Cara dan Biaya Mencari Tempat Tinggal di Jepang

Periksa informasi properti real estate

Pertama-tama, kita mencari tempat tinggal yang ingin ditinggali, dan banyak orang menggunakan Internet untuk mencarinya. Ada situs real estate seperti:

・SUUMO:https://suumo.jp/
・LIFULL HOMES:https://www.homes.co.jp/
・セーフティネット住宅情報提供システム:https://www.safetynet-jutaku.jp/ https://www.safetynet-jutaku.jp/

Alternatifnya, Anda bisa langsung pergi ke toko real estat di kota dan berkonsultasi.

Jika Anda menemukan tempat tinggal yang menarik, ajukanlah pertanyaan

Jika Anda menemukan sebuah tempat tinggal yang Anda ingin tempati melalui internet, Anda perlu mendaftarkan informasi seperti nama, jumlah orang, pekerjaan, dan alasan mencari kamar, lalu mendaftar dan menghubungi agen real estat yang menawarkan tempat tinggal tersebut. Jika tempat tinggal tersebut belum ditempati, Anda akan menerima balasan atas pertanyaan Anda. Selanjutnya, Anda dapat mengatur jadwal untuk mengunjungi agen real estat dan mereka akan memperkenalkan tempat tinggal yang serupa dengan yang Anda tanyakan.

Pergi melihat tempat tinggal secara langsung

Jika Anda tertarik dengan tempat tinggal yang diperkenalkan, Anda bisa pergi melihatnya secara langsung. Meskipun Anda telah melihat tata letak dan fasilitas tempat tinggal melalui data, sangat penting untuk memeriksa langsung pencahayaan dan lingkungan sekitar. Jika Anda mempertimbangkan untuk tinggal, Anda bisa mengambil foto untuk ide di mana tempat untuk menyimpan mesin cuci, panjang tirai yang dibutuhkan, dll. Periksa juga apakah ada toko serba ada, supermarket, rumah sakit, atau halte bus di dekatnya.
Jika Anda tidak bisa mengunjungi karena jarak jauh atau tidak memiliki waktu, tanyakan apakah ada opsi untuk diperkenalkan secara online.

Pengajuan dan Pemeriksaan

Jika Anda ingin tinggal di kamar yang telah Anda kunjungi, Anda perlu menyampaikan keinginan untuk mengajukan permohonan kamar tersebut. Pada saat itu, umumnya Anda akan memerlukan dokumen-dokumen dan informasi berikut. Ini hanya beberapa contoh, dan mungkin diperlukan dokumen tambahan lainnya:
(Dokumen identifikasi pribadi)
-Paspor
-Kartu izin tinggal
(Dokumen yang membuktikan keberadaan Anda)
-Sertifikat mahasiswa
-Surat keterangan kerja
(Dokumen yang membuktikan penghasilan Anda)
-Slip gaji
-Bukti transfer bank

Selain itu, saat mengajukan permohonan, Anda mungkin perlu menggunakan jasa perusahaan jaminan untuk antisipasi jika Anda tidak dapat membayar sewa, atau mungkin memerlukan penjamin. Jika hasil pemeriksaan tidak memuaskan, Anda tidak akan dapat menyewa kamar tersebut dan harus mencari kamar lain.

Dari penandatanganan kontrak kamar hingga pindah

Jika hasil pemeriksaan dinyatakan OK, selanjutnya Anda akan melakukan kontrak. Dalam kontrak, tertulis janji antara Anda dan pemilik, jadi pastikan untuk memeriksa isinya dengan saksama. Setelah membayar uang yang diperlukan, Anda akan menerima kunci kamar. Perlu diingat bahwa sewa akan mulai dikenakan dari tanggal masuk yang tertera di kontrak, meskipun Anda belum benar-benar menempati kamar tersebut.

Biaya yang diperlukan saat menyewa tempat tinggal

Umumnya, uang berikut ini diperlukan untuk menyewa kamar di Jepang, tetapi pastikan Anda memeriksa kontrak dengan benar karena mungkin berbeda di setiap daerah dan kamar yang Anda sewa.
-Uang jaminan: sekitar satu bulan sewa.
Ini adalah biaya untuk mengembalikan kondisi kamar seperti saat Anda menyewa, ketika kontrak berakhir dan Anda pindah. Misalnya, selama Anda menyewa lantainya menjadi rusak, maka uang itu akan digunakan untuk memperbaikinya. Bila ada sisa maka uangnya akan dikembalikan.

-Uang kunci: setara dengan sekitar satu bulan sewa.
Dibayarkan sebagai ucapan terima kasih kepada pemilik kamar.
-Uang sewa di muka: sekitar satu bulan sewa.
Ini adalah biaya sewa untuk bulan pertama Anda pindah.
-Premi asuransi kebakaran: sekitar JPY 10,000 – JPY 20,000.
Asuransi ini untuk berjaga-jaga jika kamar terbakar.
-Biaya jaminan perusahaan penyewaan: sekitar 0,5 – 1 bulan sewa.
Pemilik akan mendapat masalah jika Anda tidak dapat membayar sewa dengan alasan apa pun. Oleh karena itu perusahaan penjamin ini membayar kepada pemilik atas sewa Anda.
-Biaya agen: sekitar 1 bulan sewa.
Ini adalah biaya untuk mencari dan menunjukkan kamar Anda dan memproses kontrak.

Selain itu, Anda juga memerlukan biaya untuk pindahan. Jika Anda atau teman dapat membantu, biaya pindahan bisa sangat minim. Namun, jika Anda memiliki banyak barang, sebaiknya cari jasa pindahan. Pastikan untuk memeriksa biaya tambahan lainnya saat Anda menemukan kamar yang ingin Anda sewa.

すかSUKI(Suka Suki) dapat membantu Anda dalam mencari tempat tinggal

Secara umum, Anda akan berinteraksi dengan agen real estat setelah tiba di Jepang, namunすかSUKI(Suka Suki) bisa memberikan informasi properti sejak Anda masih berada di Indonesia. Jika Anda menemukan tempat tinggal yang Anda suka, kami dapat mempersiapkan segalanya agar Anda dapat langsung melihatnya setelah tiba di Jepang. Bukankah menyenangkan jika Anda bisa mencari tempat tinggal sebelum tiba di Jepang? Selain itu, kami mungkin dapat membantu mengurangi biaya komisi dan menghemat pengeluaran Anda.
Jika Anda berencana pergi ke Jepang untuk studi atau pekerjaan, jangan ragu untuk menghubungi kami. Kami juga dapat membantu jika Anda berencana pindah ke tempat lain di dalam Jepang. Kami menantikan kabar dari Anda!


Petunjuk

すかSUKI memulai dengan visi “Dukungan Untuk Anda Belajar dan Bekerja di Jepang!” pada tahun 2014. Sejak itu, dengan semakin banyaknya orang Indonesia yang tinggal di Jepang, kami terus memikirkan cara untuk memberikan bantuan yang lebih besar.

Mulai Februari 2024, kami menerapkan visi “Mari kita atasi kesulitan di Jepang bersama!” dan ingin membantu dengan hal yang lebih luas. konkretnya adalah membantu mencari tempat tinggal di Jepang. Kelebihan dari mencari tempat tinggal melalui すかSUKI adalah sebagai berikut:

-Kamu bisa mencari tempat tinggal dari Indonesia sebelum berangkat ke Jepang.
-Biaya perantara bisa gratis.
-Anggota すかSUKI akan membantu kamu jika ada kesulitan dalam kehidupan sehari-hari.

すかSUKI ingin membantu kamu dengan masalah yang mungkin akan dihadapi setelah tiba di Jepang. Untuk itu, sangat penting untuk membuat banyak orang mengetahui tentang kegiatan すかSUKI, dan saya berharap banyak orang akan berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Meskipun mungkin sulit untuk terlibat secara aktif dalam kegiatannya, namun hanya dengan menyebarkan informasi saja sudah sangat membantu. Kami sangat menantikan partisipasi kalian, jadi bagi yang tertarik, silakan mendaftar melalui formulir pendaftaran berikut.

Untuk mendaftar sebagai anggota すかSUKI:
https://fearless-kilogram-a64.notion.site/SUKI-8f56a0be51fc4feaa3c22656bcf4818c?pvs=4
https://forms.gle/xESvNJ7FrNzZtLvu8

Ringkasan Laporan “Keadaan Pekerja Asing di Jepang” Per Akhir Oktober 2023

Diantara teman-teman yang membaca artikel すかSUKI, mungkin banyak juga yang ingin bekerja di Jepang. Untuk itu artikel kali ini kami akan memperkenalkan pada kalian data tentang pekerja asing yang bekerja di Jepang berdasarkan data yang dipublikasikan pada bulan Januari 2023.

Jumlah pekerja asing di Jepang masih akan terus bertambah

Jumlah pekerja asing di Jepang mencapai rekor tertinggi dengan 2,048,675 orang, menandakan peningkatan terus menerus sejak 2007. Banyaknya pekerja asing di Jepang diharapkan akan terus bertambah.

Orang dari negara mana yang paling banyak?

Kebangsaan pekerja asing di Jepang adalah sebagai berikut, dengan persentase dari total jumlah pekerja:
1. Vietnam: 518,364 orang (25.3%)
2. China: 397,918 orang (19.4%)
3. Filipina: 226,846 orang (11.1%)

Indonesia menempati posisi keenam dengan jumlah 121,507 orang, menyumbang 5.9% dari total. Jumlah ini meningkat sebesar 56.0% dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Mengingat populasi besar Indonesia dan banyaknya orang yang ingin datang ke Jepang, ada kemungkinan jumlahnya akan naik ke posisi keempat di tahun berikutnya.

Mereka tinggal dengan visa apa?

Urutan status tinggal adalah sebagai berikut, dengan persentase dari total jumlah:
1. Status izin tinggal berdasarkan keadaan pribadi atau posisi: 615,934 orang (30.1%)
2. Insinyur atau Teknisi/Spesialis Kemanusiaan/Layanan internasional: 595,904 orang (29.1%)
3. Pelatihan Teknis Magang: 412,501 orang (20.1%)

Dari tiga kualifikasi teratas, “Insinyur atau Teknisi/Spesialis Kemanusiaan/Layanan internasional” dan “Pelatihan Teknis Magang” telah mengalami peningkatan jumlah yang signifikan dibandingkan tahun lalu. Akibatnya, dapat dilihat bahwa jumlah pekerja asing di Jepang meningkat.

Orang banyak bekerja di mana?

Tempat dengan jumlah pekerja paling banyak adalah sebagai berikut, dengan persentase dari total jumlah:
1. Tokyo: 542,992 orang (26.5%)
2. Aichi: 210,159 orang (10.3%)
3. Osaka: 146,384 orang (7.1%)

Di Tokyo, status tinggal untuk bidang spesialisasi profesional dan teknis mendominasi dengan 212,603 orang (39.2%). Di Aichi, program pelatihan keahlian adalah yang terbanyak di Jepang dengan 38,887 orang (16.6%). Sedangkan di Osaka, aktivitas di luar kualifikasi menempati posisi kedua terbanyak di Jepang setelah Tokyo, dengan 37,689 orang (25.7%).

Bagi teman-teman yang punya rencana bekerja di Jepang bisa cek link berikut.
【Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan】
Ringkasan Laporan “Keadaan Pekerja Asing di Jepang” Per Akhir Oktober 2023
https://www.mhlw.go.jp/stf/newpage_37084.html


Petunjuk

すかSUKI memulai dengan visi “Dukungan Untuk Anda Belajar dan Bekerja di Jepang!” pada tahun 2014. Sejak itu, dengan semakin banyaknya orang Indonesia yang tinggal di Jepang, kami terus memikirkan cara untuk memberikan bantuan yang lebih besar.

Mulai Februari 2024, kami menerapkan visi “Mari kita atasi kesulitan di Jepang bersama!” dan ingin membantu dengan hal yang lebih luas. konkretnya adalah membantu mencari tempat tinggal di Jepang. Kelebihan dari mencari tempat tinggal melalui すかSUKI adalah sebagai berikut:

-Kamu bisa mencari tempat tinggal dari Indonesia sebelum berangkat ke Jepang.
-Biaya perantara bisa gratis.
-Anggota すかSUKI akan membantu kamu jika ada kesulitan dalam kehidupan sehari-hari.

すかSUKI ingin membantu kamu dengan masalah yang mungkin akan dihadapi setelah tiba di Jepang. Untuk itu, sangat penting untuk membuat banyak orang mengetahui tentang kegiatan すかSUKI, dan saya berharap banyak orang akan berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Meskipun mungkin sulit untuk terlibat secara aktif dalam kegiatannya, namun hanya dengan menyebarkan informasi saja sudah sangat membantu. Kami sangat menantikan partisipasi kalian, jadi bagi yang tertarik, silakan mendaftar melalui formulir pendaftaran berikut.

Untuk mendaftar sebagai anggota すかSUKI:
https://fearless-kilogram-a64.notion.site/SUKI-8f56a0be51fc4feaa3c22656bcf4818c?pvs=4
https://forms.gle/xESvNJ7FrNzZtLvu8

Survei Dasar Terhadap Orang Asing yang Menetap di Jepang Tahun 2022, Bagian 3

Dalam artikel kali ini, kami akan melanjutkan pengenalan “Survei Dasar Terhadap Orang Asing yang Menetap di Jepang” yang telah kami perkenalkan sebelumnya. Bagi yang ingin melihat artikel pertama, silakan mengecek dari tautan berikut.

<Pekerjaan>

Jumlah orang asing yang bekerja di Jepang telah meningkat dan diperkirakan akan terus bertambah. Untuk hidup di Jepang, tentu saja kita perlu uang, dan cara utama untuk mendapatkannya adalah dengan bekerja. Lalu, apa saja masalah yang dihadapi oleh mereka yang bekerja atau sedang mencari pekerjaan di Jepang?

(Kesulitan dalam pekerjaan)

1.Gaji yang rendah
2.Perlakuan yang tidak adil dalam perekrutan, penempatan, dan promosi dibandingkan dengan orang Jepang
3.Jam kerja yang panjang

Sayangnya, masalah pertama yaitu gaji yang rendah juga dirasakan oleh orang Jepang. Gaji tidak naik, namun pajak dan iuran asuransi sosial bertambah, sehingga pendapatan bersih menurun. Selain itu, karena kenaikan harga barang baru-baru ini dan situasi depresiasi yen, muncul kesan bahwa lingkungan hidup semakin memburuk. Perlakuan yang tidak adil dalam perekrutan dan penempatan kemungkinan adalah bentuk diskriminasi. Oleh karena itu, perusahaan diharapkan untuk mengatur sistem yang adil dan menjelaskan alasan dengan jelas agar tidak dianggap diskriminatif.

(Alasan tidak bisa mendapatkan pekerjaan)

1.Tidak menemukan pekerjaan yang diinginkan
2.Kemampuan bahasa Jepang yang tidak memadai
3.Keterampilan, pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman yang dibutuhkan untuk pekerjaan tidak cukup

Jika Anda tidak menemukan pekerjaan yang diinginkan, sayangnya Anda mungkin harus mencari pekerjaan di luar Jepang. Jika Anda tidak tahu pekerjaan apa yang ingin Anda lakukan, banyak orang Jepang juga mengalami hal yang sama. Dengan mengumpulkan berbagai pengalaman, Anda akan mendapatkan gambaran lebih jelas tentang apa yang ingin Anda lakukan. Untuk alasan kedua dan ketiga, Anda hanya perlu bekerja keras untuk meningkatkan kemampuan Anda.

<Partisipasi Sosial>

Proporsi orang yang ingin berpartisipasi dalam aktivitas sosial adalah 35.0%, sedangkan yang tidak ingin berpartisipasi adalah 24.2%. Aktivitas spesifik seperti kegiatan sukarela (penerjemahan, pembersihan, dll.) adalah yang tertinggi dengan 70.9%.

Selain itu, sekitar 49.6% mengatakan mereka tidak tahu kegiatan sosial apa yang sedang berlangsung. Oleh karena itu, jika ada pusat informasi yang memperkenalkan partisipasi sosial, jumlah orang asing yang terlibat kegiatan akan meningkat.

<Masalah HAM dan Diskriminasi>

(Keadaan di mana diskriminasi terjadi)

1.Saat mencari rumah
2.Saat bekerja
3.Saat mencari pekerjaan

(Orang yang melakukan diskriminasi)

1.Rekan kerja
2.Agen property
3.Pelayan toko

Diskriminasi tentu saja tidak boleh terjadi. Namun, sayangnya masih ada orang yang melalukan diskriminasi. Saya sendiri, sebagai orang Jepang, sangat menyayangkan terjadinya hal ini. Dari hasil survei, situasi utama di mana diskriminasi terjadi adalah di tempat kerja dan saat mencari rumah.

Perusahaan yang mempekerjakan orang asing menerima pekerja asing karena mereka membutuhkan mereka. Jika demikian, perlu ada pendidikan yang baik agar karyawan Jepang memahami pentingnya tidak mendiskriminasi.

Selain itu, dari sudut pandang pemilik rumah, ada beberapa pertimbangan dalam menerima penyewa asing. Misalnya, ada orang asing yang tidak mengikuti aturan pembuangan sampah, mengadakan pesta malam yang bising, penggunaan ruangan yang tidak baik sehingga menyebabkan kerusakan, pekerjaan yang tidak stabil dibandingkan dengan orang Jepang, tidak adanya penjamin, dan lain-lain.

Sebenarnya bukan berarti orang Jepang tidak akan melakukan hal-hal jelek tersebut. Namun dari sudut pandang pemilik, mereka ingin menghindari risiko sebisa mungkin, seperti tidak mendapatkan pembayaran sewa atau adanya masalah dengan tetangga. Namun, jika orang asing tidak memiliki tempat yang aman untuk tinggal, mereka tidak akan bisa bekerja, sehingga ini adalah topik yang memerlukan penanganan yang tepat.

(Asuransi sosial dan Rasa Kesepian)

Terkait dengan sistem asuransi kesehatan, 44,3% mengatakan bahwa mereka tidak mengerti isinya. Sumber informasi paling umum tentang sistem pensiun adalah dari tempat kerja dengan angka 26,1%. Sistem jaminan sosial di Jepang juga kompleks dan sulit dipahami bahkan bagi orang Jepang. Bagaimana menyampaikan ini kepada orang asing merupakan salah satu tantangan bagi Pemerintah Jepang.

Selain itu, jika kita menggabungkan jumlah orang yang selalu merasa kesepian, kadang-kadang merasa kesepian, dan sesekali merasa kesepian, totalnya ada sekitar 50%. Angka ini menunjukkan peningkatan dari survei tahun sebelumnya, sehingga dirasa perlu untuk menciptakan tempat-tempat yang dapat menghubungkan masyarakat.

Selesai sudah pengenalan konten survei yang telah kami sampaikan dalam tiga artikel. Bagi Anda yang sudah tinggal di Jepang, mungkin ada yang memiliki pemikiran yang sama. Bagi Anda yang sedang mempertimbangkan untuk tinggal di Jepang, kami berharap informasi ini dapat menjadi referensi yang berguna.

Untuk negara Jepang pun, tidak cukup hanya dengan melakukan survei. Berdasarkan hasil survei ini, Jepang harus bekerja untuk mempersiapkan lingkungan yang lebih baik dan mewujudkan masyarakat yang lebih harmonis dengan orang asing. すかSUKI juga akan terus bekerja dengan gigih, memberikan support sebanyak mungkin kepada teman-teman semua.

【Badan Pelayanan Imigrasi Jepang:Survei Dasar terhadap Orang Asing yang Menetap di Jepang】
https://www.moj.go.jp/isa/policies/coexistence/04_00017.html

Survei Dasar Terhadap Orang Asing yang Menetap di Jepang Tahun 2022, Bagian 2

Dalam artikel kali ini, kami akan melanjutkan pengenalan ” Survei Dasar Terhadap Orang Asing yang Menetap di Jepang ” yang telah kami perkenalkan sebelumnya. Bagi yang ingin melihat artikel pertama, silakan lihat dari tautan berikut.

Survei Dasar Terhadap Orang Asing yang Menetap di Jepang Tahun 2022
https://www.sukasuki.org/2023/11/survei-dasar-terhadap-orang-asing-yang-menetap-di-jepang-tahun-2022/

<Orientasi Kehidupan di Jepang>

Sebanyak 40.5% responden mengatakan bahwa mereka tidak menerima orientasi tentang kehidupan di Jepang. Orang yang akan bekerja di perusahaan atau yang datang untuk studi biasanya memiliki kesempatan untuk mendapatkan orientasi, tetapi berbeda dengan orang lainnya. Khususnya bagi mereka yang baru tiba di Jepang, ada banyak hal yang tidak dimengerti dan bisa menjadi sumber kecemasan, sehingga pengadaan orientasi tentu sangat diharapkan. Berikut ini adalah informasi yang dianggap berguna oleh mereka yang telah menerima orientasi.

(Informasi yang berguna dalam kehidupan sehari-hari di Jepang)

1.Cara membuang sampah
2.Pendaftaran penduduk
3.Pencegahan bencana

Bahkan bagi orang Jepang sendiri, aturan pembuangan sampah itu kompleks dan sulit untuk dipahami. Fasilitas pengolahan sampah berbeda-beda tergantung pada daerah tempat seseorang tinggal, sehingga aturan pembuangan sampah sangat dipengaruhi oleh di mana Anda tinggal. Jika seseorang pindah rumah, mereka perlu untuk memastikan aturan pembuangan sampah di tempat yang baru. Untuk membangun hubungan yang baik dengan tetangga sekitar, sangat penting untuk memahami dan mengikuti aturan ini.

Orang asing yang tinggal di Jepang dalam jangka panjang perlu melakukan pendaftaran penduduk. Ini adalah cara bagi negara untuk mengetahui di mana para pendatang tinggal, sehingga jika mereka pindah, mereka harus membuat laporan pindah.

Mengenai pencegahan bencana, Jepang merupakan negara yang sering mengalami bencana alam seperti gempa bumi dan angin topan, sehingga penting untuk mengetahui terlebih dahulu informasi seperti ke mana harus mengungsi jika terjadi keadaan darurat.

(Informasi yang akan berguna jika diketahui lebih dulu)

1.Pensiun dan asuransi Kesehatan sosial
2.Pajak
3.Medis dan kesejahteraan

Ketiga hal di atas memiliki aturan yang berbeda-beda di setiap negara. Meskipun sistem di Jepang telah lengkap, orang Jepang sendiri sulit memahami system yang cukup rumit ini. Sulit untuk memahami semua peraturan hanya dengan sekali mendengar. Informasi tentang hal-hal ini juga tidak banyak disampaikan oleh pemerintah kepada warga negara Jepang. Bahkan ada beberapa informasi yang hanya bisa ketahui melalui media. Oleh karena itu, sangat penting untuk memiliki sikap proaktif dalam mencari informasi atau mendengarkan penjelasan.

<Pengumpulan Informasi>

Cara mendapatkan informasi yang telah dipublikasikan dan hasilnya adalah sebagai berikut:

1.Tidak ada kesulitan khusus dalam mendapatkan informasi dalam setahun teakhir
2.Informasi dalam berbagai bahasa sedikit
3.Sulit untuk menemukan informasi yang diperlukan di situs web lembaga resmi

Selain itu, yang keempat adalah “sedikitnya informasi dalam Bahasa Jepang yang mudah dipahami” dan yang kelima adalah “sedikitnya informasi yang disampaikan melalui aplikasi”. Tantangan utama tampaknya adalah bahasa dan memikirkan cara untuk menyampaikan informasi dengan lebih efektif.

<Penanganan Konsultasi>

Berikut ini adalah lawan yang menjadi tempat konsultasi saat mengalami kesulitan:

1.Keluarga/sanak saudara
2.Teman/kenalan orang Jepang
3.Teman/kenalan dari negara asal atau orang asing lainnya

Sepertinya kebanyakan orang cenderung berkonsultasi dengan orang-orang yang mereka kenal baik. Yang keempat adalah konsultasi di tempat kerja atau sekolah.

(Kesulitan saat mencoba berkonsultasi dengan lembaga resmi)

1.Harus mengambil cuti dari pekerjaan atau sekolah untuk berkonsultasi
2.Tidak ada atau sedikit penerjemah yang tersedia
3.Tidak ada penjelasan yang cukup jelas yang bisa dipahami oleh orang asing, atau isi yang tidak dimengerti

Layanan administrasi kebanyakan hanya pada hari kerja, dari pagi hingga sore. Ini sering kali membuat seseorang kesulitan untuk menyelesaikan urusannya setelah jam kerja atau di hari libur. Akibatnya, para pekerja atau pelajar harus mengambil cuti dari pekerjaan. Di sini juga terlihat ada masalah dalam bahasa dan penyediaan informasi.

(Alasan tidak berkonsultasi dengan lembaga pemerintah)

1.Tidak tahu tempat bagian atau loket untuk berkonsultasi ada di mana
2.Harus mengambil cuti dari pekerjaan atau sekolah untuk berkonsultasi
3.Ada orang lain yang menjadi lawan konsultasi

Tidak tahu harus bertanya apa atau berkonsultasi di mana adalah situasi yang paling menyulitkan, tetapi memiliki orang lain untuk diajak berkonsultasi tentu sangat membantu dan merupakan lingkungan yang diharapkan oleh kita semua. Akan sangat baik jika ada loket khusus untuk konsultasi orang asing, yang bisa menjadi petunjuk kemana harus pergi atau di mana harus bertanya.

<Pengasuhan Anak dan Pendidikan>

(Kesulitan dalam kehamilan dan melahirkan)

1.Biaya kehamilan dan melahirkan yang tinggi
2.Ketidakpastian apakah dapat melanjutkan sekolah atau pekerjaan
3.Tidak ada tempat atau orang untuk berkonsultasi tentang masalah kehamilan dan kelahiran

(Kesulitan tentang mengasuh anak)

1.Anak tidak memahami cukup tentang bahasa dan budaya negara asal
2.Biaya pengasuhan yang tinggi
3.Anak tidak memahami bahasa Jepang dengan cukup

Untuk wanita, kehamilan dan kelahiran memiliki dampak yang lebih besar pada kehidupan dibandingkan untuk seorang pria. Kelahiran di negara asing membawa beban psikologis dan finansial yang besar.
Selain itu, mengasuh anak juga berbeda dari pengalaman tumbuh di negara asal, sehingga bisa menyebabkan banyak kecemasan. Anak yang lahir di Jepang mungkin akan menyesuaikan dengan baik di Jepang, namun sebaliknya, pemahaman tentang negara asal mungkin sangat dipengaruhi oleh usaha orang tua di rumah.

Artikel kali ini sampai di sini dulu. Kami akan lanjut membahas isi survei ini pada artikel berikutnya!.

【Badan Pelayanan Imigrasi Jepang: Survei Dasar terhadap Orang Asing yang Menetap di Jepang】
https://www.moj.go.jp/isa/policies/coexistence/04_00017.html

Survei Dasar Terhadap Orang Asing yang Menetap di Jepang Tahun 2022

Jumlah orang asing yang menetap di Jepang pada akhir tahun 2022 adalah 3.075.213 orang, yang merupakan jumlah tertinggi sepanjang sejarah. Ke depannya, diperkirakan jumlah orang asing ini akan terus bertambah. Banyak hal yang sulit dimengerti hanya dengan pengetahuan umum ataupun pengalaman saat tinggal di luar negeri. Semakin lama seseorang tinggal di Jepang, semakin banyak pula kesulitan yang mungkin akan dia dihadapi. Oleh karena itu, Badan Pelayanan Imigrasi Jepang melaksanakan “Survei Dasar Terhadap Orang Asing yang Menetap di Jepang” untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi orang asing dalam kehidupan kerja, sehari-hari, dan sosial.

Kami rasa ada pembaca yang saat ini tinggal di Jepang atau mereka yang nantinya ingin tinggal di Jepang. Untuk membantu para pembaca, kami akan memperkenalkan isi survei yang telah diterbitkan secara bertahap.

<Responden>

3 kebangsaan responden terbanyak yang memberikan jawaban adalah sebagai berikut:
1. Cina: 31.4%
2. Vietnam: 14.7%
3. Korea Selatan: 11.0%

Selanjutnya, jumlah orang asing yang tinggal di Jepang pada akhir tahun 2022 adalah sebagai berikut:
1. Cina: 761.563 orang
2. Vietnam: 489.312 orang
3. Korea Selatan: 411.312 orang
4. Filipina: 298.740 orang
5. Brasil: 209.430 orang
6. Nepal: 139.393 orang
7. Indonesia: 98.865 orang
8. Amerika Serikat: 60.804 orang
9. Taiwan: 57.294 orang
10. Thailand: 56.701 orang

Dari data di atas, dapat diketahui bahwa semakin banyak orang yang tinggal di Jepang dari suatu negara, semakin banyak pula responden yang memberikan jawaban. Sebagai contoh, responden dari Indonesia adalah 2.8% dari total.

<Status Tinggal>

Status tinggal dari responden adalah sebagai berikut:
1. Penduduk tetap: 30.4%
2. Keahlian, Pengetahuan Humaniora, Bisnis Internasional: 14.4%
3. Pelajar: 10.7%

Selain itu, urutan status tinggal terbanyak di Jepang adalah sebagai berikut:
1. Penduduk tetap: 863.936 orang
2. Pemagang Kerja Teknis: 324.940 orang
3. Keahlian, Pengetahuan Humaniora, Bisnis Internasional: 311.961 orang

Banyaknya penduduk tetap juga merupakan faktor kenapa banyak yang memiliki pengalaman kesulitan karena telah tinggal lama di Jepang. Seseorang dengan visa untuk pemagang kerja teknis yang memiliki batas waktu tinggal dan pada akhirnya harus pulang ke negara asal, mungkin tidak begitu aktif dalam memberikan jawaban dalam survei ini.

<Total Tahun Tinggal di Jepang>

1. Lebih dari 3 tahun dan kurang dari 10 tahun
2. Lebih dari 10 tahun dan kurang dari 20 tahun
3. Lebih dari 20 tahun dan kurang dari 30 tahun

Survei ini ditujukan untuk orang yang telah tinggal di Jepang lebih dari satu tahun, tetapi dari data di atas, banyak jawaban yang diberikan oleh orang yang telah tinggal cukup lama. Orang yang tinggal lebih dari 1 tahun dan kurang dari 3 tahun juga memberikan jawaban, tetapi hanya 10.5% dari total.

<Kepuasan Terhadap Lingkungan Hidup Secara Umum>

Orang yang puas dengan hidup mereka di Jepang adalah 86.4%, jumlah yang sepertinya cukup tinggi.

(Alasan Kepuasan)

1. Lingkungan tempat tinggal (kebersihan, dll.) yang baik
2.Cocok dengan budaya dan adat Jepang
3.Keamanan yang baik

(Alasan tidak puas)

1. Gaji yang rendah
2. Harga barang yang tinggi
3. Ada diskriminasi terhadap orang asing

Alasan merasa puas yang masuk akal. Kami, sebagai orang Jepang, juga merasa bahwa Jepang cukup nyaman untuk ditinggali dan pada dasarnya bersih di mana pun kita pergi jika dibandingkan dengan negara lain.

Salah satu alasan tidak puas adalah gaji yang rendah. Memang benar, karena baru-baru ini harga barang-barang meningkat dan gaji orang Jepang sendiri juga tidak kunjung naik yang menjadi salah satu kekhawatiran kami. Untuk harga, dibandingkan dengan negara maju lainnya, ada kesan bahwa harga di Jepang lebih murah. Ditambah lagi dengan adanya depresiasi yen saat ini, Jepang malah dianggap sebagai negara yang lebih menguntungkan bagi para wisatawan. Lalu, sungguh disayangkan ada jawaban tentang diskriminasi, tetapi kami pikir hal seperti itu memang benar terjadi. Asalnya, Jepang adalah negara kepulauan dengan sedikit orang asing, sehingga banyak warga Jepang yang tidak terbiasa dengan orang asing. Namun, pemerintah Jepang berniat untuk terus lanjut menerima orang asing sebagai pekerja dan wisatawan, sehingga perlu ada usaha untuk menyelaraskan sistem dan usaha dari warga negara Jepang sendiri untuk memahami hal tersebut.

<Mempelajari Bahasa Jepang>

Untuk hidup di Jepang, penguasaan bahasa Jepang adalah tema yang penting. Berikut adalah jawaban tentang kesulitan belajar bahasa Jepang yang tidak mudah bagi orang asing.

(Kesulitan dalam belajar bahasa Jepang)

1. Biaya dan tingkat penggunaan kelas bahasa Jepang/sekolah bahasa yang tinggi
2. Tidak ada kelas bahasa Jepang gratis di dekat tempat tinggal
3. Tidak ada kesempatan untuk memanfaatkan bahasa Jepang yang telah dipelajari

Isu utama adalah mengenai biaya. Akan lebih baik jika orang asing bisa belajar bahasa Jepang dengan beban finansial yang lebih kecil. Namun nyatanya, karena mengajar bahasa Jepang sendiri adalah bisnis yang perlu menghasilkan keuntungan dan saat ini cukup sulit untuk menemukan pengajar sukarelawan yang tidak sibuk. Berbeda dengan dahulu, sekarang sudah tersedia lebih banyak cara untuk belajar bahasa, seperti internet, YouTube, ChatGPT, dll. sehingga diharapkan teman-teman dapat memanfaatkannya. Selain itu, sangat disayangkan jika tidak ada kesempatan untuk memanfaatkan bahasa Jepang yang dipelajari. Sering kali, kami mendengar bahwa para orang asing tidak memiliki kesempatan untuk bertemu dengan orang Jepang selain di sekolah atau di tempat kerja. Jika ada kesempatan untuk bertemu lebih banyak orang Jepang, secara alami kesempatan untuk menggunakan bahasa Jepang akan meningkat dan kemampuan bahasa Jepang akan berkembang. Sepertinya perlu ada sistem untuk mempertemukan orang yang ingin belajar bahasa Jepang dengan mereka yang ingin berkenalan dengan orang asing.

(Alasan tidak belajar bahasa Jepang)

1. Tidak perlu belajar karena sudah bisa berbahasa Jepang
2. Tidak ada kelas bahasa Jepang/sekolah bahasa yang bisa diikuti pada jadwal yang cocok
3. Tidak ada kelas bahasa Jepang gratis di dekat tempat tinggal

Banyak responden yang sudah menjadi penduduk tetap sehingga tidak perlu belajar bahasa Jepang lagi. Di samping itu, ada kebutuhan untuk menciptakan lingkungan di mana seseorang bisa belajar bahasa Jepang secara gratis atau dengan biaya rendah, termasuk pada waktu-waktu seperti malam hari atau akhir pekan.

Artikel kali ini sampai di sini dulu. Kami akan lanjut membahas isi survei ini pada artikel berikutnya!

​【Badan Manajemen Imigrasi: Survei Dasar terhadap Orang Asing yang Tinggal di Jepang】

https://www.moj.go.jp/isa/policies/coexistence/04_00017.html

【Badan Pelayanan Imigrasi Jepang: Survei Dasar terhadap Orang Asing yang Menetap di Jepang】https://www.moj.go.jp/isa/content/001402002.pdf

Data Penduduk Asing di Jepang sampai Desember 2021

Dampak dari meluasnya Covid 19 di Jepang adalah pembatasan masuknya orang asing ke Jepang selama dua tahun. Tetapi mulai bulan Maret tahun ini Jepang kembali dibuka, karena waktu yang lama ini ada orang yang masih menunggu dan pastinya ada juga yang sudah menyerah ya. Sampai akhir Desember 2021, data orang asing yang berada di Jepang telah diumumkan. Kami akan menyampaikannya ya.

5 Negara dengan Jumlah Penduduk Terbanyak di Jepang

Di bawah ini adalah lima negara dengan jumlah penduduk terbanyak yang tinggal di Jepang
(Angka dalam kurung adalah persentase yang dibandingkan dengan tahun lalu)

1. China : 716.606 orang (-7,9%)
2. Vietnam : 432.934 orang (-3.4%)
3. Korea : 409.855 orang (-4,0%)
4. Filipina : 276.615 orang (-1,1%)
5. Brazil : 204.879 (-1,8%)

Jumlah penduduk asing di Jepang ada 2.760.635 orang. Jumlah ini mengalami penurunan 4,4% dibanding tahun lalu. Indonesia ada di urutan ke 7 dengan jumlah 59.820 orang, turun 10,5% di tahun lalu. Jumlah penduduk Indonesia di Jepang dari keseluruhan hanya 2,2% , terkesan masih sedikit sekali ya.

5 Status Kependudukan Terbanyak

Lalu, apa sajakah status kependudukan terbanyak yang dimiliki orang asing di Jepang?
(Angka dalam kurung adalah persentase keseluruhan)

1. Penduduk tetap:831.157 orang(30,1%)
2. Penduduk tetap khusus:296.416 orang(10,7%)
3. Peserta magang/Ginou Jisshu:276.123 orang(10,0%)
4. Teknologi, Humanistik, Bisnis Internasional:274.740 orang(10,0%)
5. Mahasiswa:207.830 orang(7,5%)

Berdasarkan data di atas peserta magang dan mahasiswa tahun lalu turun sekitar 30%, penurunan jumlah yang sangat signifikan. Oleh karena itu, dibukanya kembali Jepang pada tahun 2022 ini bisa dibayangkan banyak orang yang telah menunggu untuk berangkat ke Jepang.

5 Status Kependudukan Teratas Orang Indonesia

Selanjutnya kita akan melihat, status kependudukan orang Indonesia yang paling banyak.

1. Peserta magang:25.007 orang
2. Penduduk tetap:7.077 orang
3. Aktivitas Khusus:5.508 orang
4. Mahasiswa:4.686 orang
5. Seni, Humanistik, Bisnis Internasional:4.120 orang

Bisa diketahui bahwa 40% dari keseluruhan adalah peseta magang. Peserta magang dan mahasiswa memang mengalami penurunan tetapi jumlah pasangan orang Jepang (suami/istri) mengalami peningkatan menjadi 2.236 orang atau 4,4%nya. Ini kabar baik untuk orang yang ingin menikah dengan orang Jepang ya. hehe..

5 Prefektur dengan Penduduk Asing Terbanyak

Dimanakah orang asing yang paling banyak tinggal di Jepang? Kita dapat mengetahui dari data di bawah ini di manakah orang asing paling banyak tinggal.

1. Prefektur Tokyo:531.131 orang(19,2%)
2. Prefektur Aichi:265.199 orang(9,6%)
3. Prefektur Osaka : 246.157 orang(8,9%)
4. Prefektur Kanagawa:227.511 orang(8,2%)
5. Prefektur Saitama :197.110 orang (7,1%)

Secara keseluruhan tampaknya penduduk asing banyak berada di kota-kota besar. Sekitar 20% orang asing tinggal di Tokyo, dan kebanyakan dari mereka memiliki status tempat tinggal “penduduk tetap”, “pengetahuan teknologi/humanistik/bisnis Internasional”, dan “mahasiswa”. Alasannya mungkin karena banyak perusahaan atau sekolah. Prefektur Aichi adalah wilayah dengan “peserta magang” paling banyak di Jepang, jadi kita bisa tahu ya bahwa banyak perusahaan yang menerima peserta magang.

Karena situasi khusus pada tahun 2020 dan 2021, jumlah penduduk asing mengalami penurunan. Apa yang akan terjadi di tahun 2022? Nanti saya akan segera menyampaikannya lagi.

<Biro Imigrasi Jepang : Jumlah penduduk asing pada akhir tahun ke-3 Reiwa.>
https://www.moj.go.jp/isa/content/001370057.pdf

Penerjemah : Ai Suryani

Jumlah Orang Asing yang Tinggal di Jepang Sampai Akhir Desember 2018

Jumlah orang asing yang menetap di Jepang semakin banyak. Ada yang datang hanya sekadar untuk wisata, untuk bersekolah, maupun bekerja. Karena datanya telah secara resmi dipublikasikan, すかSUKI juga akan memberitahukannya kepada kalian tentang jumlah orang asing yang menetap di Jepang hingga akhir Desember 2018.

Jumlah orang asing yang tinggal di Jepang

Hingga akhir Desember 2018, jumlah orang asing yang menetap jangka panjang di Jepang adalah 2.731.093 jiwa. Dibandingkan tahun lalu, jumlahnya meningkat 169.245 jiwa dan jumlah ini merupakan rekor tertinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya.
※ Diandaikan masa tinggal lebih dari 3 bulan

Jumlah dari setiap negara

1. Cina 764.720 jiwa
2. Korea 449.634 jiwa
3. Vietnam 330.835 jiwa
4. Filipina 271.289 jiwa
5. Brazil 201.865 jiwa
6. Nepal 88.951 jiwa
7. Taiwan 60.684 jiwa
8. Amerika 57.600 jiwa
9. Indonesia 56.346 jiwa
10. Thailand 52.323 jiwa

Indonesia menduduki peringkat ke-9 dengan jumlah 56.346 jiwa yang berarti 2,1% dari total jumlah keseluruhan. Angka tersebut naik 12,7% dibandingkan tahun lalu. Jika peningkatan ini terus berlanjut, bisa saja jumlah orang Indonesia akan lebih banyak daripada orang Amerika di tahun berikutnya.

Status tinggal orang Indonesia di Jepang

Apa status tinggal orang Indonesia yang menetap di Jepang? Berikut ini akan kami ulas 3 peringkat terbanyak!
1. Engineer/humanities/international services 29,3%
2. Pemagang kerja teknis 22,9%
3. Pelajar 11,1%

Jumlah orang Indonesia di ketiga bidang tersebut meningkat daripada tahun lalu.

Daerah terbanyak yang ditinggali orang asing

Berikut 3 daerah di Jepang dengan jumlah orang asing terbanyak.
1. Tokyo 567.789 jiwa
2. Aichi 260.952 jiwa
3. Osaka 239.113 jiwa
4. Kanagawa 218.946 jiwa
5. Saitama 180.762 jiwa

Sekitar 20% orang asing menetap di Tokyo. Prefektur Aichi, Osaka, dan Kanagawa menyumbang hampir 10% dari jumlah total. Jadi, sekitar setengah dari total jumlah orang asing tinggal di 5 wilayah ini.

Sekitar sepertiga pelajar asing menetap di Tokyo karena banyaknya jumlah universitas serta sekolah bahasa Jepang di daerah tersebut. Lalu, ada sekitar sepersepuluh dari jumlah pemagang kerja teknis bertempat tinggal di Aichi. Jadi dapat disimpulkan bahwa setiap daerah memiliki karakteristiknya masing-masing.

Apabila melihat dari data, prefektur Akita adalah daerah yang memiliki jumlah orang asing paling sedikit, yaitu 3.975 jiwa. Namun, dari situ kita dapat melihat bahwa jumlah orang asing telah meningkat di seluruh wilayah Jepang dan menyebar di berbagai daerah.

Mulai sekarang, pasti akan lebih banyak lagi orang asing yang memutuskan untuk menetap di Jepang. Akan tetapi, informasi serta dukungan yang dibutuhkan di Jepang belum bisa dikatakan mencukupi. すかSUKI akan berusaha sekuat tenaga untuk terus membantu kalian yang berada di Jepang supaya tidak kesulitan.

法務省(Ministry of Justice)
Data yang telah dipublikasikan
http://www.moj.go.jp/content/001289225.pdf

Penerjemah : Erlinda Dwi Yulianti

Toilet di Jepang

Setiap negara memiliki budaya dan kebiasaan masing-masing dalam berbagai macam hal, termasuk dalam penggunaan toilet. Jepang juga memiliki etika yang berbeda dengan di Indonesia ketika menggunakan toilet. Kali ini すかSUKI akan membahas etika menggunakan toilet di Jepang untuk mempermudah teman-teman ketika berkunjung ke Jepang.

 

【Jenis Toilet】

Jepang memiliki dua jenis toilet. Pertama, toilet gaya Jepang yang mirip dengan toilet jongkok Indonesia. Kedua, adalah toilet gaya barat atau toilet duduk. Ketika menggunakan toilet gaya Jepang, jongkoklah menghadap lengkungan toilet dengan punggung membelakangi pintu toilet. Toilet gaya barat dapat kita gunakan seperti biasa, yakni buka tutup dan duduk di atasnya. Ingat, jangan jongkok di atas toilet gaya barat, ya!

 

Gambar 1 : Cara menggunakan toilet di Jepang

 
 

【Tisu Toilet】

Toilet Jepang menyediakan tisu toilet yang dapat digunakan setelah buang air kecil atau besar. Tapi berbeda dengan di Indonesia, tisu toilet Jepang dapat larut dalam air. Karena itu buanglah tisu ke dalam toilet dan jangan lupa untuk di flush. Khusus untuk toilet wanita, biasanya disediakan tempat sampah kecil di dalam toilet. Tempat sampah ini khusus untuk membuang pembalut, jangan pernah membuang tisu toilet di sini!

 

Gambar 2 : Buang Tisu ke Dalam Toilet

 
 

【Antri untuk Menggunakan Toilet Umum】

Saat teman-teman ingin menggunakan toilet umum, kalian harus ingat untuk mengantri dengan baik dan benar. Jika toilet penuh, para pengguna diharapkan untuk mengantri dalam satu barisan, tidak berebut, juga tidak berdiri tepat di depan pintu toilet yang ingin digunakan.

 

Gambar 3 : Cara Mengantri di Toilet Jepang

 
 

Penggunaan Slipper Toilet

Ketika teman-teman berkesempatan untuk mengunjungi rumah seseorang di Jepang, teman-teman diharuskan untuk melepas sepatu yang sedang digunakan dan menggantinya dengan slipper selama berada di dalam rumah. Tetapi harus diingat ketika teman-teman ingin menggunakan toilet, teman-teman harus mengganti slipper ini dengan slipper khusus untuk toilet. Slipper rumah bisa ditinggal di depan pintu toilet, sebagai tanda bahwa teman-teman sedang menggunakan toilet. Setelah selesai, jangan lupa ganti slipper toilet dengan slipper rumah lagi.

 

Gambar 4 : Slipper Toilet

 
Di atas adalah beberapa etika menggunakan toilet di Jepang yang harus teman-teman perhatikan. Bukan hanya toilet, pastikan untuk selalu mengikuti dan menghargai kebiasaan yang ada ketika kita berkunjung ke negara lain.

Aplikasi untuk Muslim Pengunjung Jepang

Indonesia adalah negara dengan penduduk beragama Islam terbanyak. Sedangkan dari jumlah penduduk Jepang, kurang lebih hanya 1% yang beragama Islam. Itupun kebanyakan adalah warga pendatang dari Indonesia, Pakistan, Bangladesh, dan Iran. Ketika kita berkunjung ke Jepang, perbedaan ini akan sangat terasa. Bukan hanya kurangnya wanita yang menggunakan hijab, teman-teman beragama Islam akan mengalami kesulitan dalam berbagai hal seperti tidak tahu waktu sholat dan juga mencari makanan halal.
Untuk mengantisipasi hal di atas, artikel すかSUKI kali ini akan memperkenalkan satu aplikasi yang dapat teman-teman ber agama Islam gunakan ketika berada di Jepang.

 

Muslim Pro

Gambar 1 : Aplikasi Muslim Pro

 
Muslim Pro adalah aplikasi yang diperuntukkan untuk orang beragama Muslim. Muslim Pro bisa didownload di Play Store (Android) maupun App Store (iOS). Untuk menggunakan Muslim Pro, teman-teman harus mempunyai jaringan internet dan mengaktifkan GPS handphone kalian.
Untuk internet, teman-teman dapat menggunakan berbagai cara. Untuk teman-teman yang ingin berwisata ke Jepang, teman-teman bisa membeli paket internet luar negeri di provider kalian masing-masing, menyewa portable wifi selama di Jepang, atau menggunakan wifi gratis yang tersedia di banyak tempat di Jepang.
Muslim Pro juga tersedia dalam berbagai bahasa, baik Indonesia, Inggris, maupun Jepang.

 
 

Jadwal Sholat

Jepang memiliki waktu sholat yang berbeda dengan Indonesia. Juga ditambah dengan hampir tidak adanya Masjid dan Mushola yang mengumandangkan Adzan, bisa saja teman-teman melewatkan waktu untuk sholat. Muslim Pro dapat menunjukkan waktu sholat serta mengingatkan teman-teman untuk sholat dengan fungsi alarm.

 

Gambar 2 : Waktu Sholat dan Fungsi Alarm

 
 

Masjid Terdekat

Bila teman-teman berada di Jepang, mungkin ada saatnya kalian harus sholat di tempat terbuka karena tidak adanya tempat sholat. Muslim Pro dapat membantu teman-teman dengan menunjukkan Masjid atau tempat sholat terdekat yang dapat teman-teman gunakan.

 

Gambar 3 : Masjid Terdekat dari Tempat Teman-Teman Berada

 
 

Arah Kiblat

Selain Masjid, tentu saja teman-teman bisa sholat di tempat kerja, sekolah, atau rumah. Pada saat seperti ini, teman-teman harus tahu arah kiblat untuk sholat. Muslim Pro dilengkapi dengan fungsi kompas yang dapat membantu teman-teman untuk mencari arah kiblat.

 

Gambar 4 : Kompas untuk Menentukan Arah Kiblat

 
 

Restoran Halal

Nah, ini adalah fungsi paling penting ketika teman-teman berkunjung ke Jepang. Muslim Pro dapat membantu teman-teman untuk mencari restoran halal di Jepang! Untuk menggunakan fungsi ini pilih Lain -> Tempat Halal. Dengan fungsi GPS, Muslim Pro dapat mencari dan menuntun teman-teman ke restoran halal yang teman-teman inginkan.

 

Gambar 5 : Restoran Halal Terdekat

 
Ketika berada di negara lain yang bukan mayoritas Islam, akan banyak masalah-masalah yang menanti. Dengan bantuan aplikasi seperti Muslim Pro diharapkan teman-teman dapat menikmati wisata atau juga kehidupan di Jepang tanpa melupakan kewajiban sebagai seorang muslim.

Petunjuk Penggunaan Toilet Jepang

Teman-teman すかSUKI, apakah pernah menonton film “Cars 2”? Kalau pernah, pasti ingat dengan adegan toilet Jepang dengan tombolnya yang bikin pusing.
Jepang memang terkenal dengan teknologinya yang sangat canggih, termasuk teknologi yang digunakan untuk toilet. Toilet di Jepang terkenal dengan banyaknya tombol yang memiliki berbagai macam fungsi. Melanjutkan artikel sebelumnya, kali iniすかSUKI akan memperkenalkan petunjuk penggunaan toilet di Jepang.
Toilet umum di Jepang ada dua tipe, yakni toilet dengan kloset jongkok dan kloset duduk. Biasanya, toilet duduk di Indonesia hanya dilengkapi dengan tombol atau lever untuk flush. Berbeda dengan di Jepang, toilet kloset duduk untuk umum di sana sering dilengkapi dengan tombol-tombol yang memiliki fungsi canggih. Seperti misalnya saja toilet duduk yang ada di Bandara Internasional Haneda ini.

Gambar 1: Toilet duduk di Bandara Internasional Haneda

Sekilas toilet duduk ini tidak terlihat berbeda dengan toilet duduk yang ada di Indonesia. Tetapi, tombol-tombol yang ada di samping kloset bisa membuat kita cukup gugup bila kita tidak mengerti arti dan cara penggunaannya. Yuk, mari kita lihat tombol-tombol tersebut lebih dekat.

Gambar 2: Tombol-Tombol di Toilet Jepang

Tombol ini bisa terpasang di dinding, maupun langsung terpasang menjadi satu dengan kloset duduk. Sekarang, Jepang sudah banyak menyediakan penjelasan dalam bahasa Inggris seperti yang tertera di gambar, tapi tidak ada salahnya jika kita mempelajari cara baca dan penggunaan tombol ini satu persatu karena masih ada toilet di Jepang yang tidak mencantumkan penjelasan dalam bahasa Inggris. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing tombol.




FLUSH (流す, nagasu) adalah, sesuai namanya, untuk menge-flush atau menyiram toilet setelah kita buang air kecil atau besar. ‘Flush’ bisa tersedia dalam bentuk tombol seperti di gambar, lever seperti yang ada di Indonesia, atau juga bentuk sensor di mana kita hanya perlu menempelkan tangan kita di depan sensor.

おしり(oshiri, pantat) dengan tombol berwarna biru adalah tombol untuk mengeluarkan air dan mencuci bagian belakang setelah kita buang air besar.

ビデ (bide, bidet) dengan tombol berwarna merah muda adalah tombol khusus untuk wanita di mana tombol ini berfungsi untuk mengeluarkan air dan mencuci bagian kewanitaan setelah kita buang air kecil.

乾燥(kansou, mengeringkan) dengan tombol berwarna kuning adalah tombol dengan fungsi mengeluarkan udara hangat untuk mengeringkan bagian yang tadi telah dibilas dengan air.

止 (tomaru, berhenti) dengan tombol warna merah adalah tombol yang berfungsi untuk menghentikan air yang mengalir untuk membilas setelah kita menekan tombol おしり(Oshiri) atau ビデ(Bide). Jadi, jangan sampai lupa untuk menekan tombol ini sebelum berdiri dari kloset.

水勢 (suisei, tekanan air) tombol (+) dan (–) yang ada di bawah tombol 止 dan おしりini berfungsi untuk mengatur tekanan dan kekuatan air yang keluar ketika kita menekan tombol おしりatau ビデ.

洗浄位置 (senjou ichi, posisi membilas) dengan tombol 前 (Mae) yakni berarti depan dan 後(Ushiro) yang berarti belakang, tombol ini berfungsi untuk mengatur posisi keluarnya air ketika kita menekan tombol おしり (Oshiri). Jadi tidak perlu mengubah posisi duduk, cukup sesuaikan posisi keluarnya air dengan menggunakan tombol ini.

Selain tombol-tombol di atas mungkin ada tombol lain yang sudah sering teman-teman dengar. Seperti tombol yang mengeluarkan bunyi-bunyian untuk mengklamufase suara ketika kita buang air kecil bernama 水流音 (Suiryuuon, suara air mengalir) atau 音姫 (Otohime, ‘suara putri’). Ada juga tombol yang dapat menghangatkan tempat duduk kloset ketika musim dingin bernama 暖房便座(Danbo benza, kloset dengan penghangat).
Bagaimana? Apa teman-teman sudah ingat fungsi dari masing-masing tombol? Toilet di Jepang memang unik, tapi sama seperti ketika teman-teman menggunakan toilet di Indonesia, jangan lupa untuk tetap menjaga kebersihan toilet. Semoga artikel kali ini bermanfaat bagi teman-teman semua.

My Number

【Apa itu My Number?】
Sejak bulan Januari 2016, Jepang telah memulai sistem baru yang bernama “My Number” (Nomor Individu). My Number adalah 12 digit nomor yang diberikan kepada orang yang terdaftar sebagai penduduk Jepang, termasuk di dalamnya adalah warga negara asing.

Sekretariat Kabinet: My Number (Sistem jaminan sosial, pajak, dan tanggap bencana)
Bahasa Indonesia
http://www.cao.go.jp/bangouseido/pdf/lang/12.pdf

 

【Mengapa ada sistem My Number?】
Sebelum adanya sistem My Number, informasi pribadi seperti izin tinggal, nomor pensiun, nomor kartu asuransi kesehatan, dll. dapat dipastikan dengan nomor masing-masing sesuai sistem (nomor-nomor ini masih berlaku dan bisa digunakan). Tetapi, pengawasan informasi setiap sistem memiliki data base yang berbeda, sehingga jumlah pekerjaan menjadi banyak dan pemerintah tidak dapat saling berbagi informasi yang membuat efisiensi berkurang.

Karenanya, sistem My Number di mana kita dapat mengetahui seluruh informasi seorang individu dengan hanya satu nomor saja diberlakukan. Dengan menggunakan satu nomor, kerja pemerintah akan menjadi lebih efisien dan tingkat kepraktisan yang dirasakan warga akan semakin meningkat.

My Number digunakan ketika kita akan mengurus hal-hal yang berhubungan dengan jaminan sosial, pajak, dan tanggap bencana.

 

【My Number dimiliki oleh warga negara asing yang terdaftar sebagai penduduk Jepang】
Apakah semua warga negara asing yang datang ke Jepang akan mendapatkan My Number? Jawabannya adalah TIDAK. Contoh warga negara asing yang bisa mendapatkan My Number adalah orang-orang yang menetap di Jepang selama lebih dari 3 bulan dan orang-orang yang mendaftarkan diri sebagai penduduk Jepang. Oleh sebab itu, para wisatawan yang datang ke Jepang dalam jangka waktu pendek tidak perlu mendaftar sebagai penduduk Jepang dan tidak bisa mendapatkan My Number.

 

【Kapan kita menggunakan My Number?】
Seperti yang telah dijelaskan di atas, My Number digunakan ketika kita akan mengurus hal-hal yang berkaitan dengan jaminan sosial, pajak, dan tanggap bencana. Kalau begitu, jika teman-teman tinggal di Jepang, kapankah kita perlu menggunakan My Number? Jawaban terbaik adalah ketika teman-teman bekerja di suatu perusahaan di Jepang.

Misalnya, ketika teman-teman telah mendapatkan visa untuk bekerja menjadi penerjemah dan interpreter di suatu perusahaan Jepang, teman-teman akan bergabung dalam jaminan sosial Jepang (asuransi tenaga kerja, jaminan pensiun, dan asuransi kesehatan). Sewaktu teman-teman melakukan registrasi untuk mendaftar asuransi ini, teman-teman akan diminta untuk memasukkan My Number kalian (tetapi, tanpa menulis pun kita juga bisa menggunakan satu form untuk pengurusan hal ini).

Lalu, My Number juga ada hubungannya dengan hari yang paling ditunggu oleh semua pekerja kantoran. Benar, My Number berhubungan dengan hari gajian. Di Jepang, gaji akan kita dapatkan setelah dipotong dengan biaya asuransi dan pajak penghasilan.

Perusahaan harus melaporkan jumlah gaji yang mereka bayarkan dari Januari sampai Desember, termasuk jumlah pemotongan biaya asuransi dan pajak penghasilan, kepada pemerintah daerah tempat karyawannya tinggal. Perusahaan harus menuliskan My Number karyawannya pada laporan ini, karena itu karyawan harus memberi tahu My Number miliknya kepada perusahaan.

 

【Apa ada hubungan antara pekerja paruh waktu dengan My Number?】
Jawabannya adalah YA. Bila pekerja paruh waktu menerima gaji beberapa kali dalam waktu yang telah ditentukan, akan ada pemotongan pajak penghasilan dari gaji tersebut. Karenanya, sewaktu teman-teman diterima sebagai karyawan perusahaan ataupun pekerja paruh waktu, teman-teman akan diminta untuk memberitahukan My Number kalian.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, My Number sangat penting bagi orang-orang yang menetap di Jepang dalam waktu yang cukup lama. Akan menjadi masalah besar jika My Number kalian hilang atau digunakan oleh orang lain untuk hal yang tidak baik. Karena itu, undang-undang mengatur agar dalam perusahaan hanya orang-orang tertentu yang bisa melihat My Number dan masing masing My Number harus diawasi penggunaanya dengan ketat.

Cara Menggunakan Mesin Penjual Otomatis

Tidak hanya di stasiun dan gedung saja, kita bisa menemukan mesin penjual otomatis ketika berjalan-jalan di tengah kota di Jepang. Jepang juga mempunya convenience store, tetapi kita perlu waktu untuk mengantri di kasir setiap kita ingin membeli suatu barang. Lebih praktis untuk menggunakan mesin penjual otomatis ketika kita ingin membeli minuman saja. Artikel kali ini akan menjelaskan cara membeli minuman di mesin penjual otomatis, atau dalam bahasa Jepang disebut Jidou Hanbaiki.

 

【Membeli dengan Uang Tunai】

1.Memilih mesin penjual otomatis untuk membeli minuman yang diinginkan
Tipe mesin penjual otomatis ada banyak, karenanya minuman yang dijual berbeda-beda tengantung mesin penjualnya. Pertama, ayo cari mesin penjual otomatis yang menjual minuman yang teman-teman inginkan.
 

 

2.Memasukkan uang
Untuk pembayaran tunai, teman-teman bisa menggunakan baik uang koin maupun uang kertas. Tetapi mohon berhati-hati karena banyak mesin penjual otomatis yang tidak menerima uang koin 1 yen dan 5 yen, serta uang kertas 2.000 yen, 5.000 yen, dan 10.000 yen.
Mari lihat fungsi-fungsi mesin penjual otomatis pada gambar di bawah ini.
 

 
①Membayar menggunakan uang koin
②Membayar menggunakan uang kertas
③Tuas yang digunakan ketika ada kembalian
④Alat untuk membaca IC card

Jika teman-teman ingin membayar menggunakan uang koin, masukkan koin pada tempat nomor ①. Jika menggunakan uang kertas, masukkan uang pada tempat nomor ②. Rapikan uang kertas agar tidak terlipat, karena jika terlipat ada kemungkinan uang tidak akan terbaca oleh mesin.

 

3.Tekan tombol minuman yang ingin dibeli
Sebagai contoh, kali ini kita membeli minuman botol yang ada di sebeleh kanan atas dengan tombol berwarna biru menyala. Harganya 130 yen (sekitar Rp 15.000).
 

 
 

4.Ambil minuman yang keluar
Setelah menekan tombol, minuman akan jatuh ke bawah. Teman-teman bisa langsung mengambilnya.

 

 

5.Jangan lupa ambil uang kembalian jika ada
Akhir-akhir ini banyak mesin penjual otomatis yang dapat mengeluarkan uang kembalian secara otomatis, tetapi ada juga mesin penjual otomatis yang tidak seperti itu. Jika uang kembalian tidak keluar secara otomatis, kita harus memutar tuas nomor ③ untuk mengeluarkan uang kembalian.

 

【Membeli dengan IC Card】

Jepang memiliki IC Card yang dapat digunakan untuk membayar transportasi umum. Saldo yang ada dalam kartu tersebut juga dapat digunakan untuk membeli barang di mesin penjual otomatis.

1.Memilih mesin penjual otomatis untuk membeli minuman yang diinginkan
2.Menekan tombol minuman yang ingin dibeli
3.Tempel IC Card di tempat nomor ④
4.Ambil minuman yang keluar

Jika teman-teman tidak tahu berapa saldo IC Card, teman-teman bisa tahu setelah menempelkan IC Card kalian di tempat nomor ④.
 

 

Setelah membeli, teman-teman bisa memastikan sisa saldo IC Card kalian. Bisa terlihat bahwa saldo IC Card sudah dikurangi seharga minuman yang dibeli, yaitu sebanyak 130 yen.
 

 

【Harga Minuman di Mesin Penjual Otomatis.】

Kebanyakan minuman kaleng dijual seharga 120 yen (sekitar Rp 14.500) dan minuman botol dijual seharga 150 yen (sekitar Rp 18.000). Tetapi, teman-teman tetap bisa menemukan mesin penjual otomatis yang menjual minuman dengang harga murah seperti 100 yen (sekitar Rp 12.000) atau 80 yen (sekitar Rp 9.600). Walau begitu, mesin penjual otomatis seperti ini biasanya tidak menjual minuman dari perusahaan terkenal. Lalu, mesin penjual otomatis yang berada di tempat yang sulit dijangkau biasanya menjual minuman dengan harga yang lebih mahal dibandingkan mesin penjual otomatis di tempat biasa.