Cara dan Biaya Mencari Tempat Tinggal di Jepang

Periksa informasi properti real estate

Pertama-tama, kita mencari tempat tinggal yang ingin ditinggali, dan banyak orang menggunakan Internet untuk mencarinya. Ada situs real estate seperti:

・SUUMO:https://suumo.jp/
・LIFULL HOMES:https://www.homes.co.jp/
・セーフティネット住宅情報提供システム:https://www.safetynet-jutaku.jp/ https://www.safetynet-jutaku.jp/

Alternatifnya, Anda bisa langsung pergi ke toko real estat di kota dan berkonsultasi.

Jika Anda menemukan tempat tinggal yang menarik, ajukanlah pertanyaan

Jika Anda menemukan sebuah tempat tinggal yang Anda ingin tempati melalui internet, Anda perlu mendaftarkan informasi seperti nama, jumlah orang, pekerjaan, dan alasan mencari kamar, lalu mendaftar dan menghubungi agen real estat yang menawarkan tempat tinggal tersebut. Jika tempat tinggal tersebut belum ditempati, Anda akan menerima balasan atas pertanyaan Anda. Selanjutnya, Anda dapat mengatur jadwal untuk mengunjungi agen real estat dan mereka akan memperkenalkan tempat tinggal yang serupa dengan yang Anda tanyakan.

Pergi melihat tempat tinggal secara langsung

Jika Anda tertarik dengan tempat tinggal yang diperkenalkan, Anda bisa pergi melihatnya secara langsung. Meskipun Anda telah melihat tata letak dan fasilitas tempat tinggal melalui data, sangat penting untuk memeriksa langsung pencahayaan dan lingkungan sekitar. Jika Anda mempertimbangkan untuk tinggal, Anda bisa mengambil foto untuk ide di mana tempat untuk menyimpan mesin cuci, panjang tirai yang dibutuhkan, dll. Periksa juga apakah ada toko serba ada, supermarket, rumah sakit, atau halte bus di dekatnya.
Jika Anda tidak bisa mengunjungi karena jarak jauh atau tidak memiliki waktu, tanyakan apakah ada opsi untuk diperkenalkan secara online.

Pengajuan dan Pemeriksaan

Jika Anda ingin tinggal di kamar yang telah Anda kunjungi, Anda perlu menyampaikan keinginan untuk mengajukan permohonan kamar tersebut. Pada saat itu, umumnya Anda akan memerlukan dokumen-dokumen dan informasi berikut. Ini hanya beberapa contoh, dan mungkin diperlukan dokumen tambahan lainnya:
(Dokumen identifikasi pribadi)
-Paspor
-Kartu izin tinggal
(Dokumen yang membuktikan keberadaan Anda)
-Sertifikat mahasiswa
-Surat keterangan kerja
(Dokumen yang membuktikan penghasilan Anda)
-Slip gaji
-Bukti transfer bank

Selain itu, saat mengajukan permohonan, Anda mungkin perlu menggunakan jasa perusahaan jaminan untuk antisipasi jika Anda tidak dapat membayar sewa, atau mungkin memerlukan penjamin. Jika hasil pemeriksaan tidak memuaskan, Anda tidak akan dapat menyewa kamar tersebut dan harus mencari kamar lain.

Dari penandatanganan kontrak kamar hingga pindah

Jika hasil pemeriksaan dinyatakan OK, selanjutnya Anda akan melakukan kontrak. Dalam kontrak, tertulis janji antara Anda dan pemilik, jadi pastikan untuk memeriksa isinya dengan saksama. Setelah membayar uang yang diperlukan, Anda akan menerima kunci kamar. Perlu diingat bahwa sewa akan mulai dikenakan dari tanggal masuk yang tertera di kontrak, meskipun Anda belum benar-benar menempati kamar tersebut.

Biaya yang diperlukan saat menyewa tempat tinggal

Umumnya, uang berikut ini diperlukan untuk menyewa kamar di Jepang, tetapi pastikan Anda memeriksa kontrak dengan benar karena mungkin berbeda di setiap daerah dan kamar yang Anda sewa.
-Uang jaminan: sekitar satu bulan sewa.
Ini adalah biaya untuk mengembalikan kondisi kamar seperti saat Anda menyewa, ketika kontrak berakhir dan Anda pindah. Misalnya, selama Anda menyewa lantainya menjadi rusak, maka uang itu akan digunakan untuk memperbaikinya. Bila ada sisa maka uangnya akan dikembalikan.

-Uang kunci: setara dengan sekitar satu bulan sewa.
Dibayarkan sebagai ucapan terima kasih kepada pemilik kamar.
-Uang sewa di muka: sekitar satu bulan sewa.
Ini adalah biaya sewa untuk bulan pertama Anda pindah.
-Premi asuransi kebakaran: sekitar JPY 10,000 – JPY 20,000.
Asuransi ini untuk berjaga-jaga jika kamar terbakar.
-Biaya jaminan perusahaan penyewaan: sekitar 0,5 – 1 bulan sewa.
Pemilik akan mendapat masalah jika Anda tidak dapat membayar sewa dengan alasan apa pun. Oleh karena itu perusahaan penjamin ini membayar kepada pemilik atas sewa Anda.
-Biaya agen: sekitar 1 bulan sewa.
Ini adalah biaya untuk mencari dan menunjukkan kamar Anda dan memproses kontrak.

Selain itu, Anda juga memerlukan biaya untuk pindahan. Jika Anda atau teman dapat membantu, biaya pindahan bisa sangat minim. Namun, jika Anda memiliki banyak barang, sebaiknya cari jasa pindahan. Pastikan untuk memeriksa biaya tambahan lainnya saat Anda menemukan kamar yang ingin Anda sewa.

すかSUKI(Suka Suki) dapat membantu Anda dalam mencari tempat tinggal

Secara umum, Anda akan berinteraksi dengan agen real estat setelah tiba di Jepang, namunすかSUKI(Suka Suki) bisa memberikan informasi properti sejak Anda masih berada di Indonesia. Jika Anda menemukan tempat tinggal yang Anda suka, kami dapat mempersiapkan segalanya agar Anda dapat langsung melihatnya setelah tiba di Jepang. Bukankah menyenangkan jika Anda bisa mencari tempat tinggal sebelum tiba di Jepang? Selain itu, kami mungkin dapat membantu mengurangi biaya komisi dan menghemat pengeluaran Anda.
Jika Anda berencana pergi ke Jepang untuk studi atau pekerjaan, jangan ragu untuk menghubungi kami. Kami juga dapat membantu jika Anda berencana pindah ke tempat lain di dalam Jepang. Kami menantikan kabar dari Anda!


Petunjuk

すかSUKI memulai dengan visi “Dukungan Untuk Anda Belajar dan Bekerja di Jepang!” pada tahun 2014. Sejak itu, dengan semakin banyaknya orang Indonesia yang tinggal di Jepang, kami terus memikirkan cara untuk memberikan bantuan yang lebih besar.

Mulai Februari 2024, kami menerapkan visi “Mari kita atasi kesulitan di Jepang bersama!” dan ingin membantu dengan hal yang lebih luas. konkretnya adalah membantu mencari tempat tinggal di Jepang. Kelebihan dari mencari tempat tinggal melalui すかSUKI adalah sebagai berikut:

-Kamu bisa mencari tempat tinggal dari Indonesia sebelum berangkat ke Jepang.
-Biaya perantara bisa gratis.
-Anggota すかSUKI akan membantu kamu jika ada kesulitan dalam kehidupan sehari-hari.

すかSUKI ingin membantu kamu dengan masalah yang mungkin akan dihadapi setelah tiba di Jepang. Untuk itu, sangat penting untuk membuat banyak orang mengetahui tentang kegiatan すかSUKI, dan saya berharap banyak orang akan berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Meskipun mungkin sulit untuk terlibat secara aktif dalam kegiatannya, namun hanya dengan menyebarkan informasi saja sudah sangat membantu. Kami sangat menantikan partisipasi kalian, jadi bagi yang tertarik, silakan mendaftar melalui formulir pendaftaran berikut.

Untuk mendaftar sebagai anggota すかSUKI:
https://fearless-kilogram-a64.notion.site/SUKI-8f56a0be51fc4feaa3c22656bcf4818c?pvs=4
https://forms.gle/xESvNJ7FrNzZtLvu8

Ringkasan Laporan “Keadaan Pekerja Asing di Jepang” Per Akhir Oktober 2023

Diantara teman-teman yang membaca artikel すかSUKI, mungkin banyak juga yang ingin bekerja di Jepang. Untuk itu artikel kali ini kami akan memperkenalkan pada kalian data tentang pekerja asing yang bekerja di Jepang berdasarkan data yang dipublikasikan pada bulan Januari 2023.

Jumlah pekerja asing di Jepang masih akan terus bertambah

Jumlah pekerja asing di Jepang mencapai rekor tertinggi dengan 2,048,675 orang, menandakan peningkatan terus menerus sejak 2007. Banyaknya pekerja asing di Jepang diharapkan akan terus bertambah.

Orang dari negara mana yang paling banyak?

Kebangsaan pekerja asing di Jepang adalah sebagai berikut, dengan persentase dari total jumlah pekerja:
1. Vietnam: 518,364 orang (25.3%)
2. China: 397,918 orang (19.4%)
3. Filipina: 226,846 orang (11.1%)

Indonesia menempati posisi keenam dengan jumlah 121,507 orang, menyumbang 5.9% dari total. Jumlah ini meningkat sebesar 56.0% dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Mengingat populasi besar Indonesia dan banyaknya orang yang ingin datang ke Jepang, ada kemungkinan jumlahnya akan naik ke posisi keempat di tahun berikutnya.

Mereka tinggal dengan visa apa?

Urutan status tinggal adalah sebagai berikut, dengan persentase dari total jumlah:
1. Status izin tinggal berdasarkan keadaan pribadi atau posisi: 615,934 orang (30.1%)
2. Insinyur atau Teknisi/Spesialis Kemanusiaan/Layanan internasional: 595,904 orang (29.1%)
3. Pelatihan Teknis Magang: 412,501 orang (20.1%)

Dari tiga kualifikasi teratas, “Insinyur atau Teknisi/Spesialis Kemanusiaan/Layanan internasional” dan “Pelatihan Teknis Magang” telah mengalami peningkatan jumlah yang signifikan dibandingkan tahun lalu. Akibatnya, dapat dilihat bahwa jumlah pekerja asing di Jepang meningkat.

Orang banyak bekerja di mana?

Tempat dengan jumlah pekerja paling banyak adalah sebagai berikut, dengan persentase dari total jumlah:
1. Tokyo: 542,992 orang (26.5%)
2. Aichi: 210,159 orang (10.3%)
3. Osaka: 146,384 orang (7.1%)

Di Tokyo, status tinggal untuk bidang spesialisasi profesional dan teknis mendominasi dengan 212,603 orang (39.2%). Di Aichi, program pelatihan keahlian adalah yang terbanyak di Jepang dengan 38,887 orang (16.6%). Sedangkan di Osaka, aktivitas di luar kualifikasi menempati posisi kedua terbanyak di Jepang setelah Tokyo, dengan 37,689 orang (25.7%).

Bagi teman-teman yang punya rencana bekerja di Jepang bisa cek link berikut.
【Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan】
Ringkasan Laporan “Keadaan Pekerja Asing di Jepang” Per Akhir Oktober 2023
https://www.mhlw.go.jp/stf/newpage_37084.html


Petunjuk

すかSUKI memulai dengan visi “Dukungan Untuk Anda Belajar dan Bekerja di Jepang!” pada tahun 2014. Sejak itu, dengan semakin banyaknya orang Indonesia yang tinggal di Jepang, kami terus memikirkan cara untuk memberikan bantuan yang lebih besar.

Mulai Februari 2024, kami menerapkan visi “Mari kita atasi kesulitan di Jepang bersama!” dan ingin membantu dengan hal yang lebih luas. konkretnya adalah membantu mencari tempat tinggal di Jepang. Kelebihan dari mencari tempat tinggal melalui すかSUKI adalah sebagai berikut:

-Kamu bisa mencari tempat tinggal dari Indonesia sebelum berangkat ke Jepang.
-Biaya perantara bisa gratis.
-Anggota すかSUKI akan membantu kamu jika ada kesulitan dalam kehidupan sehari-hari.

すかSUKI ingin membantu kamu dengan masalah yang mungkin akan dihadapi setelah tiba di Jepang. Untuk itu, sangat penting untuk membuat banyak orang mengetahui tentang kegiatan すかSUKI, dan saya berharap banyak orang akan berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Meskipun mungkin sulit untuk terlibat secara aktif dalam kegiatannya, namun hanya dengan menyebarkan informasi saja sudah sangat membantu. Kami sangat menantikan partisipasi kalian, jadi bagi yang tertarik, silakan mendaftar melalui formulir pendaftaran berikut.

Untuk mendaftar sebagai anggota すかSUKI:
https://fearless-kilogram-a64.notion.site/SUKI-8f56a0be51fc4feaa3c22656bcf4818c?pvs=4
https://forms.gle/xESvNJ7FrNzZtLvu8

Survei Dasar Terhadap Orang Asing yang Menetap di Jepang Tahun 2022, Bagian 3

Dalam artikel kali ini, kami akan melanjutkan pengenalan “Survei Dasar Terhadap Orang Asing yang Menetap di Jepang” yang telah kami perkenalkan sebelumnya. Bagi yang ingin melihat artikel pertama, silakan mengecek dari tautan berikut.

<Pekerjaan>

Jumlah orang asing yang bekerja di Jepang telah meningkat dan diperkirakan akan terus bertambah. Untuk hidup di Jepang, tentu saja kita perlu uang, dan cara utama untuk mendapatkannya adalah dengan bekerja. Lalu, apa saja masalah yang dihadapi oleh mereka yang bekerja atau sedang mencari pekerjaan di Jepang?

(Kesulitan dalam pekerjaan)

1.Gaji yang rendah
2.Perlakuan yang tidak adil dalam perekrutan, penempatan, dan promosi dibandingkan dengan orang Jepang
3.Jam kerja yang panjang

Sayangnya, masalah pertama yaitu gaji yang rendah juga dirasakan oleh orang Jepang. Gaji tidak naik, namun pajak dan iuran asuransi sosial bertambah, sehingga pendapatan bersih menurun. Selain itu, karena kenaikan harga barang baru-baru ini dan situasi depresiasi yen, muncul kesan bahwa lingkungan hidup semakin memburuk. Perlakuan yang tidak adil dalam perekrutan dan penempatan kemungkinan adalah bentuk diskriminasi. Oleh karena itu, perusahaan diharapkan untuk mengatur sistem yang adil dan menjelaskan alasan dengan jelas agar tidak dianggap diskriminatif.

(Alasan tidak bisa mendapatkan pekerjaan)

1.Tidak menemukan pekerjaan yang diinginkan
2.Kemampuan bahasa Jepang yang tidak memadai
3.Keterampilan, pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman yang dibutuhkan untuk pekerjaan tidak cukup

Jika Anda tidak menemukan pekerjaan yang diinginkan, sayangnya Anda mungkin harus mencari pekerjaan di luar Jepang. Jika Anda tidak tahu pekerjaan apa yang ingin Anda lakukan, banyak orang Jepang juga mengalami hal yang sama. Dengan mengumpulkan berbagai pengalaman, Anda akan mendapatkan gambaran lebih jelas tentang apa yang ingin Anda lakukan. Untuk alasan kedua dan ketiga, Anda hanya perlu bekerja keras untuk meningkatkan kemampuan Anda.

<Partisipasi Sosial>

Proporsi orang yang ingin berpartisipasi dalam aktivitas sosial adalah 35.0%, sedangkan yang tidak ingin berpartisipasi adalah 24.2%. Aktivitas spesifik seperti kegiatan sukarela (penerjemahan, pembersihan, dll.) adalah yang tertinggi dengan 70.9%.

Selain itu, sekitar 49.6% mengatakan mereka tidak tahu kegiatan sosial apa yang sedang berlangsung. Oleh karena itu, jika ada pusat informasi yang memperkenalkan partisipasi sosial, jumlah orang asing yang terlibat kegiatan akan meningkat.

<Masalah HAM dan Diskriminasi>

(Keadaan di mana diskriminasi terjadi)

1.Saat mencari rumah
2.Saat bekerja
3.Saat mencari pekerjaan

(Orang yang melakukan diskriminasi)

1.Rekan kerja
2.Agen property
3.Pelayan toko

Diskriminasi tentu saja tidak boleh terjadi. Namun, sayangnya masih ada orang yang melalukan diskriminasi. Saya sendiri, sebagai orang Jepang, sangat menyayangkan terjadinya hal ini. Dari hasil survei, situasi utama di mana diskriminasi terjadi adalah di tempat kerja dan saat mencari rumah.

Perusahaan yang mempekerjakan orang asing menerima pekerja asing karena mereka membutuhkan mereka. Jika demikian, perlu ada pendidikan yang baik agar karyawan Jepang memahami pentingnya tidak mendiskriminasi.

Selain itu, dari sudut pandang pemilik rumah, ada beberapa pertimbangan dalam menerima penyewa asing. Misalnya, ada orang asing yang tidak mengikuti aturan pembuangan sampah, mengadakan pesta malam yang bising, penggunaan ruangan yang tidak baik sehingga menyebabkan kerusakan, pekerjaan yang tidak stabil dibandingkan dengan orang Jepang, tidak adanya penjamin, dan lain-lain.

Sebenarnya bukan berarti orang Jepang tidak akan melakukan hal-hal jelek tersebut. Namun dari sudut pandang pemilik, mereka ingin menghindari risiko sebisa mungkin, seperti tidak mendapatkan pembayaran sewa atau adanya masalah dengan tetangga. Namun, jika orang asing tidak memiliki tempat yang aman untuk tinggal, mereka tidak akan bisa bekerja, sehingga ini adalah topik yang memerlukan penanganan yang tepat.

(Asuransi sosial dan Rasa Kesepian)

Terkait dengan sistem asuransi kesehatan, 44,3% mengatakan bahwa mereka tidak mengerti isinya. Sumber informasi paling umum tentang sistem pensiun adalah dari tempat kerja dengan angka 26,1%. Sistem jaminan sosial di Jepang juga kompleks dan sulit dipahami bahkan bagi orang Jepang. Bagaimana menyampaikan ini kepada orang asing merupakan salah satu tantangan bagi Pemerintah Jepang.

Selain itu, jika kita menggabungkan jumlah orang yang selalu merasa kesepian, kadang-kadang merasa kesepian, dan sesekali merasa kesepian, totalnya ada sekitar 50%. Angka ini menunjukkan peningkatan dari survei tahun sebelumnya, sehingga dirasa perlu untuk menciptakan tempat-tempat yang dapat menghubungkan masyarakat.

Selesai sudah pengenalan konten survei yang telah kami sampaikan dalam tiga artikel. Bagi Anda yang sudah tinggal di Jepang, mungkin ada yang memiliki pemikiran yang sama. Bagi Anda yang sedang mempertimbangkan untuk tinggal di Jepang, kami berharap informasi ini dapat menjadi referensi yang berguna.

Untuk negara Jepang pun, tidak cukup hanya dengan melakukan survei. Berdasarkan hasil survei ini, Jepang harus bekerja untuk mempersiapkan lingkungan yang lebih baik dan mewujudkan masyarakat yang lebih harmonis dengan orang asing. すかSUKI juga akan terus bekerja dengan gigih, memberikan support sebanyak mungkin kepada teman-teman semua.

【Badan Pelayanan Imigrasi Jepang:Survei Dasar terhadap Orang Asing yang Menetap di Jepang】
https://www.moj.go.jp/isa/policies/coexistence/04_00017.html

Survei Dasar Terhadap Orang Asing yang Menetap di Jepang Tahun 2022, Bagian 2

Dalam artikel kali ini, kami akan melanjutkan pengenalan ” Survei Dasar Terhadap Orang Asing yang Menetap di Jepang ” yang telah kami perkenalkan sebelumnya. Bagi yang ingin melihat artikel pertama, silakan lihat dari tautan berikut.

Survei Dasar Terhadap Orang Asing yang Menetap di Jepang Tahun 2022
https://www.sukasuki.org/2023/11/survei-dasar-terhadap-orang-asing-yang-menetap-di-jepang-tahun-2022/

<Orientasi Kehidupan di Jepang>

Sebanyak 40.5% responden mengatakan bahwa mereka tidak menerima orientasi tentang kehidupan di Jepang. Orang yang akan bekerja di perusahaan atau yang datang untuk studi biasanya memiliki kesempatan untuk mendapatkan orientasi, tetapi berbeda dengan orang lainnya. Khususnya bagi mereka yang baru tiba di Jepang, ada banyak hal yang tidak dimengerti dan bisa menjadi sumber kecemasan, sehingga pengadaan orientasi tentu sangat diharapkan. Berikut ini adalah informasi yang dianggap berguna oleh mereka yang telah menerima orientasi.

(Informasi yang berguna dalam kehidupan sehari-hari di Jepang)

1.Cara membuang sampah
2.Pendaftaran penduduk
3.Pencegahan bencana

Bahkan bagi orang Jepang sendiri, aturan pembuangan sampah itu kompleks dan sulit untuk dipahami. Fasilitas pengolahan sampah berbeda-beda tergantung pada daerah tempat seseorang tinggal, sehingga aturan pembuangan sampah sangat dipengaruhi oleh di mana Anda tinggal. Jika seseorang pindah rumah, mereka perlu untuk memastikan aturan pembuangan sampah di tempat yang baru. Untuk membangun hubungan yang baik dengan tetangga sekitar, sangat penting untuk memahami dan mengikuti aturan ini.

Orang asing yang tinggal di Jepang dalam jangka panjang perlu melakukan pendaftaran penduduk. Ini adalah cara bagi negara untuk mengetahui di mana para pendatang tinggal, sehingga jika mereka pindah, mereka harus membuat laporan pindah.

Mengenai pencegahan bencana, Jepang merupakan negara yang sering mengalami bencana alam seperti gempa bumi dan angin topan, sehingga penting untuk mengetahui terlebih dahulu informasi seperti ke mana harus mengungsi jika terjadi keadaan darurat.

(Informasi yang akan berguna jika diketahui lebih dulu)

1.Pensiun dan asuransi Kesehatan sosial
2.Pajak
3.Medis dan kesejahteraan

Ketiga hal di atas memiliki aturan yang berbeda-beda di setiap negara. Meskipun sistem di Jepang telah lengkap, orang Jepang sendiri sulit memahami system yang cukup rumit ini. Sulit untuk memahami semua peraturan hanya dengan sekali mendengar. Informasi tentang hal-hal ini juga tidak banyak disampaikan oleh pemerintah kepada warga negara Jepang. Bahkan ada beberapa informasi yang hanya bisa ketahui melalui media. Oleh karena itu, sangat penting untuk memiliki sikap proaktif dalam mencari informasi atau mendengarkan penjelasan.

<Pengumpulan Informasi>

Cara mendapatkan informasi yang telah dipublikasikan dan hasilnya adalah sebagai berikut:

1.Tidak ada kesulitan khusus dalam mendapatkan informasi dalam setahun teakhir
2.Informasi dalam berbagai bahasa sedikit
3.Sulit untuk menemukan informasi yang diperlukan di situs web lembaga resmi

Selain itu, yang keempat adalah “sedikitnya informasi dalam Bahasa Jepang yang mudah dipahami” dan yang kelima adalah “sedikitnya informasi yang disampaikan melalui aplikasi”. Tantangan utama tampaknya adalah bahasa dan memikirkan cara untuk menyampaikan informasi dengan lebih efektif.

<Penanganan Konsultasi>

Berikut ini adalah lawan yang menjadi tempat konsultasi saat mengalami kesulitan:

1.Keluarga/sanak saudara
2.Teman/kenalan orang Jepang
3.Teman/kenalan dari negara asal atau orang asing lainnya

Sepertinya kebanyakan orang cenderung berkonsultasi dengan orang-orang yang mereka kenal baik. Yang keempat adalah konsultasi di tempat kerja atau sekolah.

(Kesulitan saat mencoba berkonsultasi dengan lembaga resmi)

1.Harus mengambil cuti dari pekerjaan atau sekolah untuk berkonsultasi
2.Tidak ada atau sedikit penerjemah yang tersedia
3.Tidak ada penjelasan yang cukup jelas yang bisa dipahami oleh orang asing, atau isi yang tidak dimengerti

Layanan administrasi kebanyakan hanya pada hari kerja, dari pagi hingga sore. Ini sering kali membuat seseorang kesulitan untuk menyelesaikan urusannya setelah jam kerja atau di hari libur. Akibatnya, para pekerja atau pelajar harus mengambil cuti dari pekerjaan. Di sini juga terlihat ada masalah dalam bahasa dan penyediaan informasi.

(Alasan tidak berkonsultasi dengan lembaga pemerintah)

1.Tidak tahu tempat bagian atau loket untuk berkonsultasi ada di mana
2.Harus mengambil cuti dari pekerjaan atau sekolah untuk berkonsultasi
3.Ada orang lain yang menjadi lawan konsultasi

Tidak tahu harus bertanya apa atau berkonsultasi di mana adalah situasi yang paling menyulitkan, tetapi memiliki orang lain untuk diajak berkonsultasi tentu sangat membantu dan merupakan lingkungan yang diharapkan oleh kita semua. Akan sangat baik jika ada loket khusus untuk konsultasi orang asing, yang bisa menjadi petunjuk kemana harus pergi atau di mana harus bertanya.

<Pengasuhan Anak dan Pendidikan>

(Kesulitan dalam kehamilan dan melahirkan)

1.Biaya kehamilan dan melahirkan yang tinggi
2.Ketidakpastian apakah dapat melanjutkan sekolah atau pekerjaan
3.Tidak ada tempat atau orang untuk berkonsultasi tentang masalah kehamilan dan kelahiran

(Kesulitan tentang mengasuh anak)

1.Anak tidak memahami cukup tentang bahasa dan budaya negara asal
2.Biaya pengasuhan yang tinggi
3.Anak tidak memahami bahasa Jepang dengan cukup

Untuk wanita, kehamilan dan kelahiran memiliki dampak yang lebih besar pada kehidupan dibandingkan untuk seorang pria. Kelahiran di negara asing membawa beban psikologis dan finansial yang besar.
Selain itu, mengasuh anak juga berbeda dari pengalaman tumbuh di negara asal, sehingga bisa menyebabkan banyak kecemasan. Anak yang lahir di Jepang mungkin akan menyesuaikan dengan baik di Jepang, namun sebaliknya, pemahaman tentang negara asal mungkin sangat dipengaruhi oleh usaha orang tua di rumah.

Artikel kali ini sampai di sini dulu. Kami akan lanjut membahas isi survei ini pada artikel berikutnya!.

【Badan Pelayanan Imigrasi Jepang: Survei Dasar terhadap Orang Asing yang Menetap di Jepang】
https://www.moj.go.jp/isa/policies/coexistence/04_00017.html

Survei Dasar Terhadap Orang Asing yang Menetap di Jepang Tahun 2022

Jumlah orang asing yang menetap di Jepang pada akhir tahun 2022 adalah 3.075.213 orang, yang merupakan jumlah tertinggi sepanjang sejarah. Ke depannya, diperkirakan jumlah orang asing ini akan terus bertambah. Banyak hal yang sulit dimengerti hanya dengan pengetahuan umum ataupun pengalaman saat tinggal di luar negeri. Semakin lama seseorang tinggal di Jepang, semakin banyak pula kesulitan yang mungkin akan dia dihadapi. Oleh karena itu, Badan Pelayanan Imigrasi Jepang melaksanakan “Survei Dasar Terhadap Orang Asing yang Menetap di Jepang” untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi orang asing dalam kehidupan kerja, sehari-hari, dan sosial.

Kami rasa ada pembaca yang saat ini tinggal di Jepang atau mereka yang nantinya ingin tinggal di Jepang. Untuk membantu para pembaca, kami akan memperkenalkan isi survei yang telah diterbitkan secara bertahap.

<Responden>

3 kebangsaan responden terbanyak yang memberikan jawaban adalah sebagai berikut:
1. Cina: 31.4%
2. Vietnam: 14.7%
3. Korea Selatan: 11.0%

Selanjutnya, jumlah orang asing yang tinggal di Jepang pada akhir tahun 2022 adalah sebagai berikut:
1. Cina: 761.563 orang
2. Vietnam: 489.312 orang
3. Korea Selatan: 411.312 orang
4. Filipina: 298.740 orang
5. Brasil: 209.430 orang
6. Nepal: 139.393 orang
7. Indonesia: 98.865 orang
8. Amerika Serikat: 60.804 orang
9. Taiwan: 57.294 orang
10. Thailand: 56.701 orang

Dari data di atas, dapat diketahui bahwa semakin banyak orang yang tinggal di Jepang dari suatu negara, semakin banyak pula responden yang memberikan jawaban. Sebagai contoh, responden dari Indonesia adalah 2.8% dari total.

<Status Tinggal>

Status tinggal dari responden adalah sebagai berikut:
1. Penduduk tetap: 30.4%
2. Keahlian, Pengetahuan Humaniora, Bisnis Internasional: 14.4%
3. Pelajar: 10.7%

Selain itu, urutan status tinggal terbanyak di Jepang adalah sebagai berikut:
1. Penduduk tetap: 863.936 orang
2. Pemagang Kerja Teknis: 324.940 orang
3. Keahlian, Pengetahuan Humaniora, Bisnis Internasional: 311.961 orang

Banyaknya penduduk tetap juga merupakan faktor kenapa banyak yang memiliki pengalaman kesulitan karena telah tinggal lama di Jepang. Seseorang dengan visa untuk pemagang kerja teknis yang memiliki batas waktu tinggal dan pada akhirnya harus pulang ke negara asal, mungkin tidak begitu aktif dalam memberikan jawaban dalam survei ini.

<Total Tahun Tinggal di Jepang>

1. Lebih dari 3 tahun dan kurang dari 10 tahun
2. Lebih dari 10 tahun dan kurang dari 20 tahun
3. Lebih dari 20 tahun dan kurang dari 30 tahun

Survei ini ditujukan untuk orang yang telah tinggal di Jepang lebih dari satu tahun, tetapi dari data di atas, banyak jawaban yang diberikan oleh orang yang telah tinggal cukup lama. Orang yang tinggal lebih dari 1 tahun dan kurang dari 3 tahun juga memberikan jawaban, tetapi hanya 10.5% dari total.

<Kepuasan Terhadap Lingkungan Hidup Secara Umum>

Orang yang puas dengan hidup mereka di Jepang adalah 86.4%, jumlah yang sepertinya cukup tinggi.

(Alasan Kepuasan)

1. Lingkungan tempat tinggal (kebersihan, dll.) yang baik
2.Cocok dengan budaya dan adat Jepang
3.Keamanan yang baik

(Alasan tidak puas)

1. Gaji yang rendah
2. Harga barang yang tinggi
3. Ada diskriminasi terhadap orang asing

Alasan merasa puas yang masuk akal. Kami, sebagai orang Jepang, juga merasa bahwa Jepang cukup nyaman untuk ditinggali dan pada dasarnya bersih di mana pun kita pergi jika dibandingkan dengan negara lain.

Salah satu alasan tidak puas adalah gaji yang rendah. Memang benar, karena baru-baru ini harga barang-barang meningkat dan gaji orang Jepang sendiri juga tidak kunjung naik yang menjadi salah satu kekhawatiran kami. Untuk harga, dibandingkan dengan negara maju lainnya, ada kesan bahwa harga di Jepang lebih murah. Ditambah lagi dengan adanya depresiasi yen saat ini, Jepang malah dianggap sebagai negara yang lebih menguntungkan bagi para wisatawan. Lalu, sungguh disayangkan ada jawaban tentang diskriminasi, tetapi kami pikir hal seperti itu memang benar terjadi. Asalnya, Jepang adalah negara kepulauan dengan sedikit orang asing, sehingga banyak warga Jepang yang tidak terbiasa dengan orang asing. Namun, pemerintah Jepang berniat untuk terus lanjut menerima orang asing sebagai pekerja dan wisatawan, sehingga perlu ada usaha untuk menyelaraskan sistem dan usaha dari warga negara Jepang sendiri untuk memahami hal tersebut.

<Mempelajari Bahasa Jepang>

Untuk hidup di Jepang, penguasaan bahasa Jepang adalah tema yang penting. Berikut adalah jawaban tentang kesulitan belajar bahasa Jepang yang tidak mudah bagi orang asing.

(Kesulitan dalam belajar bahasa Jepang)

1. Biaya dan tingkat penggunaan kelas bahasa Jepang/sekolah bahasa yang tinggi
2. Tidak ada kelas bahasa Jepang gratis di dekat tempat tinggal
3. Tidak ada kesempatan untuk memanfaatkan bahasa Jepang yang telah dipelajari

Isu utama adalah mengenai biaya. Akan lebih baik jika orang asing bisa belajar bahasa Jepang dengan beban finansial yang lebih kecil. Namun nyatanya, karena mengajar bahasa Jepang sendiri adalah bisnis yang perlu menghasilkan keuntungan dan saat ini cukup sulit untuk menemukan pengajar sukarelawan yang tidak sibuk. Berbeda dengan dahulu, sekarang sudah tersedia lebih banyak cara untuk belajar bahasa, seperti internet, YouTube, ChatGPT, dll. sehingga diharapkan teman-teman dapat memanfaatkannya. Selain itu, sangat disayangkan jika tidak ada kesempatan untuk memanfaatkan bahasa Jepang yang dipelajari. Sering kali, kami mendengar bahwa para orang asing tidak memiliki kesempatan untuk bertemu dengan orang Jepang selain di sekolah atau di tempat kerja. Jika ada kesempatan untuk bertemu lebih banyak orang Jepang, secara alami kesempatan untuk menggunakan bahasa Jepang akan meningkat dan kemampuan bahasa Jepang akan berkembang. Sepertinya perlu ada sistem untuk mempertemukan orang yang ingin belajar bahasa Jepang dengan mereka yang ingin berkenalan dengan orang asing.

(Alasan tidak belajar bahasa Jepang)

1. Tidak perlu belajar karena sudah bisa berbahasa Jepang
2. Tidak ada kelas bahasa Jepang/sekolah bahasa yang bisa diikuti pada jadwal yang cocok
3. Tidak ada kelas bahasa Jepang gratis di dekat tempat tinggal

Banyak responden yang sudah menjadi penduduk tetap sehingga tidak perlu belajar bahasa Jepang lagi. Di samping itu, ada kebutuhan untuk menciptakan lingkungan di mana seseorang bisa belajar bahasa Jepang secara gratis atau dengan biaya rendah, termasuk pada waktu-waktu seperti malam hari atau akhir pekan.

Artikel kali ini sampai di sini dulu. Kami akan lanjut membahas isi survei ini pada artikel berikutnya!

​【Badan Manajemen Imigrasi: Survei Dasar terhadap Orang Asing yang Tinggal di Jepang】

https://www.moj.go.jp/isa/policies/coexistence/04_00017.html

【Badan Pelayanan Imigrasi Jepang: Survei Dasar terhadap Orang Asing yang Menetap di Jepang】https://www.moj.go.jp/isa/content/001402002.pdf

Upah Minimum Regional Tahun 2023

Di Jepang, ada undang-undang upah minimum yang melarang pembayaran gaji di bawah upah minimum. Dan sejak bulan Oktober, upah minimum regional untuk tahun 2023 telah diperbarui. Dalam artikel ini, kami akan memperkenalkan jumlah upah minimum yang telah diperbarui.

Upah Minimum Regional Tahun 2023

Nomor /Nama Perfektur /Upah Minimum(Yen) Per Jam  
1.Hokkaido960
2.Aomori898
3.Iwate893
4.Miyagi923
5.Akita897
6.Yamagata900
7.Fukushima900
8.Ibaraki953
9.Tochigi954
10.Gunma935
11.Saitama1.028
12.Chiba1.026
13.Tokyo1.113
14.Kanagawa1.112
15.Niigata931
16.Toyama948
17.Ishikawa933
18.Fukui931
19.Yamanashi938
20.Nagano948
21.Gifu950
22.Shizuoka984
23.Aichi1.027
24.Mie973
25.Shiga967
26.Kyoto1.008
27.Osaka1.064
28.Hyogo1.001
29.Nara936
30.Wakayama929
31.Tottori900
32.Shimane904
33.Okayama932
34.Hiroshima970
35.Yamaguchi928
36.Tokushima896
37.Kagawa918
38.Ehime897
39.Kochi897
40.Fukuoka941
41.Saga900
42.Nagasaki898
43.Kumamoto898
44.Oita899
45.Miyazaki897
46.Kagoshima897
47.Okinawa896

Revisi Upah Minimum di Oktober

Upah minimum tertinggi adalah di Tokyo sebesar 1.113 yen, sedangkan yang terendah di Iwate sebesar 893 yen. Kenaikan tertinggi adalah 47 yen (di Prefektur Shimane dan Saga), dan kenaikan terendah adalah 39 yen (di Iwate). Dengan pembaruan ini, rata-rata upah minimum nasional menjadi 1.004 yen, melampaui target 1.000 yen yang telah ditetapkan sebelumnya. Meskipun upah minimum sudah meningkat, daerah perkotaan cenderung mengalami kenaikan yang lebih besar, sementara di daerah pedesaan mengalami kenaikan yang lebih kecil. Alhasil, menimbulkan kesenjangan upah minimum di Jepang.

Bagaimana upah minimum di Jepang ke depannya?

Meskipun target upah minimum 1.000 yen telah tercapai, bagaimana dengan upah minimum di Jepang ke depannya? Perdana Menteri Kishida baru-baru ini berkomentar bahwa Beliau menargetkan untuk mencapai upah minimum 1.500 yen, jadi kemungkinan besar upah minimum akan terus meningkat. Alasan yang mungkin adalah inflasi yang menyebabkan sebagian orang kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya, dan dengan meningkatkan upah minimum dapat membantu mempertahankan pekerja asing.

Ketika mencari pekerjaan, gaji adalah salah satu syarat kerja yang penting. Namun, isi pekerjaan, hubungan sosial dan lingkungan pun merupakan komponen yang tidak kalah penting. Buat teman-teman yang ingin bekerja di Jepang, kumpulkanlah berbagai macam informasi dan temukan pekerjaan yang cocok!

【Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan】

https://www.mhlw.go.jp/stf/seisakunitsuite/bunya/koyou_roudou/roudoukijun/minimumichiran/index.html

Pelaksanaan Sanksi Berdasarkan Peraturan Magang Teknis: Tanggal 28 April 2022

Mungkin banyak diantaranya orang yang ingin datang ke Jepang melalui sistem magang. Dalam hal magang, saat ini dijalankan berdasarkan peraturan yang dibuat untuk magang  “Ginou Jisshuhou” atau “Peraturan Magang”. Kemudian, jika peraturan yang telah disepakati ini tidak ditaati, ada kemungkinan untuk mendapatkan penalty/Sanksi. Informasi perusahaan yang mendapatkan penalti ini secara rutin diumumkan oleh Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan sosial Jepang. Artikel kali ini akan memperkenalkan informasi tentang sanksi-sanksi tersebut yang diumumkan secara publik.

<Organisasi Pelatihan Magang Teknis Untuk orang Asing: Sanksi Administratif berdasarkan Peraturan Magang Teknis>
https://www.mhlw.go.jp/stf/newpage_25344.html
https://www.mhlw.go.jp/content/11808000/000933599.pdf

Sanksi Terhadap Organisasi Pengawasan

〇Perbaikan Perintah: 1 kasus

・Apabila dalam kurun waktu 3 bulan tidak melakukan pengawasan yang sesuai lebih dari 1 kali ・Tidak menyerahkan laporan hasil pengawasan namun tidak menaati nya walaupun sudah beberapa kali menerima instruksi dan bimbingan dari organisasi pelatihan magang

Sanksi terhadap Praktisi Magang

〇Penarikan Sertifikasi Rencana Magang Teknik: 11 Kasus

・Tidak melaksanakan Magang Teknik berdasarkan Rencana Magang Teknik tersertifikasi

・Menyerahkan dokumen palsu untuk menyembunyikan pelanggaran

・Melakukan tindakan curang

・Pembayaran upah yang tidak pantas/tidak sesuai

・Tidak menjawab dengan jujur kepada Organisasi Pelatihan Magang Teknik bagi orang asing

・Menerima denda berdasarkan Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Industri

・Melakukan pelanggaran HAM terhadap peserta magang

Pentingnya Semua Orang yang Terlibat Memahami dan Mengaplikasikan Sistem dengan Tepat

Dalam hal pekerjaan, bukan hanya sekedar hubungan “Perusahaan” dengan “Tenaga Kerja”, namun dalam sistem magang ada pula yang disebut “Lembaga Pengiriman Tenaga Kerja”  dan “Organisasi Pengawasan”. Tepatnya, untuk bisa teraplikasikan nya program magang teknis, maka ke-empat pihak ini harus memahami dengan baik sistem tersebut dan melaksanakannya berdasarkan peraturan yang berlaku. Ditambah, pada kenyataannya tindakan tidak pantas yang dilakukan oleh makelar menimbulkan masalah di Jepang.

Demi Masa Depan yang Lebih Cerah

Idealisnya semua yang bekerja di Jepang sebagai peserta magang teknis bisa mendapatkan masa depan yang lebih baik dan memperluas peluang yang ada. Namun sayangnya saat ini ada yang sebagian orang yang kesulitan atas permasalahan yang terjadi. Penyebabnya bisa dari pihak Jepang ataupun dari organisasi pengiriman tenaga kerja magang ke Jepang. Ada pula permasalahan yang ditimbulkan peserta magang karena tidak memahami peraturan yang berlaku.

Bagaimanapun juga apabila dikenai sanksi, maka perusahaan tersebut tidak bisa menerima peserta magang teknis dan peserta lainnya akan dialihkan ke perusahaan lain. Tetapi, belum pasti semua peserta dipulangkan karena ada pula kemungkinan peserta magang tersebut dipulangkan ke tanah air walau masanya belum berakhir. Dengan begitu hal ini bisa mempersulit kehidupan para pemagang. 

Tidak mudah mengetahui hal tentang Jepang sebelum berangkat ke Jepang, namun melalui perusahaan pengiriman tenaga kerja magang ke Jepang, teman-teman bisa menentukan baik-baik apakah akan pergi ke Jepang atau tidak. Oleh karena itu, carilah lembaga pengiriman tenaga kerja magang yang dapat dipercaya supaya selama di Jepang bisa tinggal tanpa rasa khawatir.

Memang tidak mudah mengetahui hal tentang Jepang sebelum berangkat ke Jepang, namun melalui perusahaan pengiriman tenaga kerja magang ke Jepang, teman-teman bisa menentukan baik-baik apakah akan pergi ke Jepang atau tidak. Oleh karena itu, carilah lembaga pengiriman tenaga kerja magang yang dapat dipercaya supaya selama di Jepang bisa tinggal tanpa rasa khawatir.

Penerjemah : AriaRIn

Data Status Operasional Sistem Tokutei Ginou per akhir Desember 2021

“Tokutei Ginou”, atau disebut juga SSW (Specified Skilled Worker), status kependudukan baru yang berlaku mulai bulan April 2019. Kira-kira ada berapa banyak orang yang memenuhi syarat dan beraktivitas di Jepang dengan status ini? Dalam artikel kali ini, kami akan membahas materi yang mengumumkan hal tersebut.

Ada 49.666 orang asing dengan status kependudukan “Tokutei Ginou”

Setelah sistem ini mulai berlaku, jumlah “Tokutei Ginou” per akhir Desember 2019 adalah 1.621 orang, dan menjadi 15.663 orang per akhir Desember 2020. Jumlah ini kembali naik menjadi 49.666 orang per akhir Desember 2021, menunjukkan kenaikan sebanyak kurang lebih 30.000 orang dalam 1 tahun.

Walau jumlah totalnya adalah sebesar yang tertulis di atas, ada dua pola seseorang dapat memperoleh status “Tokutei Ginou”. Pola pertama adalah ketika orang asing yang telah memiliki kualifikasi “Tokutei Ginou” datang ke Jepang. Pola kedua adalah ketika orang asing dengan kualifikasi lain yang telah menetap di Jepang mengubah kualifikasinya menjadi “Tokutei Ginou”.

Jumlah orang asing yang telah memiliki kualifikasi “Tokutei Ginou” dan datang ke Jepang dari luar negeri adalah 563 orang per akhir Desember 2019, 4.274 orang per akhir Desember 2020, dan 4.936 orang per akhir Desember 2021. Artinya, lebih banyak jumlah orang asing yang melakukan pola kedua, di mana mereka yang sudah menetap di Jepang mengubah status kependudukannya.

Kami tidak tahu alasan tepat atas angka ini, apakah karena pengaruh pandemi Covid-19, kesulitan dalam memperoleh kualifikasi “Tokutei Ginou” di negara asal, atau ada alasan lain. Kami rasa akan lebih mudah untuk menentukan alasannya dengan melihat pergerakan orang asing setelah Jepang membuka kembali pintu masuk untuk orang asing ke negaranya.

Warga Negara Mana yang Memiliki Kualifikasi “Tokutei Ginou”?

Berikut adalah negara-negara dengan pemilik “Tokutei Ginou” terbanyak per akhir Desember 2021. Angka di dalam kurung adalah persentasi dari jumlah keseluruhan.

1. Vietnam: 31.721 orang (63,9%)
2. Filipina: 4.607 orang (9,3%)
3. Indonesia: 3.889 orang (7,8%)
4. Cina: 3.694 orang (7,4%)
5. Myanmar: 2.294 orang (4,6%)

Jumlah warga Vietnam, yang persentasinya melebihi 60% dari total, sangatlah banyak. Indonesia berada di peringkat ketiga.

Daerah Jepang Mana yang Punya Banyak Warga “Tokutei Ginou”?

Berikut adalah daerah Jepang dengan pemilik “Tokutei Ginou” terbanyak per akhir Desember 2021. Angka di dalam kurung adalah persentasi dari jumlah keseluruhan.

1. Prefektur Aichi: 4.536 orang (9,1%)
2. Prefektur Chiba: 3.225 orang (6,5%)
3. Prefektur Saitama: 2.863 orang (5,8%)
4. Prefektur Ibaraki: 2.757 orang (5,6%)
5. Prefektur Osaka: 2.646 orang (5,3%)

Sepertinya tidak ada prefektur khusus yang memiliki banyak “Tokutei Ginou”, para warga negara asing dengan kualifikasi ini tersebar di penjuru prefektur. Prefektur Aichi adalah prefektur dengan jumlah pemilik “Tokutei Ginou” terbanyak di Jepang. Kebanyakan dari mereka adalah pemilik kualifikasi “Ginou Jisshu” – kualifikasi Pemagang Kerja Teknis yang digunakan sebelumnya – yang mengubah kualifikasi mereka menjadi “Tokutei Ginou No. 1”. Dari sini bisa kita ketahui bahwa sejak awal memang banyak orang asing yang menetap di Aichi.

Apa Pekerjaan yang Banyak Dilakukan Pemilik “Tokutei Ginou”?

Berikut adalah pekerjaan yang paling banyak dilakukan oleh pemilik kualifikasi “Tokutei Ginou”. Angka di dalam kurung adalah persentasi dari jumlah keseluruhan.

1. Industri Manufaktur Makanan dan Minuman: 18.099 orang (36,4%)
2. Industri Pertanian: 6.232 orang (12,5%)
3. Perawat: 5.155 orang (10,4%)
4. Industri Konstruksi: 4.871 orang (9,8%)
5. Industri Manufaktur Mesin Industri: 4.365 orang (8,8%)

Industri Manufaktur Makanan dan Minuman menempati sepertiga dari total keseluruhan, dengan jumlah “Tokutei Ginou” lebih banyak dibanding industri lainnya. Dari seluruh pekerjaan ini, hanya Industri Konstruksi yang memiliki status kependudukan “Tokutei Ginou No. 2”. Seseorang dengan status ini dapat membawa keluarganya ke Jepang dan dapat memilih untuk memperpanjang masa tinggalnya agar dapat menetap terus di Jepang.

“Tokutei Ginou”, status kependudukan yang baru berjalan selama 3 tahun sejak ditetapkan. Karena sempat ada pengaruh dari penyebaran Covid-19, kami rasa operasional sistem ini baru akan berjalan dengan skala penuh mulai sekarang. Kami berharap teman-teman yang ingin menetap di Jepang dengan kualifikasi “Tokutei Ginou” dapat memiliki pemahaman yang kuat terkait sistemnya. Untuk itu, kami akan terus membagikan informasi terbaru untuk teman-teman semua.

<Badan Pelayanan Imigrasi Jepang: mengenai “Status Operasional Sistem Tokutei Ginou per akhir Desember tahun ketiga Reiwa”>
https://www.moj.go.jp/isa/content/001359454.pdf

Penerjemah : Gita Siwi

Situs Dukungan untuk Pekerja Berketerampilan Spesifik, “Tokutei Ginou”

Sejak bulan April 2019, Jepang menambahkan peraturan persyaratan izin tinggal terbaru yang disebut “Tokutei Ginou” atau “Pekerja Berkterampilan Spesifik”.

Alasan adanya persyaratan “Tokutei Ginou” adalah berkurangnya angka pekerja yang disebabkan adanya penurunan Jumlah kelahiran sedangkan Jumlah lansia di Jepang terus meningkat, sehingga Jepang membuka kesempatan tenaga kerja asing untuk bekerja di Jepang. Dengan kata lain, sebagai tindakan dari kurangnya tenaga kerja maka dibuatlah persyaratan “Tokutei Ginou” yang baru.

Yang dimaksud Status Izin tinggal “Tokutei Ginou”(Jenis-jenis Tokutei Ginou)

Status izin tinggal Tokutei Ginou dibagi menjadi 2.

Tokutei Ginou No. 1 : Status tempat tinggal bagi orang asing yang bekerja di bidang industri tertentu yang memerlukan keahlian, pengalaman maupun pengetahuan sampai batas tertentu.

Tokutei Ginou No. 2 : Status tempat tinggal bagi orang asing yang memiliki suatu keterampilan yang mumpuni di bidang tertentu.

Setidaknya hingga artikel ini dibuat ada 14 bidang pekerjaan untuk bisa mendapatkan status tempat tinggal. Yaitu, keperawatan, pembersih gedung, industi bahan baku, industri manufaktur mesin, industry terkait pelistrikkan/elektronik, konstruksi, industri perkapalan, perawatan kendaraan, penerbangan, penginapan, pertanian, perikanan, manufaktur produk makanan dan minuman dan industri restoran.

Akan tetapi, bidang pekerjaan “Tokutei Ginou No. 2” saat ini hanya menerima bidang konstruksi, dan perkapalan atau kelautan. Namun ada kemungkinan bidang pekerjaan “Tokutei Ginou No. 1 dan No. 2 kedepannya akan bertambah.

Per tanggal 31 Desember 2021, di Jepang terdapat 49,666 orang asing yang mendapat status izin tinggal sebagai “Tokutei Ginou”.

Point Untuk Masing-masing Persyaratan

Selain point jenis pekerjaan yang ada pada “Tokutei Ginou No. 1” dan “Tokutei Ginou No. 2”, ada juga point-point lain yang menurut saya sangat menarik untuk diketahui oleh pembaca.

Point-point Tokutei Ginou No. 1

• Jangka waktu tinggal: 1 tahun, diperbaharui setiap 6 atau 4 bulan, total sampai 5 tahun
• Keahlian dasar: Ditentukan dengan ujian (Bagi rang asing yang sudah menyelesaikan program magang No. 2, dibebaskan dari ujian)
• Level Bahasa Jepang: Bahasa Jepang yang diperlukan untuk sehari-hari atau untuk pekerjaan ditentukan dengan ujian (Bagi orang asing yang sudah menyelesaikan program magang No. 2, dibebaskan dari ujian)
• Membawa keluarga: Pada dasarnya tidak diperbolehkan
• Bantuan: Objek bantuan tergantung lembaga penerima atau lembaga bantuan yang didaftar

Point-point Tokutei Ginou No. 2

• Jangka waktu tinggal : 3 tahun, diperbaharui setiap 1 tahun atau 6 bulan
• Keahlian dasar : Ditentukan oleh ujian
• Level Bahasa Jepang : Tidak perlu ujian untuk menentukannya
• Membawa keluarga : Memungkinkan jika memenuhi persyaratan (Suami/istri, anak)
• Bantuan : Objek bantuan tergantung lembaga penerima atau lembaga bantuan yang di daftar

“Tokutei Ginou No. 1” paling lama 5 tahun, mengasumsikan para pemagang sebelumnya untuk memperbaharui status tempat tinggalnya dan kembali tinggal di Jepang. Kelebihan “Program magang No. 2” adalah tidak ada batasan lamanya tinggal di Jepang sehingga bisa tetap tinggal di Jepang juga bisa membawa keluarga ke Jepang.

Pertama-tama Pahami Terlebih Dahulu Isi dari Peraturannya

Persyaratan “Tokutei ginou” baru 3 tahun sejak pertama kali dibuat dan masih terbilang baru. Selain itu juga, karena adanya varian virus korona baru yang menyebar, membuat penerimaan orang asing tidak berjalan seperti yang diperkirakan.

Jika orang-orang yang ingin tinggal di Jepang melalui izin tempat tinggal “Tokutei Ginou”, orang asing yang tinggal di Jepang, juga orang Jepang yang berhubungan dengan sistem memahami betul isi maupun tujuan dari sistem dan menjalankannya dengan baik merupakan hal yang sangat penting. Apabila ada satu saja golongan yang berbuat tidak baik, hal ini bisa membuat keseluruhan sistemnya kehilangan kepercayaan sehingga dapat menimbulkan kesulitan.

Bagi yang tertarik dengan isi peraturan tersebut, klik link dibawah “Kumpulan Website Dukungan untuk Program Pekerja Berketerampilan Spesifik” dan cek isinya. Nantikan juga artikel lainnya yang berhubungan dengan “Tokutei Ginou” yang akan kami suguhkan kepada teman-teman.

(Pelayanan Imigrasi Jepang: Situs Bantuan Program Pekerja Berketerampilan Spesifik)
Bahasa Indonesia: https://www.ssw.go.jp/id/
Bahasa Jepang: https://www.ssw.go.jp/

Penerjemah : Aria rin

Data Penduduk Asing di Jepang sampai Desember 2021

Dampak dari meluasnya Covid 19 di Jepang adalah pembatasan masuknya orang asing ke Jepang selama dua tahun. Tetapi mulai bulan Maret tahun ini Jepang kembali dibuka, karena waktu yang lama ini ada orang yang masih menunggu dan pastinya ada juga yang sudah menyerah ya. Sampai akhir Desember 2021, data orang asing yang berada di Jepang telah diumumkan. Kami akan menyampaikannya ya.

5 Negara dengan Jumlah Penduduk Terbanyak di Jepang

Di bawah ini adalah lima negara dengan jumlah penduduk terbanyak yang tinggal di Jepang
(Angka dalam kurung adalah persentase yang dibandingkan dengan tahun lalu)

1. China : 716.606 orang (-7,9%)
2. Vietnam : 432.934 orang (-3.4%)
3. Korea : 409.855 orang (-4,0%)
4. Filipina : 276.615 orang (-1,1%)
5. Brazil : 204.879 (-1,8%)

Jumlah penduduk asing di Jepang ada 2.760.635 orang. Jumlah ini mengalami penurunan 4,4% dibanding tahun lalu. Indonesia ada di urutan ke 7 dengan jumlah 59.820 orang, turun 10,5% di tahun lalu. Jumlah penduduk Indonesia di Jepang dari keseluruhan hanya 2,2% , terkesan masih sedikit sekali ya.

5 Status Kependudukan Terbanyak

Lalu, apa sajakah status kependudukan terbanyak yang dimiliki orang asing di Jepang?
(Angka dalam kurung adalah persentase keseluruhan)

1. Penduduk tetap:831.157 orang(30,1%)
2. Penduduk tetap khusus:296.416 orang(10,7%)
3. Peserta magang/Ginou Jisshu:276.123 orang(10,0%)
4. Teknologi, Humanistik, Bisnis Internasional:274.740 orang(10,0%)
5. Mahasiswa:207.830 orang(7,5%)

Berdasarkan data di atas peserta magang dan mahasiswa tahun lalu turun sekitar 30%, penurunan jumlah yang sangat signifikan. Oleh karena itu, dibukanya kembali Jepang pada tahun 2022 ini bisa dibayangkan banyak orang yang telah menunggu untuk berangkat ke Jepang.

5 Status Kependudukan Teratas Orang Indonesia

Selanjutnya kita akan melihat, status kependudukan orang Indonesia yang paling banyak.

1. Peserta magang:25.007 orang
2. Penduduk tetap:7.077 orang
3. Aktivitas Khusus:5.508 orang
4. Mahasiswa:4.686 orang
5. Seni, Humanistik, Bisnis Internasional:4.120 orang

Bisa diketahui bahwa 40% dari keseluruhan adalah peseta magang. Peserta magang dan mahasiswa memang mengalami penurunan tetapi jumlah pasangan orang Jepang (suami/istri) mengalami peningkatan menjadi 2.236 orang atau 4,4%nya. Ini kabar baik untuk orang yang ingin menikah dengan orang Jepang ya. hehe..

5 Prefektur dengan Penduduk Asing Terbanyak

Dimanakah orang asing yang paling banyak tinggal di Jepang? Kita dapat mengetahui dari data di bawah ini di manakah orang asing paling banyak tinggal.

1. Prefektur Tokyo:531.131 orang(19,2%)
2. Prefektur Aichi:265.199 orang(9,6%)
3. Prefektur Osaka : 246.157 orang(8,9%)
4. Prefektur Kanagawa:227.511 orang(8,2%)
5. Prefektur Saitama :197.110 orang (7,1%)

Secara keseluruhan tampaknya penduduk asing banyak berada di kota-kota besar. Sekitar 20% orang asing tinggal di Tokyo, dan kebanyakan dari mereka memiliki status tempat tinggal “penduduk tetap”, “pengetahuan teknologi/humanistik/bisnis Internasional”, dan “mahasiswa”. Alasannya mungkin karena banyak perusahaan atau sekolah. Prefektur Aichi adalah wilayah dengan “peserta magang” paling banyak di Jepang, jadi kita bisa tahu ya bahwa banyak perusahaan yang menerima peserta magang.

Karena situasi khusus pada tahun 2020 dan 2021, jumlah penduduk asing mengalami penurunan. Apa yang akan terjadi di tahun 2022? Nanti saya akan segera menyampaikannya lagi.

<Biro Imigrasi Jepang : Jumlah penduduk asing pada akhir tahun ke-3 Reiwa.>
https://www.moj.go.jp/isa/content/001370057.pdf

Penerjemah : Ai Suryani

Revisi Upah Minimum pada Oktober 2021

Di Jepang, ada undang-undang yang disebut Hukum Upah Minimum (Minimum Wage Act) yang menetapkan upah minimum yang harus dibayarkan kepada pekerja. Salah satu jenisnya adalah ‘Upah Minimum Regional’ yang direvisi pada 1 Oktober setiap tahun. Di artikel kali ini, すかSUKI akan menjelaskan mengenai revisi upah minimum yang telah dilakukan pada Oktober 2021 yang lalu.

Untuk revisi tahun 2018 dan 2019, kalian bisa melihat melalui artikel すかSUKI berikut ini :

Perubahan Upah Minimum 2018 : http://www.sukasuki.org/2018/11/perubahan-upah-minimum-2018/
Upah Minimum di Jepang Sejak Bulan Oktober 2019 : http://www.sukasuki.org/2019/09/upah-minimum-di-jepang-sejak-bulan-oktober-2019/

Upah Minimum setiap Prefektur 2021

Nomor /Nama Perfektur /Upah Minimum(Yen) Per Jam  
1.Hokkaido889
2.Aomori822
3.Iwate821
4.Miyagi853
5.Akita822
6.Yamagata822
7.Fukushima828
8.Ibaraki879
9.Tochigi882
10.Gunma865
11.Saitama956
12.Chiba953
13.Tokyo1.041
14.Kanagawa1.040
15.Niigata859
16.Toyama877
17.Ishikawa861
18.Fukui858
19.Yamanashi866
20.Nagano877
21.Gifu880
22.Shizuoka913
23.Aichi955
24.Mie902
25.Shiga896
26.Kyoto937
27.Osaka992
28.Hyogo928
29.Nara866
30.Wakayama859
31.Tottori821
32.Shimane824
33.Okayama862
34.Hiroshima899
35.Yamaguchi857
36.Tokushima824
37.Kagawa848
38.Ehime821
39.Kochi820
40.Fukuoka870
41.Saga821
42.Nagasaki821
43.Kumamoto821
44.Oita822
45.Miyazaki821
46.Kagoshima821
47.Okinawa820

 Hal yang Dapat Dipikirkan dari Isi Revisi pada Tahun 2021

Dari 2015 hingga 2019, upah minimum bertambah sebesar 250.000 yen tiap tahunnya. Hal ini karena terdapat kebijakan untuk menaikkan upah minimum dengan target 3% setiap tahun. Upah minimum rata-rata nasional pada 2015 adalah 798 yen. Angka tersebut berubah menjadi 901 yen pada tahun 2019.

Namun, tahun 2020 muncul virus corona yang membuat kondisi ekonomi tidak baik. Karena itu, pemeliharaan ketenagakerjaan lebih diprioritaskan daripada kenaikan upah sehingga besaran kenaikannya menurun. Upah minimum nasional yang tadinya sebesar 901 yen pada 2019 berubah menjadi 902 yen pada 2020. Kenaikannya hanya sebesar 1 yen!

Dampak dari virus corona masih berlangsung hingga 2021. Karena itu, banyak yang berpendapat bahwa angka kenaikan upah pada tahun tersebut bisa saja menjadi yang paling kecil. Namun, tanpa diduga, upah minimum nasional tahun 2019 berubah menjadi 930 yen. Ada kenaikan sebanyak 28 yen yang berarti meningkat jauh daripada tahun 2020.

Bagaimana dengan Revisi Tahun 2022?

Pemerintah mulai mempertimbangkan revisi upah minimum yang akan dilakukan pada Oktober 2022. Efek dari virus corona memang telah sedikit mereda saat ini, tapi efek ekonomi yang diberikan masih terasa. Jadi, apa kira-kira isi revisi tahun ini?

Mengingat situasi yang tidak memungkinkan, revisi kenaikan yang sangat sedikit pada tahun 2020 cukup masuk akal. Namun, isi revisi tahun 2021 yang menaikkan upah minimum sebesar 3% sangat mengejutkan. Padahal, masih banyak perusahaan yang masih cukup kesusahan gara-gara pengaruh virus corona.

Revisi tahun 2002 memang masih belum bisa dibayangkan. Tapi, melihat isi revisi tahun 2021, besar kemungkinan upah minimum akan kembali naik sebesar 3%. Selain itu, sudah sejak lama pemerintah menargetkan upah minimum nasional menjadi 1.000 yen. Untuk mencapai angka tersebut, masih ada waktu selama 4 tahun lagi, yang berarti target akan tercapai pada tahun 2025.

Akibat virus corona pula harga barang di Jepang mengalami kenaikan sehingga biaya hidup juga meningkat. Dalam keadaan seperti itu, mari kita lihat akan menjadi seperti apa isi revisi tahun 2022. Untuk kalian yang tertarik dengan revisi upah minimum pada tahun-tahun yang lalu, silakan lihat link di bawah ini.

Ministry of Health, Labour and Welfare: Daftar Upah Minimum di Seluruh Jepang Menurut Wilayah
https://www.mhlw.go.jp/stf/seisakunitsuite/bunya/koyou_roudou/roudoukijun/minimumichiran/

Penerjemah : Erlinda Dwi Yulianti

Video Panduan Supaya Bekerja dengan Aman

Ada idiom yang berupa 4 huruf yaitu 「健康第一」 Ken Kou Dai Ichi = Kesehatan yang Utama. Kesehatan adalah hal yang utama mengandung arti ketika kita merasa sakit kita tidak senang dan merasa sedih, ya kan.

Kata yang mirip dan sering terdengar di tempat kerja adalah「安全第一」 An Zen Dai Ichi = Keselamatan yang Utama. Mengapa keselamatan menjadi yang utama ketika bekerja karena apabila pekerjaan kita berbahaya atau kita menggunakan alat yang berbahaya kemungkinan terburuk adalah kematian, maka ini harus menjadi perhatian kita.

Sebelum ini sudah ada panduan berupa kertas atau teks. Tetapi baru ini Kementerian Kesehatan Tenaga Kerja dan Kesejahteraan telah membuat video panduan dan merilisnya di YouTube.  Kali ini, kami akan memperkenalkan video panduan tersebut.

“Lokasi Keselamatan Tempat Kerja” dengan video panduan dari berbagai industri

Banyak manual kerja/panduan yang disediakan dalam video “Lokasi Keselamatan Tempat Kerja ” ini. Ada manual secara detail mengenai beberapa industri berikut. Apakah di tempat kalian bekerja sekarang atau di tempat kalian ingin bekerja ada buku panduan/manualnya?

Kementerian Kesehatan dan Keselamatan Kerja : Lokasi Keselamatan Tempat Kerja
https://anzeninfo.mhlw.go.jp/information/kyozaishiryo/idn.html

〇Umum
〇Perawatan Lansia
〇Pembersihan Gedung
〇Industri Pelelehan & Pencetakan, Industri Manufaktur Alat Industri, Industri Kelistrikan & Informasi Elektronik
〇Konstruksi
〇Industri Perkapalan
〇Industri Perawatan Mobil
〇Penerbangan
〇Akomodasi
〇Industri Perikanan
〇Industri Produksi Bahan Makanan & Minuman
〇Industri Pelayanan Makanan
〇Industri Transportasi Angkutan Darat
〇Industri Retail

Misalnya dibidang Kaigo (Perawatan Lansia) ada video panduan seperti berikut ;

Panduan ini menggunakan subtitle Indonesia, dan berbentuk komik. Diharapkan orang -orang akan minat mempelajari tentang Keselamatan ini.

Semakin banyak pekerjaan semakin banyak materi panduan itu Penting

Seperti yang telah dijelaskan di atas, industri apa saja yang telah mempunyai materi panduan, sebagian besar materi panduan hanya mempunyai satu video. Tetapi Industri Perkapalan ada 8 video, bidang Konstruksi malah ada 131 video. Bagaimana ini bisa terjadi?

Alasan pembuatan video yang banyak itu Tentunya ingin membagi bidang pekerjaan tersebut secara mendetail. Tetapi, alasan kuat yang kita bayangkan adalah karena bidang tersebut adalah pekerjaan yang sangat berbahaya.

Materi panduan yang sederhana jika terus diulang maka bisa diingat sehingga kecelakaan kerja atau bahkan meninggal tidak akan terjadi. Namun, jika kita bekerja di tempat yang tinggi atau bekerja dengan menggunakan alat yang sangat panas, melakukan kesalahan kecil saja akan menyenangkan masalah yang fatal. Oleh sebab itulah, penting sekali kita memahami tentang keselamatan kerja ini.

Kemungkinan materi panduan dengan menggunakan VR  akan meningkat

Karena video memiliki lebih banyak informasi daripada teks, video dianggap sebagai panduan yang mudah dipahami. Namun, zaman sekarang panduan yang memanfaatkan VR juga bermunculan.

Materi pendidikan keselamatan dan kesehatan menggunakan VR Skenario F (terjepit dan tersangkut “Tangan tersangkut dalam mesin yang berputar”

Memang benar ada banyak hal yang tidak kita ketahui sampai kita benar benar bekerja di lapangan, tetapi kita bisa melakukan simulasi pekerjaan kita menggunakan VR. Tentu saja jika benar benar melakukannya di lapangan akan ada perbedaan setidaknya kita mendapatkan gambaran bagaimana pekerjaan kita nanti ya. Sebelum berangkat ke Jepang kita punya gambaran bagaimana pekerjaan kita di sana, zaman yang praktis ya.

Hal Terpenting adalah Hati dan Tubuh yang Sehat

Bila kita tidak bisa melakukan hal yang ingin kita lakukan pasti tidak menyenangkan kan? Sebagai manusia hati dan tubuh yang sehat adalah yang nomor satu. Sebagian besar orang yang telah bekerja di Jepang pasti akan pulang ke Indonesia. Di Indonesia kita mempunyai keluarga dan banyak teman bukan? Padahal sebelum berangkat ke Jepang dalam kondisi sehat namun ketika bekerja di Jepang kita mengalami kecelakaan kerja pasti keluarga kita akan sedih. Kalian juga pasti tidak ingin mengalami kecelakaan kerja selama bekerja kan.

Oleh sebab itu jangan sampai melupakan 「健康第一」「安全第一」selama hidup di Jepang.

Penerjemah : Ai Surya ni