassboat atau yang sering dikenal sebagai glass bottom boat adalah kapal kecil yang memungkinkan kita untuk melihat dasar laut. Ada 5 perusahaan kapal glassboat di Teluk Kabira dan semuanya mematok harga 1.000 yen/ 30 menit. Murah, kan!

↑Ikan tropis yang terlihat dari kapal glassboat

↑Kapal lain yang juga beroperasi

Tidak hanya siang, malam pun sangat cantik!

Meski Teluk Kabira dikenal dengan air lautnya yang berwarna hijau zamrud saat siang hari, malam hari pun tidak kalah cantiknya, lho! Terutama ketika matahari terbit maupun saat langit berbintang, kecantikannya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Teluk Kabira saat matahari terbit

Langit dan lautnya yang tadinya gelap gulita perlahan berubah warna menjadi pink keunguan.

Saat langit berawan, cerahnya warna pink yang bercampur dengan warna hijau zamrud air laut akan memberikan kesan yang unik.

 

Langit berbintang di atas Teluk Kabira

Lihatlah perpaduan langit malam dan kapal yang mengambang di atas teluk, benar-benar seperti lukisan! Suara serangga dan hewan yang terdengar akan menambah syahdunya suasana.

Foto di atas adalah foto yang diambil di pintu masuk Teluk Kabira. Langit berbintang yang mengintip dari belakang pohon palem terlihat sangat jelas.

Objek wisata nomor satu di Pulau Ishigaku ini bisa dinikmati baik pagi, siang, maupun malam hari!

Nah, bagaimana dengan ulasan すかSUKI tentang objek wisata paling terkenal di Pulau Ishigaki ini?
Ada banyak yang bisa dinikmati di Teluk Kabira selain lautnya, lho! Kalian bisa memungut kerang cantik dari pasir putih dan mencoba makan Yaeyama Soba di toko dekat sana.

Jika ada kesempatan untuk Pulau Ishigaki, jangan lupa untuk mampir ke Teluk Kabira dan temukan cara terbaikmu dalam menikmatinya!

Teluk Kabira
Alamat : 1054 Kabira, Ishigaki-shi, Okinawa-ken

Penerjemah : Erlinda Dwi Yulianti

Yuk, Melihat Pemandangan dari Dek Observasi di Gedung Pemerintahan Tokyo!

Dek Observasi setinggi 202 meter dari permukaan tanah, biaya masuk gratis!

Setelah pelaksanaan Tokyo Olympic 2020 ditetapkan, kota induk Jepang yaitu Tokyo semakin ingin memperkenalkan budayanya dan meningkatkan fasilitas bangunan serta transportasi umum.

Tokyo memiliki banyak gedung pencakar langit dan dek observasi tinggi. Kali ini, kami akan memperkenalkan salah satu dek observasi dengan biaya masuk gratis yang ada di Gedung Pemerintahan Tokyo.

Akses dari Pintu Barat Shinjuku (Shinjuku Nishi Guchi, 新宿西口)


Foto Shinjuku Nishi Guchi. Orang terus menerus datang dan pergi melalui Stasiun Shinjuku.

“Transportasi umum di Jepang sangat rumit” Tidak hanya para turis, bahkan orang Jepang pun beranggapan sama.

Gedung Pemerintahan Tokyo (東京都庁) dapat diakses dari Stasiun Shinjuku (新宿駅), stasiun yang menjadi salah satu perwakilan rumitnya transportasi di Jepang. Setelah keluar dari stasiun melalui pintu barat (新宿西口), berjalanlah lurus menuju gedung-gedung tinggi yang berjajar selama 10 menit. Teman-teman akan sampai di depan Gedung Pemerintahan Tokyo. Di tengah perjalanan teman-teman, akan ada trotoar bawah tanah. Teman-teman pasti tidak akan tersesat.

Di sebelah Gedung Pemerintahan Tokyo ada “Keio Plaza Hotel”, salah satu tempat terkenal di Jepang.

Menuju Gedung Pemerintahan Tokyo, gedung 43 lantai setinggi 243 meter

Gedung Pemerintahan Tokyo memiliki dua dek observasi, dek di utara dan selatan. Kedua dek dapat kita kunjungi secara gratis.
Saat penulisan artikel ini pada Januari 2019, dek observasi selatan sedang dalam renovasi dan rencananya akan dibuka kembali pada musim semi 2019. Oleh karena itu, antrian dek observasi utara sangat panjang.

Ketika penulis berkunjung ke sana, antrian cukup panjang karena hari libur dan waktu sore hari. Penulis harus menunggu selama 30 menit sebelum dapat naik ke dek observasi.

Jika teman-teman ingin melihat matahari terbenam dari dek observasi, penulis sarankan teman-teman untuk datang lebih cepat agar ada waktu lebih jika harus mengantri. Lalu, ada pengecekan barang bawaan sebelum naik lift. Teman-teman dapat mempersiapkan diri untuk membuka tas dan menunjukkan isinya, untuk mempersingkat waktu pengecekan.

View 360° Pemandangan Malam Tokyo dari Ketinggian 202 Meter

Begitu penulis sampai di dek observasi, matahari sudah terbenam dan malam menyelimuti Tokyo. Kota Metropolitan Tokyo dipenuhi dengan cahaya lampu yang bermunculan.

Dek observasi dikelilingi dengan kaca yang menampilkan pemandangan luar. Bahkan ada tempat di mana teman-teman dapat memandang Sky Tree dan Tokyo Tower secara bersamaan. Lalu, teman-teman juga dapat menikmati makanan di restoran yang ada dan membeli oleh-oleh sebagai kenang-kenangan telah berkunjung ke sini.

Dek Observasi Gratis yang Dapat Dikunjungi Kapanpun

Tokyo masih terus berevolusi dan berkembang untuk menyambut Tokyo Olympic 2020.
Saat ini Tokyo masih terkesan rumit dan padat, tetapi berkat perkembangan yang terus berlanjut keadaan kota semakin tertib dan tenang. Sekarang adalah saatnya untuk berkunjung ke Gedung Pemerintahan Tokyo, di mana teman-teman dapat melihat pemandangan luas Tokyo secara gratis!

Di website Pemerintahan Tokyo (http://www.yokoso.metro.tokyo.jp/en/) , teman-teman dapat menemukan tool bernama Dek Observasi Gedung Pemerintahan Tokyo TOKYO SKY GUIDE. Tool ini diperuntukkan kepada para wisatawan asing dan berguna sebagai penjelasan pemandangan yang dapat teman-teman lihat dari Gedung Pemerintahan Tokyo.

Gedung Pemerintahan Tokyo (Tokyo Metropolitan Government Building, 東京都庁)
Alamat : 2 Chome-8-1 Nishishinjuku, Shinjuku, Tokyo 163-8001, Japan
Jam operasional dek observasi : 09.30 – 23.00

Penerjemah : Gita Siwi

Sensuijima, Pulau dengan Kecantikan yang Memabukkan

Sensuijima, daerah alami yang belum tersentuh


↑ Stasiun kapal feri di Tomo no Ura. Kapal feri berangkat tiap 20 menit sekali. Keberangkatan bisa ditiadakan tergantung cuaca, jadi cek keadaan terlebih dahulu.

Jika berbicara tentang pulau-pulau yang berada di sekitar Hiroshima, yang terbayang oleh sebagian besar orang Jepang pasti adalah pulau Miyajima (Itsukushima). Tidak hanya Miyajima, masih ada sekitar 26 pulau lain yang berada di sekitar Hiroshima (menurut definisi 1 m² oleh Geospatial Information Authority of Japan <http://www.gsi.go.jp/ENGLISH/index.html) Salah satu di antaranya adalah Sensuijima yang terletak di Fukuyama-shi, prefektur Hiroshima, yang akan すかSUKI bahas kali ini.

Tempat ini bisa dicapai hanya dalam 5 menit menggunakan feri dari Tomo no Ura yang berada di Fukuyama-shi, prefektur Hiroshima. Sesuai dengan namanya, pulau ini benar-benar membuat mabuk karena kecantikannya! (dalam huruf kanji, “Sensuijima/仙酔島” memiiliki arti “pulau dengan kecantikan yang memabukkan petapa”) Tempat ini berada di tengah taman nasional Setonaikai. Setonaikai merupakan taman yang ditetapkan sebagai taman nasional pertama di Jepang pada tahun 1934. Selain Ise Jingu dan Izumo Taisha, Sensuijima juga dianggap sebagai “power spot”-nya orang Jepang, lho!


Seperti yang telah dijelaskan di atas, kalian dapat mencapai Sensuijima hanya dalam 5 menit dengan menaiki feri dari Tomo no Ura.
Saat itu, SすかUKI berkesempatan untuk menaiki kapal yang bernama Heise Irohamaru. Benar-benar nama yang khas Jepang. Kapal ini didesain menyerupai kapal yang digunakan oleh Sakamoto Ryoma yang tenggelam saat bertabrakan dengan kapal Kyushu-han (nama klan).


↑ Ada roda kemudi! Ingin merasakan jadi nakhoda selama 5 menit?

Tomo no Ura, Fukuyama Shiei Tosenba
Alamat : Tomochotomo, Fukuyama-shi, Hiroshima-ken
Jam operasional : 7:10 – 21:30
Harga tiket kapal : 240 yen (dewasa), 120 yen (anak-anak)

 

Ayo mengelilingi power spot!

Hingga tahun 2018, ada 4 jalur jalan kaki yang bisa digunakan di Sensuijima.
Semua jalur membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam. Jadi jika kalian berencana untuk berkeliling, jangan lupa untuk memperkirakan waktu pulang, ya!

Begitu turun dari dermaga, kalian akan langsung melihat terowongan batu. Ketika tiba di Sensuijima, すかSUKI merasakan atmosfer yang unik. Saat melewati terowongan batu tersebut, rasanya seperti sedang berada di dunia lain!

Gambar di atas adalah jalanan di sepanjang laut. Sambil berjalan-jalan, terdengar suara deburan ombak. Bebatuan pun setia pada tempatnya. Turis yang mengunjungi pulau ini tergolong sedikit, tetapi justru karena itulah kalian bisa menikmati “me time” dengan khusyuk tanpa terganggu. Mau datang sendirian atau bersama pasangan, pasti menyenangkan!

Senja di Sensuijima

Karena kapal feri terakhir tersedia di pukul 21:35, すかSUKI merekomendasikan kalian untuk melihat senja sebelum pulang.
Pulau dengan “power spot” yang masih alami ini menawarkan pemandangan matahari terbenam yang cantik. Pemandangan tersebut tidak hanya sekadar memanjakan mata, tetapi juga hati, lho!

 

Melihat berbagai wajah pulau dari terbenamnya matahari

30 menit sebelum matahari terbenam, langit dan laut bersapukan warna emas.

Ketika matahari perlahan terbenam, cahaya latar akan memperlihatkan siluet pulau yang indah. Langit pun menciptakan gradasi warna biru dan orange yang cantik.

Setelah matahari benar-benar tenggelam, langit dipenuhi dengan warna orange kuat yang terkesan sedikit menakutkan. Saat melihatnya, すかSUKI langsung teringat dengan sebuah cerita yang menyebutkan bahwa ketika kalian melihat seseorang yang cantik, orang itu sebenarnya juga memiliki sisi yang menakutkan.

Tidak hanya petapa, kalian juga akan mabuk dengan pesona Sensuijima!

Bagaimana menurut kalian dengan Sensuijima “pulau dengan kecantikan yang memabukkan petapa” ini? Jika kalian mencoba ke Sensuijima sekali saja, kalian pasti akan langsung benar-benar mabuk dengan pesona yang dimilikinya! Kalian tidak perlu langsung pulang ke rumah, karena di Sensuijima ada penginapan dan onsen yang bisa dinikmati. Selain itu, kalian juga dapat menikmati laut Setonaikai dan pesona pulau lebih dalam.

Cobalah datang dan rasakan pesonanya yang dahsyat!

Sensuijima
Alamat : Tomochoshiroji, Fukuyama-shi, Hiroshima-ken
URL : http://www.tomonoura.co.jp/sen/

Penerjemah : Erlinda Dwi Yulianti

Salah Satu Resort Terbaik Di Jepang! Melihat Matahari Terbenam Di “Pulau Ishigaki”

Pulau Paling Selatan di Jepang “Kepulauan Yaeyama” Yang Menjadi Pusat Pulau Ishigaki

Pulau Ishigaki berada di Prefektur Okinawa, kota Ishigaki dan merupakan pusat kepulauan Yaeyama yang terdiri dari Pulau Iriomote, Taketomijima, Kohamajima, Kuroshima, Shinjyojima, Haterajima, dan Yonagunijima. 3 pulau terbesar di Okinawa, luasnya sekitar 140 Km dengan jumlah penduduk sekitar 48,000 jiwa. Pulau Ishigaki yang berada di prefektur Okinawa terpaut jarak 410 km lebih dari wilayah pusat prefektur Okinawa. Jarak tersebut sama dengan jarak dari Tokyo ke Osaka!

Pulau Ishigaki menduduki peringkat 1 di dunia yang “Terpilih Oleh TripAdvisor yang masuk Ranking teratas sebagai kota pariwisata dengan tingkat kepopulerannya yang sangat signifikan” pada tahun 2018.

Daya tarik pulau Ishigaki seperti terumbu karang di laut yang biru, langit yang penuh dengan bintang-bintang, daging sapi Ishigaki, dan makanan khas Okinawa “Chanpur” yang tidak akan habis dibahas. Kali ini saya akan memperkenalkan pada kalian suasana dan keindahan pantai juga tempat melihat matahari terbit dan terbenam di pulau Ishigaki berdasarkan pengalaman saya tinggal di sini selama satu tahun setengah.

Spot No. 1 Ishigaki untuk Melihat Matahari Terbenam, “Uganzaki”

Tempat ini terletak di ujung paling barat pulau Ishigaki. Di internet pun tempat ini paling populer yang banyak diperkenalkan orang. Image di tanjung ini sedikit bertentangan dengan pulau Ishigaki yang dikenal tenang, ciri khas tempat ini adalah ombaknya yang kuat dan karang lautnya yang kasar.

Selain itu, tidak terbatas hanya Uganzaki saja, jika kalian pergi agak jauh dari pulau Ishigaki, kalian akan menemukan binatang dengan capitnya yang besar yaitu “yashigani” atau kepiting kelapa yang merupakan salah satu spesies Coenobita. Saya pun hanya melihatnya 3 kali saja. Kalau kalian menemukan binatang ini jangan coba-coba mendekatinya karena berbahaya. (Di Kepulauan Yaeyama dikenal sebagai salah satu hidangan yang lezat, saya pun pernah makan dari hasil tangkapan. Tapi di bagian ususnya terdapat racun yang berbahaya, jadi pastikan kalian bertanya terlebih dahulu pada orang yang mengerti betul.)

Dan seperti yang kalian lihat, karena ini adalah spot yang sangat terkenal, banyak pengunjung yang datang untuk melihat matahari terbenam.

Jika kalian ingin datang ke sini untuk mengambil foto, mungkin lebih baik jika datang lebih cepat.

Uganzaki
Alamat: Prefektur Okinawa, Kota Ishigaki, Fujieda

Gunung Pulau Ishigaki, Merasakan Pemandangan dari Sudut 360° Dalam 30 Menit “Gunung Nosoko yang lebih dikenal Gunung Maapee”

Ini adalah gunung Nosokodake yang terkenal. Sekitar 30 menit dari jalan masuk pendakian, kalian bisa langsung sampai di puncak, dan melihat lautan hijau zamrud. Penduduk asli sering menyebutnya “Maapee” asal usul kata tersebut katanya berasal dari nama seorang gadis cantik yang tinggal di “Kuroshima” dan seorang laki-laki bernama Kanimui yang terpisah akibat kebijakan kerajaan Ryukyu. Maapee yang berniat melihat “Kuroshima” dari Ishigaki mendaki gunung Nosokodake ini kemudian memanjatkan doa. Dari sanalah nama tersebut berasal.

Saya memilih foto dengan latar matahari terbenam yang sedikit memberikan kesan melankolik. Tapi langit dengan sedikit awan sebelum matahari terbenam pun memperlihatkan pemandangan yang sangat jelas.

Dan yang perlu diperhatikan, karena sepanjang jalan pendakian tidak ada lampu penerangan sama sekali, jadi kalian bisa turun gunung sebelum matahari benar-benar terbenam atau membawa headlight.

Foto yang diambil saat siang hari. Hati-hati saat menaiki bebatuannya ya!

Nosokodake
Alamat: Prefektur Okinawa, Kota Ishigaki, Nosoko

Melihat Matahari Terbenam di Pantai Hotel Resort “Husaki Resort Village”

Seperti yang telah diperkenalkan sebelumnya tentang “Uganzaki”, “Husaki Resort Village” pun termasuk kedalam jajaran spot yang paling populer untuk melihat matahari terbenam di pulau Ishigaki.
Di laut Pulau Ishigaki terdapat dermaga gazebo ala barat, di sini kalian bisa berfoto dengan matahari terbenam, photogenic sekali bukan? hehe

Foto jarak dekat sangat indah, tapi kalau coba foto dari jarak jauh kalian bisa melihat keindahan yang tampak berbeda. Di beberapa spot yang telah diperkenalkan sebelumnya bisa melihat langit yang penuh dengan bintang, tapi di hotel ini menyediakan tour melihat langit berbintang. Melihat matahari terbenam ataupun melihat bintang, jangan lupa coba keduanya ya!


Pulau Taketomi terlihat dari Gazebo. Suara lonceng yang menggema di antara deburan ombak

Husaki Resort Village
Alamat: Prefektur Okinawa, Kota Ishigaki, Arakawa 1625
No telp: 0980-88-7000

Dekat dari Pusat Kota Ishigaki, Jembatan Biru dan Matahari Terbenam Kemerahan “Sazan Gate Bridge”

Sazan Gate Bridge sangat mudah diakses. Dari terminal Ishigaki bisa ditempuh denngan berjalan kaki selama 10 menit, sedangkan dari pusat kota bisa ditempuh dalam 5 menit. Jembatan ini menghubungkan penduduk dengan pulau reklamasi. Kedepannya pulau ini (yang disebut Painu Hamachou) berencana akan dijadikan distrik bisnis), Saat ini tidak begitu banyak warga yang keluar masuk pulau ini sampai-sampai nama julukan lain pulau ini adalah “pulau kucing”. Saat hari beranjak sore, akan jarang sekali mobil yang berlalu lalang, jadi kalian bisa melihat matahari terbenam dengan santai.

Jembatan biru yang kuat dilapisi warna langit kemerahan

Perahu yang terlihat di bagian dalam jembatan adalah perahu milik Angkatan Pertahanan Maritim yang terletak di tempat bernama Marine Hamasaki.

Sazan Gate Bridge
Alamat: Prefektur Okinawa, Kota Ishigaki, Yamashimaschou

2 Foto Matahari Terbenam dan Mangrove “Nagura Anparu”

“Nagura Anparu” yang terkenal dengan bakau dan dataran berlumpur. Hutan bakau ini ditetapkan sebagai hutan bakau di daerah muara sungai Nagura yang merupakan komunitas tanaman khusus dari Kementrian Lingkungan Hidup. Selain itu, tempat ini adalah wilayah yang terdaftar dalam Konvensi Ramsar, hal ini bisa diketahui dengan melihat banyaknya pepohonan di sini termasuk di pulau Ishigai itu sendiri.

Di sini, yan paling terkenal adalah mencoba perahu kayak. Di siang hari pun sangat ramai, tapi kami merekomendasikan untuk memilih saat matahari terbenam, atau biasa disebut “Sunset Kayak”
Dari arah matahari terbenam yang dilihat dari “Nagura Anparu”, kalian bisa melihat Uganzaki, spot yang telah diperkenalkan sebelumnya.

Nagura Anparu
Alamat: Prefektur Okinawa, Kota Ishigaki, Shinagura

Makan siang Ditemani Laut Hijau Zamrud, dan di Sore Hari diwarnai Merah Emerald

Melihat matahari terbenam di pulau Ishigaki terasa berbeda dengan pulau lainnya. Walau di sekitar wilayah kepulauan Yaeyama bisa melihat matahari terbenam yang indah, tapi karena pulau Ishigaki berada di ujung paling timur kepulauan Yaeyama, hanya di pulau Ishigaki lah kalian bisa melihat matahari terbenam dari pulau terpencil.

Setelah melihat matahari terbenam di antara garis horizontal yang menghilang perlahan, tidak ada salahnya mencoba minum “Awamori” khas pulau Ishigaki. Kami berharap perjalananmu di Ishigaki berwarnakan matahari terbenam yang indah!

Penerjemaha : Aririn

Sebuah Pemikiran untuk Istri Tercinta! Langit Penuh Bintang di Tanah Suci Suami yang Mengistimewakan Sang Istri (Bukit Istri Tercinta)

Tanah Suci Suami yang mengistimewakan sang Istri, Desa Tsumagoi Prefektur Gunma. (Bukit Istri Tercinta : aisai no oka(愛妻の丘))

Untuk orang yang kita cintai, atau untuk yang sudah menikah yaitu istri, pernahkah terlintas untuk menyampaikan “aku mencintaimu”. Kali ini すかSUKI akan memperkenalkan langit berbintang yang terdapat di desa Tsumagoi Prefektur Gunma dimana terdapat legenda yang indah tentang seorang suami yang mengistimewakan istrinya.

Bukit Istri Tercinta ini berlokasi di desa Tsumagoi Prefektur Gunma, kita bisa pergi ke sana menggunakan mobil dari Usui Karuizawa IC selama 70 menit. Kita juga bisa sampai dengan menggunakan mobil selama 45 menit jika menggunakan Shinkansen dan turun di停車駅 (Teisha Eki : Stasiun berhenti ) atau dari kota Ueda. Jika datang ke tempat ini, kita bisa meneriakkan cinta kapanpun. Selama musim dingin (Desember – Maret) karena penutupan garis panorama akses ke tempat ini ditutup, maka berhati-hatilah memilih waktu pergi.

Bukit Istri Tercinta
Dari Usui Karuizawa IC dengan mengunakan mobil selama 70 menit.

Alasan Nama Bukit Istri Tercinta

Prinsip suami untuk mencoba mengistimewakan istri. Apakah anda bisa melakukannya?

Asal muasal nama desa Tsumagoi, Prefektur Gunma ini adalah adanya legenda istri tercinta dari Yamato Takeru ( nama seorang pahlawan Jepang ).

Zaman dahulu kala ketika Yamato Takeru sedang melakukan perjalanan ke Timur, sang istri, Ototachibana Hime melemparkan dirinya ke laut yang sedang mengamuk untuk meredakan amarah Dewa Laut. Ketika perjalanan kembali dari Timur, Yamato Takeru berdiri di Usuhi Saka ( atau sekarang di kenal鳥居峠Toriitoge : Torii Pass) terkenang istrinya yang telah meninggal dan berkata (Azuma Haya ) = Wahai istriku, Aku Rindu )
Ini dikatakan sebagai deklarasi pertama di dunia tentang Suami yang Mencintai istrinya. Sekarang, Desa Tsumagoi mulai berjalan mengukir sejarah sebagai Desa Rindu Istri. Kemudian pada tahun 2006 Asosiasi Suami yang Mengistimewakan Istri Jepang menetapkan desa Tsumagoi menjadi nama Aisaika no Seichi atau Tanah Suci Suami yang Mengistimewakan sang Istri.

Melihat Langit Berbintang di Tanah Suci Suami yang Mengistimewakan sang Istri, Desa Tsumagoi (Bukit Istri Tercinta)

Di sekitar Bukit Istri Tercinta ini terdapat papan penunjuk jalan sehingga kita bisa tiba dan tidak tersesat. Berlokasi di ketinggian 1257m. Bersiaplah untuk cuaca dingin karena akan terasa dingin. Berjalan 3 menit dari tempat parkir. Terdapat tangga untuk mendaki Bukit Istri Tercinta ini. Tidak terdapat penerangan di sana, maka berhati – hatilah ketika melangkah. Segeralah memotret Bima Sakti yang bersinar dan pohon yang besar di langit barat laut.

Dari daerah perkotaan Ueda dengan mengendarai mobil 45 menit saya tidak menyangka terdapat tempat yang bisa melihat langit berbintang seperti ini. Ketika mendaki bukit saya ingin sekali memotret patung yang memegang terompet tetapi karena tempat itu spot populer di sana banyak fotografer yang mengantri di sana. Sampai menunngu giliran memotret saya mencoba berkeliling dulu.

Platform khusus untuk Berteriak Cinta pada Istri

Apakah ini observatorium dengan lonceng yang cantik? Ini disebut Platform khusus untuk Berteriak Cinta pada Istri. Sebenarnya tempat ini digunakan sebagai tempat ketika berpikir untuk menyatakan ( Aishiteru : Aku Cinta Padamu ) kepada istri.
Di bawah langit yang dingin, ditemani bintang yang bersinar, berpikirlah bahwa saya tidak akan kalah dan bisa mencoba untuk menyatakannya. Suara lonceng pun, bergaung dan bergema.

Patung yang meniup terompet dan galaksi Bima Sakti

Patung yang meniup terompet terlihat dari depan.

Bagaimanapun juga foto langit berbintang dan objek benda itu terlihat lebih indah ya. Boneka ini pun, diiringi mengalunnya suara terompet, seperti ingin menyampaikan untuk mengingat sang istri tercinta. Membayangkan itu membuat jadi romantis ya.

Tempat Berbintang yang Dipenuhi Cinta

Bagaimana kesannya tentang Bukit Istri Tercinta Desa Tsumagoi, Prefektur Gunma dengan langit berbintang yang dipenuhi cinta nya ini? Tempat ini diketahui bukan tempat wisata yang hanya “melihat” saja tetapi disini kita bisa “berteriak”. Kali ini すかSUKI memperkenalkan langit berbintang di malam hari, tetapi siang hari pun kita bisa menikmati pemandangan empat musim dari waktu ke waktu di tempat ini,lho. Di tempat ini juga terdapat kasih sayang yang dituangkan di setiap tanaman pertanian, menjadikan hasil panen kubis di musim panas dan musim gugur terbaik di Jepang.

Pada kesempatan kali ini, untuk istrimu tercinta atau untuk yang selalu mendukungmu selain istri, bagaimana jika mencoba menyampaikan sayang di bawah romantisnya langit yang penuh bintang. Yakin pasti lebih berani dari sebelumya,

Puncak Tertinggi di Jepang! Gunung Fuji

Fuji, Puncak Tertinggi Di Hati Orang Jepang

Gunung Fuji.

Merupakan gunung tertinggi dan terkenal di Jepang.

Gunung ini terletak di Prefektur Yamanashi dan Shizuoka dengan ketinggian 3776 Meter. Walaupun gunung ini adalah yang tertinggi di Jepang, namun jalan pendakiannya terawat dengan baik. Bisa dibilang gunung ini tidak sulit untuk didaki. Apalagi kalau masuk musim panas, banyak pendaki yang berdatangan tidak memandang orang tua, laki-laki ataupun perempuan.

Biasanya para pendaki akan berangkat terlebih dahulu dengan kendaraan hingga “Go Goume” atau jika diartikan berarti pos ke 5. Menuju Go Goume ini bisa menggunakan berbagai macam kendaraan seperti bus express atau taxi. Tapi di musim panas diberlakukan peraturan kendaraan pribadi, jadi bagi kalian yang ingin menuju Go Goume pastikan mencari tahu terlebih dahulu lewat internet sebelum menuju ke sana.

Ayo Langsung Mendaki!

Jika berangkat dari Tokyo pukul 9 pagi, kita bisa sampai di Go Goume sebelum siang hari. Untungnya kali ini kami diberkati cuaca yang bagus. Sambil berkeliling melihat-lihat toko oleh-oleh kami sedikit membiasakan tubuh dengan udara pegunungan. (Bagi yang takut ketinggian, mungkin gejalanya tidak akan muncul jika berada di ketinggian yang tidak terlalu tinggi, tapi alangkah lebih baiknya perlahan-lahan membiasakan diri)

Walaupun di tengah pendakian terdapat beberapa pos, tapi kalau di Gou Goume ada tempat bagus untuk mengambil foto, jadi jangan lupa abadikan perjalanan kalian di sana ya!

Di perjalanan awal, kemiringannya tidak terlalu berat, bahkan kita bisa mendaki dengan enak sambil melihat bunga liar yang bermekaran. Hanya saja, kalau di sini terlalu memaksakan diri, akan terasa berat nantinya. Jadi lebih baik atur kecepatan kalian ya.

Walaupun Jalan Pelan-pelan, Bisa Sampai di Pos ke-8

Sayangnya di tengah perjalanan cuaca menjadi buruk, dan semua pakaian ganti yang kami bawa jadi basah kuyup semua. Ditambah rute Yoshida ini dibuka dari tanggal 1 Juli sampai 10 September. Makanya tidak heran di tanggal-tanggal yang mepet ditutupnya rute ini kemungkinan akan turun hujan di pos ke 8, karena suhu mencapai titik beku. Walaupun sebenarnya tergantung musim, dan mungkin barang-barang yang kalian bawa akan bertambah berat, tapi akan lebih baik jika kalian mempersiapkan perlengkapan selengkap mungkin untuk menghadapi cuaca dingin.

Jika kalian mulai mendaki pagi hari, kalian bisa melihat matahari terbenam. Tapi banyak juga pendaki yang menginap di pos 8 dan 7 untuk bisa melihat matahari terbit yang disebut “Goraikou”. Di pos ini tersedia 10 lebih penginapan, silakan pertimbangkan dan pilih tempat, biaya penginapan juga makanannya ya. Musim yang populer yaitu di bulan Juli dan Agustus penginapan seringkali penuh, jadi cepat-cepat pesan setelah kalian menentukan dengan matang kapan kalian akan mendaki.

Tidur Cepat Untuk Memulihkan Tenaga Kemudian Bangun Dini Hari

Matahari terbit dari gunung Fuji di bulan September dimulai pukul 5 lebih dan sekitar 30 menit kalian bisa menyaksikan matahari terbit yang indah. Jika bangun pukul 2:30 pagi dan keluar dari penginapan pukul 03:00, dari sana bisa melihat cahaya kota Yamanashi walaupun agak jauh.

Karena tertidur lelap kami tidak bisa melihat pemandangan tersebut, tapi sebagai gantinya kami bisa melihat bulan penuh dengan langit berhiaskan bintang-bintang. Melihat langit bertaburan bintang dari titik terdekat dari gunung Fuji merupakan pemandangan yang sangat indah bukan?

Dari Hachi Goume, atau pos ke-8 menuju puncak tidak ada lereng yang begitu curam, tapi karena tidak ada penerangan sama sekali, jadi senter kepala sangatlah diperlukan. Kalau memilih senter tangan tidak terlalu praktis saat berjalan.

Di Puncak Pukul 5 Kurang Banyak Orang yang Hendak Melihat Matahari Terbit

Sebelumnya kami pernah bilang, di sini benar-benar sangat dingin! Saat mendaki sudah berkeringat, jadi tambah dingin. Siapkan baik-baik perlengkapan dingin kalian ya!

Akhirnya “Goraikou” Tiba!

Cakrawala sedikit demi sedikit dipenuhi warna gradasi yang cerah. Sungguh hingga gradasi yang indah ini terkenal dengan sebutan “Magic Hour”. Pemandangan yang mempesona ini membuatmu lupa akan rasa dingin.

Setelah Menunggu 30 Menit Setelah Sampai di Puncak, Akhirnya Datang Juga!

Lihatlah, matahari bulat berwarna jingga yang muncul di atas awan ini. Keletihan selama pendakian seolah hilang begitu saja.

Setelah puas melihat matahari terbit, mari pulang sebelum penuh. Katanya dibandingkan saat naik, turun gunung lebih berbahaya. Walaupun jiwa dan raga sudah letih, tapi kalian harus tetap berhati-hati dan jangan turun gunung sambil berlari.

Sebelum Pulang Adalah Piknik

Di Jepang saat mengadakan piknik sebagai salah satu acara sekolah ataupun kunjungan studi, guru di sana sering mengatakan “Selama belum pulang itulah yang disebut piknik” Begitu Pula halnya dengan gunung Fuji ini. Ada hal yang perlu diperhatikan walaupun sudah sampai puncak.

Tapi banyak juga hal-hal yang menyenangkan. Di tengah perjalanan pulang nampak terlihat lautan awan yang terhampar luas. Jika cuacanya bagus, dari danau Kawaguchi kalian bisa melihat refleksi gunung Fuji yang terbalik.

Selain itu, kalian bisa makan “Houtou” khas Yamanashi yang terkenal atau berendam di pemandian air panas pinggir danau untuk melepas lelah. Kami akan selalu mendukung kalian demi perjalanan ke gunung Fuji yang memuaskan.

Penerjemah : Aririn

Capek Jalan-Jalan? Beristirahatlah Sejenak! 5 Rekomendasi Café di Shinjuku, Tokyo

Siapa yang tidak tahu Tokyo? Tokyo adalah ibu kota negara Jepang dan tuan rumah Olimpiade 2020 yang akan diadakan 2 tahun mendatang. Menyambut Olimpiade Tokyo, jumlah penerbangan internasional di bandara Haneda dan Narita meningkat. Pada tahun 2017, jumlah wisawatan internasional yang berkunjung ke Jepang menurut Japan National Tourism Organization (JNTO) adalah 28.691.000 orang. Jumlah tersebut merupakan jumlah terbanyak sejak JNTO mulai menghitung secara statistik pada tahun 1964.

Jumlah penerbangan murah (Low Cost Carrier) yang disediakan oleh perusahaan seperti Jet Star dan Vanilla Air juga tidak sedikit. Dibandingkan tahun-tahun terdahulu, penerbangan domestik maupun internasional menjadi lebih murah dan terjangkau. Sistem transportasi umum di Tokyo sedang dikembangkan supaya memenuhi standar internasional. Akan tetapi, karena kepadatan penduduk yang terlalu tinggi, ditambah dengan rute kereta yang terlalu banyak dan rumit, banyak orang yang kelelahan karena harus berjalan seharian.

Karena itulah, kali ini すかSUKI akan merekomendasikan beberapa café di daerah Shinjuku, Tokyo. Bukan hanya sekadar tempat untuk beristirahat, tapi juga suasanya yang cozy dan stylish!

Temukan ketenangan dan latte art yang cantik di Common Café♪ (cabang stasiun Shinjuku, pintu keluar timur)

Tempat ini baru saja berdiri pada tahun 2016. Di café yang cukup luas ini, kalian bisa merasakan kehangatan interiornya yang terbuat dari kayu. Menggunakan biji kopi pilihan, rasakan hand drip coffee buatan mereka dengan tambahan latte art yang cantik di atasnya. Café tersebut memiliki berbagai menu yang terbuat dari bahan organik. Apabila kalian ingin menikmati osake (minuman beralkohol), mereka juga menyediakan 10 jenis wine dan bir lokal yang bisa kalian pilih.

Lokasi: dari pintu keluar timur stasiun JR Shinjuku, berjalanlah ke arah patung Godzilla raksasa yang terkenal di Kabukicho, Shinjuku. Sesampai di sana, kalian akan menemukan sebuah lapangan yang di depannya terdapat hotel APA. Common Café berada di lantai 2 hotel tersebut (gunakan tangga atau elevator yang berada di luar).

Selain itu, kalian juga bisa mengadakan pesta natal, akhir tahun, maupun tahun baru di sana karena tersedia ruangan yang bisa dipesan untuk pribadi.

Common Café (cabang stasiun Shinjuku, pintu keluar timur)
Alamat : APA Hotel Kabuki-cho Shinjuku Tower 2F 1-20-2 Kabuki-cho, Shinjuku-ku, Tokyo
Telepon : 03-6205-5846
Jam operasional : Buka setiap hari
Lunch 11:30 – 17:00 (last order untuk minuman pukul 16:45).
Salad bar hanya sampai pukul 15:00. Drink bar hanya sampai pukul 17:00
Dinner 17:00 – 23:30 (last order makanan pukul 22:50, minuman pukul 23:10)
URL:http://www.common-cafe.jp/shop/%E6%96%B0%E5%AE%BF%E5%BA%97/

Brooklyn Parlor Shinjuku, ‘Semua yang sia-sia dan indah dalam hidup’

Yang akan すかSUKI bahas selanjutnya adalah café bernuansa perpustakaan atau café buku bernama ‘Brooklyn Parlor Shinjuku’ yang berada di Shinjuku 3 Chome. Café tersebut mengusung konsep ‘semua yang sia-sia dan indah dalam hidup’. Sesuai dengan konsep tersebut, di sana kalian benar-benar dapat menikmati ‘semua’, mulai dari musik, buku, hingga makanan.Dan sesuai pula dengan namanya, café ini menggambarkan sebuah budaya modern dalam kesemrawutan seperti di kota Brooklyn, New York, Amerika.

Tempat ini sangat padat saat jam makan siang tiba, tidak peduli hari kerja maupun hari libur. Tidak sedikit yang harus menunggu untuk bisa duduk. Akan tetapi, kalian pasti tidak akan keberatan meski harus menunggu. Karena begitu memasuki café, kalian akan dikelilingi oleh musik yang menyenangkan, buku-buku, dan aroma makanan yang begitu menggunggah selera. Ketika malam tiba, café ini menawarkan suasana yang berbeda, lho!

Brooklyn Parlor
Alamat : Annex B1F Shinjuku Marui 3-1-26, Shinjuku-ku, Tokyo-to
Telepon : 03-6457-7763
Jam operasional : Senin – Sabtu 11:30 – 23:20
Minggu & hari libur nasional 11:30 – 23:00
URL:http://www.brooklynparlor.co.jp/shinjuku/

Café Aaliya, café dengan french Toast super lezat yang wajib dicoba!

Banyak orang yang mengatakan bahwa french toast di café ini adalah yang paling enak di daerah Shinjuku.
Café Aaliya, merupakan café terkenal yang berdiri di wilayah Shinjuku 3 Chome. Sering terdapat antrian bahkan pada siang hari di hari kerja.

French toast di sini sangat tebal! Jika kalian memesan french toast di café ini setelah makan dan menganggapnya sebagai makanan penutup, dijamin tidak akan muat di perut (lol). Selain itu, kalian dapat menambah 1 topping secara gratis apabila menggunakan voucher. Kapan lagi bisa makan french toast yang besar seperti ini?!

Café Aaliya
Alamat : Yamamoto Building B1F 3-1-17, Shinjuku, Shinjuku-ku, Tokyo-to
Telepon : 03-3354-1034
Jam operasional : Senin – Kamis, Sabtu & Minggu 10:00 – 22.30 (last order pukul 22:00)
Jum’at 10:00 – 23:00 (last order pukul 22:30)
URL:http://www.aaliya.jp/

ARMWOOD COTTAGE, café atau rumah persembunyian!?

Yang ingin すかSUKI rekomendasikan berikutnya adalah café unik bergaya tropis yang bernama ARMWOOD COTTAGE.

Café ini terletak di dekat Taman Nasional Shinjuku Gyoen. Untuk mencapai tempat ini dibutuhkan sekitar 15 menit berjalan kaki dari stasiun JR Shinjuku. Kalian bisa mampir melepas lelah di café tersebut sambil merencanakan tujuan selanjutnya setelah puas menghabiskan waktu di Taman Nasional terbesar di Shinjuku ini. Kalian akan langsung merasakan getaran saat memasuki toko (benar-benar bergetar, bukan sekadar perumpamaan!).

Mungkin kalian akan merasa kaget awalnya, tetapi perasaan seolah menjadi Tom Sawyer di Shinjuku adalah salah satu cara untuk menikmati café ini!

Menu makan siang terpampang di papan tulis yang telah disediakan. Harga paket makan siang adalah 850 yen (1.000 yen untuk weekend dan hari libur). Dengan harga itu, kalian tidak hanya mendapatkan 1 menu makanan, tapi juga semangkuk sup. Sangat terjangkau, bukan?!

ARMWOOD COTTAGE
Alamat : 1-10-5 2F, Shinjuku, Shinjuku-ku, Tokyo-to
Telepon : 03-5935-8897
Jam operasional : Minggu – Kamis 11:30 – 23:00
Jum’at & Sabtu 11:30 – 24:00
URL:http://www.atticroom.jp/arm/

Tidak ada kata gagal saat kencan di Café & Bar phonic:hoop!

Ini dia café terakhir untuk hari ini, yaitu Café&Bar phonic:hoop yang berada di Shinjuku 3 Chome. Café diterangi dengan lampu cokelat temaram yang menenangkan. Kalian bisa merasakan kespesialan café tersebut dari meja, sofa, maupun tirai yang digunakan.

Café&Bar phonic:hoop memiliki 2 lantai. Lantai 1F adalah bar dengan counter yang juga berfungsi sebagai pintu masuk. Lantai B1F adalah café yang berisikan beberapa sofa dan meja untuk 1-2 orang. Kencan kalian tidak akan gagal di sini, tetapi jangan lupa untuk reservasi terlebih dahulu, ya!

Café ini juga terkenal akan jumlah kursinya yang tidak terlalu banyak, hanya 35 kursi saja. Jadi kencan akan terasa lebih romantis karena suasana yang tidak terlalu ramai! Tentukan tanggal, lalu segera reservasi kursimu untuk kencan yang tak terlupakan!

phonic:hoop
Alamat : 2 Sky Building 1F, 5-10-1 Shinjuku, Shinjuku-ku, Tokyo-to
Telepon : 03-6380-6604
Jam operasional : – Selasa – Kamis : Dinner 18:00 – 01:00 (last order pukul 24:00)
– Sabtu : Lunch 12:00 – 15:00, Tea time 15:00 – 17:00, Dinner 18:00 – 01:00 (last order pukul 24:00)
– Minggu dan hari libur nasional : Lunch 12:00 – 17:00, Tea time 15:00 – 17:00, Dinner 18:00 – 23:00 (last order pukul 22:30)
※Libur setiap hari senin
URL:https://tabelog.com/tokyo/A1304/A130401/13058373/

Butuh tempat menenangkan di lingkungan yang sibuk? Shinjuku menyediakan tempat itu

Bagaimana pendapat kalian tentang café di Shinjuku yang telah すかSUKI rekomendasikan di atas? Kebanyakan orang menganggap daerah sekitar stasiun Shinjuku hanya sebagai tempat berganti kereta. Namun, jika di sana terdapat café favorit yang selalu ingin didatangi, pasti terasa berbeda! Café dimana kita bisa menghabiskan waktu dengan santai walau di tengah hiruk-pikuk kota metropolitan. Café yang seperti itulah yang lebih memesona.

すかSUKI harap kalian bisa menemukan tempat yang bisa menenangkan hati dan pikiran!

Penerjemah : Erlinda Dwi Yulianti

Bagaimana Kalau Coba Naik Trem Menikmati Musim Gugur? Wisata ke Pemandian Air Panas Unazuki

“Ngarai Kurobe”, 3 besar Ngarai di Jepang dan Salah Satu Daerah yang Belum Dijelajahi

Sejak dibukanya shinkansen Hokuriku pada 3 Maret 2015, akses dari Tokyo menuju daerah yang jauh seperti Hokuriku (Prefektur Niigata, Toyama, dan Prefektur Ishikawa) menjadi lebih mudah.

Memasuki bulan November, suhu udara di Jepang semakin dingin, namun di samping itu saya mencba untuk datang ke suatu daerah untuk melihat dedaunan yang menguning di Prefektur Toyama sebagai kegiatan untuk bisa merasakan keindahan musim gugur. Berbicara tentang Prefektur Toyama, bagian dari Prefektur ini merupakan pesisir pantai, sehingga diantara orang-orang pun image pantainya sangatlah kuat. Tapi tahukah kalian? Ternyata bukan hanya itu lho!

Jika kalian menginjakkan kaki di “Stasiun Pemandian Air Panas Unazuki Kurobe”yang merupakan salah satu stasiun pemberhentian Shinkansen Hokuriku, tidak salah lagi jiwa maupun raga kalian bisa membuat kenangan tentang musim gugur yang hangat!

Stasiun Pemandian Air Panas Kurobe Unazuki
Dari Stasiun Tokyo menuju Stasiun Pemandian Air Panas Kurobe Unazuki dengan Shinkansen menghabiskan waktu sekitar 2 jam 45 menit. (Ongkos sekitar 11,000 Yen)

Mari Jalan-jalan di Kota Retro Melihat Air Mancur yang Memancarkan Air Panas dan Ashiyu (Tempat merendam Kaki)

Nah satu hal yang ingin kalian sadari, bukan berarti di stasiun pemberhentian Shinkansen “Stasiun Pemandian Air Panas Kurobe Unazuki” ada pemandian air panasnya lho. Kita masih harus menuju “Stasiun Pemandian Air Panas Unazuki”-nya. Dari “Stasiun Pemandian Air Panas Kurobe Unazuki” perlu berjalan 3 menit dan dari jalur utama kereta api Toyama bisa ganti kereta di “Stasiun Kurobe”.

Menuju “Stasiun Pemandian Air Panas Unazuki” bisa ditempuh dalam 30 menit, tapi ada pula tiket diskon pulang pergi lho! Jadi jangan sampai lupa tidak beli ya.
(Tiket bonus pulang perhi Dewasa 1,100 Yen, anak-anak 570 Yen, ※Harga biasa untuk dewasa sekali jalan 630 Yen)

Begitu kalian sampai di depan stasiun, air mancur dari air panas pun menunggu kalian! Kalian boleh mengambil foto, maupun menghangatkan tangan kalian yang dingin di sini! (Tapi hati-hati karena suhu airnya lumayan panas haha). Sambutan air mancur ini seolah membuat kita merasa bahwa kita sudah tiba di kota air panas!

Karena kota air panas ini tidak terlalu besar, kita bisa jalan berkeliling dalam waktu 10 menit. Di sini suasana kota yang Retro atau jadul benar-benar indah memberikan kesan jauh dari keramaian kota.

“Cafe Mozart” Dengan Suasana Mozart Yang Dihidangkan Oleh Master Penyuka Mozart!

Cafe ini didominasi dengan warna putih dan coklat tua yang tersusun rapi. Cafe ini dijalankan oleh seorang master penyuka Mozart, dan interior cafe pun diatur sedemikian rupa supaya memberi kesan Mozart.

Dan tentunya, di dalam cafe ini kalian bisa mendengarkan Mozart yang mengalun lembut. Menurut beliau, cafe tersebut seringkali dijadikan tempat syuting drama, ataupun pemotretan.beliau menjelaskan pada すかSUKI sambil memperlihatkan tanda tangan dan foto-fotonya lho.

Saya sangat merekomendasikan satu set kopi dan kue Sachertorte!
Ngomong-ngomong, di Unazuki pun terdapat bir lokal “Unazuki Onsen Bir” yang pengolahannya diperdengarkan musik klasik lho!

Cafe Mozart
Alamat: Prefektur Toyama, Kota Kurobe, Unazuki Onsen 294-1
Telepon: 0765-62-1255
Jam operasional: 8:00~21:30 (Akhir bulan November dan akhir bulan April buka 8:30~19:00)
Perhitungan biaya: Sekitar 1,000 Yen per orang

Selain itu, jika kalian pergi ke kota Onsen Unazuki, kalian bisa menemukan banyak fasilitas penginapan, namun ketika musim gugur tiba banyak yang sudah dipesan lebih awal jadi kalian harus benar-benar memperhatikannya. Berdasarkan cerita yang saya dapat dari pemilik Cafe Mozart, tahun depan akan dibangun sebuah hotel besar dengan 250 kamar. Karena sudah sengaja datang ke daerah air panas, sepertinya lebih enak kalau bisa menginap dengan santai daripada melakukan perjalanan dalam satu hari ya.

Ayo Naik Trem Melihat Daun Momiji!

Kereta Trem Kurobe Kyoukoku (Ngarai). Jika berjalan kaki dari “Stasiun Unazuki Onsen”, kalian akan mendapati “Stasiun Unazuki”

Untuk jadwalnya, kalian bisa lihat di website resmi Kareta Trem Kurobe Kyoukoku; http://www.kurotetu.co.jp/en/ atau kalian bisa mengeceknya di pamflet yang seharusnya tersedia di tempat kalian menginap. Dan jangan lupa juga untuk cek jenis Trem nya, ada trem biasa dengan kursi penumpang yang terbuka, trem khusus dengan jendela, atau trem rileks dengan jendela dan kursi santai.

(Stasiun Unazuki sampai pemberhentian terakhir di Stasiun Keyakidaira: Dewasa satu kali jalan 1,980 Yen + Kursi penumpang khusus 370 Yen/ kursi rileks 530 Yen)
Dan karena di musim seperti ini seringkali penuh, kalian bisa memesannya lewat website resmi Kareta Trem Kurobe Kyoukoku di atas.

Ayo Berangkat!

Seperti namanya, sampai ngarai Kurobe, kami pergi dengan kereta trem. “trem” adalah kereta angkut yang digunakan untuk mengangkut tanah, pasir, atau batu dari daerah konstruksi terowongan atau bendungan. Pengalaman memandangi daun momiji dari “trem” tersebut hanya bisa kalian dapatkan di sini lho!

Ngomong-ngomong, kereta Kurobe Kyoukoku disebut juga dengan nama panggilan Kereta Trem, walaupun ini kereta kecil, tapi pada bulan Desember tahun Heisei ke 28 (2016), jumlah total keretanya mencapai 319 gerbong. Jumlah ini menjadi jumlah paling banyak nomor 1 di Jepang sebagai kereta swasa yang berukuran kecil dan sedang.

Dari stasiun Unazuki sampai stasiun pemberhentian terakhir Keyakidaira, kurang lebih menghabiskan waktu 90 menit. Trem terbuka tidak ada jendela, jadi kami sarankan kalian untuk mempersiapkan pakaian hangat karena angin yang berhembus cukup dingin.

Saat trem ini lewat, semua orang yang lihat melambaikan tangannya sambil tersenyum. kita pun mari coba untuk membalas lambaian tangan mereka dengan penuh semangat yuk! hehe

Pemandangan dari trem yang tidak akan membuatmu merasa bosan!

Diantara waktu 90 menit menuju stasiun pemberhentian terakhir Keyakidaira, kalian bisa mendengarkan sejarah atau suatu titik yang berhubungan dengan Kurobe melalui speaker pengumuman sambil memandangi alam yang penuh warna di ngarai Kurobe.

Unazuki, Daun Momiji Beraneka Warna Merasakan Keindahannya Sampai ke Hati

Bagaimana kesannya tentang Unazuki yang belum terjelajahi yang bisa kalian nikmati hanya dalam waktu kurang dari 3 jam dari Tokyo? Karena berada di dataran tinggi, kalian bisa melihat dedaunan musim gugur yang bahkan setengah bulan lebih cepat daripada melihatnya di dataran rendah. Waktu terbaik untuk datang ke sini antara akhir Oktober hingga pertenghan November.

Di tambah terdapat pula salah satu gourmet di Toyama, yaitu Black ramen yang ada di kota Onsen. Jangan lupa coba makan sebagai keng-kenangan ya! Ayo melihat keindahan Momiji dan pohon Keyaki lainnya yang berwarna warni dari trem!

Penerjemah : Aririn