Wawancara dengan pekerja Indonesia di Jepang

12 3月 2016, 9.37 am / By : Yasuyuki Miyashita

Halo. Kita saling bertukar kontak ketika saya masih berada di Indonesia, jadi saya cukup kaget ketika pertemuan pertama kita adalah di Jepang! Mohon bantuannya untuk hari ini.

Anda sudah berapa lama berada di Jepang?

Saya datang ke Jepang tahun lalu, Oktober 2014 dengan menggunakan visa 1 tahun. Awalnya kontrak kerja saya yang hanya setengah tahun, sudah diperpanjang sekali. Mungkin setelah ini akan diperpanjang lagi. Bagi saya, jika saya masih bisa bekerja di Jepang saya ingin terus melanjutkannya. Sekarang perusahaan ini sedang membangun pabrik di Batam. Kemungkinan ketika pabrik ini selesai dibangun, saya akan pindah ke sana.

Saya disarankan (oleh perusahaan) untuk magang di pabrik Jepang, tapi visa milik saya tidak dikeluarkan sesuai jadwal awal yakni bulan Desember tahun lalu. Dilihat dari kondisinya, mungkin akan mulai magang pada bulan Mei ini. Rencananya ada 12 orang Indonesia yang akan datang dan bekerja di pabrik. Mereka dipekerjakan untuk mendapatkan pengalaman bekerja di Jepang, dan nantinya akan dipekerjakan di pabrik yang ada di Batam.

Begitu ya. Walaupun ada kritik atas penerimaan pekerja magang dari luar negeri, jika pelaksanaannya seperti ini maka akan sesuai dengan tujuan sistem yang ada. Dengan pelaksanaan ini, pengalaman di Jepang dapat digunakan di Indonesia dan hal ini menguntungkan perusahaan serta pekerja yang datang ke Jepang.

Anda sekarang melakukan pekerjaan seperti apa?
Saya bekerja sebagai penerjemah dan interpreter. Terutama sebagai penerjemah informasi yang beredar dalam perusahaan.

Anda adalah lulusan universitas di Indonesia dari jurusan Sastra Jepang. Kalau boleh tahu, apa saja jenjang karir anda setelah lulus?

Awalnya saya berencana untuk mencari pekerjaan di Medan.Tetapi, perkerjaan yang memerlukan bahasa Jepang seperti interpreter sangat susah ditemukan di sana. Lalu Saya memutuskan untuk mencari pekerjaan di Jakarta. Ketika saya memasukkan lamaran pekerjaan yang saya temukan di intenet, Saya diterima.
Setelah lulus S1, saya mengambil S2 dengan jurusan Komunikasi. Itu adalah jenjang waktu dimana Saya tidak menggunakan Bahasa Jepang sama sekali. Karena itu ketika wawancara lamaran pekerjaan, Saya merasa tidak lancar menjawab pertanyaan. Tetapi Saya ternyata diterima. Lucky! (tawa)
Pekerjaannya hampir sama dengan yang sekarang, tetapi dulu lebih banyak menerjemahkan Bahasa Jepang ke Bahasa Indonesia. Setelah bekerja di Indonesia selama hampir 2 tahun, Saya sekarang bekerja di Jepang.
Keberuntungan pun bagian dari kemampuan diri kita (tawa).

Apa alasan anda belajar Bahasa Jepang?

Saya suka belajar bahasa, terutama Bahasa Jepang dan Bahasa Inggris. Saya juga ingin pergi ke Jepang. Ketika diterima di Sastra Jepang, Saya putuskan untuk berjuang belajar Bahasa Jepang.

Bisa mengaplikasikan hasil belajar dalam pekerjaan kita itu sangat memuaskan ya! Bagaimana kehidupan anda di Jepang?

Jam kerja adalah Senin sampai Jum’at, dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore. Lemburnya tidak terlalu banyak. Sabtu dan Minggu adalah hari libur. Sekarang saya tinggal di asrama perusahaan. Transportasi ke perusahaan menggunakan bis, kurang lebih 15 menit. Dekat.

Transportasinya praktis ya. Bila tinggal di asrama, beban biaya sehari-hari pun Saya pikir tidak terlalu banyak. Untuk kehidupan sehari-hari berapakah uang yang dibutuhkan?

Sewa asrama perlu 15000 yen perbulan, tapi orang yang tidak di support perusahaan biasanya menyewa rumah dengan biaya 50, 60ribu yen per bulan. Air dan listrik di asrama gratis. Untuk makanan, ada kantin asrama. Dengan support perusahaan saya dapat makan gratis di sana. Orang tanpa support kurang lebih menghabiskan 80ribu yen untuk makanan per bulannya. Asrama diperuntukkan untuk laki-laki, satu orang per kamar. Ada juga pekerja orang Jepang yang tinggal di sini.

…Kompensasinya sangat bagus ya, Saya jadi ingin tinggal di sana (tawa). Jadi biaya per bulan hanya sekitar 30, 40 ribu yen saja ya? Kalau di asrama ada orang Jepang, apa ada orang Indonesia selain Anda yang bekerja di situ?

Iya, ada dua orang teknisi. Mereka datang setelah saya, dan dalam pekerjaaannya menggunakan Bahasa Inggris untuk berkomunikasi. Karena itu Saya tidak pernah bekerja bersama mereka.

Jadi begitu. Sepertinya ada batasan jelas antara hari kerja dan libur. Bagaimana anda menghabiskan waktu luang anda?

Dengan berjalan-jalan, atau belajar terminologi. Perusahaan sekarang memiliki industri yang sama dengan Indonesia dulu, tapi ada banyak terminologi yang belum saya pelajari di Universitas. Hal lainnya, menonton tv atau surfing internet.



Begitu ya. Bagaimana pendapatmu dengan pekerjaan sekarang?

Sejujurnya, sangat nyaman. Tidak terlalu ada tekanan. Ada saatnya ketika deadline pekerjaan sangat singkat, tapi saya sudah punya pengalaman dalam pekerjaaan yang sama jadi bisa diatasi.

Pasti terasa nyaman karena Anda sudah punya pengalaman dalam bekerja ya. Dengan mendengarkan saja, Saya merasa Anda menjalani kehidupan yang mapan.

Sebelum datang ke sini, Saya kira Anda mempunyai image tentang Jepang. Bagaimana tanggapan anda setelah menetap di Jepang? Dimulai dengan tanggapan positif dahulu.

Image saya tentang jepang adalah praktis. Kehidupan sehari-hari sangat praktis. Mau pergi ke manapun ada fasilitas transportasi yang menunjang. Ada banyak vending machine di berbagai tempat. Dan juga ada image bahwa Jepang itu bersih.

Memang kalau dibandingkan dengan Indonesia itu adalah hal yang positif. Kalau begitu adakah tanggapan negatif?

Secara pribadi tidak ada. Tapi Saya merasa bila bisa Bahasa Jepang maka tidak akan ada masalah. Kebalikannya, bila tidak bisa Bahasa Jepang akan kerepotan dengan tidak bisanya berkomunikasi. Tapi ketika kita tersesat, orang Jepang dengan baik hati akan membantu. Pada orang asing pun mereka baik hati.

Terima kasih. Sebagai orang Jepang saya tersanjung dengan komentar itu. “Tidak bisa bahasa Jepang akan kerepotan”, Saya setuju dengan itu. Petunjuk dengan Bahasa Inggris pun sedikit… Mungkin diperlukan perubahan agar orang asing dapat tinggal lebih nyaman di Jepang.

Apa ada hal lain yang anda tanggapi?

Sebelum datang ke Jepang saya memikirkan tentang makanan. Image Saya, sedikit makanan Halal yang bisa didapatkan di Jepang. Tetapi ketika benar-benar tinggal di sini, Saya merasa bahwa Muslim pun dimengerti. Misalnya, karena ada orang Muslim seperti Saya, menu di kantin dibuat agar menunjukkan mana yang mengandung daging babi dan mana yang tidak. Lalu awalnya Saya malu menggunakan tempat pemandian bersama yang ada di asrama, karena harus telanjang di depan orang lain. Sekarang Saya sangat suka pemandian (tawa). Lalu tidak ada masalah ketika ingin Sholat di kantor. Saya Sholat di ruang rapat yang sedang tidak digunakan. Perusahaan menyetujui ketika Saya meminta izin.

Perusahaan yang hebat ya! Bila perekruitan orang luar negeri diberlakukan, maka sudah seharusnya kita mengerti tentang budaya dan cara pikir orang tersebut. Perusahaan Anda ini bagus karena dapat mengaplikasikan pemikiran itu dalam sehari-hari.Saya rasa mengatasi masalah pemandian itu sulit, tapi syukurlah Anda menjadi suka dengan pemandian (tawa).

Bagaimana anda ingin melanjutkan karir setelah ini?

Saya ingin lebih menambah pengalaman bekerja di perusahaan sekarang. Saya ingin bisa naik jabatan dan berada di posisi yang bisa memimpin anak buah. Saya juga ingin mencoba bekerja di bagian lain, misalnya HR. Setelah pindah ke pabrik Batam pun, selain penerjemah dan interpreter, Saya juga ingin menjadi Safety Admin yang bekerja dengan aturan Jepang. Menurut Saya manajemen keselamatan Jepang sangat teratur, mungkin karena bila terjadi kecelakaan akan jadi masalah besar. Keselamatan berhubungan dengan nyawa, karena itu walaupun aturannya ketat sangat penting untuk dilindungi.

Seperti kalimat pekerja Jepang asli ya (tawa). Perusahaan pun pasti senang dengan pegawai seperti Anda yang selalu ingin meningkatkan karirnya. Orang asing yang bekerja di Jepang dengan tata cara Jepang, lalu menggunakan tata cara tersebut untuk memanajemen di negaranya sendiri. Inilah sistem ideal yang diinginkan semuanya. Hal seperti ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang mengerti bahasa Jepang dan punya pengalaman kerja di Jepang.

Apakah ada request ataupun ketidak puasan terhadap perusahaan anda sekarang?

Untuk sekarang tidak ada. Saya sangat puas dengan pekerjaan saya, orang-orangnya pun sangat baik. Terkadang saya juga pergi makan bersama setelah pulang kerja. Saya juga untuk pertama kalinya mengikuti pesta akhir tahun dan awal tahun. Waktu itu Saya makan bersama dan mengobrol dengan pekerja lainnya. Lalu liburan tahun baru pun ada seminggu, banyak sekali hari libur di Jepang ya.

Pesta akhir tahun dan awal tahun, bisa dibilang itu adalah budaya perusahaan Jepang. Tapi mungkin orang yang tidak bisa minum alkohol tidak terlalu bisa menikmatinya, jadi perlu ikut pesta dengan cara lain. Liburan di Jepang memang lebih banyak daripada di Indonesia. Walaupun ada orang yang tidak bisa libur, atau libur pun setiap harinya memiliki jam kerja yang padat…

Saya dapat merasakan bahwa anda sangat menikmati pekerjaan dan kehidupan di Jepang. Terakhir, mohon berikan pesan kepada pelajar Bahasa Jepang yang nantinya ingin menggunakan Bahasa tersebut untuk bekerja.

Pertama, sebelum lulus kuliah cobalah untuk mendapatkan N3. Lalu cobalah untuk memperluas hubungan dengan orang dari berbagai tempat, tidak hanya universitas. Hal inilah yang nantinya akan menambah potensi diri kita. Lalu setelah lulus pun, tetaplah belajar dan menggunakan Bahasa Jepang.Sangat disayangkan kalau sampai lupa. Saya beruntung bisa datang ke Jepang, tapi sedikit menyesal karena masih kurang belajar. Kalian pun pasti punya kesempatan untuk pergi ke Jepang.

Perkataan Anda pasti sampai kepada para junior anda. Terima kasih sudah menyisihkan waktu anda dihari ini.

Related Post

Leave your comment