Situs Dukungan untuk Pekerja Berketerampilan Spesifik, “Tokutei Ginou”

Sejak bulan April 2019, Jepang menambahkan peraturan persyaratan izin tinggal terbaru yang disebut “Tokutei Ginou” atau “Pekerja Berkterampilan Spesifik”.

Alasan adanya persyaratan “Tokutei Ginou” adalah berkurangnya angka pekerja yang disebabkan adanya penurunan Jumlah kelahiran sedangkan Jumlah lansia di Jepang terus meningkat, sehingga Jepang membuka kesempatan tenaga kerja asing untuk bekerja di Jepang. Dengan kata lain, sebagai tindakan dari kurangnya tenaga kerja maka dibuatlah persyaratan “Tokutei Ginou” yang baru.

Yang dimaksud Status Izin tinggal “Tokutei Ginou”(Jenis-jenis Tokutei Ginou)

Status izin tinggal Tokutei Ginou dibagi menjadi 2.

Tokutei Ginou No. 1 : Status tempat tinggal bagi orang asing yang bekerja di bidang industri tertentu yang memerlukan keahlian, pengalaman maupun pengetahuan sampai batas tertentu.

Tokutei Ginou No. 2 : Status tempat tinggal bagi orang asing yang memiliki suatu keterampilan yang mumpuni di bidang tertentu.

Setidaknya hingga artikel ini dibuat ada 14 bidang pekerjaan untuk bisa mendapatkan status tempat tinggal. Yaitu, keperawatan, pembersih gedung, industi bahan baku, industri manufaktur mesin, industry terkait pelistrikkan/elektronik, konstruksi, industri perkapalan, perawatan kendaraan, penerbangan, penginapan, pertanian, perikanan, manufaktur produk makanan dan minuman dan industri restoran.

Akan tetapi, bidang pekerjaan “Tokutei Ginou No. 2” saat ini hanya menerima bidang konstruksi, dan perkapalan atau kelautan. Namun ada kemungkinan bidang pekerjaan “Tokutei Ginou No. 1 dan No. 2 kedepannya akan bertambah.

Per tanggal 31 Desember 2021, di Jepang terdapat 49,666 orang asing yang mendapat status izin tinggal sebagai “Tokutei Ginou”.

Point Untuk Masing-masing Persyaratan

Selain point jenis pekerjaan yang ada pada “Tokutei Ginou No. 1” dan “Tokutei Ginou No. 2”, ada juga point-point lain yang menurut saya sangat menarik untuk diketahui oleh pembaca.

Point-point Tokutei Ginou No. 1

• Jangka waktu tinggal: 1 tahun, diperbaharui setiap 6 atau 4 bulan, total sampai 5 tahun
• Keahlian dasar: Ditentukan dengan ujian (Bagi rang asing yang sudah menyelesaikan program magang No. 2, dibebaskan dari ujian)
• Level Bahasa Jepang: Bahasa Jepang yang diperlukan untuk sehari-hari atau untuk pekerjaan ditentukan dengan ujian (Bagi orang asing yang sudah menyelesaikan program magang No. 2, dibebaskan dari ujian)
• Membawa keluarga: Pada dasarnya tidak diperbolehkan
• Bantuan: Objek bantuan tergantung lembaga penerima atau lembaga bantuan yang didaftar

Point-point Tokutei Ginou No. 2

• Jangka waktu tinggal : 3 tahun, diperbaharui setiap 1 tahun atau 6 bulan
• Keahlian dasar : Ditentukan oleh ujian
• Level Bahasa Jepang : Tidak perlu ujian untuk menentukannya
• Membawa keluarga : Memungkinkan jika memenuhi persyaratan (Suami/istri, anak)
• Bantuan : Objek bantuan tergantung lembaga penerima atau lembaga bantuan yang di daftar

“Tokutei Ginou No. 1” paling lama 5 tahun, mengasumsikan para pemagang sebelumnya untuk memperbaharui status tempat tinggalnya dan kembali tinggal di Jepang. Kelebihan “Program magang No. 2” adalah tidak ada batasan lamanya tinggal di Jepang sehingga bisa tetap tinggal di Jepang juga bisa membawa keluarga ke Jepang.

Pertama-tama Pahami Terlebih Dahulu Isi dari Peraturannya

Persyaratan “Tokutei ginou” baru 3 tahun sejak pertama kali dibuat dan masih terbilang baru. Selain itu juga, karena adanya varian virus korona baru yang menyebar, membuat penerimaan orang asing tidak berjalan seperti yang diperkirakan.

Jika orang-orang yang ingin tinggal di Jepang melalui izin tempat tinggal “Tokutei Ginou”, orang asing yang tinggal di Jepang, juga orang Jepang yang berhubungan dengan sistem memahami betul isi maupun tujuan dari sistem dan menjalankannya dengan baik merupakan hal yang sangat penting. Apabila ada satu saja golongan yang berbuat tidak baik, hal ini bisa membuat keseluruhan sistemnya kehilangan kepercayaan sehingga dapat menimbulkan kesulitan.

Bagi yang tertarik dengan isi peraturan tersebut, klik link dibawah “Kumpulan Website Dukungan untuk Program Pekerja Berketerampilan Spesifik” dan cek isinya. Nantikan juga artikel lainnya yang berhubungan dengan “Tokutei Ginou” yang akan kami suguhkan kepada teman-teman.

(Pelayanan Imigrasi Jepang: Situs Bantuan Program Pekerja Berketerampilan Spesifik)
Bahasa Indonesia: https://www.ssw.go.jp/id/
Bahasa Jepang: https://www.ssw.go.jp/

Penerjemah : Aria rin

Bekerja Keras Demi Menjawab Harapan Keluarga

Selamat siang, terima kasih banyak telah meluangkan waktunya untuk kami wawancara. Kalau boleh tahu siapa namanya dan berasal dari mana?

Perkenalkan nama saya Bagas, saya berasal dari Tasikmalaya.

Bagaimana awalnya sampai kepikiran untuk bekerja di Jepang?

Sebenarnya waktu SMK saya ingin menjadi tentara, tetapi waktu ada sosialisasi tentang magang ke Jepang saat kelas 3, saya tertarik kerja di Jepang selain karena gajinya yang tinggi juga ingin memperbaiki taraf hidup keluarga.

Bagaimana tanggapan keluarga setelah mengetahui keinginanmu bekerja di Jepang?

Saya bersyukur keluarga mendukung saya dan meyakinkan saya untuk mencoba.

Bagaimana prosedur seleksinya hingga akhirnya bisa berangkat ke Jepang?

Jadi setelah sosialisasi selesai, dikumpulkan siapa saja yang tertarik ke Jepang. Ada sekitar 50 orang yang mengikuti tes dan yang lulus hanya 20 orang. Setelah itu, yang pada akhirnya terpilih adalah 10 orang untuk kemudian belajar di LPK. LPK tempat belajar tersebut adalah LPK yang dikenalkan saat sosialisasi. Setelah lulus sekolah terdapat pembelajaran budaya dan bahasa Jepang selama 1 bulan di LPK. Karena LPK ini baru, perusahaan yang kerjasamanya pun baru sedikit.

Bagaimana dengan belajarnya?

Kami belajar dari senin sampai sabtu.

Apakah dari lulus sekolah langsung pergi ke Jepang?

Tidak, saya sempat kerja terlebih dahulu dari tahun 2013 sampai 2014 di Cikarang bidang manufaktur (Spare part).

Setelah melewati proses yang cukup panjang, setelah keluar bekerja terdapat pemantapan selama dua bulan. Dalam pemantapan itu ikut tes, dan akhirnya di Jepangnya lulus di perusahaan konstruksi. Berangkat pada bulan Mei 2015 dan pulang ke Indonesia pada bulan Mei 2018  saat itu kami adalah angkatan pertama dari LPK tersebut.

Berfoto bersama rekan kerja

Bagaimana kesannya saat pertama kali tiba di Jepang?

Pertama kali datang ke Jepang saya merasa takjub, walaupun melihat suasana kota dari atas pesawat di bandara Haneda. Hal lain yang membuat saya takjub adalah ketika pertama kali naik shinkansen dan melihat bangunan Osaka yang rapi seperti di film-film. Dari Haneda ke Nagoya dengan shinkansen memerlukan waktu sekitar 2 jam setengah dan dari Nagoya ke Ghifu 15 menit dengan JR, saat itu saya ditemani oleh pihak perusahaan yang menjemput kami di bandara.

Biasanya hal yang dialami pertama kali tidak mudah untuk dilupakan ya. Setelah itu, bagaimana sistem kerja di perusahaan tersebut?

Di Ghifu kami berkumpul di tempat Kumiai dan masih harus belajar lagi selama 3 minggu, dan kami juga disediakan apato dan makan sehari 3 kali.  Di hari pertama dikenalkan kepada Shachou, Direktur perusahaannya. Setelah itu persiapan dokumen dan lain-lain. Kemudian hari selanjutnya dibuatkan akun bank dan dikenalkan ke pegawai lain.

Sebelumnya kan bilang kerjanya di bidang konstruksi ya, bagaimana dengan jam kerjanya?

Iya, betul di bidang konstruksi, tapi banyaknya di pemotongan rumput dan kayu. Jam kerja normalnya dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore tergantung jarak tempat kerja.

Suasana saat bekerja

Apa aktivitas lain selain bekerja?

Aktifitas selain kerja biasanya belajar bahasa Jepang, nonton kalau hari libur. Belanja di supermarket untuk stok, atau bermain futsal bersama teman satu kantor orang Vietnam atau Brazil. Atau jalan-jalan ke tempat wisata tapi paling sering di daerah Nagoya. Kadang ke Tokyo, Yokohama. Ada juga wisata perusahaan yang menginap di penginapan ber-onsen.

Apa saja kesulitan-kesulitan yang dihadapi selama ada di Jepang?

Kesulitan-kesulitan yang dihadapi selama ini adalah sulitnya komunikasi. Berhubung angkatan pertama jadi masih belum boleh bawa handphone, oleh karena itu komunikasi selama dua bulan pakai handphone teman. Karena orang Jepang seperusahaan baik, masalah ibadah tidak dipermasalahkan asalkan pekerjaan dikerjakan dengan baik jadi tidak terlalu ada kesulitan untuk hal tersebut.

Apa hal yang paling berkesan selama ada di sana?

Hal yang paling berkesan selama ada di sana adalah bisa kenal dengan orang Jepang, dan beruntung kerjaan saya di lapangan, jadi tahu masyarakat Jepang itu seperti apa.

Sekarang pertanyaan yang agak privasi nih, hehe kira-kira penghasilan selama ada di Jepang berapa ya?

Gaji selama di Jepang, rata-rata perbulan 120.000 Yen sudah bersih. Untuk biaya hidup 30.000 Yen saja sudah cukup. Sisanya kirim ke keluarga 20.000 Yen, dan ditabung 50.000 Yen. Sisanya untuk main. hehe

Jalan-jalan bersama rekan saat libur walau sedang bersalju

Apa kegiatan yang dilakukan setelah kembali ke tanah air?

Setelah pulang sempat kerja di lembaga Bahasa Jepang sebagai staff pengajar selama satu tahun. Japanese Interpreter sebagai quality control. Sebenarnya rencana akan berangkat ke Jepang lagi dari perusahaan tersebut tapi bermasalah dengan visa. Karena jenis pekerjaanya tidak sesuai dengan pekerjaan sebelumnya, dan saat ini masih sulit untuk mendapatkan Tokutei Ginou.

Semoga Tokutei Ginou lebih mudah didapatkan ya. Kalau sekarang apa saja aktivitasnya?

Sekarang saya belajar Bahasa Jepang, dan mencari info lowongan kerja lagi. Saya ingin pekerjaan yang berhubungan dengan bahasa Jepang dan ingin mengembangkan skill bahasa Jepang.

Apa pesan-pesan yang ingin disampaikan untuk sahabat すかSUKI?

Luruskan niat, dan ingat untuk apa kita pergi ke Jepang karena setelah pulang dari Jepang kadang apa yang diinginkan tidak sesuai. Jangan lupa juga untuk persiapannya, yang pertama memang kita harus mengenal budaya Jepang, Bahasa, dan yang paling penting punya rencana setelah pulang dari Jepang.

Terima kasih banyak untuk waktu dan pengalamannya. Banyak hal yang bisa kita ambil pelajaran. Sukses selalu untuk semua yang dicita-citakan!

Jumlah Pemohon Status Pengungsi pada tahun 2018

Sehubungan dengan “Jumlah Pemohon Status Pengungsi pada tahun 2018” telah diumumkan maka artikel kali ini すかSUKI akan menyampaikan isi dari pengumuman tersebut.

Jumlah Pemohon Status Pengungsi

Jumlah Pemohon Status Pengungsi mengalami penurunan menjadi 9.136 orang (sekitar 47%) dari 10.493 orang di tahun sebelumnya. Dari jumlah ini, sebanyak 749 orang (7%) adalah orang-orang yang telah mengajukan status pengungsi di masa lalu.

10 Negara Teratas dengan Jumlah Pemohon Pengungsi Terbanyak

1. Nepal 1.713 orang
2. Srilanka 1.551 orang
3. Kamboja 961orang
4. Filipina 860 orang
5. Pakistan 720 orang
6. Myanmar 656 orang
7. Indonesia 634 orang
8. Turki 563 orang
9. India 549 orang
10. Bangladesh 542 orang

Sekarang Indonesia berada di urutan ketujuh, turun dari peringkat keempat di tahun kemarin, jumlah pemohon juga menurun secara signifikan dari 2.038 orang menjadi 634 orang. Persentase orang Indonesia adalah 6% dari semua pemohon.

Status Residen Pemohon

Mereka yang mengajukan status pengungsi adalah mereka yang tinggal di Jepang. Kualifikasi untuk bisa tinggal di Jepang yaitu Kunjungan Singkat (Travel,dll) mencapai 6.105 orang, yang paling banyak selanjutnya adalah Orang-orang yang pelatihan keahlian (Ginou Jisshu) mencapai 1.339 orang. Persentase masing-masing yaitu 58,2 % dan 12,8%. Orang yang melakukan kunjungan singkat luar biasa banyaknya ya.

Jumlah Status Pengungsi yang Diterima berdasarkan Hasil dari Prosedur Penentuan Status Pengungsi

Misal dari 82 orang, 42 orang diakui sebagai pengungsi dan 40 orang lagi yang diizinkan tinggal karena alasan lain. Dalam hal proporsi, sekitar 0,4% untuk pengungsi, dan sekitar 0,8% untuk mereka yang diterima tinggal karena alasan lain.
Ternyata banyak yang tidak diizinkan tinggal ya.

Negara dan Jumlah orang yang Menerima Status Pengungsi

・Republik Kongo 13 orang
・Yaman 5 orang
・Ethiopia 5 orang
・Afghanistan 4 orang
・China 4 orang
・Iran 3 orang
・Syiria 3 orang
・Uganda 1 orang
・Eritrea 1 orang
・Colombia 1 orang
・Burundi 1 orang
・Tanpa Kewarganegaraan 1 orang

Penyebab Jumlah Status Pengungsi menurun secara drastis

Jumlah pemohon status pengungsi mengalami penurunan, termasuk Negara Indonesia. Penyebabnya adalah karena berubahnya peraturan tentang orang yang mengajukan status pengungsi, yaitu tidak dibolehkan bekerja. Setelah memahami bahwa Status Pengungsi Jepang berdasarkan data di atas sertifikasinya sangat rendah maka peraturan menjadi sangat ketat.

Ada sebuah fakta, karena mengetahui bahwa tidak akan pernah diakui sebagai pengungsi, maka mengajukan permohonan lamaran kerja. Tidak ingin diakui sebagai pengungsi, tetapi hanya mau bekerja di Jepang dan mendapatkan uang saja. Jepang berpikir bahwa ini adalah suatu masalah, maka mereka merubah peraturannya.

Datanglah ke Jepang dengan lingkup kegiatan yang diizinkan saat menetap

Merupakan hal yang istimewa bagi orang asing untuk tinggal di negara lain dalam jangka panjang, oleh sebab itu kita harus mematuhi hukum yang berada di negara tersebut. Mereka yang tidak dapat mematuhi akan dipaksa untuk kembali ke negara asal mereka, Jepang juga memiliki peraturan bahwa orang seperti itu tidak dapat datang lagi ke Jepang selama lima atau sepuluh tahun.

Karena Jepang saat ini kekurangan tenaga kerja maka mulai bulan April Jepang membuat sistem Tokutei Ginou (Keahlian Khusus), yaitu cara baru menerima para pekerja asing. Mereka yang ingin mendapatkan uang dengan bekerja di Jepang dan juga ingin tetap tinggal di Jepang harus lulus kualifikasi untuk keahlian tertentu.
Belajar di luar negeri(Ryuugaku), pelatihan teknis (Ginou Jisshu) dan mulai sekarang akan ada lebih banyak orang yang datang ke Jepang dengan status keahlian khusus (Tokutei Ginou). Apabila kalian datang ke Jepang, Mari ikuti hukum yang berlaku serta melakukan kegiatan sesuai ruang lingkup status kita ya.

Kementerian Kehakiman(Ministry of Justice)
Jumlah Pemohon Status Pengungsi pada tahun 2018
http://www.moj.go.jp/nyuukokukanri/kouhou/nyuukokukanri03_00139.html

Materi yang dipublikasikan
http://www.moj.go.jp/content/001290416.pdf