Tanpa pergi ke Nikko, mau pergi kemana?

14 3月 2019, 7.00 am / By : HASE

Nikko yang dibanjiri suasana alam

Kali ini すかSUKI berkunjung ke Nikko yang berada di Prefektur Tochigi. Bila berbicara tentang Nikko, ya Kuil Nikko Toshogu yang berada di tengah-tengah alam. Zaman dahulu, dikatakan karena silih bergantinya letusan gunung berapi maka terbentuklah keindahan alam di sana.

Pada kesempatan kali ini すかSUKI akan menyampaikan tentang pesona musim gugur dengan daun warna warni di Nikko.

Akses menuju kuil Nikko Toshogu
Sekitar 35 menit berjalan kaki dari stasiun terdekat ke Kuil Nikko Toshogu (stasiun Tobu Nikko, stasiun JR Nikko)
Dari Stasiun Tokyo ke stasiun Nikko kira-kira 2-3 jam ( dengan tarif 4000 – 6000 yen tergantung jika memakai kendaraan ekspress atau tidak )

Tempat berkumpulnya Teknologi Zaman Edo

Di kuil Nikko Toshogu ini terdapat makam Tokugawa Ieyasu yang membuka ketentaraan zaman Edo. Bangunan yang berada di sana tercatat sebagai World Record atau catatan dunia, sebanyak hampir 40 bangunan. Teknik memahat/membuat patung pada zaman Edo berkupul dengan jumlah patung hampir mencapai 5.000 buah.

Selain itu, Gojyunoto ( pagoda bertingkat lima ) di tempat ini dibangun dengan teknologi bangunan yang dijadikan contoh untuk Sky Tree di Tokyo. Teknologi yang lebih dari 400 tahun yang lalu masih digunakan sampai saat ini, terkejut ya. Di bawah atap lantai satu dari menara tersebut terdapat dekorasi pahatan 12 zodiak. Bisakah kamu menemukan zodiak Anda sendiri?

Terdapat kata mutiara untuk Nikko. Dikatakan [ Jika tidak melihat Nikko jangan berkata “Cukup”], ini adalah kata yang memuji keindahan bangunan Kuil Nikko Toshogu yang hampir tidak ada kekurangan apapun.

Tentang pemandangan Kuil Nikko Toshogu
Biaya Masuk : 1300 Yen
Jam Buka : 1 April – 31 Oktober 8:00 ~ 17:00, 1 November – 31 Maret 8:00 ~ 16:00

Monyet mewakili masa hidup seseorang

Kami pikir kata – kata yang mengulang monyet berkali – kali hanya permainan kata saja atau main- main, tetapi benar jika monyet itu mengekspresikan hidup manusia. Gambar 3 ekor monyet di atas adalah Iwazaru ( Monyet yang Berkata ), Kikazaru ( Monyet yang Mendengar), dan Mizaru ( Monyet yang Melihat ), ketika masih kecil teringat supaya tidak melihat dan mendengar hal – hal yang buruk, tidak memakai kata- kata yang kasar, dan tumbuh dengan mempunyai hati yang jujur. Begitupun ketika dewasa, ingin memiliki hati yang jujur juga kan ya.

Ada juga pahatan tentang orang tua dan anak monyet, serta monyet yang sedang hamil. Terdapat juga souvenir monyet yang dijual di sana, Orang yang suka monyet pasti tak tahan untuk membelinya ya.

Gerbang Yomei yang terbuat dari kumpulan Patung

508 patung akan menyambut kita di gerbang ini. Saat menaiki tangga kita akan tercuri pandang oleh patung kecil yang indah, karena berada di tangga hati- hati jangan sampai terjatuh ya.

Makam Ieyasu

Dari aula utama ke karah kanan banyak orang yang berhenti, di sana terdapat patung Nemuri Neko ( Kucing tidur ).
Kita dapat pergi ke tempat ibadah Okumiya dengan melewati gerbang di belakang Nemuri Neko. Di sanalah terpadat makam Ieyasu, dahulu sepertinya hanya tentara saja yang bisa mendekat. Sekarang terbuka untuk umum, siapa pun dapat melihatnya

Namun, ada tangga batu yang bisa mengacaukan “berapa langkah” untuk pergi ke tempat ibadah Okumiya. Mungkin demi alasan keamanan bahwa tidak mudah untuk pergi ke tempat Ieyasu. Ada sekitar 200 tangga batu, jadi sangat penting untuk memakai sneaker. Jika berhasil mendaki sampai puncak, maka biksu yang berada di tempat ibadah Okunomiya akan melakukan pengusiran roh jahat ( eksorsime ) untuk kita. Dengan derma yang biasa mendapatkan eksorsime, berterimakasih sekali. Biksu di sana bisa ada tau tidak, hanya bisa bergantung pada keberuntungan ya.

Di belakang tempat ibadah Okunomiya ini terdapat makam Ieyasu uang sedang tertidur. Tempat tertinggi yang berada di kuil Nikko Toshogu. Sungguh hal yang tidak biasa melihat makam Jenderal ya.
Di sebelah makam terdapat Kanosugi ( Pohon Kenyataan ). Sepeti namanya pohon keinginan yang menjadi kenyataan.

Mendapat eksorsisme, melihat makam Jenderal, keinginan menjadi kenyataan, bukankah ini tempat yang mewah? Sebagai gantinya, ketika perjalanan pulang ujian menuruni tangga batu menanti kita.

Rasa Nikko

Dari Stasiun Nikko menuju kuil Nikko Toshogu hanya terdapat jalur mendaki satu arah. Dalam perjalanan sekitar 30 menit, banyak toko yang menjadi godaan untuk kita. Puding Nikko, dango ( kue khas Jepang ), ubi bakar, Yuba ( kembang tahu Jepang ) adalah makanan yang mewakili Nikko. Silakan isi perut kalian dalam perjalanan ke Nikko ya.

Tradisi yang ada di Nikko

Ketika kita melihat satu persatu bangunan yang berada di kuil Nikko Toshogu, tidak terasa waktu akan berlalu. Ada toilet di beberapa tempat, tetapi ketika mendaki dan menuruni tangga batu tidak ada toilet, terlebih jika hari libur banyak sekali turis yang datang sehingga banyak sekali yang berbaris di depan toilet, jadi kami merekomendasikan sebaiknya sering pergi ke toilet.

Foto ini menunjukkan pemandangan setelah pemujaan di Kuil Nikko Toshogu. Daun Momiji yang indah ya. Silakan datang mengunjungi Nikko ya.

Related Post

Leave your comment