Wawancara dengan Mahasiswa Indonesia di Jepang(1)

30 6月 2016, 7.13 am / By : Yasuyuki Miyashita

Taraf Pendidikan : S2 (Jurusan Perikanan)
Tempat Studi di Jepang : Sekolah Bahasa Jepang
Level JLPT : N4
Kelamin : Perempuan

 

Salam kenal. Terima kasih telah bersedia untuk diwawancara. Berapa lama anda sudah tinggal di Jepang?

Kurang lebih setengah tahun. Saya berencana untuk tinggal selama setahun, tapi belum tahu karena visa nya belum keluar. Kalau bisa Saya ingin tinggal di Jepang selama setahun lagi.

 

Begitu ya. Apa yang anda pelajari di Jepang sekarang? Lalu, apa alasan anda belajar Bahasa Jepang?

Sekarang Saya belajar Bahasa Jepang di Sekolah Bahasa Jepang. Saya sudah bekerja selama empat tahun di Indonesia, tapi pekerjaannya membosankan. Karena itu Saya ingin melakukan suatu hal baru. Di Indonesia Saya bekerja di perusahaan Jepang sebagai supervisor kualitas barang, dan di perusahaan tersebut juga ada pekerja orang Jepang.

Saya juga senang menonton drama dan mendengarkan musik Jepang, sejak masa kuliah Saya sudah tertarik dengan negara Jepang. Di universitas ada perkumpulan mahasiswa yang ingin belajar Bahasa Jepang, dan Saya bersama mereka belajar Bahasa jepang selama setengah tahun. Dan kesempatan Saya belajar Bahasa Jepang ya hanya setengah tahun tersebut.

 

Begitu ya. Saya senang anda tertarik dengan Bahasa Jepang walau bukan dari jurusan Sastra Jepang. Karena itu anda terpikir untuk belajar Bahasa Jepang di negaranya langsung?

Iya. Saya ingin bisa pergi ke Jepang walau hanya sekali. Awalnya Saya mencari sendiri info tentang Sekolah Bahasa Jepang, tapi ternyata di Indonesia ada banyak Sekolah Bahasa Jepang dan akhinya Saya dikenalkan melalui sekolah ini.

 

Mungkin susah jika harus mencari info seperti itu seorang diri. Pasti masih banyak hal tentang Jepang yang belum dimengerti. Bagaimana kehidupan anda di Jepang sekarang?

Pelajaran di Sekolah Bahasa Jepang adalah setiap hari Senin sampai Jum’at, dari jam dua smpai jam empat sore. Hari Sabtu dan Minggu adalah hari libur. Semua gurunya adalah orang Jepang. Saya kesulitan dalam pelajaran huruf kanji (tawa).

 

Ngomong-ngomong, ada orang apa saja di kelas anda?

Jumlah murid di kelas ada lima belas orang. Selain Saya, ada dua orang Indonesia. Dari negara lain ada Mongolia, Vietnam, dan juga Filipina.

 

Sangat jarang tidak ada orang Cina di satu kelas. Jika waktu untuk pelajaran sudah ditentukan, akan mudah untuk melakukan kerja paruh waktu. Apa anda bekerja paruh waktu?

Iya. Beberapa bulan setelah datang ke Jepang, Saya bekerja di restoran masakan Indonesia. Saya mencari perkejaan ini seorang diri. Isi pekerjaannya adalah membawa makanan ke meja tamu. Saya tidak menerima pesanan menu dari tamu.

Kerja di hari Sabtu dan Minggu sangat sibuk. Biaya transportasi kereta Saya diganti setengahnya, tapi Saya senang kalau bisa diganti semua (tawa). Di tempat kerja ada dua belas orang Indonesia. Waktu sibuk adalah ketika jam makan siang dan malam hari.

Saya berencana untuk memulai kerja paruh waktu di pagi hari, dari jam 9 sampai jam 12. Saya akan bekerja di toko roti Saya sangat tertolong karena di sini memperbolehkan kita untuk tetap memakai Jilbab.

 

Begitu ya. Perjuangan mengumpulkan uang dengan kerja paruh waktu. Pengalaman bekerja paruh waktu di Jepang sangatlah berharga, karena itu teruslah berjuang! Saya rasa kehidupan di Jepang memerlukan banyak uang, bagaimana anda menyiapkan uang untuk Sekolah di sini?

Saya tidak mendapatkan beasiswa dan membayar biaya pendidikan dengan uang Saya sendiri. Saya sudah menabung ketika bekerja di Indonesia. SPP Sekolah Bahasa Jepang dapat dibayar sekali di pertengahan tahun. Biaya sekolah untuk setahun kurang lebih menghabiskan 700.000 yen.

 

Setahun, 700.000 yen. Jika dibandingkan dengan yang lain ini sudah termasuk murah. Bagaiman dengan uang untuk kehidupan sehari-hari?

Sebulan pertama Saya datang ke Jepang, Saya tinggal di Share House. Tapi karena transportasi keretanya tidak praktis Saya memutuskan untuk pindah. Sekarang Saya tinggal dengan dua orang teman Indonesia. Terkadang Saya makan di luar, tapi biasanya harus masak sendiri. Sebenarnya, Saya baru saja makan di restoran makan pizza sepuasnya. Di sana dengan 1500 yen bisa makan pizza sepuasnya dalam jangka waktu tertentu, juga dapat minum. Ada juga salad, sangat enak.

Untuk belanja biasanya Saya pergi ke supermarker, toko 100 yen, toko bahan pangan Indonesia, atau toko makanan halal.

 

Makan sepuasnya adalah bukti masa muda! (tawa). Saya sudah tidak pernah pergi lagi… Terkadang makan mewah seperti itu enak ya.
Apa kegiatan anda di hari libur?

Menonton video atau tv di rumah, atau bermain internet. Biasanya saya habis dengan merilekskan badan.

 

Dengan kesibukan sekolah dan kerja paruh waktu, relaksasi itu sangat penting.
Pasti ada beberapa bayangan yang anda miliki sebelum pergi ke Jepang. Apa yang anda rasakan setelah tinggal di Jepang?

Pertama, udaranya sangat bersih. Lalu semuanya sangat praktis, termasuk saran transportasi. Saya dulu tinggal di Bekasi, karena itu sangat jarang bisa jalan-jalan di luar (tawa).

 

Dulu memang begitu, tapi sekarang udara di perkotaan pun kotor. Indonesia udaranya panas, hujan panas pun terkadang turun, sehingga malas untuk berjalan kaki di luar. Apa ada hal kurang nyaman yang anda rasakan di Jepang?

Ini bukannya kurang nyaman, tapi Saya terkejut ketika dengan bioskop di sini. Pertama kali Saya menonton film di Jepang, yakni NARUTO, Saya kaget karena bioskop di sini berbeda dengan di Indonesia. Di Indonesia, jika ada adegan lucu kita akan tertawa bersama, jika sedih ada yang menangis, semua menunjukkan perasaannya. Tapi di Jepang semuanya menonton dengan tenang, sehingga Saya jadi kaget. Bagi Saya, lebih nyaman menonton di rumah karena lebih rileks.

 

Memang benar. Saya merasa kebalikannya ketika menonton di Indonesia (tawa). Bioskop di Indonesia juga lebih besar sehingga nyaman. Apa ada hal lain yang anda rasakan selama tinggal di Jepang?

Saya perempuan yang menggunakan jilbab. Saya pikir tidak akan ada masalah dan Saya dapat menemukan pekerjaan yang memperbolehkan menggunakan jilbab. Tapi ternyata sulit untuk menemukannya. Lalu, Orang Jepang setelah pulang kerja biasanya pergi minum sake dan bicara dengan nyaring di stasiun. Ini sangat berbeda dengan biasanya, sangat menarik.

Sekarang banyak warga negara asing yang tinggal di Jepang, jadi semoga saja pengertian akan budaya yang berbeda semakin meluas. Saya sendiri biasa saja ketika melihat orang mengenakan jilbab. Tentang sake, Saya jadi malu. Tapi memang itu kenyataannya.

Tempat makan seperti kafe dan restoran pun berbeda dengan Indonesia. Di Jepang banyak orang yang belajar di kafe, hal ini jarang terlihat di Indonesia. Perpustakaan juga sama.

 

Saya juga merasakan hal yang sama. Sewaktu di Indonesia Saya sering bekerja di kafe seorang diri, tapi banyak orang Indonesia yang datang dengan temannya untuk mengobrol. Orang asing itu sendirian… mungkin banyak yang berpikiran seperti itu (tawa).
Terakhir, mohon berikan sepatah dua patah kata untuk calon siswa yang ingin belajar di Jepang.

Jika anda tidak menggunakan jilbab dan ingin belajar di Jepang, maka tidak akan ada masalah. Jika anda berjilbab, mungkin akan sedikit sulit untuk mencari kerja paruh waktu. Tapi pastinya hal ini akan berubah sedikit demi sedikit dari sekarang. Untuk laki-laki, tidak ada masalah. Ada juga kerja paruh waktu di pabrik, di mana anda tidak harus menghadapi tamu. Pasti ada kerja paruh waktu yang pas untuk anda.

Lalu sekarang Saya tinggal di orang Indonesia, tapi dalam rumah pun usahakan untuk selalu menggunakan Bahasa Jepang!

Jika anda bisa pergi Jepang, yang penting belajar terus!

 

Walau masih N4, anda dapat berbicara dengan lancar. Ini bukti bahwa usaha anda belajar Bahasa Jepang berhasil! Terima kasih telah bersedia mengikuti wawancara ini!

※すかSUKI bisa memperkenalkan sekolah bahasa Jepang karena coba hubungi kami dari “お問い合わせ” atau “RECRUITMENT PAGE” kalau Anda mau belajar bahasa Jepang di Jepang. Terima kasih banyak.

Related Post

Leave your comment