Disela Kesibukan Belajar, Pergantian Musim Jadi Waktu yang Paling Ditunggu-tunggu

Konnichiwa! sahabat すかSUKI! Perkenalkan, nama saya Nabila. Saya lahir di Lampung, tapi sekarang ini berdomisili di Bandung dari sejak kelas 5 SD. Setelah lulus SMA saya tidak melanjutkan kuliah, karena tertarik dengan saudara saya yang belajar bahasa Jepang di Jepang, saya pun mencoba memberanikan diri untuk melanjutkan belajar bahasa Jepang di Jepang. Saya pertama kali tiba di Jepang bulan April 2014 saat musim semi, tapi saat itu bunga sakura masih belum mekar.

Kesan pertama bagi saya saat pertama kali ke Jepang mungkin tidak berbeda dengan kesan orang Indonesia kebanyakan. Saat itu saya sangat kagum dengan negaranya yang tertib bersih dan tepat waktu. Mungkin sebelumnya saya tahu Negara Jepang itu seperti yang banyak orang katakan, tapi tidak ada kesan khusus dimata saya. Tapi saya dikecewakan oleh kenyataan yang benar-benar diluar ekspektasi. Dari Indonesia, saya pergi bersama teman satu angkatan yang bersekolah di sekolah yang sama selama di Jepang tepatnya di Prefektur Shizuoka.

Gunung Fuji yang terlihat dari Prefektur Shizuoka

Di sana saya Belajar tentang bahasa, budaya serta ragam pariwisata lokal (tourism), karena saya mengambil program pariwisata. Sehingga lebih banyak belajar dan mengenal wisata lokal. Selama di Jepang, saya sekolah dengan biaya sendiri. Untuk bisa sekolah di Jepang dengan biaya sendiri, biasanya akan diminta bukti jumlah tabungan yang dimiliki sebagai salah satu syaratnya.

Saya sekolah dari jam 8:30 sampai jam 13:00 dari hari senin sampai jumat. Kemudian malam harinya dilanjutkan dengan bekerja part time atau yg disebut juga arubaito. Bekerja part time di pabrik makanan dan di toko kue. Di pabrik makanan weekday dari jam 09:00 sampai jam 04:00 subuh. Kalau part time di toko roti saya masuk weekend dari pagi jam 5 sampe jam 12 siang. Di toko roti, saya diajarkan cara membuat roti untuk di display. Part time saya di pabrik makanan (Bento packing) sebenarnya atas rekomendasi senior saya saat awal-awal tiba di Jepang, sedangkan di toko roti itu saya mencarinya sendiri di majalah. Walaupun masih bnayak kanji yang saya tidak mengerti, tapi kurang lebih saya bisa paham dibandingkan dulu yang tidak bisa membaca kanji sama-sekali. Saya bersyukur karena selama saya kerja part time, tidak ada kendala yang begitu berarti dan saya bisa mengikuti pekerjaan dengan baik.
Gaji yang saya terima dari dua tempat baito kurang lebih 120.000 yen setiap bulannya. Dari gaji itu sudah cukup untuk biaya hidup dan biaya sekolah. Kadang dapat kiriman dari keluarga berupa makanan jadi bisa lebih hemat. Biaya hidup di Jepang sebenarnya relatif bagaimana gaya hidup dan juga kota tempat tinggal kita, untuk biaya hidup di kota Shizuoka setiap bulannya cukup sekitar 80.000 yen sampai 100.000 yen jika kita masak dirumah biaya hidup akan sedikit lebih hemat.

Kendala sebagai seorang muslim tentunya tidak ada tempat shalat di tempat umum seperti restoran, mall, ataupun di sekolah, serta di saat bulan ramadhan yg kebetulan berbarengan dengan musim panas di sana membuat waktu puasa yg lebih panjang dan cuaca panas yang sedikit lebih ekstrim. Saat di tempat baito, mereka bersedia meminjamkan space untuk shalat. Sedangkan untuk makanan, saya berusaha sebisa mungkin membaca kandungan bahan yang terdapat pada makanan tersebut.

Jika ada kesulitan, orang yang pertama saya ajak cerita adalah mama, karena mama yang bisa memberikan solusi dan menenangkan ketika saya sedang punya kesulitan atau ada masalah. Tapi karena saya bukan tipe orang yang suka cerita, jadi kalau ada masalah yang bisa saya selesaikan sendiri, saya akan berusaha meyelesaikannya sendiri.
Misalnya untuk pelajar seperti saya yang sekolah dengan biaya sendiri kesulitan yang paling terasa adalah saat membayar sekolah karena saya membayar sekolah dari hasil baito setiap bulannya. Di sana saya dituntut untuk bisa mengatur keuangan.

Menikmati sensasi musim salju di Shirakawa go

Di Jepang ada banyak sekali hari libur dalam satu tahun, salah satunya libur pergantian musim ,yang mana negara Jepang memiliki 4 musim yaitu musim panas musim dingin musim semi dan musim gugur. Hari libur yang tentunya di tunggu-tunggu oleh saya dan teman-teman sebagai pelajar yang kegiatan setiap harinya cukup padat. Setiap liburan pergantian musim saya sempatkan untuk mengambil libur part time juga, untuk menikmati liburan dan bepergian ke beberapa destinasi wisata dan berbagai macam kota yang ada di Jepang. Karena setiap musim pasti berbeda sensasi liburannya. Saya sangat menyukai traveling jadi setiap libur pergantian musim pasti saya sempatkan untuk berlibur. Seperti di musim dingin saya selalu suka pergi ke tempat yang bersalju karena di kota saya tinggal yaitu di kota Shizuoka tidak turun salju. Saya pergi ke beberapa tempat atau destinasi wisata seperti shirakawa go dan daerah prefekture Gifu seperti Takayama old town. Di musim lainnya seperti musim panas saya sempatkan berlibur ke Universal Studio Osaka dan beberapa daerah sekitar Osaka seperti Kyoto dan Nara. Di Osaka sendiri pun terdapat tempat-tempat wisata yang banyak di kunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara dan salah satu tempat yang terkenal di Osaka yaitu Osaka Castle dan Dotonbori.

Spot terkenal di Osaka, Dotonbori

Di musim gugur saya lebih suka melihat momiji atau daun-daun yang berubah warna menjadi kemerahan kuning maupun orange. Saya lebih memilih pergi ke Kyoto dan Kawaguchiko untuk melihat momiji yang cantik. Liburan musim semi saya lebih suka pergi ke daerah tokyo hanya untuk sekedar melihat cantiknya bunga sakura yang sedang bermekaran. Liburan pergantian musim adalah waktu yang paling saya tunggu-tunggu karena saya bisa merasakan sensai yang berbeda di setiap musimnya dan saya bisa melepaskan penat sejenak dari kehidupan pelajar yang lumayan cukup sibuk dan padat kegiatan sehari-hari nya.

Jalan-jalan ke kota besar Tokyo jadi salah satu pilihan spot wisata untuk melepas penat

Mulai Makanan Sampai Hiburan, Semua Ada! Nikmati Langit Malam Penuh Bintang di “TENKU”, TOKYO SKYTREE

Bila teman-teman berkesempatan untuk berkunjung ke Jepang, teman-teman pasti tertarik untuk mampir ke menara yang sekarang menjadi salah satu simbol Jepang yaitu Tokyo Skytree! Tokyo Skytree yang berdiri kokoh di Sumida, Tokyo ini adalah menara tertinggi di dunia dengan tinggi 634m. Menara yang berfungsi sebagai antena siaran televisi dan radio di daerah Kanto ini menjadi tempat wisata yang selalu ramai, dengan banyaknya tempat belanja, restoran, dan hiburan yang tersedia di dalamnya.

Tokyo Skytree
Alamat : 1-1-2 Oshiage, Sumida-ku, Tokyo 131-0045
Jam Operasional : Setiap hari, 08.00 – 22.00
Akses : 2 menit dengan kereta (TOBU SKYTREE Line) atau 15 menit berjalan kaki dari Stasiun Asakusa
Biaya masuk : Gratis
URL : http://www.tokyo-skytree.jp/en/

Tokyo Solamachi, Ruangan Observasi, Aquarium, dan Planetarium

Tokyo Skytree dilengkapi dengan berbagai macam tempat hiburan yang terletak di dalam Tokyo Solamachi. Di sini teman-teman dapat membeli berbagai macam oleh-oleh khas Jepang, cemilan enak limited edition Skytree, atau menyantap makanan di restoran yang tersedia.

Tokyo Solamachi juga menjadi akses untuk menuju Tembo Deck, yaitu ruangan observasi yang berada di ketinggian 350m dan Tembo Galleria di ketinggian 450m. Kedua Tembo ini dapat diakses dengan cara membeli tiket di konter tiket lantai 4. Harga tiket berbeda-beda tergantung jadwal hari libur. Detail untuk harga tiket dapat teman-teman cek di website: http://www.tokyo-skytree.jp/en/ticket/ .

Selain Tembo, terdapat juga Sumida Aquarium di lantai 5-6. Teman-teman dapat mampir ke sini untuk meliha para penguin dan anjing laut yang sedang beraksi. Detail tiket dapat dicek melalui website: https://www.sumida-aquarium.com/en/about/price/ .

Lalu ada juga planetarium, tempat utama yang akan kami bahas dalam artikel ini. Planetarium bernama “TENKU” ini terletak di lantai 7.

KONICA MINOLTA PLANETARIUM, TENKU

TENKU (天空) yang berarti langit ini adalah planetarium yang berdiri sejak 22 Mei, 2012 di bawah naungan manajemen Konica Minolta Planetarium. Tenku memiliki dome dengan diameter 18m dan kapasitas sebanyak 199 orang. Tersedia 3 kursi premium berbentuk bulan sabit di deretan depan, cocok untuk teman-teman yang ingin momen spesial dipenuhi bintang.

Pada dasarnya, program acara di Tenku dibagi menjadi 2 yaitu Planetarium dan Healing Planetarium. Keduanya terdiri dari berbagai macam jenis karya yang memiliki tayangan bintang, musik pengiring, dan suara narator yang berbeda-beda. Harap diingat, program Healing Planetarium tidak dapat diikuti oleh anak-anak yang belum masuk sekolah dasar. Program lainnya dapat diikuti semua umur.

Tenku akan menayangkan program berbeda setiap satu jam sekali. Sebelum berkunjung, ada baiknya jika teman-teman mengecek terlebih dahulu jadwal penanyangan setiap program. Setelah teman-teman memilih program, teman-teman dapat langsung membeli tiket masuk di konter tiket yang tersedia di pintu masuk. Teman-teman juga dapat memilih nomor bangku ketika membeli tiket.

Teman-teman harus sudah berkumpul di aula yang berada di dekat pintu masuk, minimal 15 menit sebelum acara dimulai. Sebelum masuk ke dome, teman-teman akan disambut oleh karakter maskot bernama Starium. Starium akan menjelaskan program yang akan teman-teman tonton beserta tata krama yang harus teman-teman patuhi ketika program berlangsung.

Salah satu program acara yang saya ikuti adalah program Planetarium bernama “Kimi Ni Todoketai Nagareboshi – A Shooting Star For You”. Judul program ini diambil dari judul salah satu lagu pengiring program, yang dibawakan oleh Tohoshinki. Narasi program dibawakan oleh Kensho Ono, seorang voice actor kenamaan.

TENKU
Alamat : SKYTREE TOWN East Yard 7F, 1-1-2 Oshiage, Sumida-ku, Tokyo
Telepon : 03-5610-3043
Jam Operasional : Setiap hari, 10.00 – 21.00
Biaya Masuk : Program Planetarium, Dewasa – 1.500 yen, Anak – 900 yen, Kursi Premium – 4.000 yen.
Program Healing Planetarium, Dewasa – 1.700 yen, Kursi Premium – 4.400 yen.
URL : https://planetarium.konicaminolta.jp/tenku/program/

Bersantai di Bawah Langit Penuh Bintang

Setelah lelah berjalan-jalan di area Skytree, teman-teman dapat bersantai sejenak di TENKU sembari menikmati langit penuh bintang. Setiap program acara yang berlangsung selama kurang lebih 45 – 50 menit ini memiliki rekomendasi masing-masing. Misalnya saja, program yang saya ikuti di atas tertulis cocok untuk Anda yang ingin melihat bintang jatuh, ingin mengetahui tentang apa itu bintang jatuh, ingin suasana yang romantis, dan ingin merasakan hal yang tidak biasa.

Yuk, cari program yang sesuai dengan teman-teman dan manjakan dirimu dibawah hujan bintang, irama musik, dan narasi yang merilekskan.

Benar-benar mirip seperti aslinya! Ayo coba membuat sampel makanan di Asakusa!

Kalian pasti akan kaget melihat bentuknya yang benar-benar mirip! Ini dia sampel makanan yang sedang populer di antara wisatawan asing yang datang ke Jepang

Pertama-tama, lihatlah foto berikut ini.

Walaupun terlihat seperti sushi sungguhan, sebenarnya ini adalah replika yang terbuat dari plastik. Sampel makanan ini adalah salah satu hal yang mengejutkan bagi para orang asing yang berwisata ke Jepang.

Awalnya, sampel makanan dibuat sebagai contoh menu yang dipajang pada etalase restoran maupun kafe. Akan tetapi, sekarang malah menarik perhatian dunia internasional dan dianggap sebagai seni karena bentuknya yang sangat real. Meskipun hanya dengan melihatnya saja sudah menyenangkan, sebenarnya kalian bisa mencoba membuatnya sendiri, lho. Karena itulah, kali ini すかSUKI akan memperkenalkan kepada kalian tentang pengalaman membuat sampel makanan yang bisa dinikmati wisatawan asing.

Stasiun Asakusa
Untuk menuju ke sini, kalian bisa naik kereta dari stasiun terminal internasional bandara Narita selama 35 menit (harga tiket 620 yen).

Ganso Shokuhin Sample-ya, toko yang telah berdiri selama hampir 90 tahun di Kappabashi Dougu Street, Asakusa

Asakusa terkenal sebagai tempat wisata di mana kalian bisa mencoba membuat sampel makanan. Kalian bisa mendapatkan pengalaman membuat sampel makanan tersebut di Ganso Shokuhin Sample-ya. Terletak di Kappabashi Dougu Street yang berjarak 10 menit berjalan kaki dari Kaminarimon.

Omong-omong, Kappabashi Dougu Street ini juga terkenal sebagai area perbelanjaan perlengkapan masak untuk para professional. Untuk kalian yang suka memasak, jalan-jalan di sini pasti akan terasa menyenangkan.

Nah, di Ganso Shokuhin Sample-ya ini banyak sekali sampel makanan yang dipajang. Tidak heran, karena toko ini telah berdiri selama 86 tahun! Rasanya sangat menyenangkan melihat berbagai sampel makanan yang berjajar di toko yang sedikit sempit ini.

Boleh mengambil foto di dalam toko, lho! Makanya, jangan lupa ambil foto sampel makanan yang menarik sebanyak-banyaknya selama berada di sini!

Ayo coba membuat sampel makanan!

Untuk membuat sampel makanan diperlukan reservasi terlebih dahulu. Sebenarnya, kalian bisa langsung mendaftar di hari itu apabila tidak ada antrian. Namun, karena tempat ini populer, sebaiknya reservasi dahulu daripada tidak dapat giliran.

Percobaan membuat sampel makanan ini membutuhkan waktu sekitar 60-90 menit. Instruktur akan memberikan contoh terlebih dahulu, baru setelah itu kalian mencoba membuatnya sendiri. Oleh karena itu, kalian yang baru pertama kali mencoba pun tidak perlu khawatir. Para instruktur siap mengajari kalian. Tamu anak-anak hingga dewasa bisa menikmati pengalaman ini.

Bahan utama dalam pembuatan sampel makanan ini adalah 3 warna lilin cair tersebut. Kali ini kita akan membuat tempura. Bahan yang menjadi pondasi adalah sampel makanan yang sudah jadi. Lalu, kita akan menghiasnya.

Hanya dari cairan perlahan berubah menjadi benda yang sangat mirip dengan tempura, benar-benar seperti sihir!

Sampel makanan yang sudah kalian buat tentu saja bisa dibawa pulang. Jadikan ini oleh-oleh dan buatlah keluarga serta teman-teman kalian terkejut!

Dapatkan barang-barang favoritmu! Bahkan Ada DIY replica food kit yang bisa kalian buat sendiri di rumah!

Tidak hanya pengalaman membuat sampel makanan saja yang bisa kalian lakukan, di Ganso Shokuhin Sample-ya ini kalian juga bisa membeli sampel makanan yang sudah jadi.
Mulai dari gantungan kunci, tempat pulpen, hiasan, hingga objek unik yang bisa membuat kalian tersenyum sendiri bisa ditemukan di sini. Kalian juga bisa membeli barang limited edition yang hanya dijual di toko ini, lho. Wah, jadi terbayang wajah kaget teman-teman, nih!

Selain barang-barang yang disebutkan di atas, toko ini juga menjual DIY replica food kit. Kalian bisa dengan mudah membuatnya sendiri di rumah tanpa bantuan instruktur karena sudah tertulis cara pembuatannya. すかSUKI merekomendasikan DIY replica food kit ini untuk dijadikan oleh-oleh, karena kit ini hanya dijual di Jepang.

Ganso Shokuhin Sample-ya
Alamat gedung utama : 3-7-6 Nishi Asakusa, Taito-ku, Tokyo ※dekat persimpangan Kappabashi
Alamat gedung ke II : 2-25-9 Nishi Asakusa, Taito-ku, Tokyo ※khusus kegiatan membuat sampel makanan (tidak menjual barang jadi)
Nomor telepon : 0120-17-1839 (free dial)
FAX : 03-3841-1456
Jam operasional : 10:00 – 17:30
Hari tutup : tidak ada
URL : https://www.ganso-sample.com/

Ayo nikmati dunia sampel makanan yang hanya bisa dilihat di sini!

Sampel makanan mengasyikkan untuk dilihat maupun dibuat. Tidak kalah dengan makanan asli, sampel makanan juga merupakan salah satu budaya yang unik dan sangat khas Jepang. Jika kalian memiliki kesempatan untuk ke Jepang, coba saja pengalaman satu ini. Kalian pasti akan terpikat olehnya!

Penerjemah : Erlinda Dwi Yulianti