Wawancara dengan pekerja perusahaan Jepang di Indonesia(9)

24 6月 2016, 8.11 am / By : Yasuyuki Miyashita

Pengalaman studi ke luar negeri : Tidak ada
Level JLPT : tidak ada
Pekerjaan : Manajer perusahaan manufaktur
Kelamin : Laki-laki

 

Selamat siang. Terima kasih telah menyempatkan waktu anda di hari libur untuk wawancara ini. Langsung saja, apa alasan anda memilih bekerja di perusahaan Jepang?

Sebelumnya Saya pernah bekerja magang di Jepang, karena itu Saya ingin bekerja menggunakan Bahasa Jepang.

 

Pernah magang di Jepang ya. Pantas saja Bahasa Jepang anda sangat bagus, intonasinya terasa alami. Bagaimana anda menemukan pekerjaan yang sekarang?

Waktu Saya masih di Jepang, Saya tahu kalau banyak industry manufaktur Jepang yang melebarkan pasarnya ke Indonesia, jadi pastinya akan ada banyak lowongan di sana. Ketika Saya berkata sedang mencari pekerjaan pada kenalan Saya, Saya diperkenalkan dengan pekerjaan ini. Katanya, ada perusahaan Jepang yang baru membuka pabrik di Indonesia dan membutuhkan staff untuk peluncuran pabrik ini. Sekarang Saya sudah bekerja di sini selama kurang lebih 2 setengah tahun.

 

Pasti sibuk bekerja sebagai pegawai yang mendirikan perusahaan. Setelah peluncuran pabrik dan mulai bekerja, pekerjaan seperti apa yang anda lakukan?

Karena tidak ada staff lainnya, Saya harus melakukan berbagai macam pekerjaan kantor seperti quality control, pengurusan ekspor barang, akuntansi, dan lain sebagainya. Pekerjaannya sangatlah berat.

 

Hebat sekali! Walau mau tidak mau harus dilakukan, pekerjaannya pasti sangatlah berat! Saya pikir anda pasti sangat sibuk bekerja, tapi setelah mencobanya apa ada beberapa hal yang anda rasakan? Kalau boleh tau, apa ada hal positif yang anda rasakan?

Saya bisa Bahasa Jepang karena itu pastinya ada pekerjaan sebagai translator. Tapi seperti yang Saya katakan tadi, Saya bekerja mulai dari pembangunan pabrik karena itu pada awalnya tidak ada pegawai lain selain Saya. Pada dasarnya, semua pekerjaan menjadi tanggung jawab Saya dan Saya dapat menumpuk banyak pengalaman dengan hal ini. Sekarang sudah banyak pegawai yang bergabung dan Saya hanya bertugas sebagai supervisor dan setiap seksi bagian diawasi oleh kepala bagian masing-masing. Walau begitu Saya tetap mengerti semua alur pekerjaan yang ada.

 

Anda pastinya banyak mencari tahu, bertanya dan mengalami trial and error ketika pertama kali bekerja ya. Lalu, bagaimana dengan hal negatifnya?

Sebenarnya Saya sudah memutuskan untuk berhenti kerja, di mana inilah dampak dari hal negatif pekerjaan ini. Alasannya adalah karena Saya tidak bisa lagi mengikuti cara kerja perusahaan. Lebih jelasnya, sekarang Saya berada di posisi manajemen, karena itu Saya masih mengerti jika Saya diceramahi dengan hal yang berhubungan dengan lingkup pekerjaan Saya. Tapi, Saya tetap dimarahi atas kesalahan orang lain yang bahkan beda lingkup dengan pekerjaan Saya, lalu sebagai peringatan untuk yang lainnya sudah hal wajar untuk dimarahi di depan semua orang. Saya merasa sangat tidak terima akan hal ini. Orang Indonesia itu tidak senang jika dimarahi di depan banyak orang. Pernah juga, Saya dihubungi di hari libur hanya untuk dimarahi, benar-benar tidak ada waktu untuk istirahat. Bukannya bisa disampaikan sewaktu hari kerja? Saya pernah sampai sakit tulang, dan tidak mau masuk kerja lagi. Kalau sampai Saya sakit, akan butuh waktu untuk bisa kembali bekerja. Pergi ke rumah sakit pun perlu uang. Sewaktu Saya masih sehat Saya memutuskan untuk berhenti kerja.

 

Saya rasa berhenti kerja sebelum sakit adalah keputusan yang benar. Ini tidak ada hubungannya dengan nasionalitas, tapi Saya merasa semakin banyak orang yang tidak bisa memutuskan untuk berhenti kerja, sehingga akhirnya dia tidak bisa bekerja lagi.

Untuk perihal “dimarahi”, mungkin itu sudah menjadi polis perusahaan. Tapi sangat disayangkan karena hal ini seorang pegawai yang telah berjuang untuk mendirikan pabrik harus berhenti bekerja. Dari cerita anda, mungkin akan sulit untuk mencari pengganti. Dengan berhentinya anda, semoga akan ada perubahan dalam perusahaan ini…

Sebenarnya Saya sebelumnya pernah mendiskusikan perihal alasan berhenti kerja. Di sana ada pembicaraan bahwa cara kerja akan diubah dan setelah itu pun Saya sempat merasakan perubahan yang dimaksud. Akan tetapi, cara kerja tetap saja kembali seperti semula dan akhirnya Saya putuskan untuk benar-benar berhenti bekerja. Walaupun dibilang akan diubah lagi, pasti hasilnya tetap sama. Dan lagi, masih ada hal lainnya yang memicu Saya untuk berhenti kerja. Hal itu adalah penurunan gaji. Di Indonesia, walau lingkup kerja kita berubah biasanya tidak akan ada penurunan gaji. Tapi sempat ada omongan dalam perusahaan bahwa ketika lingkup perkerjaan berubah maka gaji akan diturunkan. Mungkin bagi perusahaan, pekerjaan Saya menjadi lebih mudah dan tidak perlu gaji tinggi, tapi Saya tidak terima. Jika Saya setujui, peraturan ini akan menjadi contoh untuk semua pekerja, dan kemungkinan akan ada penurunan gaji juga untuk pekerja lainnya.

 

Begitu ya. Dari pembicaraan anda, sepertinya perusahaan ini tidak mempedulikan peraturan yang biasanya berlaku di Indonesia ya. Sampai sekarang sepertinya tidak ada hambatan untuk perusahaan, tapi akankah akan terus begini? Komunikasi tidak berjalan dengan baik, dan hubungan antar pekerja dan manajemen pun tidak bagus.

Saya memang berhenti kerja, tapi Saya sudah bilang kepada pekerja lain untuk menghubungi Saya jika ada hal yang tidak dimengerti. Saya tidak ingin menjadi tidak tahu menahu karena sudah berhenti kerja. Saya bisa saja tidak ingin terlibat lagi karena banyaknya hal pahit yang terjadi, tapi Saya ingin membantu teman-teman Saya dan tidak bisa meninggalkan mereka begitu saja.

 

Ada bantuan dari anda dan teman kerja lainnya, tapi Saya sedikit penasaran dengan keadaan perusahaan nantinya akan menjadi seperti apa ketika anda, yang juga berperan sebagai penyangga pekerja lainnya, berhenti bekerja. Dari cerita anda, seperti banyak manajemen yang anda lakukan sendiri. Apa anda pernah menyarankan untuk perbaikan cara kerja?

Iya, awalnya Saya banyak menyarankan perbaikan untuk banyak hal, tapi jika tidak sesuai dengan cara kerja perusahaan akan ditolak. Akhirnya, mengatakan apapun tidak akan diterima karena itu Saya semakin lama semakin sedikit memberi saran.

 

Jawaban yang sudah Saya duga, terima kasih telah menjawab. Anda memutuskan untuk berhenti kerja, bagaimana rencana karir anda ke depannya?

Memang Saya memutuskan untuk berhenti kerja, tapi sekarang Saya masih mencari pekerjaan baru. Saya pernah bekerja di Jepang, dan sebagai orang Indonesia saya paham dengan cara pikir Indonesia. Pasti ada hal yang bisa Saya lakukan dengan pengalaman ini. Pasti banyak orang Jepang yang datang ke Indonesia tapi tidak mengerti bahasanya, Saya harap bisa bekerja sebagai penengah orang Jepang seperti ini. Saya berpengalaman dalam pendirian pabrik, jadi jika ada pekerjaan yang mirip Saya ingin mencobanya. Lalu, jika ada kesempatan untuk bekerja di Jepang, Saya ingin bisa pergi ke sana.

 

Anda pernah bekerja di Jepang, mengerti cara kerjanya dan pandai dalam bahasanya, sebagai orang Indonesia pun pastinya mengerti tentang Indonesia. Saya yakin anda mempunyai potensi untuk menjadi pekerja yang luar biasa. Jika SDM seperti anda bertambah, pastinya perusahaan Jepang yang ingin membuka cabang di Indonesia menjadi lebih yakin. Hasilnya, akan ada banyak keuntungan untuk Indonesia. Hal ini tidaklah mudah dan memerlukan waktu, tapi Saya rasa adalah hal ideal untuk memanajemen pekerja yang berasal dari negara yang sama.

Sekali lagi, terima kasih telah menyempatkan waktunya untuk wawancara.

Related Post

Leave your comment