Menembus Badai di Hokkaido Demi Pengalaman Berharga

Selamat siang, terima kasih karena sudah menyempatkan waktunya untuk diwawancara. Mari kita mulai dari perkenalan diri.

Halo para pembaca SukaSuki, perkenalkan nama saya Sugiharti Putri Kuncoro, alumni Jurusan Bahasa Jepang STBA Yapari-ABA Bandung.

Apa yang membuat Sugiharti sampai tertarik untuk mengikuti internship di Jepang?

Saya tertarik untuk mengikuti seleksi internship di Jepang selain karena ingin menambah pengalaman, saya juga tertarik dengan kebudayaan Jepang, dalam hal ini saya ingin mengetahui budaya orang Jepang ketika bekerja, karena seperti yang sering saya dengar, masyarakat Jepang memiliki disiplin yang tinggi dalam bekerja.

Kapan kesempatan intenship tersebut didapatkan?

Ketika saya masih berstatus sebagai mahasiswa semester lima, saya mengambil tawaran untuk mahasiswa yang tertarik mengikuti internship di Jepang, dan ada beberapa tempat yang bisa dipilih dengan rentang waktu yang berbeda pula. Ketika itu saya memilih untuk internship di Rusutsu Resort Hotel, Hokkaido, selama tiga bulan.

Wah, berangkat ketika masih mahasiswa ya. Seperti apa proses yang diikuti sejak awal sampai keberangkatan?

Proses yang saya lalui antara lain menyiapkan dokumen yang dibutuhkan seperti CV dalam bahasa Jepang, kemudian melakukan wawancara dengan pihak penyalur menggunakan bahasa Jepang dan bahasa Inggris. Setelah itu, saya menunggu hasil wawancara kurang lebih selama satu minggu. Setelah dinyatakan lulus, mulailah menyiapkan dokumen lain yang dibutuhkan untuk keberangkatan ke Jepang, termasuk pasport dan visa. Perjalanan dari Indonesia ke Jepang menghabiskan waktu kurang lebih delapan jam, dengan satu kali transit di Incheon, Korea.

Ketika sampai apakah langsung bekerja?

Sampai di Jepang, saya mendapatkan pelatihan lebih dulu sebelum mulai bekerja, selama satu minggu. Pelatihannya seperti seminar. Setelah itu ada libur beberapa hari sebelum mulai bekerja.

Setelah mulai bekerja, pekerjaan seperti apa yang diberikan ketika internship tersebut?

Pekerjaan yang saya dapatkan ketika itu berganti-ganti. Selama dua bulan pertama, saya ditempatkan di bagian service (restoran Cresent Hall, Sekkatei dan Kantendengan tempat yang diacak). Kemudian satu bulan terakhir, saya ditempatkan di bagian housekeeping. Pekerjaan yang saya lakukan beragam, mulai dari memisahkan piring dan mangkuk berdasarkan ukuran ketika di bagian service, lalu merapikan kamar, mengganti peralatan mandi ketika ditempatkan di bagian housekeeping.

Pekerjaannya bermacam-macam ya. Ketika libur, biasanya menghabiskan waktu seperti apa?

Ketika libur, terkadang diajak main ke beberapa tempat, seringnya main ke Sapporo, Otaru, Chitose, dan tempat lainnya. Selain jalan-jalan, biasanya di asrama mengerjakan tugas kuliah, bersih-bersih, atau istirahat.

Wah, seru juga ya bisa jalan-jalan ke banyak tempat. Pelajaran apa yang sudah didapatkan selama bekerja di Jepang?

Selama saya berada di Jepang, saya merasakan langsung bagaimana bekerja dengan orang Jepang. Selain cepat dan gesit, mereka juga melakukan seluruh tugasnya tepat waktu. Hal ini kemudian menjadikan pelajaran bagi saya untuk membiasakan diri bekerja dengan cara yang sama. Selain itu saya juga bisa belajar mengatur waktu dengan baik. Karena saya terbiasa mengikuti cara kerja orang Jepang, saya belajar untuk menghargai waktu dan memanfaatkannya sebaik mungkin agar selesai tepat pada waktunya. Dan karena itu pula saya bersyukur tidak pernah dimarahi oleh orang Jepang ketika bekerja di sana.

Syukurlah kalau begitu, banyak pelajaran yang bisa diambil ya. Sebaliknya, apakah ada kendala yang dirasakan selama tinggal di Jepang?

Beberapa kendala saya dapatkan selama berada di Jepang, terkadang ada kesulitan ketika berkomunikasi dengan pekerja yang berasal dari negara lain, yang mengakibatkan miskomunikasi. Kemudian karena saya berada di wilayah utara Jepang ketika musim dingin, harus terbiasa dengan temperatur yang sangat rendah dan terkadang harus menerjang badai salju ketika pulang atau berangkat bekerja.

Bagaimana kesannya setelah mendapatkan kesempatan untuk internship di Jepang?

Pengalaman ini menjadi pengalaman yang berharga bagi saya, karena saya bisa mendapatkan banyak pelajaran ketika berada di Jepang.

Apakah ada pesan-pesan yang ingin disampaikan untuk teman-teman pembaca yang juga ingin mendapatkan kesempatan yang sama?

Bagi teman-teman yang memiliki keinginan berangkat ke Jepang, jangan ragu untuk mengikuti dan mengambil kesempatan jika ada tawaran untuk magang, bekerja, atau belajar di Jepang. Tetap semangat dan tidak menyerah meskipun gagal, karena kerja keras kalian pasti akan ada hasilnya jika kalian berusaha dan berdoa. Ganbatte!

Terima kasih telah berbagi dengan teman-teman SukaSuki, semoga informasinya bermanfaat dan bisa menginspirasi. Arigatou gozaimashita!

Dua hari satu malam, mencicipi makanan sepuasnya di Sapporo! (hari kedua)

Sapporo, pagi hari di hari kedua, hotel berseni dan Buffet café yang modis

Objek jerapah yang menarik mata ini adalah lobi hotel. Modis sekali ya. Pintu bagian belakang menjadi pintu masuk ke restoran, dan pagi ini kami makan di Buffet hotel (prasmanan).

Karena kemarin sudah makan makanan berat di Jingusukan, hari ini kami memutuskan untuk makan makanan yang agak ringan. Salad, bubur, dan sup. Minuman yang kalian lihat itu adalah produk minuman probiotik (yakult) yang hanya ada di Hokkaido yang bernama “Katsugen”. Rasanya masnis seperti yogurt, dan terasa enak di badan. Karena “katsugen” ini hanya bisa diminum di Hokkaido, jadi jika kalian menemukan minuman ini jangan lupa coba ya. Dan tentunya kalian juga bisa membelinya di minimarket.

La’gent Stay Sapporo Odori Hokkaido
Alamat: Hokkaido, Sapporo, Chuo Ward, minami 2, Jonishi 5 Chome 26-5, kode pos 060-0062
Telepon: 011-200-5507
URL:https://www.lagent.jp/sapporo-odori/eng/
Harga: satu malam mulai 5000 Yen
Akses: dari stasiun Sapporo jalan 17 menit

Makan siang di hari kedua, Sup kari “Okushiba Shouten”

Apakah kalian tahu apa itu “sup kari”? kalau kari biasanya merujuk pada bumbu kari halus yang telah dipadatkan yang kemudian diolah kembali supaya jadi lebih encer, sedangkan sup kari, seperti namanya, merupakan olahan dari bumbu sup kari.

Sup kari ini merupakan makanan yang terkenal yang berasal dari Sapporo, dan di kota ini sendiri banyak sekali kedai yang terkenal. Walaupun begitu, sup kari di setiap kedai memiliki ciri khas tersendiri, sehingga ada pula pelanggan yang tidak pernah bosan makan makanan ini setiap hari di kedai yang berbeda.

Kalau boleh disebut, ciri khas pada umumnya adalah bahan-bahannya yang berukuran besar. Seperti sayur atau daging yang dipotong besar-besar, sehingga kalian bisa memuaskan hasrat makan kalian. Untuk itu, makan siang kami kali ini kami putuskan Sup Kari sebagai pilihan.

Kedai yang kami kunjungi kali ini adalah kedai bernama “Okushiba Shouten Ekimae Souseiji”. Alasan kami memilih kedai ini karena sup utamanya memakai udang.
Bagi saya yang penyuka udang, kolaborasi udang dan kari ini membuat saya tidak bisa menahannya!

Karena di kedai ini banyak sekali menu maupun toppingnya, mungkin bagi orang yang pertama kali datang ke sini akan kebingungan.

Mari coba memesan dengan urutan seperti ini ; Jenis sup→bahan utama→topping→tingkat kepedasan→nasi
1. Pertama-tama adalah menentukan sup, apakah mau sup udang, ayam, atau rempah-rempah. Kalau saya tentu saja memilih sup udang.
2. Selanjutnya memilih bahan utama. Pada umumnya bahan utama untuk sup kari adalah ayam, kalau kalian kebingungan pilih saja ayam.
3. Kemudian kita pilih toppingnya. Kalian bisa mendapatkan gratis satu jenis topping, tapi bagi yang ingin memilih lebih dari 1 topping akan dikenakan biaya tambahan, sebagai gantinya kalian bisa memilih topping yang kalian suka sebanyak apapun sesuai selera.
4. Urutan selanjutnya adalah memilih tingkat kepedasan yang tersedia sampai 13 level. Level 1 adalah level yang paling rendah yang cocok bagi orang yang tidak terlalu suka pedas. Sedangkan level 13 adalah level dengan tingkat kepedasan yang bahkan tidak bisa kalian bayangkan lagi. Hahaha
5. Dan yang terakhir menentukan banyaknya nasi, dan pesanan pun selesai.

Ini dia pesanan yang sudah datang! Sepertinya enak ya sesuai tampilannya.

Begitu saya coba, bumbu supnya langsung terasa. Karena saya memilih level 5, jadi rasanya lumayan pedas. Tapi dengan rasa kuah udang dan bumbunya yang kaya, tidak terasa semangkok sup kari pun habis! Hanya saja keringat bercucuran tak henti.

Jika kalian keluar walau sambil menyeka keringat, kalian bisa merasakan semilir angin dingin. Sup kari ini memang enak dinikmati di musim panas, tapi menikmati sup kari yang panas dan pedas di musim dingin seperti di Hokkaido, bisa menghangatkan badan kalian.

Okushiba shouten Ekimae Souseiji
Alamat: Hokkaido, Sapporo, Chuo Ward, Kita 4 Jonishi, Icchoume Hokuren Build B1, kode pos 060-0004
Telepon: 011-207-0266
URL:https://twitter.com/oku_souseiji
Harga: mulai 1100 yen
Akses: dari Stasiun Sapporo jalan kaki 6 menit

Makan yang terakhir di Sapporo, enaknya memang Ramen!

Dalam 2 hari ini banyak makan makanan yang terkenal di Sapporo, tapi untuk yang pertama dan yang terakhir, enaknya memang makan Ramen. Bisa makan sebelum penerbangan, Bandara benar-benar tempat yang praktis. Kalau sebelumnya kita makan di “Hokkaido Ramen Dojo”, kali ini kita coba makan di tempat lain.

Terakhir yang saya pilih adalah “Teshikaga Ramen” dengan “Gyoukai Shibori Ramennya”. Rasa Shouyu/ saus kedelai yang diambil dari sari sayuran, beberapa jenis seafood dan kerang memenuhi mulut. Di kedai ini juga menyediakan menu dengan porsi kecil, sangat saya sarankan bagi anak-anak maupun perempuan yang tidak bisa makan banyak.

Teshikaga Ramen New Chitose Airport
Alamat: Shin Chitose Airport Domestic Terminal 3F
Telepon: 0123-45-8888
Jam buka: 10:00~21:00(last order 20:30)
Hari libur: tidak ada
URL:http://www.new-chitose-airport.jp/ja/spend/shop/s244.html
Harga: mulai 800 Yen

Bagaimana menurut kalian? Perjalan Gourmet 2 hari 1 malam di Sapporo kali ini? Banyaknya makanan yang enak di Sapporo, merupakan daya tarik kota ini. Bagi kalian yang akan berwisata ke Jepang, jangan lupa masukkan kota Sapporo ini sebagai salah satu kandidatnya ya~ hehe

Penerjemah : Aririn

Dua hari satu malam, menikmati Gourmet Sapporo sepuasnya! (hari pertama)

Sapporo merupakan pusat kota yang berada di Hokkaido. Menuju kota ini memerlukan waktu sekitar 1 jam 30 menit dari bandara Haneda. Karena akses yang praktis ini bukan hanya orang Jepang, tapi wisatawan dari berbagai penjuru dunia pun semakin banyak berdatangan setiap tahunnya.

Berdasarkan data di tahun 2017, wisatawan yang berkunjung ke Sapporo mencapai 150 juta orang. Kenaikan jumlah ini mencapai 10% jika dibandingkan dengan jumlah pengunjung di tahun sebelumnya. Dari data tersebut kita bisa tahu kan kepopuleran kota ini di kalangan para wisatawan. Dan satu lagi hal yang mengejutkan adalah dari wisatawan yang menginap di Jepang, 82% nya berasal dari Asia.

Namun dari kepopuleran Sapporo di kalangan wisatawan, sebenarnya apa sih yang mereka cari hingga banyaknya wisatawan yang berkunjung ke sana?

Hokkaido yang merupakan daerah bersalju terbaik di Jepang ini membuat wisatawan yang ingin menikmati ski ataupun snowboard semakin meningkat. Tapi tahukah kalian ternyata bukan hanya itu lho! Berbicara tentang Hokkaido, daya tariknya tidak lain dan tidak bukan yaitu makanannya yang enak-enak!

Kali ini kami akan memperkenalkan makanan yang sangat kami rekomendasikan untuk kalian coba saat menginap di sana selama 2 hari satu malam.

Makan siang lebih cepat di hari pertama di Bandara “Ebi Ramen”

Dari Indonesia menuju Sapporo, kemudian transit di Bandara Internasional Suvarnabhumi Thailand menghabiskan waktu kira-kira 12~14 jam. Jika kita berangkat di malam hari, kita bisa sampai di New Chitose Airport sebelum masuk jam makan siang.

Di New Chitose Airport banyak terdapat kedai-kedai makanan yang kelihatannya enak sekali. Tapi sebelum itu, kita coba dulu msakanan yang berasal dari Sapporo, yaitu Ramen!

Di dalam Bandara terdapat sebuah jalan dimana hanya berkumpul kedai ramen, yang disebut “Hokkaido Ramen Dojo”. Sedikitnya terdapat 10 kedai yang berjajar berdampingan yang menyediakan berbagai macam jenis Ramen. Di antara banyaknya pilihan, saya memutuskan untuk memilih kedai yang bernama “Ebi soba Ichigen”dengan menu ramennya, “Sono mama ebi miso”

Di anatara kedai-kedai “Hokkaido Ramen Dojo”, terdapat satu kedai yang paling populer hingga terjadi antrian yang panjang. Sup kental nan kaya rasa yang terbuat dari rebusan kepala udang yang manis, hingga bisa kalian teguk kelezatannya sampai tetesan terakhir.

Kalau ada kesempatan, jangan lupa makan Ebi Ramen ini ya! Rasa yang membuat antrian kalian tidak sia-sia!

Ebi soba Ichigen Shin Chitose Kuukou ten (Ebi Soba Ichigen New Chitose Airport)
Alamat: New Chitose Airport Terminal Domestik 3F
Telepon: 0123-45-6755
Jam buka: 10:00~21:00 (last order: 20:30)
Hari libur: tidak ada
URL:http://www.ebisoba.com/%E6%96%B0%E5%8D%83%E6%AD%B3%E7%A9%BA%E6%B8%AF%E5%BA%97/
Harga: mulai 780 Yen

kalau lapar ke kedai sushi!

Saat sedang jalan-jalan di kota Sapporo, kalau lapar, ayo kita coba ke kedai Sushi. Kedai sushi di Sapporo terkenal dengan Cost Performance-nya yang mahal. Tempat yang saya kunjuni adalah“Toriton Maruyamaten”. Kedai sushi-berputar ini terkenal dengan ukuran sushinya yang besar dan ketelitian pembuatannya.

Di kaiten zushi, atau sushi berputar ini kita bisa makan jenis sushi yang kita sukai, jadinya praktis bagi kalian yang tidak begitu lapar. Dan tentunya walau makan 1 piring pun tidak jadi masalah. Tapi jangan salah, walau hanya melihat berbagai macam sushi yang lewat depan mata saja, sudah menjadi kesenangan tersendiri.

Untuk satu piring kecil sushi dibandrol dengan harga 130~ 700 Yen termasuk pajak. Kita bisa mengetahui harga dari warna dan corak piringnya juga lho! Makanan laut yang berasal dari laut yang mengelilingi Hokkaido sangat segar! Pada umunya, Apapun makanan yang dimakan tidak akan membuat kalian kecewa!

Karena kelezatannya, mungkin kalian tidak akan sadar dan makan terlalu banyak. Tapi jangan lupa sisakan ruang untuk makan malam ya!

Kaiten zushi Torikon Maruyamaten
Alamat: 23 Chome-2-17 Kita 4 Jōnishi, Chūō-ku, Sapporo-shi, Hokkaidō 064-0824
Telepon: 011-633-5500
Jam buka: 11:00~22:00 (last order: 21:30)
URL:http://toriton-kita1.jp/shop/maruyama/
Akses: Dari Sapporo Municipal Subway, Tozai Line, Nishi- 28 chōme Station jalan kaki sekitar 8 menit

Makan malam di hari pertama dengan Jingisukan!

Malam hari di Sapporo, tidak akan berakhir sebelum makan “Jingisukan”

Jingisukan adalah makanan khusus dari daging domba segar yang dimasak menggunakan hot plate, dan ini merupakan makanan yang wajib kalian coba. Bagian atas hot plate dengan porsi penuh itu, terdapat tumpukan daging, kemudian di bagian bawahnya ada bawang bombai, paprika hijau, dan sayuran lainnya. Minyak yang keluar dari daging yang dibakar dengan api arang meresap ke dalam sayuran menjadikan rasanya manis dan lezat.

Kalau kalian beruntung, kalian bisa mencicipi “Tokujouniku” atau daging spesial yang disediakan terbatas dan fillet. Tapi sayangnya daging ini adalah menu favorite sehingga seringkali cepat habis. Bagi yang ingin tetap mencobanya, kami sarankan untuk datang lebih awal saat kedai baru buka.

Kedai Jingisukan bernama “Daruma”sangat terkenal sampai harus antri. Kalian harus siap rela untuk antri. Kesegaran daging setiap harinya dan saus asli yang tidak berubah dari sejak kedai tersebut berdiri merupakan rahasia dari kepopulerannya. Bukan hanya para wisatawan, tapi warga asli pun sangat menyukai kedai ini.

Jigisukan Daruma Honten
Alamat: 〒064-0805 Hokkaido, Sapporo, Chuo Ward, Minami 5 Jonishi 4, Christal Build, 1F
Telepon: 011-552-6013
Jam buka: 17:00~27:00(last order: 26:30)
Hari libur: Libur akhir tahun dan awal tahun
URL:http://best.miru-kuru.com/daruma/index-2a.html
Akses: Dari Sapporo Municipal Subway, Nanboku Line, Suzuki Station jalan kaki sekitar 4 menit

Nah gimana? jalan-jalan di Sapporo di hari pertama?Semuanya makanannya enak-enak, sungguh perjalanan yang menyenangkan bukan? tetap semangat ya karena kita masih akan makan makanan enak besok!

Lanjut ke hari kedua.

Penerjemah : Aririn