Kuil Indah Tersembunyi di Kyoto, Iwashimizu-Hachimangu!

Jika teman-teman mendengar kata Kyoto, apa yang terbayang di benak teman-teman? Kyoto adalah salah satu wilayah terkenal di Jepang yang ramai dikunjungi turis karena banyaknya tempat wisata yang berbudaya kental Jepang. Sebut saja, kuil-kuil Shinto dan Budha yang banyak berdiri di sana dan pasti namanya sering teman-teman dengar seperti Kiyomizu-dera atau Fushimi Inari Taisha.

Apakah teman-teman pernah mendengar tentang Iwashimizu-Hachimangu? Kuil Shinto yang berada di Yawata, Kyoto ini adalah salah satu dari tiga kuil Hachimangu utama yang ada di Jepang. Kuil ini didekasikan untuk Dewa yang bertugas melindungi negara.

Iwashimizu-Hachimangu (石清水八幡宮)
Alamat    : 30 Yawata, Kyoto 614-8588, Japan
Telepon  : +81 75-981-3001
Jam Operasional   : Setiap hari. 8.30 – tutup.
Akses      : Keihan Line à Iwashimazu Hachimangu Station à Otokoyama Cable Car à Berjalan kaki 20 menit.
Biaya masuk          : Gratis
URL          : http://www.kyototourism.org/en/sightseeing-info/95.html

Menuju ke Puncak Gunung dengan Cable Car

Iwashimizu-Hachimangu terletak di atas Gunung Otokoyama. Untuk menuju ke sana, teman-teman dapat menaiki Otokoyama Cable Car dengan biaya 200 yen per orang. Walau perjalanan dengan cable car ini terasa singkat, teman-teman dapat menikmati indahnya pegunungan di pinggir Kyoto yang asri! Jika teman-teman berkunjung di waktu yang tepat, teman-teman dapat naik Cable Car yang dikelilingi daun-daun momiji yang mempesona.

Kuil di Tengah Hutan Rindang

Komplek Iwashimizu-Hachimangu terdiri dari berbagai bangunan yang dikelilingi hutan lebat. Termasuk juga hutan bambu! Karena letaknya yang di atas gunung, tempat ini jauh dari kebisingin kota. Kita dapat berjalan santai, mengambil napas dengan udara segar, ditemani suara burung.

Di dekat bangunan utama kuil, ada satu jalan lurus yang dipenuhi dengan lentera dari batu. Lentera yang berjumlah lebih dari 500 ini bersinar lembut pada pagi dan sore hari, membimbing para pengunjung untuk berjalan menuju bangunan utama kuil.

Edison Memorial

Ada satu hal unik di komplek kuil ini, yaitu adanya monumen yang ditujukan untuk Thomas Alva Edison. Edison yang terkenal sebagai pencipta bola lampu ini pernah menggunakan bambu dari komplek Iwashimizu-Hachimangu untuk membuat filamen bola lampu pertamanya pada tahun 1880. Setiap tahun, Iwashimizu-Hachimangu mengadakan festival untuk memperingati hari kelahiran dan kematian Edison.

Memandang ke Ujung Langit Kyoto

Sebelum turun dari gunung, sempatkan diri teman-teman untuk mampir di bukit observasi yang ada di komplek Iwashimizu-Hachimangu. Dari bukit ini, teman-teman dapat melihat seluruh pemandangan Kyoto! Tempat ini dipenuhi dengan pohon-pohon rindang yang akan memekarkan bunga sakura di musim semi dan momiji di musim gugur.

Tempat Wisata Tersembunyi

Jika teman-teman ingin mencoba mengunjungi kuil yang sedikit berbeda dan tersembunyi, tidak ada salahnya berkunjung ke Iwashimizu-Hachimangu. Cobalah berkunjung pada saat musim semi atau musim gugur, di mana hutan-hutan yang mengelilingi kuil akan lebih dapat menampilkan keindahannya untuk menyambut teman-teman semua!

Berbekal Kemampuan Akademis Terbang ke Jepang

Selamat siang, terima kasih banyak sebelumnya telah meluangkan waktunya untuk kami interview. Kalau boleh tahu, sekarang kak Dewi kuliah di mana?

Saya sebetulnya baru lulus S2 di ITB jurusan Biologi Management. Dulu saya S1 di UNPAD jurusan perikanan tahun 2011.

Oh sudah lulus ya. Biologi Management itu seperti apa sih kak?

Jadi intinya kita belajar bagaimana mengatur/memanage sumber daya hayati. Hehe

Wah hebat ya. Kalau saya nilai biologi bagusnya waktu SMP saja. Hehe. Lalu kenapa dari jurusan kakak ini bisa sampai punya pengalaman pergi ke Jepang? Waktu itu pergi ke Jepang dalam rangka apa kak?

Waktu itu saya bisa pergi ke Jepang melalui program dari kampus ITB. Kampus kami menjalin kerjasama dengan beberapa Universitas yang ada di Jepang, salah satunya Kyoto University. Saat itu ada sosialisasi dari Universitas Kyoto melalui kaprodi. Program tersebut adalah program double degree (Magister of Agriculture Science). Jadi kita kuliah di Jepang selama satu tahun dengan gelar. Kebetulan saat itu jurusan yang membuka kerjasama ini dari jurusan Agriculture Universitas Kyoto.


Berfoto di depan Kyoto University

 

Jadi maksudnya double degree itu selain kita mendapatkan gelar di Indonesia, kita juga mendapatkan gelar “Agriculture” dari Universitas Kyoto Jepang itu ya. Wah hebat. Apa saja sih kak yang harus dipersiapkan sampai bisa pergi ke Jepang?

Iya betul. Untuk bisa jadi perwakilan kampus, tentunya kami diseleksi terlebih dahulu oleh kaprodi dan dipilih dua orang. Awalnya saya juga ragu, karena yang saya pertimbangkan saat itu adalah berapa biaya yang diperlukan untuk kuliah di sana seandainya diterima. Tapi setelah saya dapat informasi tentang bantuan JASSO dan dibantu oleh dosen untuk apply nya, akhirnya untuk biaya kuliah bisa dapat bantuan dari sana. Program tersebut memerlukan persiapan kurang lebih 6 bulan dimulai dari bulan september hingga pengumumannya di bulan maret, kemudian berangkat bulan april. Selama 6 bulan itu pun sebenarnya harus menyusun rencana penelitian, dokumen, dan lainnya.

Beruntung sekali ya bisa dapat bantuan beasiswa. Selama ada di Universitas Kyoto, apa saja aktivitasnya?

Pertama kali tiba di Universitas Kyoto, selama satu minggu kami diajak untuk berkeliling kampus diperkenalkan lab, tempat perkuliahan, dll. Kami juga diajarkan cara naik transportasi seperti bus, kunjungan ke tempat-tempat wisata seperti Fushiminari, dll. Di waktu satu minggu itu kami harus presentasi kepada dosen di sana tentang topik penelitian. Jadi minggu pertama ini benar-benar sibuk dari pagi sampai sore, senin sampai jumat.

Benar-benar sibuk sekali ya. Lalu apakah kesibukan itu terus berlanjut? Apakah kakak juga suka jalan-jalan?

Tidak. Hanya satu minggu di awal saja, setelah itu perkuliahan normal walaupun setiap hari jumat harus membuat research report. Aktivitas perkuliahannya kadang ke lab atau ke lapangan dan belajar bahasa Jepang.

Ya. Saya suka jalan-jalan di antara kesibukan kuliah ke hampir semua tempat wisata di Kyoto saya pernah mengunjunginya. Di kampus ini saya diberi kartu mahasiswa, dan dengan kartu itu bebas biaya masuk tempat wisata tertentu jadi enak banget deh. Hehe

Aktifitas saat di Lab


Biasanya orang asing yang datang ke Jepang disarankan untuk kerja part time. Apakah Kak Dewi juga pernah kerja part time? Dan bagaimana kesannya pertama kali part time?

Ya saya pernah kerja part time di salah satu mini market/konbini sebagai bento packer. Sebenarnya saya sangat terkendala dengan bahasa, tapi saya sangat terkesan dengan orang Jepang yang berusaha memahami saya walaupun banyak menggunakan bahasa Isyarat.

Lalu bagaimana dengan waktu part time nya dan kasih tau dong bocoran berapa gajinya.. hehe

Saya memilih untuk kerja part time selama 10 jam dalam seminggu walaupun sebenarnya bisa ambil lebih. Dan kalau tidak salah, bayarannya 800 yen perjam. Dari kerja itu saya dapat bayaran sekitar 35.000 yen. Uang tersebut cukup untuk membayar apartemen dan lainnya.

Apa sih kendalanya kuliah di sana?

Walaupun perkuliahan dalam bahasa Inggris, tapi tetap saja kendala selama kuliah di sana adalah bahasa karena saya lebih banyak berinteraksi dengan orang Jepang ketika mengadakan party. Selain itu, karena saya muslim sulit juga menemukan makanan halal, sebagai solusinya saya biasa masak sayur dan ikan dan membuat bekal sendiri untuk dibawa ke kampus. Di Kyoto University sebenarnya ada corner makanan halal di main campusnya. Tapi kalau setiap hari harus makan makanan yang sama rasanya bosan. Hehe

Tapi beruntung ya ada halal cornernya, karena tidak semua universitas menyediakan. Hal yang paling berkesan saat pertama kali datang ke Jepang apa?

Yang paling berkesan adalah, semua informasi yang saya dapatkan tentang Jepang baik tentang budayanya, kedisiplinannya, kebersihannya, itu semua terbukti benar setelah saya datang langsung ke sana. Hal ini membuat saya kagum.

Terakhir nih kak, apa pesan-pesannya buat teman すかSUKI yang ingin ke Jepang seperti kakak?

Menurut pengalaman saya, walaupun kita ke Jepang dalam bidang akademik, dan lebih menguasai bahasa Inggris, tapi tetap saja kita harus belajar bahasa Jepang. Karena di sana kita berinteraksi dengan masyarat Jepang, otomatis bahasa menjadi kunci utamanya.

Terima kasih banyak kak Dewi buat pengalamannya! すかSUKI berharap banyak orang Indonesia yang tidak menyerah walaupun tidak bisa bahasa Jepang. Karena masih banyak cara untuk bisa ke Jepang! Gambarimashou!

Pewawancara : Aririn

Pesona Senbon Torii sampai Puncak Gunung Kuil Fushimi Inari yang menyembah Dewa Rubah

Ada banyak tempat yang indah di Kyoto

Kota Kyoto yang berada di daerah Kansai adalah kota warisan budaya yang membanggakan Jepang. Ada banyak Jinja ( kuil untuk penganut agama Shinto) dan Otera ( kuil untuk penganut agama Buddha ) di Kyoto, yang merupakan ibu kota Negara Jepang selama 1000 tahun, Meskipun sekarang bukan ibu kota Negara Jepang, banyak tempat wisata terkenal di Kyoto yang merupakan destinasi travel wisatawan dari seluruh dunia.

Kali ini すかSUKI akan memperkenalkan tempat wisata favorit yang berada di Kyoto, yaitu Fushimi Inari Taisha.

Fushimi Inari Taisha
Dari Stasiun Kyoto naik kereta api JR tujuan ke arah Nara kira-kira 13 menit perjalanan, turun di Stasiun Inari. ( ongkos : 130 yen )

Apa itu Fushimi Inari Taisha

Fushimi Inari Taisha adalah kuil yang menganut kepercayaan pada dewa Inari, kepercayaan ini menjadi salah satu agama yang diyakini di Jepang. Ngomong-ngomong, orang yang mengetahui Jepang secara mendetail mungkin sudah mengetahui arti Inari, Inari adalah hewan yaitu rubah, Inari Shinkou ( kepercayaan Inari ) berarti agama yang menyembah rubah sebagai Tuhan. Kemudian Fushimi Inari Taisya ini adalah kuil utama dari semua kuil Inari yang berada di Jepang, dengan kata lain seperti bos nya kuil.

Ngomong-ngomong lagi Japanese Food “Sushi” khususnya yang terkenal di Eropa dan Amerika Serikat yaitu Inari Zushi, mereka membuatnya seperti bentuk rubah ( Ternyata Inari Zushi adalah makanan favorit Dewa Rubah )

Tunggu dulu, Fushimi Inari Taisha Bukan sekedar kuil Dewa Rubah lho

Tetapi, kalau hanya mendengar ini ( ahh.. ternyata hanya kuil ya. Banyak kuil di Kyoto, tidak pergi ke sini pun tidak apa apa kan ya ..) mungkin ada yang terlanjur berpikir seperti itu.

Tunggu dulu!

Fushimi Inari Taisha bukan hanya kuil ! Fushimi Inari mungkin terkenal sebagai kuilnya Dewa Rubah, tetapi juga terkenal sebagai kuil terluas yang menjadikan seluruh area gunung tersebut secara tidak sengaja sebagai kuil.

Hal lain yang menjadikannya terkenal adalah jika mendaki gunung ini terdapat Torii ( Benda yang berada diantara Dewa seperti gerbang ) disepanjang jalur pendakian sehingga terlihat seperti Senbon Torii ( 1000 gerbang ). Pengalaman mendaki melewati Torii ini adalah pengalaman tidak biasa termasuk bagi orang Jepang, perasaan aneh seperti dijaga oleh dewa dapat membuat hati merasa damai ketika mendaki.

Melewati banyak Torii untuk mendaki Inari Yama ( Gunung Inari )

Di tengah perjalanan terdapat juga lampu yang cantik

Jika Anda beruntung, Anda bisa melihat wanita yang berpakaian kimono dan kolaborasi Torii!

Menikmati waktu Fantastis di Fushimi Inari Taisha

Turun gunung sambil menikmati berjalan melewati Senbon Torii menuju stasiun terdapat makanan terkenal Kyoto, ada Shin Soba, Telur, dan Ji Udon yang bisa dinikmati sebelum pulang dari Fushimi Inari Taisha. Ada Kereta JR yang langsung menuju stasiun Kyoto, jadi masih banyak tempat wisata yang bisa dinikmati sebelum sampai ke Stasiun Kyoto, seperti Kiyomizudera, Kinkakuji, Kyouanji, dll.

Kalian juga datanglah ke Fushimi Inari Taisha dan mendakilah sampai ke puncak gunung melewati Torii、bersenang – senanglah dengan pendakian kecil yang indah ini.

Makan Chazuke di Kyoto, berapa mangkok yang bisa kamu habiskan?

Ke Daerah Tempat Budaya Jepang Berkumpul, “Kyoto”

Kyoto pada zaman dahulu ada sebuah ibukota, di sana terdapat banyak warisan budaya dunia yang dibangun pada masa tersebut. Bukan hanya warisan budaya saja, melainkan tata kotanya pun tertata dengan ciri khas Jepang yang kental. Kota dengan banyaknya orang yang memakai baju kimono dan banyaknya kedai dengan makanannya yang enak adalah Kyoto.
Letak Kyoto yang berada di pusat Jepang menjadikannya sebagai tempat yang mudah diakses dengan Shinkansen maupun pesawat.
Kali ini kami akan memperkenalkan Kyoto di sekitar Kiyomizu dengan santai dimana di sana kalian bisa merasakan budaya Jepang. Dan tidak salah lagi bisa makan sampai puas.

Stasiun terdekat Kiyomizu: Hankyu (Private railway daerah Kansai) Stasiun Kawaramachi
Akses: dari Bandara Internasional Kansai kira-kira 2 jam (terdapat rute kereta api dan bus, ongkos pulang pergi 2000 Yen.
Akses: Shinkansen, dari stasiun Kyoto menggunakan bus kota sekitar 20 menit (169 Yen)

Tanjakan Menuju Kiyomizu “Ninenzaka”

Di tengah perjalanan dari Kawaramachi sampai kuil Kiyomizu, yaitu suatu tanjakan bernama “Ninenzaka” kalian akan menjumpai “Akoya Chaya” suatu kedai teh “Akoya”. Di pintu masuknya tergantung sebuah “Noren”, gorden kain khas Jepang. Tapi sebelum kalian memasuki kedainya, cobalah tengok ke belakang kalian. Kalian bisa melihat pemandangan tanjakan “Ninenzaka” yang telah kalian lalui.

Ninenzaka
Hankyu, dari Stasiun Kawaramachi jalan kaki sekitar 20 menit
Prefektur Kyoto, Kyoto, Higashiyama Ward, Masuyacho, Kiyomizu 2 Chome, kode pos 605-0826
URL : http://www.2nenzaka.ne.jp/EN/

Makan “Ochazuke” dan “Oshinko”di Kedai “Akoya” Sepuasnya

Di dalam kedai, banyak berjajar “Oshinko” dalam berbagai macam warna. Di tempat makan ini, kalian bisa menikmati “Ochazuke” (makanan Jepang atau cara makan yang dituangi teh) dan “Oshinko”(sayuran acar) sepuasnya. Ada 20 jenis lebih Oshinko yang bisa kalian nikmati sesuka kalian, dan kalian juga bisa memilih dengan bebas jenis nasi dan jenis tehnya. Nasinya ada 3 macam yang bisa kalian pilih, yaitu nasi putih, beras “Juurokkokumai” (jenis beras putih dengan kadar gula yang sedikit dan tinggi serat, bertekstur kenyal seperti ketan juga memiliki wangi gandum yang khas) dan bubur. Sedangkan untuk tehnya ada dua jenis yaitu teh Houji, dan teh Sencha.

Setiap musimnya jenis Oshinko bisa berbeda-beda sehingga mungkin kalian akan menemukan jenis Oshinko yang langka, dan bisa membuat Ochazuke sesuai selera merupakan daya tarik tempat ini. Karena tidak ada batasan waktu, jadi tidak sadar makan lagi dan lagi. Kalau menjelang makan siang pada hari sabtu dan minggu, di depan kedai penuh dengan orang yang mengantri. Sayangnya kedai ini tidak melayani reservasi, jadi kami menyarankan kalian untuk datang lewat jam makan siang.

Akoyachaya
Alamat: Preferktur Kyoto, Kyoto, Higashiyama Ward, Kiyomizu 3 Chome, 343
Hari libur: Tanpa hari libur sepanjang tahun
Jam operasional: 11:00~17:00 (Resepsionis dibuka pukul 10:00, ditutup pukul 16:00)
Perkiraan harga: 1450 Yen/orang dewasa, anak-anak sampai kelas 3 SD 700 Yen/orang
URL : http://www.kashogama.com/akoya/

Begitu Melewati Tanjakan, di sanalah “Panggung Kiyomizu” Berada

Begitu kalian mendaki tanjakan yang terhubung dengan kedai-kedai, kalian akan sampai di sebuah panggung Kiyomizu. Makanan yang dimakan tadi bisa-bisa terbakar lagi ya kalau harus melewati tanjakan. Kiyomizu berada di atas bukit, sehingga sangat kaya akan keindahan alamnya dan warna dedaunan yang akan berubah seiring pergantian empat musim, sehingga menimbulkan suasana yang berbeda. Di gambar yang kalian lihat adalah saat dedaunan berganti warna di menara Koyasu.

Dari kuil Kiyomizu, kalian bisa melihat pemandangan kota Kyoto. Walaupun waktunya terbatas, di malam hari terdapat lampu penerangan, sehingga kalian bisa melihat Kuil Kiyomizu yang menakjubkan yang sama sekali berbeda dengan di siang hari. Karena udara di malam hari sangat dingin, jangan lupa persiapkan perlengkapan yang memadai ya.

Kuil Kiyomizu
Alamat: Prefektur Kyoto, Kyoto, Higashiyama, Kiyomizu 1 chome 294, kode pos 605-0862
Biaya masuk: 300 Yen
Akses: Dari Ninenzaka jalan kaki 10 menit.
URL : https://www.kiyomizudera.or.jp/en/

Istirahat Sejenak Sambil Menikmati Kudapan Manis di“Umezono”Saat Kembali Menuruni Lereng

Umezono, tempat paling nyaman untuk istirahat sejenak memenuhi perut yang lapar saat kembali dari Kuil Kiyomizu ke Ninenzaka. Umezono iniberada di jalan yang sama dengan kedai teh “Akoya”. Kedai ini terkenal dengan “Mitarashi Dango”nya. Cobalah makanan ini bersama dengan macha. Kalian juga bisa minta untuk dibungkus sehingga bisa kalian nikmati juga di penginapan.

Umezono Kedai Kiyomizu
Umezono Kedai Kiyomizu
Alamat: Prefektur Kyoto, Kyoto, Higashiyama, Kiyomizu 3 Chome, 339-1, kode pos 605-0862
Jam operasional: Mulai tahun depan ada perubahan jam operasional
(31 Maret 2019) 11:30~19:00 (LO18:30)
(1 April 2019) 11:00~18:30 (LO18:00)
Hari libur: Tidak ada
Perkiraan biaya: 1000 Yen
URL : http://umezono-kyoto.com/

Menikmati Budaya Jepang di Kiyomizu

Di sekitar Kuil Kiyomizu, banyak kedai yang tidak bisa diperkenalkan semua. Sebelum menaiki lereng/ jalan menanjak, kalian bisa menyewa kimono, jadi mungkin ini ide bagus untuk jalan-jalan santai mengelilingi Kiyomizu dengan memakai kimono. Tapi hati-hati supaya tidak jatuh di Ninenzaka ya…

Penerjemah : Aririn

Hotel Bagaikan Museum Seni! Laporan Kunjungan ke Kyoto Art Hotel

Karya seni penuh warna, disusun beraturan dengan jarak sama di lorong panjang yang anorganik. Sekilas, gedung yang terlihat seperti museum seni ini sebenarnya adalah sebuah hotel di Kyoto.

Berbicara tentang Kyoto, kebanyakan orang akan membayangkan kuil Budha maupun Shinto, serta pemandangan kota tradisional. Kenyataannya, kebanyakan dari wisatawan yang berkunjung ke Kyoto memang bertujuan untuk menikmati pemandangan tradisional Jepang.

Akan tetapi, selain pemandangan tradisionalnya, Kyoto juga adalah tempat yang berpikiran terbuka akan teknologi dan ide-ide terbaru. Saya rasa, gabungan antara konsep tradisional dan ide baru inilah yang menjadi daya tarik sesungguhnya dari Kyoto.

Jepang memiliki suatu istilah berbunyi “Onkochishin”, yang artinya “Meneliti hal-hal lama untuk menemukan hal baru.” Image saya akan Kyoto sangat pas dengan istilah ini. Kyoto yang tradisional sangat indah, tetapi kali ini saya ingin memperkenalkan Kyoto dengan seni baru.

Art Hotel, Anteroom Kyoto

Hotel Anteroom Kyoto yang berada di sebelah selatan Stasiun Kyoto ini dahulu adalah gedung asrama siswa yang direnovasi menjadi hotel dan apartemen. Bukan hanya berfungsi sebagai hotel, gedung ini sangat menarik karena memang ditinggali oleh banyak orang.

Jika dilihat dari sisi hotel yang keren, hotel ini adalah “hal yang tidak biasa”. Sedangkan jika dilihat oleh orang-orang yang tinggal di apartemen, tempat ini adalah “keseharian” mereka. Saya merasakan daya tarik yang sangat besar dengan kedua hal yang dapat berdiri secara bersamaan ini.

・Disambut oleh Karya Seni Besar

Begitu memasuki hotel, kita disambut oleh karya seni yang besar! Pada dinding hotel juga terdapat karya-karya para artis, sehingga lobi yang luas ini terkesan seperti museum seni. Semua karya seni yang terpajang di hotel ini akan diganti secara berkala, sehingga akan menjadi kesenangan tersendiri untuk melihat karya seni yang berbeda pada kunjungan kita berikutnya.

Lorong dengan Berbagai Macam Taste

Lorong yang menuju ke kamar hotel dipenuhi dengan lukisan dan foto, dan disampingnya juga ada lounge yang keren.

Selain itu, kita dapat melihat kabel-kabel di bagian atap hotel, sehingga memberikan kesan seakan-akan kita sedang berada di gudang atau pabrik.Gedung ini adalah sebuah hotel, museum seni, dan gudang. Saya merasakan perasaan aneh, sebenarnya berada di mana saya saat ini.

Kamar yang Didesain oleh Artis

Berikut adalah kamar hotelnya. beberapa kamar di Hotel Anteroom Kyoto adalah kamar khusus yang didesain oleh artis.

Kamar yang saya tempati kali ini adalah konsep ruangan yang didesain oleh “Kenji Yanobe” yang juga adalah seorang profesor di Kyoto University of Art and Design. Selain kamar ini, ada juga kamar yang didesain oleh Fotografer terkenal di dunia “Mika Ninagawa”, dan seniman kontemporer “Kouhei Nawa”.

Menghabiskan Malam dengan Relaks di Bar

Tentu saja, hotel ini juga memiliki bar. Bar lounge terbuka yang dipenuhi dengan karya seni ini menyediakan banyak jenis minuman keras. Tempat ini saya sarankan kepada Anda yang ingin menikmati malam dewasa di Kyoto.

Mulai Satu Hari dengan Sarapan Lezat

Sarapan yang lezat adalah salah satu sales point di Anteroom Kyoto. Menikmati sarapan di restoran yang bermodel seperti kafe bergaya adalah cara yang tepat untuk memulai satu hari yang indah.

Menu Sarapan yang Berganti Setiap Hari

Sarapan Lezat di hotel ini berganti menu setiap harinya, sehingga Anda yang menginap lebih dari sehari tidak akan pernah bosan. Anda dapat memilih sandwich, croissant, pie, dan masih banyak lagi. Hotel juga menyiapkan smoothie dan salad yang segar. Untuk topping yoghurt, ada homemade jam di mana Anda dapat merasakan rasa asli dari hotel. Sup yang berganti menu setiap hari juga sangat lezat.

Wisata Kyoto Sembari Menikmati Karya Seni

Bagaimana laporan kunjungan Hotel Anteroom Kyoto kali ini?

Hotel ini terletak mengapit stasiun yang berlawanan arah dengan beberapa tempat wisata seperti Kinkaku-ji dan Kiyomizu-dera, sehingga tidak bisa dibilang berada di tempat yang praktis. Lalu, mungkin dari kalian ada yang berpikir untuk menginap di kota tua Kyoto “Machiya” karena mumpung sedang berada di Kyoto. Akan tetapi, Anteroom Kyoto adalah hotel penuh kejutan yang cocok untuk Anda ingin merasakan pengalaman menarik dan berbeda dengan pemandangan Kyoto biasanya. Yuk, jika ada kesempatan coba kunjungi dan menginap di Anteroom Kyoto!

Hotel Anteroom Kyoto
Alamat : 7 Higashikujō Aketachō, Minami-ku, Kyōto-shi, Kyōto-fu 601-8044, Japan
Nomor telepon : 075-681-5656
URL : https://hotel-anteroom.com/en/
Biaya : Single Room mulai dari 7.200 Yen
Akses : 15 menit berjalan kaki dari Stasiun Kyoto Pintu Hachijo Higashi

Penerjemah : Gita Siwi

Bus Wisata Kyoto

Kalian yang sedang belajar bahasa Jepang atau yang tertarik terhadap budaya Jepang, pasti pernah dengar dong tentang Kyoto?

Kyoto merupakan salah satu kota yang menjadi ibu kota Jepang dari tahun 794 sampai 1869 sebelum pusat pemerintahan dipindah ke Tokyo. Sekarang, Kyoto telah menjadi salah satu kota wisata di dunia dengan bangunan, pemandangan, serta kerajinan tangan tradisional Jepang sebagai daya tariknya. Tahun lalu, ada sekitar total 87.410.000 orang wisatawan asing dan domestik yang mengunjungi kota Kyoto. Hari ini すかSUKI akan memperkenalkan salah satu cara untuk menjelajahi kota yang mempesona ini!

Meskipun fasilitas umum kereta dan subway di kota Kyoto sudah sangat lengkap, untuk kamu yang ingin menjelajahi tempat wisata tanpa terganggu barang bawaan yang berat maupun waktu perjalanan dan transit kereta, saya merekomendasikan untuk menggunakan Bus Pariwisata (Kyoto Sightseeing Bus).

Bus Pariwisata ini berangkat setiap hari dari JR Stasiun Kyoto yang dikenal sebagai pintu masuk kota Kyoto. Pemesanan bisa dilakukan dengan mudah di website Bus Pariwisata Kyoto (Teiki Kanko Kyoto Basu). Websitenya tersedia dalam bahasa Jepang, Inggris, Cina dan Korea.

 

Gambar 1: Website paket wisata dengan bus

 
https://resv.kyototeikikanko.gr.jp/Teikan/Web/Default.aspx

Ada begitu banyak paket yang tersedia sampai bingung memilihnya. Mulai dari paket singkat 1-2 jam, paket seharian, paket wisata plus makan, paket mencoba kebudayaan Jepang, paket musiman, dll.

Contoh paket wisata:
– Gunung Hiei dan Ohara Sanzen’in (termasuk makan). Perkiraan waktu: 7 jam.
– Kereta Torokko (trolley train) dan Hozu-gawa River rafting ~jalan-jalan di Tenryuji dan Arashiyama ~. Perkiraan waktu: 7 jam.
– Sky Bus Kyoto, Iluminasi Musim Dingin Live. Perkiraan waktu: 1 jam.
– Setengah hari di Kyoto (pagi) ~Sanjusangen-do dan Fushimi Inari Taisha~. Perkiraan waktu: 2,5 jam.
– Setengah hari di Kyoto (sore) ~Ryoanji dan Ginkakuji~. Perkiraan waktu: 3 jam.
– Wisata Edukasi untuk Dewasa ~Menjamah Industri Tradisional Kyoto~. Perkiraan waktu: 6 jam.

Jika masih ada kursi kosong, pemesanan bisa langsung dilakukan di hari H di halte.

Di antara banyak pilihan paket di atas, mari kita cek salah satu paket yang banyak digandrungi, yaitu paket mengelilingi spot populer sambil merasakan hembusan angin Kyoto dengan bus tingkat atap terbuka!
Nama paket wisata : Kyoto Sky Bus. Jalan-Jalan beserta paket mengunjungi Kinkakuji dan Kiyomizudera.

Harga :
– Individu : dewasa \ 4.000/orang, anak-anak \ 2.100/orang.
– Grup : dewasa \ 3.640/orang, anak-anak \ 1.920/orang.
– Catatan : harga untuk grup berlaku minimal 8 orang.

Spot yang dikunjungi :
Kinkakuji (40 menit), Kiyomizudera (70 menit).

Panduan selama di dalam bus :
■ Nishi-Honganji ■ Istana Nijo ■ Kuil Seimei (Seimei Jinja) ■ Kitano Tenmangu ■ Daitoku-ji ■ Reizeike ■ Kyoto Gyoen ■ Kamo Ohashi (Omoji) ■ Kanal Danau Biwa (Biwako Sosui) ■ Heian Jingu Otori’I ■ Shoren-in ■ Chion-in Sanmon ■ Kuil Yasaka (Yasaka Jinja) ■ Minami-za ■

Waktu:
Berangkat : pukul 10.00
Selesai : pukul 14.00

 

Gambar 2: Bus tingkat dengan atap terbuka

 
Menurut ramalan cuaca, hari ini adalah hari datangnya badai taifun. Hanya ada sekitar 10 orang pengunjung. Langit mendung, tetapi tidak hujan. Sepertinya cuacanya tidak akan berubah. Sambil menikmati pemandangan luar jendela dengan ditemani panduan sang guide sepanjang perjalanan, kami sampai di Kinkakuji. Di sana, kami diberi acara bebas selama 40 menit. Biaya tiket masuk Kinkakuji sudah termasuk dalam paket.

 

Gambar 3: Potret keindahal Kinkakuji

 
Tujuan selanjutnya adalah Kiyomizudera. Disini kami bebas berkeliling selama sekitar 70 menit.

 

Gambar 4: Kuil Kiyomizudera yang berdiri kokoh

 
Karena waktunya pas dengan waktu makan siang, kami bisa memilih untuk pergi makan, belanja, atau mengunjungi Kiyomizudera. Jika kamu merasa waktu 70 menit tidak cukup karena terdapat berbagai macam area yang sayang jika tidak dikunjungi, kamu bisa request kepada pemandu bus atau sopir tempat turun yang kamu inginkan.

 

Gambar 5: Menu makan siang

 
Terakhir, kami naik bus setelah membeli es krim Matcha. Sambil makan es krim, kami menikmati perjalanan ini sampai akhir. Hanya wisata bus yang bisa seperti ini.

 

Gambar 6: Menikmati perjalanan sambil makan es krim matcha

 
Wisata bus yang praktis dan menyenangkan. Silakan dijadikan salah satu alternatif jalan-jalan kamu ya!