Kuil Indah Tersembunyi di Kyoto, Iwashimizu-Hachimangu!

Jika teman-teman mendengar kata Kyoto, apa yang terbayang di benak teman-teman? Kyoto adalah salah satu wilayah terkenal di Jepang yang ramai dikunjungi turis karena banyaknya tempat wisata yang berbudaya kental Jepang. Sebut saja, kuil-kuil Shinto dan Budha yang banyak berdiri di sana dan pasti namanya sering teman-teman dengar seperti Kiyomizu-dera atau Fushimi Inari Taisha.

Apakah teman-teman pernah mendengar tentang Iwashimizu-Hachimangu? Kuil Shinto yang berada di Yawata, Kyoto ini adalah salah satu dari tiga kuil Hachimangu utama yang ada di Jepang. Kuil ini didekasikan untuk Dewa yang bertugas melindungi negara.

Iwashimizu-Hachimangu (石清水八幡宮)
Alamat    : 30 Yawata, Kyoto 614-8588, Japan
Telepon  : +81 75-981-3001
Jam Operasional   : Setiap hari. 8.30 – tutup.
Akses      : Keihan Line à Iwashimazu Hachimangu Station à Otokoyama Cable Car à Berjalan kaki 20 menit.
Biaya masuk          : Gratis
URL          : http://www.kyototourism.org/en/sightseeing-info/95.html

Menuju ke Puncak Gunung dengan Cable Car

Iwashimizu-Hachimangu terletak di atas Gunung Otokoyama. Untuk menuju ke sana, teman-teman dapat menaiki Otokoyama Cable Car dengan biaya 200 yen per orang. Walau perjalanan dengan cable car ini terasa singkat, teman-teman dapat menikmati indahnya pegunungan di pinggir Kyoto yang asri! Jika teman-teman berkunjung di waktu yang tepat, teman-teman dapat naik Cable Car yang dikelilingi daun-daun momiji yang mempesona.

Kuil di Tengah Hutan Rindang

Komplek Iwashimizu-Hachimangu terdiri dari berbagai bangunan yang dikelilingi hutan lebat. Termasuk juga hutan bambu! Karena letaknya yang di atas gunung, tempat ini jauh dari kebisingin kota. Kita dapat berjalan santai, mengambil napas dengan udara segar, ditemani suara burung.

Di dekat bangunan utama kuil, ada satu jalan lurus yang dipenuhi dengan lentera dari batu. Lentera yang berjumlah lebih dari 500 ini bersinar lembut pada pagi dan sore hari, membimbing para pengunjung untuk berjalan menuju bangunan utama kuil.

Edison Memorial

Ada satu hal unik di komplek kuil ini, yaitu adanya monumen yang ditujukan untuk Thomas Alva Edison. Edison yang terkenal sebagai pencipta bola lampu ini pernah menggunakan bambu dari komplek Iwashimizu-Hachimangu untuk membuat filamen bola lampu pertamanya pada tahun 1880. Setiap tahun, Iwashimizu-Hachimangu mengadakan festival untuk memperingati hari kelahiran dan kematian Edison.

Memandang ke Ujung Langit Kyoto

Sebelum turun dari gunung, sempatkan diri teman-teman untuk mampir di bukit observasi yang ada di komplek Iwashimizu-Hachimangu. Dari bukit ini, teman-teman dapat melihat seluruh pemandangan Kyoto! Tempat ini dipenuhi dengan pohon-pohon rindang yang akan memekarkan bunga sakura di musim semi dan momiji di musim gugur.

Tempat Wisata Tersembunyi

Jika teman-teman ingin mencoba mengunjungi kuil yang sedikit berbeda dan tersembunyi, tidak ada salahnya berkunjung ke Iwashimizu-Hachimangu. Cobalah berkunjung pada saat musim semi atau musim gugur, di mana hutan-hutan yang mengelilingi kuil akan lebih dapat menampilkan keindahannya untuk menyambut teman-teman semua!

Bekerja Keras Demi Menjawab Harapan Keluarga

Selamat siang, terima kasih banyak telah meluangkan waktunya untuk kami wawancara. Kalau boleh tahu siapa namanya dan berasal dari mana?

Perkenalkan nama saya Bagas, saya berasal dari Tasikmalaya.

Bagaimana awalnya sampai kepikiran untuk bekerja di Jepang?

Sebenarnya waktu SMK saya ingin menjadi tentara, tetapi waktu ada sosialisasi tentang magang ke Jepang saat kelas 3, saya tertarik kerja di Jepang selain karena gajinya yang tinggi juga ingin memperbaiki taraf hidup keluarga.

Bagaimana tanggapan keluarga setelah mengetahui keinginanmu bekerja di Jepang?

Saya bersyukur keluarga mendukung saya dan meyakinkan saya untuk mencoba.

Bagaimana prosedur seleksinya hingga akhirnya bisa berangkat ke Jepang?

Jadi setelah sosialisasi selesai, dikumpulkan siapa saja yang tertarik ke Jepang. Ada sekitar 50 orang yang mengikuti tes dan yang lulus hanya 20 orang. Setelah itu, yang pada akhirnya terpilih adalah 10 orang untuk kemudian belajar di LPK. LPK tempat belajar tersebut adalah LPK yang dikenalkan saat sosialisasi. Setelah lulus sekolah terdapat pembelajaran budaya dan bahasa Jepang selama 1 bulan di LPK. Karena LPK ini baru, perusahaan yang kerjasamanya pun baru sedikit.

Bagaimana dengan belajarnya?

Kami belajar dari senin sampai sabtu.

Apakah dari lulus sekolah langsung pergi ke Jepang?

Tidak, saya sempat kerja terlebih dahulu dari tahun 2013 sampai 2014 di Cikarang bidang manufaktur (Spare part).

Setelah melewati proses yang cukup panjang, setelah keluar bekerja terdapat pemantapan selama dua bulan. Dalam pemantapan itu ikut tes, dan akhirnya di Jepangnya lulus di perusahaan konstruksi. Berangkat pada bulan Mei 2015 dan pulang ke Indonesia pada bulan Mei 2018  saat itu kami adalah angkatan pertama dari LPK tersebut.

Berfoto bersama rekan kerja

Bagaimana kesannya saat pertama kali tiba di Jepang?

Pertama kali datang ke Jepang saya merasa takjub, walaupun melihat suasana kota dari atas pesawat di bandara Haneda. Hal lain yang membuat saya takjub adalah ketika pertama kali naik shinkansen dan melihat bangunan Osaka yang rapi seperti di film-film. Dari Haneda ke Nagoya dengan shinkansen memerlukan waktu sekitar 2 jam setengah dan dari Nagoya ke Ghifu 15 menit dengan JR, saat itu saya ditemani oleh pihak perusahaan yang menjemput kami di bandara.

Biasanya hal yang dialami pertama kali tidak mudah untuk dilupakan ya. Setelah itu, bagaimana sistem kerja di perusahaan tersebut?

Di Ghifu kami berkumpul di tempat Kumiai dan masih harus belajar lagi selama 3 minggu, dan kami juga disediakan apato dan makan sehari 3 kali.  Di hari pertama dikenalkan kepada Shachou, Direktur perusahaannya. Setelah itu persiapan dokumen dan lain-lain. Kemudian hari selanjutnya dibuatkan akun bank dan dikenalkan ke pegawai lain.

Sebelumnya kan bilang kerjanya di bidang konstruksi ya, bagaimana dengan jam kerjanya?

Iya, betul di bidang konstruksi, tapi banyaknya di pemotongan rumput dan kayu. Jam kerja normalnya dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore tergantung jarak tempat kerja.

Suasana saat bekerja

Apa aktivitas lain selain bekerja?

Aktifitas selain kerja biasanya belajar bahasa Jepang, nonton kalau hari libur. Belanja di supermarket untuk stok, atau bermain futsal bersama teman satu kantor orang Vietnam atau Brazil. Atau jalan-jalan ke tempat wisata tapi paling sering di daerah Nagoya. Kadang ke Tokyo, Yokohama. Ada juga wisata perusahaan yang menginap di penginapan ber-onsen.

Apa saja kesulitan-kesulitan yang dihadapi selama ada di Jepang?

Kesulitan-kesulitan yang dihadapi selama ini adalah sulitnya komunikasi. Berhubung angkatan pertama jadi masih belum boleh bawa handphone, oleh karena itu komunikasi selama dua bulan pakai handphone teman. Karena orang Jepang seperusahaan baik, masalah ibadah tidak dipermasalahkan asalkan pekerjaan dikerjakan dengan baik jadi tidak terlalu ada kesulitan untuk hal tersebut.

Apa hal yang paling berkesan selama ada di sana?

Hal yang paling berkesan selama ada di sana adalah bisa kenal dengan orang Jepang, dan beruntung kerjaan saya di lapangan, jadi tahu masyarakat Jepang itu seperti apa.

Sekarang pertanyaan yang agak privasi nih, hehe kira-kira penghasilan selama ada di Jepang berapa ya?

Gaji selama di Jepang, rata-rata perbulan 120.000 Yen sudah bersih. Untuk biaya hidup 30.000 Yen saja sudah cukup. Sisanya kirim ke keluarga 20.000 Yen, dan ditabung 50.000 Yen. Sisanya untuk main. hehe

Jalan-jalan bersama rekan saat libur walau sedang bersalju

Apa kegiatan yang dilakukan setelah kembali ke tanah air?

Setelah pulang sempat kerja di lembaga Bahasa Jepang sebagai staff pengajar selama satu tahun. Japanese Interpreter sebagai quality control. Sebenarnya rencana akan berangkat ke Jepang lagi dari perusahaan tersebut tapi bermasalah dengan visa. Karena jenis pekerjaanya tidak sesuai dengan pekerjaan sebelumnya, dan saat ini masih sulit untuk mendapatkan Tokutei Ginou.

Semoga Tokutei Ginou lebih mudah didapatkan ya. Kalau sekarang apa saja aktivitasnya?

Sekarang saya belajar Bahasa Jepang, dan mencari info lowongan kerja lagi. Saya ingin pekerjaan yang berhubungan dengan bahasa Jepang dan ingin mengembangkan skill bahasa Jepang.

Apa pesan-pesan yang ingin disampaikan untuk sahabat すかSUKI?

Luruskan niat, dan ingat untuk apa kita pergi ke Jepang karena setelah pulang dari Jepang kadang apa yang diinginkan tidak sesuai. Jangan lupa juga untuk persiapannya, yang pertama memang kita harus mengenal budaya Jepang, Bahasa, dan yang paling penting punya rencana setelah pulang dari Jepang.

Terima kasih banyak untuk waktu dan pengalamannya. Banyak hal yang bisa kita ambil pelajaran. Sukses selalu untuk semua yang dicita-citakan!

Menambah pengalaman dan pengetahuan dengan program magang ke Jepang

Terima kasih banyak telah meluangkan waktunya untuk berbagi pengalamannya selama ada di Jepang bersama すかSUKI. Perkenalan dulu dong

Perkenalkan nama saya Lussi. Saya asli orang Bandung. Dulu saya sekolah di SMK dan mengambil jurusan pemasaran.

Apakah sebelumnya kak Lusi ini pernah belajar bahasa Jepang? Dan bagaimana awalnya tertarik dengan Jepang?

Belum pernah. Saya pertama kali tertarik dengan Jepang karena saya suka nonton anime atau drama Jepang. Dan saya kagum dengan kondisi yang digambarkan dalam anime tersebut yang rapi, dan teratur.

Oh.. dari anime tapi pada akhirnya bisa ke Jepang ya. Saat itu kapan pertama kali ke Jepang dan dalam rangka apa?

Saya pertama kali ke Jepang tahun 2018 bulan januari. Dengan program magang selama satu tahun.

Oh satu tahun saja ya. Kenapa tidak ambil yang tiga tahun mungkin?

Karena awalnya hanya coba-coba dulu, dan sekarang saya ingin balik lagi ke sana. Hehe

Apa yang dirasakan pertama kali datang ke Jepang?

Yang pasti suasananya sangat berbeda, serba praktis dan orang-orangnya ramah walaupun tidak semua ya.

Dari mana tahu informasi tentang magang ke Jepang?

Saya tahu dari teman selingkungan yang kebetulan dia juga magang di Jepang. Saat dia berangkat, saya baru menjalani pelatihan.

Sebelum ke Jepang, apa saja sih yang harus dipersiapkan?

Yang harus dipersiapkan diantaranya mental, fisik dan juga bahasa Jepang. Saat itu saya menjalani pelatihan selama dua bulan setengah. Sebenarnya saya juga tidak langsung daftar magang tapi kerja dulu selama setahun.

Saat itu berangkat ke Jepangnya dengan siapa?

Dengan teman satu angkatan sewaktu di LPK. Kami diantar sampai bandara. Setelah sampai di Jepang, kami dijemput oleh kumiai di Jepang.

Selama di Jepang kerja di mana dan apa saja pekerjaannya?

Selama di Jepang saya bekerja di az.com di prefektur Shiga. Di sana kerja di bagian packing makanan dan mempersiapkan barang dari gudang.

Wah. Buat kita mungkin bukan pekerjaan yang mudah ya karena belum terbiasa. Keseharian kerjanya seperti apa?

Kerja di sana dibagi menjadi dua shift, dari jam 10 sampai jam 10 malam. Kadang dari jam 8/9 pagi sampai jam 10 malam. Istirahat setiap dua jam selama 15 menit. Dan kerjanya dari hari minggu sampai kamis. Di Jepang juga saya tinggal dengan teman-teman satu angkatan dan kami diantar jemput mobil dari perusahaan.

Berfoto dengan rekan kerja

Wah lumayan berat juga ya dari jam 10 sampai jam 10 malam. Selain bekerja, aktifitas lainnya apa?

Selain bekerja, saya juga suka main, berkunjung ke rumah orang Jepang atau kadang teman dari satu perusahaan mengundang membuat takoyaki.

Selama di sana, tempat apa saja yang pernah dkunjungi?

Ke USJ, osaka, Kiyomizudera, dan lainnya. Biasanya saya main dengan teman satu LPK atau orang Jepang. Yang paling jauh saya pernah ke Nagoya atau Kobe.

 Kendala yang dihadapi selama ada di sana apa?

Tidak begitu ada kendala yang berarti. Hanya saja kadang gaji yang didapatkan tidak tentu setiap bulannya. Padahal di kontraknya perjam dibayar 800 yen. Walaupun kerja 12 jam tapi kadang bayarannya tidak sesuai. Saya pernah melaporkannya ke kumiai tapi tidak didengar, jadi apa boleh buat saya terima begitu saja.

Wah, hal seperti itu harusnya dapat teguran ya. Kalau boleh tahu, gaji yang didapatkan selama di sana perbulannya berapa?

Berbeda-beda, kadang 17/180.000 yen. Bisa dibilang cukup untuk biaya hidup dan saya bisa nabung sekitar 50.000 yen.

Jalan-jalan bersama rekan magang satu angkatan

Adakah kendala yang dihadapi sebagai muslim?

Saya tidak bisa merasakan idul fitri dan untuk puasa juga saya harus memaksakan. Sebenarnya orang Jepang juga paham tapi kadang mereka bodo amat. Saatnya buka boleh buka tapi harus nunggu waktu istirahat jam setengah tujuh.

Untuk makanan bisa pilih-pilih yang tidak ada kanji buta-nya (babi) tapi kadang kalau mirin tidak bisa bedakan dan tidak tahu masakan itu ada kandungan mirinnya atau tidak.

Cobaan sebagai seorang muslim mungkin tidak akan jauh dari hal itu ya. Adakah hal yang paling berkesan selama di sana?

 Bagi saya, setiap moment selalu dinikmati jadi selalu berkesan bagi saya. Hehe

Pesan-pesan dong buat sahabat すかSUKI yang ingin ke Jepang.

Belajar bahasa Jepang sudah pasti ya. Selain itu juga siapkan fisik dan mental juga kesehatan. Jangan dibawa sulit, dan kalau capek dibawa main saja. Hehe

Sekian dulu pegalaman teman kita yang satu ini! Semoga bermanfaat buat kita semua dan semangat buat kalian yang sedang mengejar cita-cita. Ganbatte!

Sampai jumpa di postingan artikel berikutnya ya!

Saya belajar untuk bisa menghargai negara sendiri

Perkenalkan nama saya Uci berasal dari Cikarang. Saya belajar bahasa Jepang di UNPAD angkatan 2010 dan lulus 2015. Saya kuliah di UNPAD karena diterima melalui jalur mandiri SMUP.
Alasan saya memilih bahasa Jepang karena dulu saya dapat informasi di 2010 mulai banyak perusahaan Jepang di Indonesia. Dan saya juga sebenarnya belum tahu passion saya. Ditambah saat itu orang tua memang mengarahkan saya untuk belajar bahasa Jepang dan juga bahasa Jepang ketika itu masih belum terlalu banyak dibanding bahasa Inggris.
Saya pertama kali ke Jepang tahun 2016 bulan Oktober. Dalam rangka belajar bahasa Jepang di sekolah bahasa di Prefektur Shizuoka. Saya mendapatkan informasi tentang sekolah ini dari senior saya yang pernah sekolah di sana. Saya belajar di Jepang selama satu setengah tahun, walau seharusnya 2 tahun, karena ada satu dua hal. Setelah lulus, awalnya saya ingin mencari kerja di sana tapi akhirnya memutuskan untuk pulang dan mencari kerja di Indonesia. Dan sekarang saya kerja di Bandung.
Alasan saya kenapa ingin sekolah di Jepang adalah untuk memperlancar bahasa dan speakingnya. Karena saya rasa yang saya dapatkan di ndonesia sangat kurang sekali, sedangkan kalau bahasa membutuhkan aplikasinya langsung dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi kalau bekerja di perusahaan yang dituntut untuk bisa komunikasi, selain untuk mencari pengalaman baru juga.

Acara perpisahan kelas

Aktivitas saya selama ada di sana, mulai dari pagi-pagi belajar sampai siang, dan saya juga dianjurkan untuk memiliki arubaito (part timer job), karena untuk memperpanjang visa membutuhkan keterangan pendapatan. Setelah beres sekolah langsung pergi arubaito. Di 3 bulan pertama saya kerja dari pagi sampai 12:20 atau dari 14:00 sampai jam 10 malam. Setelah keluar dari arubaito pertama, saya mencari arubaito malam, dari jam 9 malam sampai jam 5 pagi. Kedua arubaito tersebut sama-sama di pabrik bento, dan di sana saya bekerja sebagai packing man.
Rasanya capek juga, tapi karena sudah jadi habits jadinya sudah terbiasa. Dan yang paling senang adalah saya tidak mengerjakannya sendiri karena ada orang indonesia lain yang bekerja di tempat tersebut. Selama belajar di Jepang saya disediakan asrama dan juga dicarikan tempat baito oleh pihak sekolah dan juga diberitahu cara pembuangan sampah.
Awal-awal sebelum dapat baito, 2 minggu setelah kedatangan diharuskan cari baito. Untuk itu, saya masih belum bisa mengandalkan uang sendiri untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, jadinya masih dibantu oleh orangtua. Setelah itu biaya sekolah dan kebutuhan lainnya bisa terpenuhi dengan penghasilan dari baito. Penghasilan perbulan sekitar 120.000 yen dan bagi saya itu sudah cukup bahkan bisa nabung 50.000 yen.
Tapi lama kelamaan ada perasaan kesepian, walaupun serba berkecukupan, saya merasa kurang bahagia, saya paham bahwa harta bukan jaminan untuk bahagia. Walaupun di indonesia makan dengan ikan asin saja sudah bahagia. Pokoknya beda rasanya. Terkadang saya juga bosan karena aktivitasnya itu itu saja.

Dokumentasi saat jalan-jalan bersama teman di malam hari

Jika liburan tiba, biasanya saya jalan-jalan dengan teman orang Indonesia. Beberapa tempat yang pernah saya kunjungi adalah Kyoto, paling jauh Shirakawa go, Nagoya, Osaka. Untuk bisa ke Tokyo memerlukan waktu 3 jam dan ke Nagoya 8 jam.
Yang dipelajari di sekolah hampir sama dengan saat di kuliah, saya merasa tidak ada kendala yang begitu berarti dan saya juga merasa lebih lancar belajar di Jepang karena bisa langsung diaplikasikan. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Jepang. Hanya saja, karena saya seorang muslim, tentunya kendala selama ada di sana adalah waktu shalat, dan lamanya puasa hingga 16 jam tapi tidak terasa karena banyak aktivitas yang dilakukan. Supaya bisa shalat 5 waktu saya pilih pekerjaan di malam hari. Tapi di Jepang saya merasa lebih bisa saling menghargai selama mereka tidak melarang saya untuk beribadah. Setelah pulang ke Indonesia, saya jadi lebih peka untuk lebih menghargai orang-orang yang minoritas. Banyak hal positif yang mengubah hidup saya seperti bagaimana caranya mengatur waktu, dan sebagainya.
Semua hal yang tidak ada di Indonesia bagi saya semuanya sangat berkesanan. Misalnya secara aturan, kebersihan, budaya, maupun kondisi cuaca. Misalnya ada salju yang tidak ada di indonesia.
Tapi justru itulah yang membuat saya semakin cinta dengan Indonesia, dan berbicara tentang humanis di Indonesia jauh lebih baik dibandingkan di sana. Walaupun secara kebersihan ya Indonesia kalah. (hahaha). Bahkan kalau di Jepang tengah malam pun masih berani untuk keluar.
Selain itu, kesan orang Jepang menurut saya, mereka terlihat menjaga jarak. Saya belajar untuk bisa menghargai negara sendiri.
Terakhir, pesan-pesan saya buat teman-teman すかSUKI yang ingin ke Jepang, luruskan niat dan semangat!! Walaupun sebelum berangkat punya tujuan apa, tapi kalau sudah ada di sana kemungkinan bisa berubah 360 derajat, dan jangan lupa fokus dengan tujuan kita.

Pengalaman Internship sebagai Caddy di Kobe

Terima kasih banyak sudah menyempatkan waktunya untuk interview kali ini. Apa kegiatannya sekarang?

Sekarang saya masih menyusun skripsi, karena waktu pergi ke Jepang saya ambil cuti. Tadinya saya mau melanjutkan belajar di Jepang tapi sudah capek dengan pekerjaan. Hehehe

Kalau boleh tahu awalnya kenapa kamu bisa suka Jepang?

Dari sejak SMP sebenarnya saya suka Jejepangan. Walaupun sebenarnya dari dulu saya mendapatkan banyak cerita negative dari kakek saya di Singapore (saat itu sedang dijajah Jepang) tentang kesan buruk yang ditinggalkan penjajahan Jepang dan saat itu saya pun terpengaruh. Tetapi titik tolak saya jadi suka sekali Jepang karena mendengarkan lagunya Ayumi Hamasaki. Dari sana saya merasa bahasa nya enak sekali di dengar. Dari sana saya  mulai mencari tahu tentang Jepang setiap kali pergi ke warnet seperti mencari tahu kota-kota di Jepang. Walaupun ayah saya juga dulu suka jejepangan, tapi ayah saya jarang cerita banyak tentang Jepang. Beliau punya banyak buku bahasa Jepang, dan itu semua diwariskan pada saya, tapi saat itu saya belum mulai belajar bahasa Jepang.

Saat mulai suka Jepang saya mulai dikenal sangat freak sekali dengan Jepang dan tidak jarang teman-teman saya di sekolah mengejek saya.

Memangnya yang suka Jepang itu imagenya kurang baik ya saat itu?

Mungkin sebenarnya ada beberapa alasan kenapa pada akhirnya mereka suka mengejek saya seperti latar belakang dan sebagainya, dan salah satu alasannya karena saya yang freak itu. Tapi apa boleh buat yang namanya suka tidak bisa ditutup-tutupi, sebisa mungkin saya menghindari mereka. Tapi jujur efeknya terasa sekarang berkat itu saya sudah pernah belajar di Jepang, kerja di Jepang juga dan bisa jadi contoh buat adik kelas untuk tidak harus malu punya kesukaan tertentu.

Oh iya ya. Berarti intinya kita jangan menyerah dengan apa yang kita suka ya.

Iya betul. Sebenarnya saya telat masuk kuliah harusnya sekitar tahun 2012 tapi tidak diizinkan karena orang tua juga berfikir bahwa untuk apa belajar sastra yang mungkin nantinya jadi guru atau jadi dosen saja dan saya dituntut untuk mencari kerja yang bagus, karena itu saya didaftarkanlah ke jurusan hukum. Bahkan saya sudah lulus tes tapi tidak daftar ulang yang pada akhirnya dimarahi orang tua juga hingga saya memutuskan untuk mencari kerja. Walaupun beberapa tahun berselang setelah saya belajar D1 perhotelan dan komunikasi di kampung halaman di Batam, saya merasa bahwa saya masih suka sekali bahasa Jepang dan ingin masuk UNSADA tapi dikasih orang tua Maranatha Bandung. Walaupun awal-awal saya merasa menyesal, tapi sekarang tidak sama sekali.

Tidak menyesalnya kenapa tuh?

Karena mungkin kalau saya tidak belajar di Maranatha tidak bisa ke Hokkaido. Hehehe

Kalau di Maranatha memangnya ada program apa saja?

Banyak ya program yang ditawarkan Maranatha dan juga Maranatha kerjasama dengan beberapa kampus di Jepang dan salah satunya yang paling kuat adalah kampus Hokusei di Hokkaido. Dan saya juga merasa beruntung bisa kesana selama satu semester tahun 2017. Itu adalah kali pertama saya menginjakkan kaki di Jepang.

Bagaimana kesannya pertama kali tiba di Hokkaido? Dan berapa lama ada di sana?

Saya ada di sana selama setahun. Kesannya saat di pesawat belum sempat menginjakkan kaki pun melihat Hokkaido yang bersalju itu saya sudah merasa terharu sekali. Hehe

Kegiatan selama belajar di Hokkaido itu apa saja?

Kalau belajar mungkin itu sudah pasti ya. Di sana saya juga belajar budaya, merangkai bunga, chanoyu, dan juga dikasih liburan ke kampungnya. Jadi lebih banyaknya jalan-jalan ke tempat wisata yang ada di Hokkaido.

Di depan kampus Hokusai University

Berarti sampai saat ini sudah dua kali ya pergi ke Jepang. Yang pertama saat ke Hokkaido untuk belajar, dan tahun selanjutnya untuk internship. Waktu itu internship di mana dan berapa lama?

Saya internship di Kobe selama satu tahun.

Awalnya dari mana dapat informasi tentang program Internship ini? Dan mengapa memilih Kobe?

Saat itu ada yang menawari saya untuk Internship dari OHM, tapi karena saya tidak begitu kenal orangnya saya sempat ragu. Tapi setelah saya yakin, akhirnya saya coba ikuti wawancara dan tidak disangka saya lolos. Awalnya saya ditawari ingin di Osaka atau di Kobe. Tapi bagi saya dimanapun tidak apa-apa. Sebelumnya saya sudah sempat jalan-jalan juga ke Osaka. Tapi saya lebih suka Kobe dibanding Osaka, mungkin karena saya tidak terlalu suka keramaian. Kobe juga punya banyak hal unik dan termasuk kota paling bersih juga di Jepang dan kota dengan populasi orang asing yang terbilang banyak pula. Sehingga banyak tempat-tempat seperti China Town atau gedung-gedung ala Eropa, di Jepang tapi berasa di luar Jepang.

Apa sih yang membuat kamu senang bekerja di Jepang?

Hal yang membuat saya senang kerja di Jepang karena setiap habis kerja mereka mengucapkan “Otsukare” rasanya kata-kata itu jadi penghibur saya kala lelah dan merasa apa yang telah saya kerjakan itu sangat diapresiasi sekali. Dari sana saya mendapatkan pelajaran bahwa kita bisa semangat bekerja karena ada seseorang yang menghargai. Dengan satu kata itu sangat berkesan sekali.

Iya ya banyak hal yang bisa kita pelajari setelah kita mencoba bekerja di Jepang. Lalu apa rencana kamu setelah lulus?

Saya ingin setelah lulus bisa bekerja lagi di Jepang dan berharap saya bisa pergi ke Kyoto juga karena Kyoto masih sangat kental dengan nuansa Jepang tradisionalnya.

Saat internship di Kobe itu pekerjaannya apa saja dan waktu kerjanya bagaimana?

Waktu itu saya kerja sebagai caddy, tempat golf jadi pekerjaannya seperti mengantar klient bermain golf, mengumpulkan bola, menjelaskan kondisi lapangan, memberitahu berapa jarak antara bola dengan lubang (pin) dan lain sebagainya. Kalau dalam golf itu kan banyak tongkatnya, nah itu bukan karena enak atau gak enaknya, tapi berapa jarak si bola bisa terbang dengan tongkat tersebut dan memiliki nomor yang berbeda-beda. Kalau di Indonesia pakainya system meter, kalau di Jepang pakainya system yard.

Waktu kerjanya biasanya tergantung musim, dan paling pagi jam 6 pagi. Tapi tergantung juga kalau telat dipanggilnya bisa 7/ 8 jam sampai pukul 16:00. Jam istirahat juga tergantung, bisa beberapa menit, 30 menit atau satu jam lebih. Dan di tempat kerja ini ada 6 orang orang Indonesia.

Lalu, untuk hari kerjanya apakah dari senin sampai jumat?

Tidak tentu. Karena justru weekend itu paling ramai dikunjungi. Jadi dapat jatah libur kadang ditentukan oleh atasan. Tapi kebanyakan libur hari senin.

Menyempatkan jalan-jalan saat libur

Kalau lagi punya waktu libur nih, biasanya ngapain?

Saya suka keliling Kobe. Saya kan tinggal di daerah kampungnya, mungkin dari kobe sekitar 1 jam. Kalau libur suka ingin shopping atau jalan-jalan ke Kobe. Kadang tanpa tujuan. Tapi seringnya kalau tanpa tujuan, saya perginya ke Uniqlo (haha). Lalu di Kobe juga ada China town, namanya Nankinmachi, suka kuliner di sana. Saya tidak terlalu suka ngajak orang lain, karena merasa kurang bebas.

Enak ya walau sibuk kerja tapi masih bisa sempat jalan-jalan. Kalau paling jauh pernah ke mana saja waktu libur?

Saya pernah ke Nagasaki dan Hokkaido. Di Nagasaki Saya punya sahabat orang Jepang yang pernah belajar di Bandung, jadi pergi ke sana buat berkunjung.  Biasanya kalau saya ada kesulitan selama di Jepang suka Tanya sama dia. Kalau di Hokkaido, karena dua tahun lalu saya pernah ke sana, jadi kadang-kadang saya berkunjung ke sana. Di Hokkaido saya punya orang tua. Sudah seperti ibu saya sendiri. Jadi kalau pulang kampung itu ya ke Hokkaido. Hehe

Saat jalan-jalan bersama keluarga homestay

Awalnya kenal dengan Ibu orang Jepang itu dari mana?

Jadi waktu belajar di Hokkaido, ada program dari Universitas seperti Homestay satu hari. Dan sudah ditentukan saya dengan keluarga yang mana. Saya adalah orang pertama yang tinggal dengan keluarga tersebut, karena keluarga ini baru mengikuti program ini. Selama dengan mereka, saya diajak nonton ke bioskop, ke tempat soupcream terenak, lalu malamnya dibuatkan gyouza. Dan kami juga jalan-jalan ke taman lavender Tomita.

Hal yang paling berkesan selama ada di sana apa sih?

Sebenarnya banyak hal yang paling berkesan selama ada di sana. Tapi kalau harus memilih, hal yang paling berkesan adalah mendapatkan keluarga. Dan satu lagi saya sangat terkesan sekaligus terharu ketika acara perpisahan, mereka sengaja mengadakan party untuk kami, diberikan sertifikat juga foto-foto kenangan. Perhatian mereka saat itu membuat saya terharu. Walaupun saya sempat dimarahi, tapi perhatian mereka sangat luar biasa sekali. Jadi saya merasa satu tahun itu saya tidak merasa sia-sia.

Terima kasih banyak ya sudah berbagi pengalamannya dengan sahabat すかSUKI.

Banyak pelajaran ya yang didapat dari Interview dengan Dian san. Jadi kita tidak perlu malu dan ragu untuk mengembangkan hal-hal yang kita suka. Tetap focus mengejar cita-cita. Karena mimpi indah berawal dari usaha keras. Ganbarimashou!

Sampai jumpa di postingan pengalaman ke Jepang selanjutnya ya!

Studi di Nanzan University? Siapa Takut!

Bagaimana rasanya dikirim untuk studi ke Jepang sendirian?

Bagaimana rasanya belajar bahasa Jepang sambil berbaur dengan mahasiswa asing?

Baik, di sini saya akan menceritakan pengalaman sambil menjawab kedua pertanyaan tersebut.
Saya mulai studi di Nanzan University di Nagoya dari bulan September 2018, saat memasuki musim gugur. Program yang saya ambil adalah program semester musim gugur (September-Desember) dan musim semi (Januari-Mei). Jadi otomatis saya belajar sampai Mei 2019. Nama program yang saya ambil adalah Center for Japanese Studies (CJS) program, pembelajaran bahasa dan budaya Jepang yang diampu langsung oleh dosen di Nanzan University.

Lalu kenapa saya bisa mendapat kesempatan belajar di Nanzan University? Awalnya adalah karena seleksi internal beasiswa Monbukagakusho yang diselenggarakan oleh pihak jurusan Sastra Jepang UNPAD. Dalam seleksi tersebut ada sistem peringkat yang akan menentukan jenis program pertukaran pelajar ke Jepang. Alhamdulillah saya masuk peringkat pertama dan langsung direkomendasikan oleh jurusan untuk mendaftar program CJS.

Singkat cerita, setelah melalui berbagai alur pendaftaran yang cukup melelahkan, saya tiba di Bandara Internasional Chubu, Nagoya pada tanggal 7 September 2018. Saat itu meski masih tersisa udara pengap musim panas, saya tetap bisa berlindung di dalam mobil penjemput yang disediakan oleh pihak kampus. Saat itu saya langsung diantar ke asrama Nagoya Koryu Kaikan (NKK) yang tepat berseberangan dengan gerbang utama Nanzan University. Hal itu didasari oleh permintaan saya untuk ditempatkan di asrama, meskipun sebenarnya bisa juga homestay karena tak sedikit juga mahasiswa asing yang tersebar di tempat homestay.

Kesan pertama saat bertemu teman-teman baru di Nanzan University, jujur saja saya masih minder dan sedikit syok. Apalagi saat menyadari bahwa dari sekitar 100 mahasiswa asing, saya satu-satunya mahasiswa yang berhijab. Namun sedikit demi sedikit saya mulai bisa berbaur lebih luas melalui acara welcome party, pesta kostum Halloween, dan acara lainnya. Apalagi teman-teman sekamar di NKK sering mengadakan acara makan atau belanja bersama-sama.

Untuk modal selama studi di Nanzan, saya bergantung pada beasiswa Toyota-Nanzan yang langsung direkomendasikan pihak UNPAD. Selain biaya studi yang dibiayai penuh, saya juga mendapat uang saku rutin tiap bulannya. Uang saku tersebut dipotong untuk biaya asrama dan sisanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan dekatnya akses kampus, jadi saya sama sekali tidak perlu membeli teikiken (tiket kereta pulang pergi untuk sebulan). Biaya makan yang cukup mahal juga saya siasati dengan memasak di asrama dan bahkan membuat bekal makan siang.

Mahasiswa asing yang belajar di sini berasal dari berbagai negara, namun yang paling banyak adalah dari Amerika dan China. Orang Indonesia hanya sekitar 6 orang. Bahasa yang menghubungkan antar mahasiswa bisa Inggris atau Jepang. Tapi ingin konsentrasi melatih kemampuan bahasa Jepang, jadi lebih banyak memakai bahasa Jepang. Uniknya, dari sini juga saya bisa mengetahui aksen orang dari berbagai negara ketika berbicara dalam bahasa negeri sakura ini.

Dalam program CJS ini, mahasiswa dibagi menjadi 5 level kemampuan bahasa Jepang yang akan diketahui dari hasil placement test. Untuk yang belum pernah belajar hiragana katakana akan masuk level 1, dan untuk yang level bahasa Jepangnya sudah setara atau lebih dari N2 akan masuk level 5. Saya sendiri masuk ke level 4 dengan berbekal kemampuan bahasa Jepang setara N2.

Oh ya, di program CJS ini mahasiswa bisa memilih mata kuliah yang sesuai dengan level kemampuan bahasa Jepang. Intinya kita bisa mempelajari Jepang dari berbagai perspektif dari berbagai mata kuliah seperti Japanese Business, Japanese Culture and Art, Japanese Policy, Classical Japanese, hingga belajar tentang budaya seperti Japanese Tea Ceremony, Caligraphy, dan Japanese Traditional Dance. Bahasa pengantar dalam perkuliahan ada yang berbahasa Jepang dan Inggris. Total SKS yang saya ambil selama 2 semester ada 31, dan kesemuanya adalah mata kuliah berbahasa Jepang.

Program pembelajaran yang intensif dengan kuis kanji dan kosakata setiap hari membuat saya selalu didorong untuk getol mengulang apa yang telah dipelajari pada hari itu. Belum lagi PR latihan pola kalimat dan reading yang pasti akan dicek dan dibahas bersama dosen. Pola pembelajarannya pun teratur, selalu mempersilakan mahasiswanya untuk berdiskusi sebelum membahasnya bersama-sama. Ujian praktek percakapannya pun tepat sasaran, sesuai dengan kebutuhan. Dari alur pembelajaran seperti inilah yang membuat saya terfasilitasi untuk mengasah kemampuan bahasa dengan cara yang lebih menantang.

Kalau ingin banyak melakukan pertukaran budaya, di gedung R Nanzan University terdapat Japan Plaza, World Plaza dan Stella. Lalu apa perbedaannya? Japan Plaza, sesuai dengan nama tempatnya, mahasiswa wajib berkomunikasi menggunakan bahasa Jepang. Saya kadang meminta bantuan kepada Teaching Assistant (TA) saat kesulitan mengerjakan PR atau belajar menghadapi ujian. Di World Plaza justru sebaliknya, penggunaan bahasa Jepang tidak diperbolehkan karena ini adalah fasilitas untuk mempelajari bahasa asing secara sukarela. Mahasiswa asing juga bisa menjadi pengajar native yang akan membantu mahasiswa Jepang belajar bahasa asing. Sedangkan Stella adalah perpaduan antara kedua fasilitas tersebut. Acara pertukaran budaya seperti tahun baru, Halloween dan sebagainya lebih aktif dilakukan di sini. Saya pernah berpartisipasi menjadi penampil di acara tahun baru bersama mahasiswa lainnya.

Selama 9 bulan di Nagoya, saya sama sekali tidak mengambil kerja part-time karena waktu sudah tersita cukup banyak untuk perkuliahan. Meski sebenarnya ada kesempatan untuk bekerja di sela-sela kegiatan perkuliahan, tetapi saya memilih untuk jalan-jalan santai menikmati berbagai fasilitas di Nagoya yang serba memadai. Kadang saya ke daerah Sakae atau pertokoan sekitar Stasiun Nagoya untuk membeli baju dan buku, nongkrong di kafe gratis khusus mahasiswa di dekat Nagoya University, main ke neko café, hingga meluangkan waktu akhir pekan untuk main ke daerah Kansai atau Gifu. Bisa dibilang, tujuan utama saya ke Jepang adalah belajar sambil bermain.

Selama 9 bulan di Nanzan University, hal yang paling berkesan adalah ketika saya terpilih menjadi model untuk majalah dan website kampus. Betapa tidak terkejut, selain ini adalah pengalaman pertama, saya juga tahu bahwa Nanzan adalah sekolah berbasis agama Kristen Katolik. Sebelumnya tak terbersit pikiran bahwa mahasiswi yang berhijab akan digaet menjadi model. Hal itu membuat rasa percaya diri saya meningkat sekaligus bangga bahwa hijab bisa menjadi ciri khas yang menonjol di antara mahasiswa lainnya.

Lalu apa keuntungannya mengikuti program pertukaran pelajar selama 2 semester ini?

Keuntungan pertama yang akan terasa adalah bertambahnya koleksi sertifikat bukti kualifikasi diri. Pengalaman studi di luar negeri akan menjadi nilai plus bagi calon pekerja, terutama bila berkaitan dengan skill yang dibutuhkan dalam pekerjaan. Yang kedua adalah memperluas wawasan tentang sistem pendidikan dan pergaulan lingkup internasional. Bayangkan saja betapa kerennya kita di mata orang sekitar hanya dengan berbagi kisah lucu jalan-jalan bersama mahasiswa asing dari berbagai negara. Selain itu, pengalaman selama studi juga bisa dijadikan referensi untuk menciptakan hal baru di tanah air.

Menyantap Tsukemono Lezat di Kafe Tsukemono by Kawamuraya(河村屋)

Teman-teman, apakah tahu tentang makanan Jepang yang bernama tsukemono? Tsukemono adalah acar Jepang, yaitu berbagai macam sayuran, buah, dan ikan yang diawetkan dengan cara direndam dengan air garam atau bumbu lainnya. Tsukemono di Jepang biasanya disajikan sebagai pendamping nasi, snack ketika minum alkohol, dan penghias makanan.

Pada artikel kali ini, saya ingin menceritakan kunjungan saya ke Kafe Tsukemono yang ada di Saitama, Jepang. Sepertin namanya, kafe ini menyajikan berbagai menu tsukemono yang diproduksi langsung di toko dan produsen tsukemono “Kawamuraya”, yang berada tepat di samping kafe!

Kafe Tsukemono sendiri adalah kafe yang dibuka secara terbatas, hanya dalam periode tertentu. Tapi teman-teman tidak perlu khawatir kehabisan tsukemono. Teman-teman bisa langsung masuk ke “Kawamuraya” untuk mencoba dan membeli tsukemono, atau bahkan melakukan study tour untuk melihat cara pembuatan Tsukemono!

Kawamuraya Main Store
Alamat : 1125-6 Besshochō, Kita-ku, Saitama-shi, Saitama-ken 331-0821
Jam Operasional : 10.00 – 18.00, libur 1 sampai 3 hari setiap bulannya
Akses : 10 menit dengan bus dari Stasiun Miyahara
Biaya masuk : Gratis
URL : https://www.kawamuraya.co.jp/

Hidangan dengan Tsukemono!

Seperti dijelaskan di atas, Kafe Tsukemono by Kawamuraya ini adalah kafe yang beroperasi hanya dalam periode tertentu. Tahun ini, kafe ini buka pada saat Golden Week! Selain masa liburan, kafe juga ikut memperingati bergantinya zaman Heisei ke zaman Reiwa.

Menu yang disajikan tentu saja berkaitan dengan tsukemono. Kali ini, saya mencoba dua menu yaitu Rost Beef-Don dengan saus acar bawang bombay spesial dan Chicken Namban-Don dengan saus acar bawang bombay spesial serta saus tartar.

Rost Beef-Don adalah menu Don dengan nasi yang diselimuti daging panggang. Sangat disarankan untuk menambahkan telur di atasnya! Sedangkan Chicken Namban-Don adalah menu ayam dengan nasi merah. Ayamnya sungguh lunak dan sangat cocok disantap dengan tsukemono pendampingnya.

Teman-teman harus coba juga acar bawang bombay di kafe ini! Dengar-dengar, acar bawang bombay itu sangat jarang dan merupakan salah satu menu original dari Kawamuraya. Ada juga menu tambahan lainnya, seperti menu Kimchi, Keju, dan Nori yang saya pesan. Teman-teman memakannya dengan membungkus keju dan kimchi dengan nori. Rasanya gurih dan meresap di lidah!

Jangan Lupa Hidangan Penutup!

Setelah puas menyantap hidangan penuh dengan tsukemono lezat, saatnya memesan hidangan penutup! Saya memesan Sfogliatella dengan bubuk mirin dan Bavarois depak padi spesial rasa Chocola Orange. Keduanya tentu sangat enak!

Mampir Juga ke Kuil Hikawa

Tsukemono sudah, hidangan lezat sudah! Jika teman-teman masih ada waktu, teman-teman bisa sekalian mampir ke Kuil Hikawa. Kuil ini berada di dekat Stasiun Omiya, salah satu pintu masuk ke perfektur Saitama.

Kuil Hikawa di Saitama adalah salah satu kuil terkenal di Jepang. Kuil ini biasanya akan ramai dipenuhi oleh penduduk Saitama ketika memperingati tahun baru di Jepang.

Kuil Hikawa
Alamat : 1−407 Takahana-cho, Omiya-ku, Saitama 330-0803
Jam Operasional : Setiap hari, 05.30 – 17.30 (Maret, April, September, Oktober), 05.00 – 18.00 (Mei – Agustus), dan 06.00 – 17.00 (November – Februari)
Akses : 20 menit berjalan kaki dari stasiun Omiya, atau 10 menit berjalan kaki dari Stasiun Kita-Omiya.
Biaya masuk : Gratis
URL : http://musashiichinomiya-hikawa.or.jp/

Menengok Hewan-Hewan Lucu di Kebun Binatang Ueno

Di tengah pusat kota Tokyo, terdapat satu taman terkenal yang bernama Taman Ueno. Nah, Taman Ueno ini dapat menjadi salah satu tujuan teman-teman ketika berkunjung ke Tokyo. Di area Taman Ueno terdapat berbagai macam tempat menarik, yang salah satunya adalah tempat yang akan kita bahas dalam artikel kali ini : Kebun Binatang Ueno!
Kebun Binatang Ueno (上野動物園) adalah kebun binatang tertua di Jepang yang didirikan pada tahun 1882. Saat ini, kebun binatang seluas 14,3 hektar ini menjadi rumah bagi 3000 ekor lebih hewan dari 400 jenis spesies. Termasuk diantaranya adalah Giant Panda, yang menjadi salah satu binatang icon dari Kebun Binatang Ueno.

Kebun Binatang Ueno (Ueno Zoo, 上野動物園)
Alamat : 9-8-3 Uenokoen, Taito-Ku, Tokyo 110-8711
Telepon : 03-3828-5171
Jam Operasional : 09.30 – 17.00 (penjualan tiket sampai pukul 16.00. Tutup setiap hari Senin dan pada 29 Desember – 1 Januari)
Akses : 5 menit berjalan kaki dari Stasiun Ueno
Biaya masuk : 600 yen (dewasa), 300 yen (manula 65 tahun ke atas), 200 yen (murid umur 13 – 15 tahun), gratis untuk anak-anak umur 0 – 12 tahun.
URL : https://www.tokyo-zoo.net/zoo/ueno/, https://www.tokyo-zoo.net/english/index.html

Menengok Keluarga Giant Panda yang Imut!

Hal pertama yang harus teman-teman lakukan ketiba masuk ke Kebun Binatang Ueno adalah: mengantri untuk melihat para Giant Panda! Ya, teman-teman harus mengantri untuk melihat hewat imut berwarna putih dan hitam ini karena sangat banyak pengunjung yang ingin melihat kelucuan mereka. Tergantung hari teman-teman berkunjung, teman-teman terkadang harus mengantri sampai satu jam! Bekali diri dengan minuman agar tidak capai ketika mengantri.

Ada 3 ekor Giant Panda di Kebun Binatang Ueno, yaitu jantan bernama Ri Ri, betina bernama Shin Shin, dan anak panda betina yang baru saja lahir dari keduanya pada tahun 2017 lalu yaitu Xiang Xiang. Detail dari keluarga Giant Panda ini dapat teman-teman cek di website khusus, yaitu: https://www.ueno-panda.jp/

Siapkan Kamera untuk Mengabadikan Momen-Momen Spesial

Jika teman-teman sempat berkunjung ke Kebun Binatang Ueno, pasti teman-teman dapat melihat para pengunjung yang membawa kamera besar untuk mengabadikan berbagai macam tingkah hewan. Selain Giant Panda, masih banyak hewan-hewan lain yang patut teman-teman tengok dan nikmati kelucuannya.

PDF link : Kebun Binatang Ueno PDF map

Ada hewan-hewan dari Jepang, rumah burung dan reptil, Gorila, Macan Sumatera, Gajah, Beruang, Penguin, Beruang Kutub, Jerapah, Kuda Nil, dan masih banyak lagi! Menurut pengalaman saya, teman-teman setidaknya perlu setengah hari penuh untuk menikmati semua hewan dan atraksi di kebun binatang ini.

Selain hewan-hewan, kebun binatang juga menyediakan cafetaria serta toko oleh-oleh yang tersedia di penjuru kebun binatang. Ada juga monorail pertama di Jepang, menghubungkan area timur dan barat kebun binatang.

Menjaga Ketertiban Bersama

Kebun Binatang Ueno cocok untuk teman-teman yang ingin bersantai sejenak dari hiruk pikuk kota Tokyo. Hewan-hewan lucu yang ada di sini dijamin dapat membuat teman-teman lebih rileks dan mengeluarkan senyum.
Eits, tetapi ingat teman-teman harus tetap mematuhi peraturan-peraturan yang ada di kebun binatang agar tidak mengganggu pengunjung lain atau para hewan yang tinggal di situ. Beberapa peraturan yang harus teman-teman ingat adalah:

1. Jangan mengeluarkan suara nyaring.
Hal ini terutama berlaku di area hewan yang sensitif dengan suara. Bicaralah dengan suara pelan dan tidak berisik.

2. Tidak memberi makan hewan, termasuk hewan liar seperti burung, di area kebun binatang.
Jangan memberikan makanan kepada burung dara yang sering terbang di area ini, ya ☺

3. Tidak menggunakan kamera dengan cahaya flash
Peraturan ini berlaku di seluruh area kebun binatang, termasuk rumah Giant Panda dan semua fasilitas lainnya. Pastikan flash kamera teman-teman sudah di-off-kan sebelum mengambil foto.

4. Dilarang merokok
Seluruh area kebun binatang adalah area bebas asap rokok.

Selalu patuhi peraturan yang ada dan mari menengok para hewan-hewan lucu di Kebun Binatang Ueno! Dan satu lagi tips spesial, teman-teman dapat masuk secara GRATIS ke Kebun Binatang Ueno pada hari-hari tertentu, yaitu pada 20 Maret (Ulang Tahun Kebun Binatang Ueno), 4 Mei (Hari Hijau), dan 1 Oktober (Hari Penduduk Tokyo). Catat tanggalnya, ya!

Mulai Makanan Sampai Hiburan, Semua Ada! Nikmati Langit Malam Penuh Bintang di “TENKU”, TOKYO SKYTREE

Bila teman-teman berkesempatan untuk berkunjung ke Jepang, teman-teman pasti tertarik untuk mampir ke menara yang sekarang menjadi salah satu simbol Jepang yaitu Tokyo Skytree! Tokyo Skytree yang berdiri kokoh di Sumida, Tokyo ini adalah menara tertinggi di dunia dengan tinggi 634m. Menara yang berfungsi sebagai antena siaran televisi dan radio di daerah Kanto ini menjadi tempat wisata yang selalu ramai, dengan banyaknya tempat belanja, restoran, dan hiburan yang tersedia di dalamnya.

Tokyo Skytree
Alamat : 1-1-2 Oshiage, Sumida-ku, Tokyo 131-0045
Jam Operasional : Setiap hari, 08.00 – 22.00
Akses : 2 menit dengan kereta (TOBU SKYTREE Line) atau 15 menit berjalan kaki dari Stasiun Asakusa
Biaya masuk : Gratis
URL : http://www.tokyo-skytree.jp/en/

Tokyo Solamachi, Ruangan Observasi, Aquarium, dan Planetarium

Tokyo Skytree dilengkapi dengan berbagai macam tempat hiburan yang terletak di dalam Tokyo Solamachi. Di sini teman-teman dapat membeli berbagai macam oleh-oleh khas Jepang, cemilan enak limited edition Skytree, atau menyantap makanan di restoran yang tersedia.

Tokyo Solamachi juga menjadi akses untuk menuju Tembo Deck, yaitu ruangan observasi yang berada di ketinggian 350m dan Tembo Galleria di ketinggian 450m. Kedua Tembo ini dapat diakses dengan cara membeli tiket di konter tiket lantai 4. Harga tiket berbeda-beda tergantung jadwal hari libur. Detail untuk harga tiket dapat teman-teman cek di website: http://www.tokyo-skytree.jp/en/ticket/ .

Selain Tembo, terdapat juga Sumida Aquarium di lantai 5-6. Teman-teman dapat mampir ke sini untuk meliha para penguin dan anjing laut yang sedang beraksi. Detail tiket dapat dicek melalui website: https://www.sumida-aquarium.com/en/about/price/ .

Lalu ada juga planetarium, tempat utama yang akan kami bahas dalam artikel ini. Planetarium bernama “TENKU” ini terletak di lantai 7.

KONICA MINOLTA PLANETARIUM, TENKU

TENKU (天空) yang berarti langit ini adalah planetarium yang berdiri sejak 22 Mei, 2012 di bawah naungan manajemen Konica Minolta Planetarium. Tenku memiliki dome dengan diameter 18m dan kapasitas sebanyak 199 orang. Tersedia 3 kursi premium berbentuk bulan sabit di deretan depan, cocok untuk teman-teman yang ingin momen spesial dipenuhi bintang.

Pada dasarnya, program acara di Tenku dibagi menjadi 2 yaitu Planetarium dan Healing Planetarium. Keduanya terdiri dari berbagai macam jenis karya yang memiliki tayangan bintang, musik pengiring, dan suara narator yang berbeda-beda. Harap diingat, program Healing Planetarium tidak dapat diikuti oleh anak-anak yang belum masuk sekolah dasar. Program lainnya dapat diikuti semua umur.

Tenku akan menayangkan program berbeda setiap satu jam sekali. Sebelum berkunjung, ada baiknya jika teman-teman mengecek terlebih dahulu jadwal penanyangan setiap program. Setelah teman-teman memilih program, teman-teman dapat langsung membeli tiket masuk di konter tiket yang tersedia di pintu masuk. Teman-teman juga dapat memilih nomor bangku ketika membeli tiket.

Teman-teman harus sudah berkumpul di aula yang berada di dekat pintu masuk, minimal 15 menit sebelum acara dimulai. Sebelum masuk ke dome, teman-teman akan disambut oleh karakter maskot bernama Starium. Starium akan menjelaskan program yang akan teman-teman tonton beserta tata krama yang harus teman-teman patuhi ketika program berlangsung.

Salah satu program acara yang saya ikuti adalah program Planetarium bernama “Kimi Ni Todoketai Nagareboshi – A Shooting Star For You”. Judul program ini diambil dari judul salah satu lagu pengiring program, yang dibawakan oleh Tohoshinki. Narasi program dibawakan oleh Kensho Ono, seorang voice actor kenamaan.

TENKU
Alamat : SKYTREE TOWN East Yard 7F, 1-1-2 Oshiage, Sumida-ku, Tokyo
Telepon : 03-5610-3043
Jam Operasional : Setiap hari, 10.00 – 21.00
Biaya Masuk : Program Planetarium, Dewasa – 1.500 yen, Anak – 900 yen, Kursi Premium – 4.000 yen.
Program Healing Planetarium, Dewasa – 1.700 yen, Kursi Premium – 4.400 yen.
URL : https://planetarium.konicaminolta.jp/tenku/program/

Bersantai di Bawah Langit Penuh Bintang

Setelah lelah berjalan-jalan di area Skytree, teman-teman dapat bersantai sejenak di TENKU sembari menikmati langit penuh bintang. Setiap program acara yang berlangsung selama kurang lebih 45 – 50 menit ini memiliki rekomendasi masing-masing. Misalnya saja, program yang saya ikuti di atas tertulis cocok untuk Anda yang ingin melihat bintang jatuh, ingin mengetahui tentang apa itu bintang jatuh, ingin suasana yang romantis, dan ingin merasakan hal yang tidak biasa.

Yuk, cari program yang sesuai dengan teman-teman dan manjakan dirimu dibawah hujan bintang, irama musik, dan narasi yang merilekskan.

Daya Tarik Kota Wisata Hakone Dengan Banyaknya

Hakonemachi berada di dalam distrik Ashigarashita yang dikenal sebagai tujuan wisata dan resor mata air panas (onsen) yang mudah dikunjungi oleh berbagai wisatawan seperti pasangan, maupun keluarga. Tempat ini tidak begitu jauh dari kota dan bisa bersantai di pemandian air panas yang penuh dengan pepohonan hijau menjadi alasan yang paling populer.

Untuk itu, di artikel kali ini, kami akan memperkenalkan daya tarik kota Hakone. Simak yuk!

Makanan dan Pemandangan Luar Biasa di Owakudani-Merasakan Nafas Bumi

Berbicara tentang Hakone, yang paling terkenal adalah Owakudani dan kereta gantungnya. Owakudani adalah spot yang populer dimana kita bisa melihat aktivitas gunung berapi dari gunung Hakone dari jarak yang begitu dekat. Gumpalan yang naik terus menerus seolah memberitahu kita akan besarnya bumi.

Jam operasional: Kurotama Shop 9:00〜16:00
Penjualan telur hitam: 9:00〜16:20 ※Ada kalanya telur hitam habis terjual
Alamat: Sengokuhara, Hakone-machi, Distrik Ashigarashimo Prefektur Kanagawa, 250-0631
TEL:0460-84-9605  
FAX:0460-84-9944

Berjalan Di Udara Dengan Kereta Gantung Hakone

Transportasi yang paling banyak dipilih untuk mencapai Owakudani adalah “Hakone Ropeway”. Di sini kalian bisa naik gondola sambil melihat pemandangan asap yang mengepul dari Owakudani, Gunung Fuji, dan danau Ashino. Selain itu, jika di musim gugur kalian juga bisa melihat pemandangan daun momiji dari pepohonan yang berubah warna menjadi kekuningan. Waktu ini pun musim yang populer di antara wisatawan asing.

Mencoba Telur Hitam yang Terkenal Owakudani!

Di Owakudani terdapat sebuah toko yang menjual “Telur Hitam” dan disinilah kita bisa membeli telur tersebut. Sesuai dengan namanya, telur rebus ini berwarna hitam dan kepopulerannya menyamai kota Hakone itu sendiri. Telur hitam ini awalnya telur putih biasa namun dengan merebusnya di kolam air panas menjadikan kandungan besi melekat di cangkang telurnya kemudian bereaksi dengan belerang menjadi “Besi Sulfida”sehingga warnanya berubah menjadi hitam.

Walaupun begitu, jika kalian kupas cangkangnya, warnanya putih biasa jadi kalian tidak perlu khawatir. Kalau dimakan rasanya seperti mata air panas. silakan dicoba ya!

Hal yang perlu diperhatikan saat hendak pergi ke Owakudani adalah gunung berapi yang terkadang mengeluarkan gas. Jika kalian punya alergi asma, penyakit bronkial, penyakit pernafasan, penyakit jantung, kondisi fisik yang buruk, atau mengenakan alat picu jantung, bisa menyebabkan kejang jika terhirup walau dalam jumlah sedikit dan bisa mengancam keselamatan jiwa. Oleh karena itu harus diperhatikan betul saat menaiki kereta gantung.

Perpaduan Seni dan Alam di Museum Seni Hutan Kaca (Garasunomori-Bijyutukann)

Sekitar 30 menit dengan bus dari Stasiun Odawara adalah “Museum Garasu no Mori” yang memamerkan sejumlah karya terbuat dari kaca dari Venesia. Taman tersebut dihiasi dengan kaca Kristal dan perpaduannya dengan alam begitu indah dan mengesankan. Walaupun disebut museum, tapi di sini Kalian bisa menikmati berbagai macam hal.

Jam operasional: Buka 10:00~17:30 (Masuk museum sampai 17:00)
Hari libur: Tanpa libur sepanjang tahun
Alamat: Prefektur Kanagawa, Distrik Ashigarashimo, Kota Hakone, Sengokuhara 930-48, 252-0631
Telp: 0460863111

Taman yang Bisa Dinikmati Sepanjang Musim

Di Museum Garasu no Mori memiliki taman yang berpadu dengan karya seni dari kaca dan taman biasa yang tidak berpadu dengan karya seni kaca. Taman kaca bisa langsung kalian lihat begitu memasuki taman, namun taman yang biasa berada di bagian dalam sehingga kalian tidak akan tahu jika tidak pergi sampai ke dalam. Di bagian bawah kalian bisa melihat sungai dan didekatnya tertulis 「La Campana dell’ amore」yang artinya “Lonceng Sumpah”, ini merupakan lonceng sumpah yang dibuat khusus di Venesia, Italia. Jika dibunyikan mengeluarkan bunyi yang cukup keras.

Makan di Café Restoran

Di taman ini terdapat café restoran yang penjualnya berpindah (mobile catering), dimana kita bisa beristirahat sambil menikmati suara gemericik sungai di teras luar. Suasana di café ini bernuansa Eropa dan merupakan café yang stylish dengan menu ala italia seperti es, pizza, kopi yang memuaskan. Dengan harga yang lumayan, tempat ini sangat cocok untuk sekedar minum teh. Di bagian bawah terdapat tumbuhan hijau dan dibagian dalam bisa terlihat asap dari Owakudani. Hanya saja, di sini tidak ada atap sehingga jika turun hujan, kami sangat menganjurkan kalian untuk memanfaatkan café yang berada di bagian dalam. Di sini pun terdapat teras sehingga kalian bisa melihat panorama taman.

Pengalaman Membuat Kaca

Di Museum Garasu no Mori, terdapat tempat untuk mencoba pembuatan kaca dengan teknik Sandblasting, dan Fusing (pembentukan) kaca. Di sini kita bisa mencoba membuat karya sendiri yang hanya ada satu-satunya di dunia. Atraksi ini juga yang paling populer dikalangan anak-anak. Sandblasting merupakan salah satu teknik menyemprotkan pasir di atas kaca kemudian menggosok permukaan kaca tersebut. Sedangkan Fushing merupakan teknik yang digunakan untuk membuat semacam aksesoris. Karena pengalaman ini bisa jadi pengalaman yang berkesan, jangan lupa coba ya!

Instagramable Museum Chokoku no mori (Cyokokunomori-Bijyutukann)!

Museum Chokoku no mori dapat ditempuh dengan berjalan kaki dari Stasiun Chokoku. Museum Chokoku no mori merupakan museum yang memiliki nilai sejarah karena merupakan museum luar ruangan pertama di Jepang. Keunikannya adalah banyaknya pameran di luar ruangan. Seperti yang bisa kalian lihat juga di halaman webnya, jika kalian bisa berkreasi, tempat ini sangat instagramable dan itulah alasan mengapa tempat ini populer.

Jam operasional: 9:00~17:00
Hari libur museum: Tidak ada
Hari libur: Tanpa libur sepanjang tahun
Alamat: Prefektur Kanagawa, Distrik Ashigarashimo, Kota Ninohira 1121, 250-0493

Bisa Bermain Bersama Anak-anak

Di dalam Museum terdapat spot dimana kita bisa mencoba karya seni sambil bermain. Misalnya “Hutan Jaring” ini di dalamnya terdapat jaring berwarna warni yang terhubung satu sama lain, sehingga menciptakan hammock (ayunan) raksasa. Sebuah karya seni yang populer diantara anak-anak karena bisa merasakan warna maupun bentuknya secara langsung dengan indra. Selain itu, terdapat juga “Taman Bintang”yaitu labirin raksasa dan Kastil gelembung sabun yang elastis, dan banyak lagi karya yang dipamerkan yang tidak akan membuat anak-anak bosan. Museum memiliki image tempat yang sulit untuk mengajak anak-anak, tapi di museum ini keluarga bisa berkunjung membawa anak-anak dengan aman.

Menara Kaca Patri yang Indah, Patung Simfoni yang Menyerukan Kebahagiaan

Jika melihat menara ini dari luar tidak begitu indah dan malahan terkesan kuno. Tetapi begitu masuk ke dalam, imagenya sama sekali berbeda. Kalian bisa mengapresiasi menara kaca dari satu sisi. ini dalah ruangan yang“Fotogenic” yang merupakan tempat yang paling populer di kalangan anak muda dan merupakan spot yang Instagramable. Selain itu, tangga yang berada di tengah-tengah bukan hanya sekedar hiasan tapi kita bisa menaikinya, dan dari puncak tangga tersebut kita bisa melihat luasnya museum.

Nah gimana nih? Seru kan! Hakone ini berada di posisi dengan letak yang mudah diakses. Bisa langsung dari kota maupun singgah di tengah perjalanan dari Atami. Masih banyak daya tarik dari objek wisata ini yang tidak akan habis jika diceritakan. Jadi buat kalian yang tertarik silakan datang langsung saja ya!

Penerjemah : Aririn

Gereja Karuizawa Kougen yang Diselimuti Hangatnya Lentera

Melihat Iluminasi Populer di antara Resor Musim Panas di Karuizawa

Di Jepang, kalian bisa menyaksikan berbagai macam iluminasi beraneka warna. Namun kali ini kami akan memperkenalkan pada kalian pemandangan iluminasi Karuizawa yang terkenal di antara resor musim panas.

Gereja Karuizawa Kougen berada di Resort Hoshino depan Breston Court hotel Karuizawa. Gereja ini sudah ada sejak tahun 10 Taishou, dan merupakan gereja yang sangat bersejarah.

Di Prefektur Nagano, gereja ini dikenal sebagai gereja yang sering dipakai untuk upacara pernikahan. Di gereja Karuizawa Kougen ini setiap tahunnya di bulan Agustus dan Desember, selalu membuat Iluminasi yang disebut “Candle night”. Pohon besar yang dihiasi lentera dengan warna temaram yang lembut menjadikannya pemandangan yang wajib kalian lihat! Gereja Karuizawa Kougen bisa ditempuh dalam 10 menit dengan mobil dari Stasiun Karuizawa.

Gereja Karuizawa Kyoukai
Alamat: Prefektur Nagano, Kitasaku-gun, Kota Karuizawa, Ooaza, Nagakura 2144

 

Mari Berkeliling Mengitari Gereja dengan Lentera

Kalian akan diberi lentera lilin di pintu masuk gereja Karuizawa Kougen. Sambil membawa lentera ini, kalian bisa mengitari gereja. Di area gereja, dihiasi banyak lentera, seolah kalian diselimuti cahaya lembut temaran dari lentera.

Pohon Cemara Setinggi 6 Meter

Jika kalian berjalan menyusuri jalan yang dihiasi lentera, kalian bisa melihat pohon Christmas. Pohon cemara ini memiliki ketinggian mencapai 6 meter. Di sebelah kiri gambar adalah gereja Karuizawa, di sini bisa mencoba membunyikan hand bell sambil menyesuaikan irama dengan nyanyian pujian.

Hanya saja, kapasitas untuk mencoba hal ini terbatas, dan sangat penuh. Bagi yang ingin tetap mencobanya kami sarankan untuk mengantri lebih awal.

Selain itu, di area bagian dalam terdapat lentera yang disusun menyerupai pohon dan pastinya instagramable banget!!

Kehangatan yang Bisa Dirasakan di tengah Cuaca Dingin

Bagaimana kesannya Iluminasi yang dilihat dari daerah dingin Karuizawa?

Image gereja ini adalah tempat yang banyak dikunjungi oleh pasangan, tapi jangan khawatir, walaupun begitu tempat ini tetap menyenangkan untuk dikunjungi walaupun sendirian ataupun dengan teman. Dengan hanya mengelilingi area gereja berdua dengan satu lentera, bisa mendekatkan jarak kalian lho!

Yuk coba datang ke sini dan membuat kenangan musim dingin di Nagano!

Penerjemah : Aririn

Acara Musiman Tahun Baru Jepang! Yuk, Nonton Dezomeshiki oleh Pemadam Kebakaran!

Apa itu Dezomeshiki?

Dezomeshiki adalah upacara yang diadakan oleh stasiun dan pasukan pemadam kebakaran setiap awal bulan Januari.

Pada upacara tersebut, kita dapat melihat kondisi latihan “pemadaman” dan “penyelamatan” oleh stasiun dan pasukan pemadam kebakaran.
Latihan ini diperlihatkan dengan tujuan meningkatkan kesadaran warga akan pecegahan bencana.

Dezomeshiki diadakan setiap tahun di setiap daerah di Jepang sebagai acara tahunan awal tahun. Upacara ini bahkan sampai ditayangkan di televisi dan menjadi artikel di koran. Kali ini, saya ingin memperkenalkan “Dezomeshiki Pemadam Kebakaran Kota Kobe” yang diadakan di Meriken Park, Kobe pada 6 Januari 2019.

Dezomeshiki Pemadam Kebakaran Kota Kobe

Latihan pemadaman oleh pasukan pemadam kebakaran

Kita dapat melihat latihan pemadaman oleh pasukan pemadam yang terdiri dari warga kota anak-anak. Pasukan menyemprotkan air ke target yang ada di tempat jauh, dan berhasilkan menjatuhkan target tersebut. Para pasukan bergerak dengan semangat, sehingga terlihat bahwa ini adalah hasil latihan yang teratur.

Parade mobil pemadam dan ambulans

Parade dimulai di alun-alun, banyak mobil pemadam kebakaran muncul! Semua mobil pemadam kebakaran di Jepang berwarna merah.

Mobil pemadam banyak jenisnya, seperti mobil tangga dan mobil pompa, serta mobil pemadam khusus untuk kebakaran dari kecelakaan ilmiah. Sembari diumumkan namanya, mobil ini muncul satu persatu ke alun-alun.

Ambulans juga muncul satu persatu. Semua ambulans di Jepang berwarna putih. Ngomong-ngomong, ketika teman-teman ingin memanggil mobil pemadam kebakaran atau ambulans di Jepang, teman-teman bisa menghubungi nomor “119”!

Latihan penyelamatan darurat dengan helikopter

Ada juga latihan menyelamatkan orang terluka dengan helikopter. Pada foto di atas, terlihat petugas pemadam kebakaran yang menggendong orang terluka, ditarik ke atas dengan tali.

Seperti yang teman-teman lihat, helikopter terbang setinggi bangunan. Gerakan petugas yang terjun dan memanjat tali di ketinggian ini patut kita beri skor sempurna! Saya yang melihat saja sampai keringat dingin…

Pertunjukan taiko oleh petugas pemadam kebakaran

Setelah itu, dimulailah pertunjukan taiko (drum Jepang yang terbuat dari kayu dan kulit binatang) oleh petugas pemadam kebakaran. Tergantung daerahnya, ada juga petugas yang mempertunjukkan pertunjukkan tradisional bernama “hashinogori” (pertunjukkan akrobat dari atas kursi tinggi).

Issei Housei

Ketika pertunjukkan taiko berlangsung, mobil pemadam juga mulai menyemprotkan air. Air yang disemprotkan dari mobil pemadam bergerak naik turun, seakan terlihat seperti burung yang mengepakkan sayap.

Menurut penjelasan dari Pasukan Pemadam Kebakaran Kota Kobe, semprotan air ini bernama “Semprotan Phoenix” yang mengekspresikan burung abadi. Kita biasanya tidak berkesempatan melihat hal ini, tapi saya baru tahu banyak air bisa keluar dari mobil pemadam!

Di ujung alun-alun, petugas mulai menyemprotkan air menuju laut.

Dari laut juga muncul kapal pemadam kebakaran yang mulai menyemprotkan air. Pemandangan Dezomeshiki yang dapat kita lihat di kota pelabuhan, Kobe!Air ini berasal dari laut juga, sehingga jumlahnya sangat banyak!

Setelah melakukan Issei Housei (penyemprotan air secara bersamaan), Dezomeshiki kali ini selesai.

Akhir kata

Bagaimana pemandangan Dezomeshiki ini? Setelah mengunjungi Dezomeshiki ini dan melihat gerakan semangat dari petugas pemadam dan berbagai macam fungsi dari mobil pemadam, saya merasa pemadam kebakaran kita sangat bisa diandalkan.

Di Jepang ada kata-kata, “satu batang korek penyebab kebakaran”. Musim dingin di Jepang membuat cuaca kering sehingga kebakaran mudah terjadi. Berhati-hatilah dengan penggunaan api. Lalu, ketika ada kejadian di mana teman-teman harus memanggil pemadam atau ambulans di Jepang, segera hubungi “119”!

Penerjemah : Gita Siwi