Wawancara dengan Pekerja Indonesia di Jepang(2)

5 8月 2016, 7.38 am / By : Yasuyuki Miyashita

Taraf Pendidikan : Fakultas Teknik Jurusan Sistem Infomatika
Tempat Bekerja : Perusahaan Manufaktur
Pekerjaan : Sistem Developer
Level JLPT : N3
Kelamin : Laki-laki

 

Terima kasih atas waktunya hari ini. Wawancara dengan anda pastilah akan menjadi informasi yang berharga, mohon bantuannya untuk hari ini. Sudah berapa lama anda tinggal di Jepang?

Kurang lebih sudah empat bulan.

 

Saya terkejut karena Anda bukan dari jurusan Bahasa Jepang tapi Bahasa Jepangnya sangat lancar. Bagaimana anda belajar Bahasa Jepang?

Sewaktu kuliah Saya belajar Bahasa Jepang dengan guru privat. Setelah itu Saya belajar sendiri.

 

Anda sudah lulus N3, tapi Saya rasa kemampuan anda sudah lebih dari itu. Anda pasti sudah belajar dengan keras. Sekarang pekerjaan seperti apa yang anda lakukan di Jepang?

Pekerjaan Saya adalah sistem developer. Perusahaan Saya membuat sistem yang digunakan oleh perusahaan satu grup lainnya. Tapi jika ada permintaan untuk pengembangan sistem dari perusahaan induk, kami akan membuatnya dan mengetesnya berulang kali. Bahasa programing yang digunakan antara lain Java, Javascript, html, c, dan php.
Jika harus membuat sistem yang cukup besar, Saya biasanya mencari partner untuk membantu saat programing.
Tapi jika sistemnya kecil, Saya memprogramnya sendiri.

Saya akan terus menambah pengalaman, dan nantinya berencana untuk menjadi Project Leader. Kami hanya mengembangkan sistem yang digunakan oleh perusahaan, dan tidak menerima pekerjaan dari luar.

 

Langsung bekerja setelah lulus, Bahasa Jepangnya bagus, mengerti programing, benar-benar hebat. Bagaimana anda menemukan pekerjaan di Jepang?

Ketika masih di Indonesia, ada seorang kakak tingkat yang memberi tahu tentang Job Fair. Saya pernah bercerita ke kakak tingkat tersebut bahwa Saya ingin bekerja di Jepang. Job Fair ini diadakan di Jepang, dengan mengirip resume ke panitia kita akan mendapatkan undangan, dan Saya menerima interview dari beberapa perusahaan di Jepang.

Semua biaya untuk event ini disediakan oleh panitia. Pesertanya adalah siswa siswi dari Asia Tenggara. Ada sekitar 10.000 orang yang mengirim resume, dan dari Indonesia saja ada kurang lebih 1000 orang. 15 perusahaan Jepang akan memilih orang yang akan diwawancara, dan wawancaranya dilaksanakan di Jepang.

 

Begitu. Saya rasa perusahaan lah yang membayar biaya untuk peserta, dengan ini dipastikan mereka akan memperkerjakan beberapa orang. Pastinya semua yang mendaftar adalah siswa unggulan, jadi pasti ada untungnya membayar untuk mereka. Bisakah anda menjelaskan Job Fair itu dengan lebih teliti?

Iya. Awalnya Saya menerima wawancara dari 7 Perusahaan, setelah menerima wawancara terakhir dari 3 perusahaan Saya akhirnya dipekerjakan oleh perusahaan tempat Saya bekerja sekarang. Sewaktu wawancara, Saya ada di Jepang selama seminggu. Wawancara selama lima hari, di mana hari-hari terakhir digunakan untuk berwisata. Ketika wawancara ada perusahaan yang menggunakan Bahasa Inggris, ada juga yang menggunakan Bahasa Jepang. Saya sudah lulus dari Universitas di bulan September, tapi biasanya perusahaan Jepang menerima pegawai baru di bulan April. Seharusnya mulai bulan April, tapi Saya mulai kerja lebih cepat yakni dari bulan Januari.

 

Memang benar. Di Jepang lulusan baru akan mulai bekerja dari bulan April, ada kemungkinan hal ini berbeda dengan negara lain. Perusahaan yang menggunakan SDM luar negeri mungkin harus memikirkan hal ini.
Tadi anda berkata ingin bekerja di Jepang, Apa alasannya?

Saya tidak terlalu ingat awalnya, tapi sejak SMP Saya selalu berpikir bahwa Jepang itu bagus. Mungkin dikarenakan budaya dan orang-orangnya. Banyak orang di Indonesia yang tidak mematuhi peraturan, tapi Saya punya image bahwa semua orang Jepang pasti mematuhi peraturan.

Pada tahun 2011, Saya benar-benar merasa ingin pergi dan tinggal di Jepang. Saya mulai belajar Bahasa Jepang dan mencari kenalan orang Jepang.

Setelah lulus SMU Saya tidak tahu apa yang ingin Saya lakukan. Orang tua Saya menyuruh Saya untuk belajar bisnis dan Saya lulus ujian masuk Universitas Indonesia, tapi tetap saja Saya tidak tertarik. Sejak kecil Saya sudah senang menggunakan komputer, karena itu Saya sempat berpikir untuk masuk universitas terkenal seperti ITB atau BINUS. Tapi setelaah lulus Saya berunding dengan Ibu Saya bahwa Saya ingin bekerja di Jepang. Setelah itu, teman Ibu Saya mengenalkan Saya dengan universitas tempat di mana Saya akhirnya menimba ilmu.

 

Setelah berpikir mencari jalan,a khirnya anda membuat keputusan, hal yang sangat bagus. Pasti sulit untuk belajar hal yang berbeda dari jurusan kuliah anda, tapi motivasi untuk pergi ke Jepang pasti telah membantu anda untuk mempelajari bahasanya. Banyak teman Saya yang berasal dari jurusan Bahasa Jepang. Saya selalu memberitahu mereka untuk menguasai hal lain agar mudah untuk mencari kerja di Jepang.
Pastinya anda mulai terbiasa dengan pekerjaan anda. Bagaimana dengan kehidupan di Jepang?

Saya bekerja dari hari Senin sampai Jum’at, dari jam 9 pagi sampai jam 6 sore. Lemburnya tidak terlalu banyak. Ada beberapa orang senior yang lembur, tapi tidak terlalu lama. Hari Rabu dan Kamis adalah hari tidak boleh lembur. Tapi karena ini perkejaan yang berhubungan dengan sistem, dalam setahun ada saat kita harus bekerja di hari libur, juga berjaga-jaga ketika ada kegagalan sistem.

 

Ada image bahwa pekerjaan seperti ini memerlukan banyak waktu, tapi jika sistem ini milik suatu grup mungkin akan lebih santai. Jika ada kegagalan sistem, pastinya orang seperti anda yang dicari jadi mau tidak mau harus bekerja ya…
Apa ada warga negara asing lainnya di tempat kerja anda?

Iya, ada. Tapi kami adalah pekerja asing pertama. Ada dua orang Cina yang mulai bekerja bersamaan dengan Saya. Bulan Oktober nanti aka nada orang Cina dan Vietnam yang bergabung. Orang Indonesia nya hanya ada Saya. Saya juga pernah mengikuti magang di perusahaan lain, dan pada saat itu Saya berusaha untuk berbicara dengan pegawai perusahaan lain.

 

Nantinya pekerja asing di Jepang pun pasti akan bertambah. Menambah kenalan dari perusahaan lain sangatlah penting, jadi cobalah secara aktif mengajak bicara.
Berapa banyak biaya yang diperlukan untuk tinggal di Jepang?

Saya tinggal di apartemen yang disewa perusahaan, dengan biaya sewa 10.000 yen per bulan. Untuk biaya air, listrik, dan gas kurang lebih menghabiskan 10.000 yen. Untuk makan pagi Saya sering makan roti maupun buah-buahan. Saya makan siang di kantin perusahaan dan beli bento untuk makan malam. Dengan ini biaya makan kurang lebih menghabiskan 30.000 yen. Di akhir minggu Saya sering jalan dan makan dengan teman-teman, sebulannya menghabiskan kurang lebih 10.000 yen. Saya berencana untuk tinggal lama di Jepang, karena itu Saya juga membeli telepon genggam di sini.

 

10.000 yen untuk tempat tinggal di Tokyo sangatlah murah! Saya juga ingin tinggal di situ (tawa). Perusahaan besar biasanya berpenghasilan banyak, dan kesejahteraan pegawainya dijamin.
Bagaimana anda menghabiskan waktu luang anda?

Di hari libur Saya jalan-jalan dengan teman dari perusahaan, maupun bermain game. Ada klub bola basket di perusahaan, dan latihannya setiap hari kamis pulang kerja dari jam 7 sampai jam 9 malam. Perusahaan ini memilik lingkungan yang sangat nyaman untuk bekerja.

 

Syukurlah anda dapat menikmati bekerja di perusahaan anda. Dengan ini anda dapat lebih berjuang dalam bekerja.
Seperti anda tinggal di lingkungan yang bagus, tapi bagaimanakah image anda dengan Jepang sebelum anda dating ke sini?

Saya mempelajari teknologi, dan Saya rasa level teknologi di Jepang itu sangatlah tinggi. Lalu seperti yang Saya katakana tadi, orang Jepang itu mematuhi peraturan.

 

Begitu ya. Bagaimana setelah anda dating ke Jepang? Apa ada hal positif yang anda rasakan?

Ada anak sastra yang masuk perusahaan bersamaan dengan Saya dan tidak pernah mempelajari sistem. Tapi dia sangatlah cepat dalam mempelajari hal baru. Bahkan mungkin lebih cepat dari adik tingkat Saya di universitas dulu. Awalnya dia belajar sendiri di rumah, dan jika ada hal yang tidak dimengerti akan bertanya ke anak Sains. Sewaktu masuk perusahaan dia tidak mengerti sistem sama sekali, tapi sekarang pengetahuannya sangat luas.

 

Di Jepang, walau bukan speliasisasnya ada orang yang diperkerjakan karena memiliki potensial. Terutama perusahaan besar biasanya banyak merkruit dan pelan-pelan mendidik mereka. Tentu saja jika tidak ada keinginan, maka perbedaan akan terlihat jelas.

Kalau begitu apa ada hal negatif yang anda rasakan?

Sangat disayangkan, orang Jepang pun ada yang tidak mematuhi peraturan (tawa). Walaupun tidak banyak.

 

Tentu saja, ada orang Jepang yang tidak mematuhi peraturan (tawa). Saya juga harus berhati-hati. Apa ada hal lain yang anda rasakan maupun pikirkan?

Orang Jepang itu sering mencoba memikirkan orang lain dengan cara berdiri di posisi orang tersebut. Lalu semuanya bekerja dengan serius, jadi ketika libur semuanya juga bermain dengan maksimal sehingga sangat menyenangkan.

Sebenarnya ketika Saya masih kuliah, Saya pernah dua kali tidak mendapat visa dan tidak bisa pergi ke Jepang. Saat itu Saya sudah sempat berpikir untuk menyerah. Saat itu kakak sepupu Saya menyemangati, dan membuat Saya berjuang kembali. Saya bersyukur saat itu tidak menyerah dan terus berjuang.

 

Ada hal seperti itu terjadi! Setelah berjuang, akhirnya anda berhasil bekerja di Jepang.
Apa ada kesulitan selama tinggal di Jepang?

Kontrak untuk mendapatkan telepon genggam. Pada dasarnya Jepang memerlukan kontrak agar dapat menggunakan telepon genggam. Saya sama sekali tidak mengerti dan bersama senior Saya pergi ke took untuk mengurusnya. Lalu, tidak ada apa pun di rumah karena itu Saya meminta bantuan orang HR untuk membantu membeli perabut yang diperluka. Dan perabot di rumah Saya beli dengan uang Saya sendiri.

 

Memang benar. Apalagi ketika baru datang ke Jepang, pasti banyak hal yang tidak dimengerti. Untung saja ada orang yang dapat membantu anda, jika tidak pasti akan repot. すかSUKI pun ingin agar bisa membantu orang-orang seperti ini nantinya.
Apa rencana anda setelah ini?

Terus tinggal di Jepang dan mungkin akan mencoba menjadi warga Negara Jepang. Sebenarnya, Saya bercita-cita untuk menjadi presiden suatu perusahaan. Saya ingin membeli rumah dan menikah dengan orang Jepang (tawa).

 

Mimpinya sangat rialistis ya (tawa). Terakhir, mohon berikan sepatah kata untuk calon pekerja Indonesia di Jepang.

Jika anda punya impian, berjuanglah untuk mewujudkannya menjadi kenyataan. Jika ada kesempatan untuk tinggal di negara lain, hormatilah budaya negara tersebut. Lalu bersikaplah dengan baik, memikirkan keadaan lawanmu.

 

Saya senang anda dapat menyukai Jepang! Bukan hanya bahasa, anda juga berusaha untuk memahami budaya dan juga cara berpikir orang Jepang. Saya senang dapat bertemu anda hari ini, terima kasih banyak!

Related Post

Leave your comment